Laman

Selasa, 08 Juni 2010

Ada TVS Apache RTR 180 di PRJ 2010

TVS Apache RTR 180 TVS Apache RTR 180 Ada di PRJ 2010 JAKARTA (DP) — Penetrasi PT TVS Motor Company Indonesia (TMCI) untuk menggaet perhatian lebih banyak konsumen diseriusi dengan munculnya beberapa produk baru. Setelah TVS Neo X3i, TMCI berencana mengenalkan TVS Apache RTR 180. Kabarnya, generasi mesin baru Apache RTR 160 itu akan hadir di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) dalam waktu dekat.

General Manager Marketing TMCI, Benny Widyatmoko, mengungkapkan hal itu kepada dapurpacu.com. “PRJ adalah acara tepat untuk memberikan informasi dan pilihan baru bagi pengguna motor TVS,” katanya

”Tapi di PRJ, kami, mungkin hanya mengenalkan saja, bahwa TVS RTR punya pilihan mesin baru, 180 cc. Acara launching resminya sendiri kemungkinan besar tidak akan dilakukan di acara itu. Yang penting biar orang tahu dulu, sosialiasi-lah,” tambah pria ramah senyum ini.

Jangankan spesifikasi baru, Benny juga tidak mau menyebut soal harga. Dia hanya menyebut, banderol untuk TVS RTR 180 tidak akan beda jauh dengan Apache RTR 160, dan tidak akan lebih dari Rp 20 juta. (dp/Don)

Cermat Mengelola Keuangan Saat Liburan


Cek juga promosi di tempat tujuan, siapa tahu Anda bisa mendapatkan diskon di restoran-restoran.

KOMPAS.com - Anda berencana bepergian bersama keluarga atau teman-teman di musim liburan ini? Yang perlu Anda persiapkan menjelang liburan nanti tentunya bukan hanya akomodasi dan lokasi wisata, tetapi juga keuangan. Enggak asyik kan, kalau Anda kehabisan uang saat liburan masih berjalan?

Anda bisa mengikuti tips mengatur anggaran liburan dan pengeluaran dari Visa, berdasarkan riset terhadap 7.500 pelancong di seluruh Asia Pasifik berikut ini:

1. Susun rencana dan anggaran liburan jauh sebelum keberangkatan. Untuk menghindari pengeluaran tak terduga ketika dalam perjalanan, rencanakan anggaran liburan dan lakukan identifikasi kegiatan dan pembelian yang menimbulkan alokasi dana yang besar, sehingga harga yang muncul tidak mengagetkan.

Di samping itu, pemegang kartu harus memberitahukan bank penerbit kartu masing-masing sebelum berangkat, untuk menghindari gangguan terhadap kartu Anda. Selalu ingat nomor PIN Anda, namun jangan menyimpannya di ponsel atau dompet. Untuk berjaga-jaga, buat pembayaran otomatik untuk kartu kredit, dan pastikan Anda memiliki dana cukup dalam rekening debit Anda.

Menurut hasil riset Visa travel, para pelancong memerlukan waktu rata-rata 14 minggu untuk merencanakan liburan mereka. Tiga perempat dari responden juga mengatakan bahwa mereka lebih memilih untuk merencanakan dan memesan liburan secara online. Internet merupakan sumber yang sangat bermanfaat untuk mendapatkan informasi perjalanan dan mengecek cara-cara pembayaran yang tersedia di tempat tujuan liburan.

2. Cek penawaran untuk tujuan liburan Anda. Untuk merencanakan anggaran perjalanan dengan lebih lebih rinci, para pelancong perlu mengecek promo-promo lokal di (negara) tempat tujuan mereka, mulai dari tinggal di hotel gratis sampai dengan diskon di restoran-restoran. Dengan demikian, Anda dapat menikmati akses terhadap promo tersebut namun dengan biaya yang hemat. Untuk Anda pemegang kartu Visa, dapatkan informasi mengenai biaya-biaya liburan dengan mengunjungi www.visagoexplore.com.

3. Hindari membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Semakin sedikit uang tunai yang dibawa semakin sedikit risikonya. Keamanan pribadi semakin meningkat dengan menggunakan metode-metode pembayaran elektronik Visa seperti kartu debit, kartu kredit, atau kartu pra-bayar (prepaid card).

Hampir satu dari dua orang responden (45 persen) mengatakan bahwa alasan utama memilih menggunakan kartu pembayaran elektronik daripada uang tunai atau cek perjalanan untuk transaksi di luar negeri adalah untuk memperkecil risiko. Hanya 4 persen dari para pelancong berpendapat bahwa membawa uang tunai itu aman. Jika uang tunai hilang atau dicuri, uang tersebut akan hilang untuk selamanya sedangkan kartu Visa dapat diganti dengan menelepon bank penerbit.

Pelancong yang mencari cara cermat untuk membayar akan merasa lebih nyaman mengetahui bahwa Visa diterima di jutaan lokasi merchant di dunia.

4. Gunakan ATM untuk cara aman, nyaman, dan mudah ke anggaran. Untuk menghindari membawa uang tunai dalam jumlah besar, dua per tiga (64 persen) dari responden memilih untuk mengambil uang tunai dari ATM di daerah tujuan mereka. Terdapat lebih dari 1,6 juta ATM berlogo Visa di dunia, termasuk bandara-bandara utama, menjadikan lebih mudah dan nyaman untuk mengakses anggaran. Pemegang kartu dapat mencari ATM berlogo Visa atau PLUS untuk memastikan bahwa kartu pembayaran internasional diterima.

Ellyana Fuad, Country Manager Indonesia Visa, mengatakan, “Kartu menyediakan mata uang tunggal yang diterima secara global, dan pelancong dapat mengakses uang mereka dengan mudah ketika bepergian, dan tidak perlu menarik uang tunai dalam jumlah besar sebelum melakukan perjalanan. Dalam waktu 24-jam ATM tersedia di bandara-bandara dan tujuan wisata utama. Pelancong dapat mengakses uang mereka dengan mudah dan memperoleh mata uang lokal dengan nyaman.”

