Laman

Rabu, 16 Juni 2010

Audi Belum Terpikir Bawa A1 ke Indonesia

Bagja Pratama - detikOto
Gambar
Jakarta - Meskipun terlahir sebagai mobil yang ditakdirkan untuk laris manis, namun PT Garuda Mataram Motor sebagai pemegang merek Audi di Indonesia masih enggan untuk
membawa Audi A1.

Padahal, sejak diluncurkan di Geneva Motor Show Maret 2010 lalu, pemesanan terhadap mobil kompak ini mengalir deras, bahkan diperkirakan mencapai 50 ribu unit sampai akhir tahun.

"Memang potensinya sebagai mobil kecil dan kompak sangat besar disini, namun kita belum kepikiran untuk membawanya ke Indonesia," ujar General Manager PT Garuda Mataram Motor, Imelda Muhidin, di Audi Canter MT Haryono, Jakarta, Rabu (16/6/2010).

Audi A1 adalah mobil terkecil yang dimiliki Audi yang merupakan perwujudan dari sisi premium dan sporty yang kemudian dibungkus rapi dalam sebuah tubuh yang kecil dan kompak.

Di Eropa Audi A1 dibanderol seharga 16.000 euro atau sekitar Rp 202,89 juta dengan dua pilihan mesin, yaitu mesin bensin dan disel.

Ada dua varian mesin bensin, yaitu 1.200 cc dengan tenaga 86 PS dan 1.400 cc dengan tenaga 122 PS. keduanya menganut teknologi TFSI (Turbo Fuel Stratified Gasoline Direct Injection).

Sedangkan mesin disel, ada tiga varian. Masing-masing 1.400 cc ,1.600 cc dan 2.000 cc yang dilengkapi teknologi common rail injection.

Sejumlah fitur canggih disematkan di mobil anyar itu. Mulai dari audio remote-controlled central locking system, kaca spion dengan power-adjustable, power windows pengatur jok pengemudi, hingga head airbags.

( bgj / ddn )

Punya Messi, Maradona Optimistis

Kris Fathoni W - Piala Dunia
Gambar
Reuters
Pretoria - Argentina dan Korea Selatan punya peluang bagus memastikan lolos saat kedua tim berhadapan. Diego Maradona yang menukangi 'Tim Tango' optimistis karena punya Lionel Messi.

Laga pertama Argentina dan Korsel sama-sama dijalani dengan kemenangan. Argentina mengalahkan Nigeria 1-0 sementara Korsel menggulung Yunani 2-0.

Dengan hasil itu Korsel berhak memuncaki klasemen sementara Grup B diikuti Argentina di posisi dua dengan poin sama-sama tiga. Maka saat kedua tim berhadapan, Kamis (17/6/2010), si pemenang akan punya enam poin dan bisa saja sudah memastikan satu tempat di 16 besar --dengan turut mempertimbangkan laga Yunani vs Nigeria.

Menghadapi laga ini, Maradona tampaknya cukup optimistis bisa mengatasi Korsel dan kembali mengantar Argentina meraih angka penuh. "Korea tak punya seorang Messi," tegas Maradona di Reuters.

"Mereka memang tangguh secara kolektif, cepat, punya tim bagus. Mereka harus dihormati, tapi kami akan menang. Kami tak tahu bagaimana caranya berspekulasi mengenai hasil," lanjut dia.

Maradona juga mengaku siap menghadapi strategi yang akan digunakan Korsel. Sebelumnya 'Tim Ginseng' disebut-sebut akan menggunakan pelanggaran taktis untuk membatasi penguasaan bola oleh Messi.

"Pelanggaran taktis sebenarnya adalah aset (buat kami) dan tergantung pada apa yang dilihat wasit, dia bisa menunjukan kartu kuning atau merah."

"Kami sendiri akan memainkan sepakbola gaya kami dan membiarkan wasit melakukan pekerjaannya," lantang Maradona. (krs/mrp)

Samsung Perkenalkan Versi Murah Wave


Febrina Ayu Scottiati - detikinet

Wave 2 Pro (samsung)

Jakarta - Samsung memperkenalkan dua ponsel Bada teranyarnya dalam ajang CommunicAsia 2010 yang berlangsung di Singapura. Ponsel yang diberi nama Wave 2 (S5250) dan Wave 2 Pro (S5330) ini dianggap sebagai versi murah dari seri Wave sebelumnya.

