Laman

Selasa, 11 Mei 2010

My favorite pet


Dari jaman masih kanak-kanak dan juga rasanya sudah turun temurun dari nenek moyangku KUCHING adalah binatang piaraan favorit kami. Kelembutan bulunya, tatap polos matanya, hidung peseknya yang gak beda jauh denganku, mulut kecilnya dan kumisnya yang menggoda.

Dua kuchingku yang terakhir bernama Ndut dan Panjul, dua kucing dengan postur tubuh dan karakter berbeda. Ndut si kecil yang gendut, tanpa ekor dengan bulu coklat keemasan, makanan favorit pindang rebus. Panjul si gendut yang besar dengan ekor yang panjang, bulu-bulu panjan berwarna putih dan coklat, lauk favorit ikan pindang goreng.

Sayangnya anakku tidak menyukainya, dia takut Maong. Apapun itu berikut aku postingkan tips merawat kuching dari berbagai sumber....sebelumnya ini untuk kuching rumah ya, bukan kuching angora atau yang mahal lainnya.

1. Mandikan kuching
Madikan kuching setidaknya 1x seminggu, untuk mengurangi kutu dan jamur di bulu-bulunya yang lebat. Susah2 gampang mandiinya, kalo si Puss sudah biasa mandi sejak kecil ya gak terlalu masalah, tapi kalo gak...wah..wah...bisa gaduh tuh rumah karna kejar2an dengan dia.

2. Sisir bulu
Meski bulu kuching rumah tidak selebat bulu angora, tetap aja disisir biar rapi.

3. Obat kutu
Untuk menghindari gatal2 pada kuching, ada baiknya kita berikan dia bedak anti kutu

4. Lauk
Kuching rumah biasanya makan ikan seadanya, tidak perlu di beri makanan kaleng. Setiap kuching pasti punya selera sendiri. Jadi biar dia gemuk dan bulunya gak gampang rontok, beri dia lauk favoritnya. Itunk2 amal ngasi yang enak2 buat si Puss

5. Ajak bermain
Setua apapun kuching tetap suka main2, seperti saat dia masih kecil ajak dia main berebut mainan atau tangkap lidi dsb, pasti dia suka hiburan ini. Sebab kalo pun kita ajak dia ke Mal untuk cari hiburan tetap saja tidak akan menghiburnya.

Selamat mencoba

Children song lyrics

Ini dia lirik lagu favorit anakku.... dan naik delman adalah pilihan terfavoritnya, gak ada bosannya nyanyi naik kuda ini :o)

CICAK-CICAK DI DINDING
cicak-cicak di dinding
diam diam merayap
datang seekor nyamuk
hap ... lalu ditangkap

BINTANG KECIL
Bintang kecil, di langit yang tinggi
Amat banyak, menghias angkasa
Aku ingin, terbang dan menari
jauh tinggi ke tempat kau berada

AKU SEORANG KAPITEN
Aku seorang Kapiten
mempunyai pedang panjang
Kalau berjalan prok-prok-prok
Aku seorang Kapiten

BALONKU
Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Hijau, kuning, kelabu
Merah muda dan biru
Meletus balon hijau DOR!
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat


BANGUN TIDUR
Bangun tidur kuterus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis Mandi kutolong ibu
Membersihkan tempat tidurku

BURUNG KAKAKTUA
Burung kakaktua
hinggap di jendela
Nenek sudah tua
giginya tinggal dua
Trek-jing ... trek-jing ...
Trek-jing tra-la-la
Trek-jing ... trek-jing ...
Trek-jing tra-la-la
Trek-jing ... trek-jing ...
Trek-jing tra-la-la
Burung kakaktua

DUA MATA SAYA
dua mata saya
hidung saya satu
satu mulut saya
tidak berhenti makan
dua tangan saya yang kiri dan kanan
dua kaki saya pakai sepatu baru

KEBUNKU
Lihat kebunku
penuh dengan bunga
ada yang putih,
dan ada yang merah
setiap hari
kusiram semua
mawar melati,
semuanya indah!

NAIK DELMAN
Pada Hari Minggu ku turut ayah ke kota
naik delman istimewa ku duduk di muka
Ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja
mengendarai kuda supaya baik jalannya
Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk tik-tak-tik-tuk
Tuk-tik-tak-tik-tuk tik-tak suara s'patu kuda

NAIK KERETA API
Naik kereta api ... tut ... tut ... tut
Siapa hendak turut
Ke Bandung ... Surabaya
Bolehlah naik dengan percuma
Ayo temanku lekas naik
Keretaku tak berhenti lama

NINA BOBO
Nina bobo oh nina bobo
Kalau tidak bobo digigit nyamuk

PELANGI-PELANGI
Pelangi pelangi
alangkah indahmu
Merah, kuning, hijau
di langit yang biru

Pelukismu Agung, siapa gerangan
Pelangi, pelangi, ciptaan Tuhan!

SATU-SATU
Satu satu, aku sayang ibu!
Dua dua, juga sayang ayah!
Tiga tiga.. sayang adik kakak!
Satu-dua-tiga, sayang semuanya!