5. Simpan rincian kartu yang penting dan nomor telepon darurat di tempat yang aman dan mudah dibawa. Apabila terjadi hal yang tidak diharapkan, para pelancong bisa menelepon Visa Global Customer Assistance Service (GCAS) untuk membatalkan kartu-kartu dan mengurus pergantiannya dengan cepat. Sebuah kartu pembayaran Visa juga memberikan proteksi bebas tanggung jawab (zero liability) terhadap pembelian-pembelian yang tidak sah (unauthorized). Hal ini lebih menguntungkan jika dibanding menggunakan cek perjalanan atau uang tunai.

Ketika kembali dari liburan, periksa laporan pembayaran kartu dan segera menghubungi bank penerbit jika ada biaya-biaya yang tidak benar atau mencurigakan.

Sumber: Visa

Sandal Jepit Tak Boleh Dipakai Terlalu Lama


Peningkatan aktivitas otot kemungkinan terjadi karena jari-jari kaki berusaha menjepit sandal supaya sandal tidak "lari".

KOMPAS.com — Sandal jepit memang merupakan alas kaki paling nyaman sehingga kita cenderung memakainya ke mana-mana. Bahkan di kantor pun orang sering menyembunyikan sandal jepit untuk dipakai saat tidak harus berada di luar ruangan. Namun, tanpa kita sadari, sandal jepit ternyata memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan kaki! Bagaimana mungkin?

Justin Shroyer, asisten profesor kinesiology di University of Louisiana-Lafayette, mengatakan, sandal jepit yang baik seharusnya yang lebih mampu menahan kaki pada alasnya. Untuk itu, pakailah sandal jepit dengan penutup tumit dan lengkungan pada telapak kaki (mengikuti kontur pada telapak kaki).

"Semakin jarang kaki Anda bergeser, semakin baik kaki dan tungkai Anda," katanya.

Penemuan ini didapatnya setelah mempelajari lebih dari 100 orang yang mengenakan sandal jepit, dan mengamati bagaimana sandal tersebut memengaruhi kaki dan tungkainya. Penemuannya tersebut dipresentasikan di pertemuan tahunan American College of Sports Medicine di Baltimore. Ingin tahu apa kesimpulan dari penelitiannya?

* Ketika kita mengenakan sandal jepit, otot-otot pada bagian depan tulang keringnya (tibialis anterior) bekerja lebih keras daripada ketika kita bertelanjang kaki. Peningkatan aktivitas otot ini kemungkinan terjadi karena jari-jari kaki mencoba menjepit sandal supaya sandal tidak "lari" ke mana-mana.

* Sandal jepit memendekkan langkah Anda, dan menyebabkan rasa sakit pada bagian kaki yang lebih rendah.

* Sandal jepit yang dilindungi dengan penutup tumit dan lengkungan pada telapak kaki bisa membantu Anda berjalan lebih natural, lanjut Shroyer. "Semakin sandal ini mampu menyesuaikan kaki Anda, semakin baik juga kondisi kaki dan tungkai Anda. Jika sandal itu longgar, kaki harus bekerja lebih keras untuk menjaga sandal tidak lepas."

Penelitian Shroyer didukung oleh Dr Rock Positano. Direktur Non-surgical Foot and Ankle Service di Hospital for Special Surgery ini mengatakan, tanpa dukungan solid di bawah kaki, kaki akan kehilangan kemampuan meredam kejutan. Kaki bagian bawah, tulang kering, lutut, pinggul, dan punggung harus bekerja ekstra untuk mendukungnya.

Menurutnya, beberapa tipe patologis kaki (seperti telapak yang memiliki lengkungan, atau telapak yang rata) membuat orang mudah terkena masalah pada kaki dan pergelangan. Beberapa problem jangka pendek yang akan dialami, contohnya, rasa sakit pada tumit atau telapak, urat, dan tulang kering, serta keseleo, atau cedera pada jari kaki. Sedangkan problem jangka panjang kemungkinan retak, ibu jari membengkak, jari kaki bengkok, atau pertumbuhan tumor pada saraf kaki.

Shroyer tidak menyarankan memakai sandal jepit jika Anda hendak berjalan dalam jarak jauh. Hal ini akan menyebabkan otot tulang kering bekerja makin keras. Akan lebih baik bila Anda mengenakan sepatu olahraga dengan struktur yang baik. Selain itu, pilihlah sandal jepit dengan tali yang lebar.

"Tetapi, kalau Anda hanya berjalan dari mobil ke pantai, atau ke kolam renang, pakai sandal jepit sih oke-oke saja," paparnya.


DIN

Pria Sulit Memaafkan Istri yang Selingkuh

Komponen seksual lebih penting bagi pria, dan itulah yang membuatnya sulit memaafkan.

KOMPAS.com — Saat ditemui wartawan di kediamannya, Johannes Subrata alias Joesoef, suami Cut Tari, tampak sangat tenang menanggapi beredarnya video porno dengan bintang mirip sang istri. Ia mengaku percaya dengan apa pun yang dikerjakan istrinya.

Apakah bintang video tersebut memang Cut Tari atau bukan, memang belum dapat dibuktikan. Terlepas dari hal tersebut, sikap pria ini terkesan sangat bijak dan di luar dugaan. Maklum saja, umumnya pria sangat responsif dengan aksi perselingkuhan yang dilakukan pasangannya, terutama istri. Pria juga cenderung lebih sulit memaafkan perselingkuhan pasangannya. Hal ini kebalikan dengan apa yang terjadi bila istrilah yang menemukan affair suaminya.

Sejak dulu, perempuan selalu dikondisikan untuk memaafkan ketidaksetiaan suaminya, tetapi pria tampaknya cenderung tidak melakukan hal yang sama untuk istrinya.