Wave 2 dan Wave 2 Pro dibekali dengan layar sentuh 3,2 inch, bukan layar Super Amoled 3.3 inch seperti yang dimiliki Wave generasi pertama.

Fitur lainnya adalah TouchWiz 3.0, GPS, kamera 3 mega piksel, memori internal 80MB dan slot micro SD hingga 16GB. Konektivitas kedua ponsel ini pun didukung oleh Quad-band GPRS/EDGE, Wi-Fi 802.11n, dan Bluetooth 2.1.

Dikutip detikINET dari Electronista, Kamis (17/6/2010), perbedaan utama antara Wave 2 dan Wave 2 Pro adalah adanya keyboard Qwerty sliding pada Wave 2 Pro, sementara Wave 2 hanya mengandalkan layar sentuh.

Wave 2 dan Wave 2 Pro akan tersedia dalam tiga pilihan warna, yakni metallic black, pearl white, dan romantic pink. Rencananya Samsung akan melepas dua ponsel ini ke pasaran Asia Tenggara dan Rusia pada Agustus mendatang. Meski harganya masih dirahasiakan, namun diyakini akan lebih terjangkau daripada Wave generasi pertama.

Pak Boed Kenalkan Anak-Cucu Istana Wapres


Foto: Dok detikcom

Foto: Dok detikcom

Untuk pertamakalinya, Wakil Presiden (Wapres) Boediono bersama anak dan cucu-cucunya bercengkerama di Istana Wapres. Di tengah kesibukannya menjadi orang nomor dua di negeri ini, ia masih menyempatkan diri untuk berkumpul bersama keluarga.

Sore itu, Selasa (8/6/2010), sekitar pukul 16.30 WIB, Pak Boed sebenarnya sudah ingin meninggalkan kantornya yang terletak di Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, itu, untuk pulang ke rumah dinas di Jl Diponegoro. Namun, tiba-tiba keluarganya, disertai Ibu Herawati, menyusul.

Pak Boed pun menerima ‘kunjungan’ tamu-tamu istimewanya itu. Pasangan suami istri yang dua-duanya asli Blitar, Jawa Timur, ini, dikaruniai dua orang anak, yakni Dios Kurniawan dan Ratriana Ekarini. Salah satunya tinggal di Singapura. Dari putra dan putrinya itu, Pak Boed mendapatkan lima orang cucu, antara lain Andina, Adrian, serta Alisha.

Keturunan Pak Boed tidak ada yang menjadi politisi atau berkecimpung di dunia politik (atau belum?). Anak-anaknya mengikuti jejaknya sebagai seorang profesional. Sementara cucu-cucunya masih kecil-kecil, paling besar berusia 12 tahun.

Pertama-tama, mereka bercengkerama di ruang kerja Wapres yang terdiri dari satu bangunan inti berarsitektur Belanda. Bagunan berlantai satu itu terletak di bagian paling depan kompleks Istana Wapres. Di ruangannya tersebut, Pak Boed tampak berfoto bersama cucu-cucunya.

Sebelum atau sesudah itu, Pak Boed duduk di meja kerja dengan dihadapi oleh cucu-cucunya, laiknya menerima tamu negara. Ia tampak berbicara sesuatu kepada mereka. Barangkali ia menceritakan tugas-tugasnya sebagai seorang Wapres.

Setelah itu, Pak Boed memandu keluarganya berkeliling melihat-lihat kompleks Istana Wapres. Istana Wapres tidak terlalu luas dan mewah. Bahkan lebih mentereng Kedubes Amerika Serikat (AS) dan Kantor Gubernur DKI Jakarta yang mengapitnya. Selain bangunan inti, Istana Wapres hanya terdiri dari satu gedung pertemuan, yang juga bergaya Belanda, dua gedung setwapres, serta satu buah masjid.