SI KANCIL ANAK NAKAL
Si Kancil anak nakal
Suka mencuri timun
Ayo lekas ditangkap
Jangan diberi ampun

TOPI SAYA BUNDAR
Topi saya bundar.
Bundar topi saya.
Kalau tidak bundar,
bukan topi saya!

MENGATASI KEBIASAAN ANAK MENGOMPOL

“Aduh, anak saya sudah berumur 7 tahun tapi sampai sekarang masih ngompol, tidak hanya pas tidur saja, pas bermain juga. Sudah saya coba pijetkan tapi kok tetap ngompol. Apa yang harus saya lakukan?”

Begitu banyak keluhan semacam ini dari para ibu yang mengkhawatirkan dengan kebiasaan mengompol anak-anak mereka. Sebenarnya apa itu mengompol, mengapa hal itu terjadi dan bagaimana melatih mereka agar tidak lagi mengompol? Mari kita kupas wacana berikut dari awal sampai akhir.

Mengompol istilah kedokterannya adalah enuresis, yaitu mengeluarakan air seni secara tidak sadar pada usia dimana seharusnya sudah dapat mengendalikan keinginan buang air kecil, dan hal ini merupakan hal yang umum terjadi pada anak. Pada remaja dan orang tua mengompol juga sering terjadi. Bagi anak, mengompol sering merupakan hal yang sangat memalukan. Sedangkan bagi orang tua, hal ini dapat merupakan pengalaman yang menjengkelkan.

Mengompol bukanlah merupakan kesalahan anak. Sayangnya, beberapa orang tua masih berfikir bahwa mengompol berasal dari kurangnya disiplin, dan dapat disembuhkan dengan hukuman. Hal ini sangat jauh dari kebenaran.
Yang harus dilakukan jika anak mengompol adalah bersikaplah sewajarnya, jangan menunjukkan rasa jengkel, marah atau bahkan panik.

Bicarakan baik-baik dengan si anak. Ada banyak kasus dimana anak berhenti mengompol setelah diajak bicara dari hati-hati. Bila penyebabnya karena ia iri dengan perhatian orang tua kepada adik bayinya cari pemecahan bersama dan beri perhatian yang cukup untuk kakaknya.

Beri dukungan kepada anak, ini adalah tindakan terpenting. Ejekan, omelan bahkan hukuman akan membuat anak jadi depresi dan cemas, sehingga anak menjadi pendiam, minder, pemalu yang akan menambah masalah lagi dan memperberat kebiasaan mengompolnya.

Jadi jangan sekali-kali mempermalukan anak atau membandingkan dengan anak lain, malah bila si anak berhasil tidak mengompol berilah ia hadiah dan pujian tentang keberhasilannya dihadapan banyak orang, agar ia semakin termotivasi.

Dahulu kebiasaan mengompol dianggap sebagai masalah psikologis. Namun sekarang diketahui bahwa faktor biologis memegang peranan lebih besar.

Beberapa faktor yang mungkin jadi penyebabnya adalah :

1. Kapasitas kandung kemih yang lebih kecil daripada rata-rata, sekalipun kandung kemih itu sendiri berukuran normal. Pada anak-anak seperti ini, sensasi ingin kencing terjadi lebih sering.
2. Anak-anak yang sering mengompol mungkin tidur lebih nyenyak daripada anak yang bukan pengompol.
3. Lebih banyak menghasilkan urine daripada rata-rata anak karena produksi hormon antidiuretik (hormon yang mencegah pembentukan air seni) yang tidak memadai.

Beberapa tips yang dapat digunakan agar anak berhenti mengompol :

1. Usahakan bangunkan anak sebelum ia mengompol. Bila ia mengompol 3 jam setelah tidur, maka bangunkan anak 2 jam setelah tidur, kemudian ajak kekamar mandi dan suruh ia buang air kecil.
2. Hindari memberi banyak minum sebelum tidur. Apalagi minuman yang memudahkan buang air kecil, seperti minuman dingin, atau teh manis.
3. Latihlah menahan kencing. Latihan ini berguna untuk membantu kandung kemih menampung urin lebih banyak, serta menyadarkan si anak akan sinyal dari kandung kemihnya.
4. Singkirkan perlak yang membuat anak tahu, di bawah tubuhnya ada pelindung. Bisa jadi mereka berpikir, perlak itu memang disediakan agar ia dapat buang air kecil di situ.
5. Libatkan anak untuk membantu membersihkan tempat tidurnya, dalam suasana kerjasama yang baik, tanpa kemarahan.
6. Berikan pujian atau reward ketika anak berhasil tidak mengompol.

Yang perlu juga diperhatikan juga oleh orang tua adalah mengompol ini bisa sembuh sendiri. Seorang anak pengompol membutuhkan kesabaran, semangat, ketelatenan dan keyakinan dari orang tua bahwa masalah tersebut hanya sementara. Biasanya antara usia 7-12 tahun sering terjadi kesembuhan, dan sedikit saja anak yang terus mengalaminya sampai remaja.

About

Diberdayakan oleh Blogger.