"Pria bisa memaafkan diri mereka karena kecerobohan mereka, tapi sulit memaafkan pasangan mereka karena hal yang sama," ujar terapis Phillip Hodson, partner di British Association for Counselling and Psychotherapy.

Bagi perempuan yang dikhianati, affair pasangan bisa sangat menyinggung harga dirinya. Sedangkan bagi pria yang dikhianati, perselingkuhan istri akan sangat menghina kelaki-lakiannya. Hal itu akan langsung menusuk pusat identitasnya. Hmm... Anda melihat suatu ketidakadilan dan sikap pengecut di sini?

Bagi para pria, komponen seksual dari affair seorang istri adalah yang paling penting. Mereka lebih peduli dengan aspek seksualnya daripada jika sang istri mencintai pria selingkuhannya.

Konselor hubungan di Relate, Paula Hall, mengatakan pula, pria akan langsung menganggap hubungan akan berakhir ketika ia mendapati perselingkuhan istrinya.

"Kalau buat pria, komponen seksual itu lebih penting. Bandingkan dengan perempuan yang biasanya akan bertanya, 'Apakah kamu mencintainya?', ketika mengetahui affair suaminya," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, perasaan dan koneksi emosional cenderung lebih dilihat sebagai ancaman bagi perempuan. Apa artinya memiliki pasangan bila tidak mampu memiliki hatinya, bukan?


DIN

Makin Banyak Perempuan yang Berselingkuh


Alasan perempuan selingkuh sama dengan para pria, butuh perhatian dan rasa sayang.

KOMPAS.com — Ketidaksetiaan sering kali diasumsikan sebagai sifat alami kaum pria. Namun, statistik menunjukkan peningkatan jumlah perempuan yang berselingkuh dari pasangannya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan jumlah ini, antara lain, meningkatnya kesamaan penghasilan dan lebih banyaknya peluang yang terbuka karena para perempuan yang bekerja lembur.

Sebagai pakar hubungan dari Inggris, Keren Smedley juga memerhatikan meningkatnya frekuensi ketidaksetiaan perempuan. Menurutnya, selama ini perempuan memang merasa dibebani keharusan untuk mempertahankan perkawinan yang tidak sehat. Namun, akhir-akhir ini mereka tidak lagi merasa tak berdaya dan memaksa diri untuk bertahan.

Ketika mereka terjebak dalam suatu perkawinan yang tidak bahagia, seorang pria baru bisa menjadi semacam pelarian. Kesetaraan juga memberikan perempuan suatu kecenderungan dan kemampuan untuk sama tidak setianya dengan suami mereka.

Menurut survei yang digelar oleh Sexual Attitudes and Lifestyle pada tahun 2001, tercatat sebanyak 14,6 persen pria mengaku tidak setia pada pasangannya. Persentase perempuan ternyata tidak jauh berbeda. Hampir 1 dari 10 perempuan mengaku pernah berselingkuh.

"Menurut saya, alasan perempuan saat berselingkuh tidak jauh berbeda dari pria," ujar Paula Hall, konselor hubungan di firma Relate. "Mereka mencari perhatian dan rasa sayang, dan seks termasuk di dalamnya."

Sementara itu, hasil survei terbaru yang diprakarsai website Netmums menyatakan, hampir 25 persen istri tidak setia kepada suaminya. Para istri melakukannya ketika anak-anak mereka masih berusia balita. Survei di Inggris yang melibatkan 4.000 wanita ini juga menyebutkan, sepertiga dari para istri yang tidak setia juga melakukan one-night stand.


DIN

Kesalahan Memasak yang Mengundang Racun

KOMPAS.com — Banyak orang enggan makan di tempat yang kurang bersih karena takut keracunan. Padahal, sebenarnya keracunan makanan bisa berawal dari dapur sendiri.

Berdasarkan data YLKI, tren kasus keracunan makanan meningkat tajam sejak tahun 2004. Sekitar 45 persennya terjadi pada anak-anak sekolah. Dan, sampai sekarang, kasus keracunan makanan tetap saja banyak terjadi silih berganti di berbagai daerah. Penyebabnya sangat beragam. Ada yang karena jajan sembarangan dan tidak sedikit juga karena menyantap olahan dapur rumahan.

"Riset membuktikan ternyata orang tidak terlalu berhati-hati dalam mengolah makanan seperti yang seharusnya," kata Janet B Anderson, RD, profesor klinik bidang nutrisi dan ilmu makanan di Utah University. "Banyak orang percaya bahwa mereka sudah melakukan prosedur yang benar, padahal kenyataannya tidak."

Berikut adalah beberapa kesalahan yang selama ini sering kita lakukan di dapur, yang akhirnya bisa menyebabkan keracunan makanan.

Hanya mencuci buah yang kulitnya bisa dimakan. Padahal, buah yang kulit dan bijinya tidak bisa dimakan, seperti pisang dan melon misalnya, bisa sama berbahayanya. Bakteri bisa berpindah dari kulit luar ke daging buah melalui pisau pemotong. Kesimpulannya, semua jenis buah-buahan harus dicuci.
Dianjurkan: Kupas juga kulit tomat, stroberi, dan paprika setelah dicuci.

Meninggalkan sisa makanan di atas kompor. Meninggalkan sisa makanan di panci di atas kompor, meski dengan tujuan supaya makanan tetap hangat, justru akan merusak makanan tersebut. Menghangatkan makanan—yang kita kira bisa mengurangi kemungkinan timbulnya racun—justru memberi hasil sebaliknya. Beberapa racun justru terbentuk karena makanan dihangatkan. Aturan yang benar: simpan sisa makanan di dalam kulkas. Hangatkan ketika jam makan hampir tiba.
Dianjurkan: Tempatkan sisa makanan yang masih hangat dalam wadah kecil dan tidak terlalu tinggi supaya makanan lebih cepat dingin. Jangan penuhi kulkas dengan wadah berisi makanan. Mengapa? Karena kulkas yang penuh jadi tidak bisa mengeluarkan udara dingin dengan efisien.