Dengan mengandeng tangan cucunya, Pak Boed, yang menjabat Gubernur BI sebelum menjadi wapres itu, berjalan ke halaman depan istana. Setelah itu, rombongan ‘wisatawan’ tersebut melangkah ke halaman tengah kompleks istana. Cucu-cucu Pak Boed tampak riang berkejaran. Mereka pun menarik-narik tangan kakeknya sambil bercanda-canda. Pak Boed tampak tersenyum bahagia melihat keceriaan cucu-cucunya tersebut.

Penjagaan paspampres sangat ketat. Namun, hal itu tidak mengurangi keleluasaan keluarga Pak Boed untuk kangen-kangenan di Istana Wapres. Sayang, saat itu, hari sudah menjelang petang dan gerimis sedikit turun di Merdeka Selatan. Acara jalan-jalan itu harus pun diakhiri dan Pak Boed bersama keluarganya kembali ke gedung tempatnya berkantor. Sekitar 15 menit kemudian, mereka meninggalkan Istana Wapres.

Demi Internet Murah, Wimax Harus Lebih Cepat


Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Bermodal Awal Rp42 ribu, Kini Menjadi Sandaran Ribuan Petani

Foto: Koran SI

BERAWAL dari keprihatinan terhadap kesejahteraan petani, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Trisula didirikan. Kini, KSP Trisula menjadi sandaran ribuan petani di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Pendirian KSP Trisula ini tidak lepas dari Koperasi Unit Desa (KUD) Trisula. Saat itu, pada 1980- an, pengurus KUD Trisula berpandangan, petani adalah kelompok bawah yang selalu kalah oleh sistem dan politik ekonomi. Petani tidak bisa menentukan harga produk pertanian karena sudah diatur para tengkulak. Di sisi lain, kebutuhan pupuk, bibit, dan obat-obatan terus naik dengan harga yang ditentukan oleh para pedagang. Petani lemah dan tak memiliki daya tawar.

Atas dasar itu, KUD Trisula membuka unit simpan pinjam (USP) dengan modal awal Rp42 ribu, hasil iuran simpanan pokok 42 anggota pada 1983. Harapannya, USP ini bisa membantu petani dari sisi permodalan dan kebutuhan sehari-hari.

Semangat kebersamaan terus dipupuk hingga jumlah anggota terus bertambah. Pada 2004, anggota USP mencapai 300 orang dengan nilai simpanan pokok Rp15 juta.

Dana itu terus digulirkan ke anggota, tetapi perputarannya lambat karena keterbatasan modal. Kemudian, pengurus USP berupaya mengajukan bantuan keuangan ke perbankan dengan harapan mendapatkan tambahan modal. Setelah berkonsultasi ke perbankan, akhirnya pengurus USP membentuk badan hukum dengan nama KSP Trisula pada 5 Agustus 2004. Nama Trisula adalah kependekan dari “Tertib Rapi Indah Sehat Usaha Lancar Aman”.

Badan hukum telah dibentuk, tapi pengurus KSP Trisula tetap kesulitan mendapatkan bantuan dari bank. Akhirnya, pengurus KSP menggelar kegiatan panen perdana yang dihadiri sejumlah pejabat di Jawa Barat yang diselingi paparan tentang KSP Trisula. Esok harinya, perwakilan beberapa bank mendatangi kantor KSP Trisula di Kecamatan Palasah, Majalengka, menawarkan pinjaman.

KSP Trisula terus tumbuh. Hingga saat ini, dana yang dipinjamkan kepada sekira lima ribu anggotanya telah mencapai puluhan miliar rupiah per tahun. Tidak mengherankan bila KSP Trisula menjadi gantungan petani di Kecamatan Palasah, Majalengka, bahkan juga bagi penduduk di luar kecamatan ini. Keberhasilan KSP Trisula tak lepas dari tangan dingin Subani. Petani lulusan sekolah dasar (SD) inilah yang menjadi pionir usaha koperasi yang berlokasi di Majalengka tersebut.

Kini, Subani memang tengah terbaring sakit.Namun,saat sehat, semangat Subani tak kalah dengan yang muda. Abah, demikian dia biasa disapa, masih rutin menghadiri berbagai pertemuan yang diadakan di Majalengka. Dia juga kadang menyempatkan diri menghadiri undangan seminar dan berbagai acara koperasi. Salah satu kunci keberhasilan Abah adalah kepiawaian dalam merekrut anggota koperasi.