Memanggang daging hingga warna merahnya hilang. Penelitian di Kansas University mengatakan bahwa mata kita tidak bisa digunakan sebagai ukuran matang tidaknya sepotong daging. Contohnya, daging yang dibekukan akan cepat berubah warna menjadi coklat saat dimasak meski sebenarnya belum benar-benar matang. Sebaliknya, beberapa jenis daging cincang segar bisa tetap berwarna merah muda saat mencapai tingkat kematangan yang sempurna.

Satu-satunya cara untuk mengetahui tingkat kematangan daging yang benar adalah dengan menggunakan termometer daging. Daging disebut matang kalau suhunya sudah 71 derajat celsius atau lebih saat dimasak.
Dianjurkan: Kalau merasa daging yang dimasak belum cukup panas dan kita ingin memasaknya lebih lama, cuci dahulu termometer daging sebelum digunakan kembali untuk menghindari terjadinya kontaminasi.

Langsung mencuci sayuran. Saat membawa sayuran segar pulang dari swalayan, kita jadi ingin langsung membersihkannya dan menyimpannya dalam kulkas. Tetapi, kebiasaan ini justru bisa menyebabkan tumbuhnya jamur dan mikroba. Penyebabnya adalah kelembaban yang tertinggal dari air cucian, kata Linda J Harris, PhD, direktur riset keamanan makanan Western Institute, University of California. Sebaiknya, bersihkan sayur tepat sebelum kita mengolahnya.
Dianjurkan: Kupas lapisan luar selada dan kubis. Di bagian inilah kontaminasi paling banyak terjadi. Bersihkan juga bagian-bagian lainnya. Jangan gunakan sabun karena dapat meninggalkan residu berbahaya.

(Anna Roufos/Lily Turangan/Prevention Indonesia)

Messi Cs Bagai Burung di Sangkar Emas


Pemain Argentina Lionel Messi (kiri) dan pelatih Diego Maradona dalam sesi latihan di High Performance Centre Universitas Pretoria, Selasa (8/6/2010).


PRETORIA, KOMPAS.com - Betapa repotnya menemui tim nasional Argentina di markas latihan mereka di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Rombongan "Albiceleste" dijaga sangat ketat hingga orang luar sulit mendekat.

Pelatih Argentina, Diego Armando Maradona sepertinya benar-benar ingin konsentrasi anak buahnya tak terganggu selama turnamen tersebut. Mantan juara dunia 1986 itu sengaja memilih penginapan di kawasan Pretoria. Kota ini terbilang sepi dari ingar-bingar kehidupan metropolis di Johannesburg maupun Cape Town.

Manajemen timnas Argentina sebetulnya sangat memanjakan para pemain. Mereka menginap di University of South Africa (UNISA) dengan fasilitas mewah dan penjagaan sangat ketat. Demi menjaga konsentrasi dan keamanan, tim "Tango" menyewa seluruh kamar di hotel tersebut.

Tak semua orang leluasa keluar-masuk kompleks mereka. Hanya orang dengan tanda pengenal khusus yang bisa masuk ke dalam gedung. Beberapa dosen yang notabene tuan rumah pun tak bisa seenaknya berkeliaran di kandang Argentina. Satu blok jalan tepat di area UNISA tertutup untuk umum.

Selain mengandalkan petugas lokal, "Albiceleste" juga membawa "prajurit" sendiri yang bertugas secara khusus mengawal ke manapun para pemainnya pergi. Di area depan hotel terdapat puluhan petugas keamanan, sementara barisan bersenjata lengkap berada di belakang. Di sekitar markas latihan di High Performance Centre Universitas Pretoria, terdapat kawat berduri dan tembok plus aliran listrik sehingga timnas Argentina benar-benar terkurung. Lionel Messi dan kawan-kawan seperti burung dalam sangkar emas.

Petugas keamanan dari kepolisian pun secara tegas menghalau para penggemar yang mulai merangsek mendekati hotel. Keputusan tersebut tentu sangat menyebalkan bagi sebagian suporter yang hanya ingin melihat pemain pujaan dan menyapa mereka dari balik jendela.

Penjualan Tiket Mengecewakan


Antrean tiket Piala Dunia 2010 di Mal Brooklyn, Pretopria, masih memanjang. Yousouf Ahmed (berbaju kuning) kecewa karena sudah dua hari mengantre tapi belum mendapatkan tiket juga.
Artikel Terkait:

PRETORIA, KOMPAS.com — Penjualan tiket Piala Dunia 2010 agak kacau dan banyak masyarakat bola yang kecewa karena sudah antre beberapa hari, tapi belum bisa mendapatkan juga. Sampai Selasa (8/6/2010), tiket Piala Dunia masih 14.000 lembar. Antrean pun makin memanjang.

Di pusat penjualan tiket di Mal Brooklyn, Pretoria, antrean menyemut. Masyarakat terus berdatangan untuk mendapatkan tiket.

Cara penjualan tiket juga amat rumit. Pembeli harus mendaftar dulu di lantai satu, kemudian antre lagi agar tangannya mendapat cap stempel. Setelah itu, mereka harus antre lagi di lantai tiga untuk pembelian tiket. Itu pun belum tentu mendapatkan jatah karena antrean sudah memanjang.

Selain itu, banyak kekacauan yang terjadi. Sebelumnya, di tengah antrean, tiba-tiba sekelompok orang menerobos dan dengan mudahnya mendapat segepok tiket. Untungnya, FIFA langsung membuat peraturan baru bahwa tiket hanya bisa didapat dengan nama orangnya.

Pembeli tiket segepok itu diperkirakan adalah calo yang ingin memanfaatkan Piala Dunia. Karena peraturan baru tersebut, tiket si calo tak berguna lagi dan hangus.

Bahkan, beberapa hari lalu, menurut pengantre, proses ini sempat kacau. Polisi sampai menyemprotkan gas air mata karena antrean sudah tak rapi lagi. Semua orang berdesak ingin segera mendapatkan tiket.

Maklum, untuk mendapatkan tiket kadang harus mengantre beberapa hari. Yousouf Ahmed dari Maroko marah-marah di tempat penjualan tiket. Sudah dua hari, dia tak mendapatkan satu pun tiket.

"Tolong wartawan kabarkan ini. Kami merasa kesulitan mendapatkan tiket. Lihat, tangan saya sudah dicap stempel dan belum saya hapus dalam dua hari ini karena belum juga mendapat giliran membeli tiket di loket," kata Yousouf.

Hal sama juga dikatakan oleh Imran. Warga Afsel keturunan India itu nyaris putus asa. Dia sudah lama menunggu dan mendapatkan cap stempel di tangan, tetapi juga belum mendapat giliran memperoleh tiket.

"Prosesnya berbelit dan sepertinya ada permainan," tuduhnya.

HPR

Apartheid: Aromanya Masih Terasa


Polisi Afrika Selatan yang berkulit hitam dan putih, sudah mulai bisa cair, meski masih ada sedikit kaku.



JOHANNESBURG, KOMPAS.com -
Apartheid di Afrika Selatan (Afsel) memang sudah berakhir pada 1994. Semua orang kini sama. Namun, sinisme antarras masih terasa juga.

Dulu, zaman apartheid, kulit putih berkuasa. Ada pemisahan yang jelas antara kulit putih dan hitam. Fasilitas-fasilitas penting dikuasai kulit putih. Sekolah dibedakan, demikian juga tempat tinggalnya.

Kini, warga kulit hitam dan putih sudah membaur. Kesempatan bekerja di semua bidang juga terbuka. Namun, kulit hitam kini juga lebih berkuasa dan dominan di banyak bidang.

Bahkan, nama-nama kota yang dulu diberi nama barat, kini diganti dengan nama lokal. Pretoria diganti dengan nama Tshwane. Petersburg berganti nama Polokwanae.

Sekolah-sekolah juga sudah membaur. Rietondale Primary School yang dulu khusus kulit putih, kini sudah bercampur semua ras. Demikian juga dengan Nellie Swart Primary School. Namun, beberapa sekolah masih terkesan homogen. Boyes High School, misalnya, masih didominasi kulit putih.

Aroma perbedaan warna kulit memang masih terasa, setelah 16 tahun Apartheid dihapuskan daeri bumi Afsel. Nmun, tetap saja hubungan antara kulit hitam dan putih belum terlalu cair dan mesra. Masih ada perasaan sinisme.

Bedanya, kini kulit hitam lebih dominan baik di pemerintahan maupun di bedang-bidang lain. "Pemerintah mendahulukan kulit hitam dalam kesempatan kerja daripada kulit putih. Bahkan, dulu banyak kekerasan kepada kulit putih setelah Apartheid dihapus, hingga banyak kulit putih menyingkir ke luar negeri atau ke daerah putih seperti di Cape Town," kata warga kulit putih di Johannesburg.

Wilayah Sunnyside yang dulu dihuni kulit putih, kini berbalik 180 derajat. Daerah ini kini didominasi kulit hitam.

"Banyak orang bilang, di Afrika Selatan kini sudah sama dan sederajat. Saya tak percaya itu. Faktanya, saya merasakan adanya perbedaan juga," kata seorang insinyur warga Pretoria berkulit putih, yang tak maui disebutkan namanyua.

Meski begitu, ada upaya pemerintah untuk membaurkannya. Piala Dunia 2010 diharapkan menjadi momen persatuan, tanpa harus ada sinisme ras lagi. Baliho-baliho propaganda di Afsel mengarah ke sana.

"With World Cup, we stand together," demikian salah satu baliho itu. Ada juga yang berbunyi, "Many tribe one pride". Maksudnya, berbeda-beda suku tapi tetap satu kebanggaan.

Meski begitu, masih banyak pula yang skeptis bahwa Piala Dunia menjadi momen persatuan Afsel. Sebab, pesta bola terbesar itu hanya menyentuh kaum elit dan segelintir orang. Sedangkan masyarakat bawah tetap saja tak tersentuh secara ekonomi.

"Saya tak yakin Piala Dunia akan menjadi momen persatuan. Sebab, ini proyek elite dan hanya untuk kepentingan elit. Apa yang bisa didapat dari Piala Dunia dengan biaya miliaran itu untuk Afdsel yang masih banyak pengangguran dan kriminalitas," kritik warga Pretoria tersebut.

Dia justru khawatir, Piala Dunia akan menyisakan masalah buat Afsel. Sebab, biayanya terlalu besar, sementara anggaran negara tersedot habis. Padahal, kepentingan lain yang lebih urgen masih banyak.

"Pengangguran, sinisme ras, dan kriminallitas tak bisa diselesaikan dengan Piala Dunia," jelas sang insinyur tersebut.

Persoalan sinisme antarras memang masih menjadi PR besar buat Afsel. Sebab, warga Afsel dari berbagai kulit belum benar-benar bisa berbaur. Di Afsel, jarang bertemu dua orang berkulit beda berjalan bersama. Semua masih tampak sendiri-sendiri dan terpisah antara kullit hitam dan putih.

HPR

Masih Dunia Lain dan Citra Museum Bahari


KOMPAS.com -- Sekitar awal tahun ini, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melarang penayangan beberapa program TV. Salah satunya adalah program milik Trans TV, Dunia Lain. Entah bagaimana, tahun 2010 belum juga lewat, program itu muncul lagi. Kali ini di Trans7 dengan nama Masih Dunia Lain.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melarang program tersebut dengan alasan membuat masyarakatpercaya akan tahayul, membuat masyarakat menjadi takut akan mahluk halus, dan menyeramkan untuk ditonton oleh anak-anak.