Hal yang kerap dilakukan Abah,untuk memikat hati calon anggota koperasinya adalah selalu memberikan gula dan teh gratis kepada penduduk yang hadir dalam pertemuan koperasi. Ketika akan merekrut anggota baru koperasi, Abah selalu membawa 100 bungkus gula dan teh. Cara ini ternyata manjur.Tak mengherankan, tiap kali Abah mengadakan pertemuan selalu ramai. Ibaratnya ada gula ada semut. Bagi KSP Trisula, kekuatan koperasi yang sesungguhnya adalah anggota, bukan modal.

Selain itu, kelangsungan hidup koperasi juga ditentukan oleh kemampuan para pengurusnya dalam membuat program-program.Yang juga tidak kalah penting adalah disiplin dari para anggota, terutama dalam melunasi pinjaman. Melalui penerapan manajemen seperti itu, KSP Trisula pun mampu memikat dunia perbankan dalam pengembangan usaha. Bank Negara Indonesia (BNI) akhirnya mengucurkan kredit senilai Rp1 miliar dalam upaya pengembangan usaha koperasi.

Pinjaman itu digulirkan ke anggota koperasi dengan sistem pembiayaan yang bervariasi, mulai dari sistem bagi hasil,tunda jual,dan sebagainya. “Kami memberikan pinjaman dengan sistem tunda jual, maksudnya para petani bisa mendapatkan uang dengan cara menyimpan hasil pertaniannya dengan tidak perlu menjualnya apabila harga produk pertanian sedang murah.

Setelah harga mengalami kenaikan, para petani bisa menjualnya langsung lalu pinjaman pokok dibayar dan sisanya dibagi dua dengan koperasi,” terang Ketua KSP Trisula Khoeruman kepada harian Seputar Indonesia (SI) di ruang kerjanya kemarin. Pinjaman itu secara sungguh-sungguh dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal oleh pengurus KSP Trisula. Hal ini ditunjukkan dengan pembayaran yang tidak pernah telat.

Mereka berpedoman pada pohon beringin, apabila pohonnya rindang, siapa pun orangnya akan berteduh di pohon itu. Prinsip ini terus dijaga pengurus KSP Trisula sejak kepengurusan Subani hingga Khoeruman. Koperasi yang awalnya hanya dikelola tiga orang dan kini memiliki 20 karyawan itu telah menerima pinjaman hingga Rp20 miliar. Pinjaman itu selalu dikembalikan tepat waktu.

“Belum selesai pinjaman dibayar, kami sudah diberi tambahan pinjaman. Hingga sekarang ini, kami diberi bantuan pinjaman sebesar Rp20 miliar dari BNI. Alhamdulillah, kami belum pernah telat membayar,” ujar Khoeruman. Kini Khoeruman bersama koperasinya sudah bisa menempati kantor representatif di kompleks KUD Trisula, Jalan Raya Palasah, Desa Cisambeng, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Dalam rangka mengembangkan KSP Trisula, pihaknya terus berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai instansi, baik pemerintah maupun nonpemerintah. Di antaranya, KSP Trisula akan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam pengelolaan kotoran sapi menjadi biogas. “Kami akan mendanai seluruh biaya tersebut, lalu pengelolaannya akan bermitra dengan para kelompok petani ternak sapi. Hasilnya, sebagian akan diberikan kepada petani dan sebagian masuk kas KSP,”terang Khoeruman. (taofik hidayat/ sugeng wahyudi)(adn)
(Koran SI/Koran SI/rhs)

Besok, AHM Rilis Skutik Honda PCX

Prasetyo Adhi - Okezone
(Foto: Prasetyo/okezone)

JAKARTA- Bagi penggemar skuter matik (skutik) premium, siap-siap saja dimanjakan oleh Honda. Karena tak lama lagi PT Astra Honda Motor (AHM) bakal merilis skutik PCX.

Dari keterangan resmi yang diterima okezone melalui pabrikan sepeda motor yang bermakas di Sunter itu menyebutkan, mereka akan meluncurkan skutik PCX dalam gelaran Pekan Raya Jakarta (PRJ) 16 Juni 2010, besok.