Kamis, 27/5, malam, saya dikagetkan dengan pesan pendek yang memberi tahu bahwa Masih Dunia Lain (MDL) akan tayang malam itu dengan lokasi di Museum Bahari. Kaget karena tidak pernah berpikir bahwa awak museum di DKI akan sebegitu cerobohnya membiarkan program pembodohan bangsa berlokasi di museum.

Ini belum saya singgung tentang Tahun Kunjung Museum 2010 dan Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM). Sebegitu parahkah rasa frustasi awak museum terhadap museum mereka sendiri sehingga mereka rela museum mereka dikangkangi program murahan yang sungguh sangat tidak mendidik.

Museum adalah tempat untuk belajar, untuk penelitian, untuk rekreasi cerdas, untuk memahami masa lalu sebuah kota. Baik di Jakarta maupun negeri maju lainnya, upaya menjual museum tak pernah henti. Awak museum berlomba membuat museum mereka menarik, menata ruang pamer mereka dengan koleksi yang mereka punya, membuat program yang membujuk orang mau datang dan datang lagi menjadi pengunjung setia.

Di Indonesia, dalam hal ini Jakarta, beberapa museum terlihat hanya jadi gudang penyimpan barang sejarah. Upaya menggali data dan belajar menata koleksi serta berkreasi menciptakan kegiatan yang memukau, yang kreatif sepertinya bukan hal yang memikat hati.

Jika anggaran selalu batu sandungan, entah kapan museum kita akan semakin terdengar mengalahkan negeri tetangga. Menanti anggaran, seperti menanti Godot, selama anggota dewan yang terhormat yang duduk di DPRD juga minim pengetahuan tentang pentingnya museum. Maka kitalah yang harus bergerak.

Tayangan MDL Kamis malam lalu betul-betul sebuah public relations yang buruk. Terlebih lagi, itu adalah sebuah penurunan citra museum. Apalagi jika dikaitkan dengan Tahun Kunjung Museum 2010 dengan GNCM-nya.

Neil Kotler dan Philip Kotler dalam Museum Strategy and Marketing memaparkan, bahwa museum-museum berkelas di Amerika saja kewalahan merebut perhatian pengunjung untuk periode yang lama. Pengunjung hanya bisa diseret untuk datang ke museum dengan iming-iming sebuah pameran besar, kelar pameran, pengunjung turun lagi. Itu di negeri maju. Mereka saja terus mencari citra dan membangun citra museum mereka. Tentu bukan dengan rongsokan seperti program MDL.

Lagi-lagi saya ingin mengutip Kotler and Kotler, public relations -PR (hubungan kemasyarakatan) dalam hal ini melalui berbagai bentuk, berfungsi untuk membentuk, mempertahankan, bahkan mengubah perangai, watak, sikap publik terhadap suatu organisasi atau produk dalam hal ini museum, gedung dan koleksinya. Di mana perangai, sikap tadi akan juga mempengaruhi perilaku publik.

Dalam hal ke-PR-an museum, museum itu sungguh bergantung pada komunitas lokal dan pemerintah, tentunya. Jurnalis dan kritikus museum bisa jadi PR bagi sebuah museum, pameran, aktivitas lain, serta niat baik museum. Mereka menyebarkan informasi dan opini yang berdampak pada respon publik.

Dengan tayangan dalam MDL, memang Museum Bahari atau tempat bersejarah lain, seperti Lawang Sewu, memang mendapat publikasi luas. Tapi dampaknya, adalah mematikan perangai, sikap yang sudah terbangun untuk mengenal dan mencintai museum. Sehingga upaya mengubah dan mempengaruhi perilaku pun tak kesampaian.

Susah payah museum menaikkan citra, ditebang habis di tengah jalan hanya gara-gara tayangan murahan. Susah payah upaya pemerintah pusat menggelar Tahun Kunjung Museum 2010 dengan GNCM serta revitalisasi citra dan fungsi museum, bisa jadi dihentikan oleh tayangan yang merupakan public relations berdampak buruk.

Kuli dari Kampung Perajin


KOMPAS.com Balaikota Batavia tak bisa berdiri tanpa pekerja bangunan. Di beberapa referensi disebutkan bahwa kuli kayu dan kuli batu diambil dari Kampung Pertukangan. Adapun di buku lain, mereka disebutkan dari Kampung Perajin. Kisah tentang Perkampungan Perajin sedikit disinggung dalam buku Johannes Rach 1720-1783: Seniman di Indonesia dan Asia. Johannes Rach adalah pelukis kelahiran Denmark yang bergabung dengan VOC dan ditugaskan di Batavia sejak 1762 hingga meninnggal, 1783.

Ia mengabadikan berbagai sudut Batavia melalui goresan tangan. Dalam buku yang berisi hasil lukisannya, Rach menggambarkan tentang Jembatan Jassen dan Perkampungan Perajin. Gambar itu memperlihatkan suasana Batavia di luar tembok, tentu saja, dengan rumah yang berderet di wilayah permukiman selatan, wilayah perumahan yang terkenal di zaman Rach. Jembatan Jassen tak lain adalah jembatan kayu dengan sistem gantung, seperti yang masih tersisa di Kalibesar Barat, Jembatan Kota Intan.

Sungai mengalir melintas di perkampungan tersebut. Di sekitar sungai itu, tak jauh dari tembok kota, tumbuh berbagai industri kecil. Dari kawasan di belakang tembok kota itu, terlihat sebuah kawasan yang pada masa Rach yang disebut Ambachtskwartier atau tempat tinggal dan kerja para perajin dan biasa dikenal dengan sebutan yang lebih mudah diingat, Het Kwartier atau perkampungan. Het Kwartier melingkupi sebuah kawasan yang luas di dalam tembok kota.

Di situlah VOC mengumpulkan para pekerja dan memusatkan bengkel kerja bagi segala jenis perajin, tukang kayu, pemahat, pembuat kaca, pandai besi, pembuat senjata, tukang patri, dan peniup gelas. Sebagian besar perajin adalah warga orang Eropa dan Tionghoa yang dibantu banyak budak.

Rach tak lupa merinci pemandangan yang ia lihat. Di dalam tembok tampak bastion atau benteng pertahanan Gelderland dengan menara lonceng yang menunjukkan waktu kerja. Di sana pula para budak tinggal, yaitu di barak-barak beratap rendah. Jadi jika disebutkan pembangunan balaikota dikerjakan oleh tukang kayu dan batu dari Kampung Pertukangan, maka diperkirakan dari sinilah pekerja itu diambil.

Jika dilihat dari masa kini, maka Benteng Gelderland letaknya tak terlalu jauh dari Jalan Jayakarta atau dari Gereja Sion. Karena lokasi Jembatan Jassen kini kira-kira ada di dekat atau seberang Gereja Sion. Selain industri kecil berupa kerajinan, Rach juga menyebutkan di kawasan itu sering terlihat asap keluar dari cerobong asap rumah-rumah tak jauh dari Jembatan Jassen. Dari situlah arak dibikin. Asap dari cerobong itu tak lain berasal dari penyulingan arak.

Batavia memang tumbuh menjadi penghasil arak. Bahkan, Arak Batavia terkenal di dunia. Usaha penyulingan gula di Batavia tumbuh pesat bahkan hingga tahun 1930. Sementara itu, Jembatan Jassen diberi nama sesuai dengan Kapten Jas. Jembatan Jassen melintasi cabang Sungai Ciliwung yang mengalirkan air ke Stadsbuitengracht (parit atau kanal di luar tembok kota).

Mengarungi Hutan Mangrove di Bedul

Taman Nasional Alas Purwo

BANYUWANGI, KOMPAS.com
- Tempat wisata yang satu ini terbilang baru di Jawa Timur. Namanya baru dikenal dalam setahun terakhir. Wisata Pantai Bedul, demikian namanya. Kadang kala ditambahi dengan wisata Mangrove Blok Bedul.

Wisata Mangove Bedul berada di Dusun Bloksolo, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Nama itu tidaklah berlebihan. Wisatawan yang berkunjung ke tempat itu akan menjumpai ribuan pohon Mangrove atau bakau.

Sejauh mata memandang, hutan mangrove itu menaungi perairan Blok Bedul. Blok Bedul merupakan daerah hilir dari DAS Stail. Aliran sungai itu membentuk rawa air payau. Warga sekitar menyebut kawasan ini dengan segara anakan.

Wilayah ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP). Wisata Mangrove Bedul memang terletak di tengah-tengah antara pantai Grajagan dan Purwo serta Plengkung (G-Land).

Sejak awal tahun 2009 lalu, geliat wisata pantai ini semakin dikembangkan. Meskipun kini, pengelola wisata ini masih terus mengembangkan untuk memuaskan pengunjung. Berada di wilayah selatan kota Banyuwangi, akses menuju kawasan ini kini sangat mudah.

Jalan menuju tempat wisata ini merupakan jalan hotmix. Meski harus menembus hutan milik Perhutani, kendaraan roda empat dengan mudah melewatinya hingga di tempat parkir wisata
Mangrove Bedul.

Menurut pemandu wisata, Fitria Agustina, sejak dikenal setahun ini, jumlah pengunjung makin banyak. "Apalagi kalau hari libur atau akhir pekan, pengunjungnya ratusan," ujarnya.

Wisatawan tidak akan rugi untuk mampir ke Mangrove Bedul. Wisata edukasi, rekreasi dan juga petualangan menanti. Tempat itu sangat cocok bagi dunia pendidikan. Mangrove, seluk-beluknya dan juga anek ragam hayati baik flora dan fauna bisa dipelajari di Bedul.

Pada tahun 2009, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Balai Pengelolaan Mangrove Wilayah I - Departemen Kehutanan menanam 25 ribu batang bibit mangrove di kawasan tersebut.

Selain tentunya, rimbunnya hutan mangrove sudah menanti mata wisatawan. Ada empat jenis bibit yang ditanam yakni Sonneratea Casiolaris, Cariops Sp, Bruguera Sp dan Rizhophora Sp.

Selain flora, aneka ragam fauna juga bisa ditemukan di tempat itu. Kala segara anakan sedang surut dan sedang musim kerang, wisatawan akan disuguhi atraksi para pencari kerang.

Wisatawan bisa melihat langsung dan juga membeli kerang segar dari segara anakan. Tidak lupa tentunya, ikan Bedul yang kini menjadi nama wisata tersebut. Ikan Bedul, mirip ikan gabus yang mempunyai sirip merupakan ikan air payau.

Ikan itu sangat gurih jika digoreng dan dicocol dengan sambal. Hewanlain yang bisa ditemukan adalah kera, biawak, burung elang, burung dara laut, belibis, bangau, ikan terbang, kodok rawa
(mudskeper), king fisher, kecuk, kirik-kirik hingga burung migran dari benua Australia. Untuk
burung migran dari Australia hanya bisa ditemukan dalam bulan-bulan tertentu.

Sebelumnya, di segara anakan hanya ada dermaga kecil yang dilabuhi beberapa perahu yang disebut warga sekitar 'godang-gandung'. Namun sejak enam bulan lalu, sebuah dermaga pandang telah dibangun.

Dengan begitu, pengunjung tidak perlu takut kena air pasang yang meluber ke daratan. "Dulu kalau air pasang, sulit menjangkau dermaga. Sekarang sudah ada jalan jadi mengeenakkan wisatawan," lanjut Fitri.

Dermaga pandang itu mempunyai panjang 225 meter. Pengunjung dikenakan tarif jika ingin mengelilingi segara anakan dengan perahu gondang-gandung. Dengan tarif Rp 7.000, pengunjung bisa puas berkeliling segara anakan hingga ke bibir selatan segara anakan.

Di ujung selatan, pengunjung bisa menjelajah hutan dan menuju pantai selatan yang terkenal dengan gelombangnya. Di pantai tersebut, pengunjung bisa menikmati hamparan pasir.

Tidak hanya berkeliling ke segara anakan, pengunjung juga bisa mendapat pelayanan lain yakni menuju kawasan Kere (tempat peristirahatan pencari ikan), Pantai Ngagelan dan Pantai Cungur.

Untuk menuju pantai Kere, pengujung dikenakan tarif Rp 150.000 untuk 15 orang dalam satu perahu. Perjalanan ke pantai tersebut membutuhkan waktu satu jam.

Sedangkan ke pantai Ngagelan membutuhkan waktu setengah hari dengan tarif Rp 300.000 untuk 15 orang. Di pantai yang berada di kawasan alas Purwo itu, pengunjung bisa melihat penangkaran penyu. Sementara ke Cungur, untuk 15 orang dikenakan tarif Rp 200.000.

"Pakai perahu itu. Insyaallah aman karena kan hanya menyusuri sungai dengan riak kecil," kata Fitri.

Mandi di Bedul
Selain untuk rekreasi, kawasan Bedul dalam tiga bulan juga menjadi jujugan warga yang ingin menyembuhkan penyakit. Penyembuhan itu dengan cara mandi di pancuran air dekat tempat parkir wisata Mangrove Bedul.

Pancuran air itu sebenarnya tidak muncul begitu saja. Awalnya, pengelola kawasan wisata membuat sumur bor dengan harapan bisa mengalirkan air bersih yang bisa disalurkan ke kamar mandi umum yang telah disediakan. "Tetapi ketika dibor dengan kedalaman 32 meter sudah muncul air, katanya sekitar sini air bisa mengucur kalau dibor dengan kedalaman lebih dari 50 meter," ujar Fitria Agustina, pemandu wisata.

Kejadian itu menjadi kabar dari mulut ke mulut. Kabar itu rupanya menarik sejumlah orang, terutama mereka yang mempunyai penyakit seperti pegal-pegal, bahkan hingga sakit stroke.

Uniknya, warga yang berniat berobat memilih mandi dini hari. Bahkan jika malam Jumat, ratusan orang berbondong-bondong ke tempat itu, mulai tengah malam hingga pagi hari. "Saya sudah dua kali mandi di tempat ini, dan rasanya badan enteng," kata Mbah Nursamsiah ditemui usai mandi di pancuran air itu.

Tukini, seorang warga asal Sumatra juag mendengar kabar tentang pancuran itu. Ia yang menderita stroke kini rajin mandi di tempat itu setiap usai salat subuh. Perempuan yang menginap di rumah saudaranya di Desa Sumberasri itu mengaku strokenya sedikit berkurang.

Karena animo masyarakat tinggi, maka pengelola setempat menyediakan dua pancuran yang dikelilingi kain pembatas. Sayangnya, tempat itu masih terbuka sehingga bagi orang dewasa, mereka mandi dengan masih mengenakan baju. Di tempat itu juga belum disediakan tempat tertutup untuk ganti pakaian. (Sri Wahyunik)

Paket Wisata Danau Sentani Disukai Turis


KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Festival Danau Sentani

SENTANI, KOMPAS.com - Paket wisata dalam rangkaian perhelatan budaya Festival Danau Sentani (FDS) yang digelar di kawasan wisata Kalkote, Sentani Timur, Jayapura, Papua, menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan mancanegera dan nusantara.

Seusai diuji coba, para wisatawan cukup tertarik dengan paket wisata yang kami tawarkan ini.
-- Herry Wondiwoy

"Seusai diuji coba, para wisatawan cukup tertarik dengan paket wisata yang kami tawarkan ini," kata Koordinator Pemandu Tour Wisata FDS, Herry Wondiwoy, di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Selasa (8/6/2010).

Ia mengatakan, bagi wisatawan lokal maupun wisman yang ingin menikmati keindahan Danau Sentani dengan berkeliling di bibir danau menggunakan kapal yang disediakan terus mencari informasi baik melalui panitia FDS maupun lewat pemandu wisata.

Dijelaskannya, paket tur wisata yang ditawarkan ini terdiri atas tiga paket yakni paket 01 dimulai dari Kawasan Wisata Kalkote menuju Kampung Puay, kemudian ke Abar, dilanjutkan ke Ifale dari Ifale ke Restoran Dapur Papua untuk makan siang dengan menunjukkan karcis wisata.

Paket 02 dimulai dari Kawasan Wisata Kalkote menuju Kampung Abar, kemudian ke Puay, selanjutnya ke Restauran Dapur Papua untuk makan siang dan istrahat sejenak kemudian melanjutkan perjalanan ke Kampung Asey, lalu kembali ke Kalkote.

Paket 03 dimulai dari Kalkote menggunakan bus menuju Kampung Kwadeware kemudian dari Kwadeware menggunakan kapal menuju kampung Donadai, dilanjutkan ke Ifale, kemudian ke Abar di Kampung Abar istirahat untuk makan siang dengan dijamu oleh ibu-ibu di kampung tersebut dengan menu ala Danau Sentani setelah itu kembali ke Kalkote.

Herry mengatakan, para wisnu dan wisman yang akan menikamti panorama alam Danau Sentani dengan menyinggahi kampung-kampung wisata akan didampingi 35 pemandu wisata dan koordinator pemandu.

Meskipun sudah banyak peminatnya, paket wisata Danau Sentani baru dijual pada 10-18 Juni dan satu hari setelah pelaksnaan FDS selama 365 hari karena persiapan penjualan baru mencapai 97 persen. Paket perdana penjualan tur wisata Danau Sentani dimulai pada 12 Juni untuk seluruh perguruan tinggi di Papua.

"Untuk paket wisata darat dengan mengunjungi tempat bersejarah dan tempat wisata lain di Kabupaten Jayapura dengan menggunakan bus belum bisa ditawarkan sampai saat ini," ujarnya.

About

Diberdayakan oleh Blogger.