Marketing Director AHM Julius Aslan menyebutkan, kehadiran PCX nantinya bakal memperkuat citra pabrikan berlogo sayap itu di Tanah Air. "Jadi kita coba tawarkan bahwa Honda punya produk dengan spesifikasi tinggi seperti itu," ungkapnya.

Julius juga menegaskan spesifikasi PCX yang ada di Thailand tidak akan diubah ketika masuk ke Indonesia. "Semua fiturnya tetap kita pertahankan karena segmennya memang untuk premium," jelas dia.

Honda PCX dibekali mesin 125 cc 4 tak satu silinder yang dilengkapi fitur ECE 40 Mode cycle. Dengan bantuan teknologi ini, skutik tersebut sanggup melaju sejauh 50 km dengan konsumsi bahan bakar 1 liter saja.

Ada sederet fitur pintar yang telah disuntikkan Honda. Antara lain idling stop system. Sebuah teknologi yang memungkinkan mesin Honda PCX akan mati total saat motor berhenti dalam waktu yang relatif lama.

Dengan demikian konsumsi bahan bakar pun bisa ditekan, misalnya ketika terjadi kemacetan atau berhenti di lampu merah.

Sementara untuk faktor keamanan, suktik yang juga diluncurkan di seluruh wilayah ASEAN ini sudah mengadopsi fitur combi brake yang telah disematkan pula pada Honda Vario Techno.
(uky)

Adandu, Youtube Rasa Lokal Pertama di Asia Tenggara

Sarie - Okezone

JAKARTA - Selama ini situs-situs video asing mendominasi di Indonesia. Adandu yang diakses melalui URL www.adandu.com, mencoba untuk merebut pasar situs pengelolaan video dengan mengandalkan fitur-fitur khas yang mampu membedakannya dari website-website lainnya.

“Adandu serupa dengan Youtube, namun masih dalam skala lokal. Kami memilih video (dan rich-media) sebagai fokus untuk menyikapi meluasnya penggunaan broadband Internet di Indonesia” Gardenia Putri, salah satu pencetus Adandu.com dalam keterangannya, Rabu (16/6/2010).

Situs yang diklaim sebagai situs pengolahan video lokal pertama di Asia tenggara tersebut kini menyediakan sarana pembuatan dan editing video secara online dari website dengan menggunakan fitur video mashup atau mashup, tanpa perlu menggunakan aplikasi program editor video terpisah.

Gardenia menyatakan, video mashup merupakan sebuah cara untuk membuat berkas digital baru yang mengandung salah satu atau beberapa teks, gambar, suara, video atau animasi yang diambil dan digabung dari berbagai sumber untuk membuat turunan berkas baru dengan mudah dan dalam waktu singkat. Fitur Mashup yang disediakan gratis bagi seluruh anggota Adandu memungkinkan seseorang menuangkan kreatifitas berbentuk karya audio-visual berupa gabungan suara, foto-foto dan video-video yang disusun serta diolah secara online melalui Internet.

Uniknya lagi, Adandu memiliki kemampuan untuk mengomentari sebuah video dengan video, menggunakan bantuan webcam. Jadi komentar yang biasanya ditulis, dapat ditukar dengan video di Adandu.com. Selain Itu, Adandu menawarkan video library pribadi, rich media viewer, sarana upload, sarana berbagi kepada pengguna dan kepada sosial bookmarking lainnya serta memudahkan untuk penggunaan editor video online yaitu mashup editor.

Melalui kerjasama dengan penyedia teknologi video online, Kaltura Inc. dan Acquia dan menggunakan jaringan penyebaran konten global (Content Delivery Network), Limelight Networks Inc, fitur mashup menjadikan Adandu sebagai website nasional pelopor teknologi video editing online terdepan di Indonesia.

Dengan ruang lingkup yang spesifik dan detail di bidang video, Adandu menjadikan dirinya sebagai pemimpin penyedia jasa video online di Indonesia, dengan fitur video mashup yang sangat mengagumkan dan menarik untuk dicoba. Ditambah dengan adanya hubungan multi dimensi bagi setiap pengguna adandu yang memungkinkan untuk berinteraksi satu sama lain, bertukar pikiran, ide, bekerjasama, tidak hanya di dunia maya saja tetapi juga melalui pertemuan-pertemuan atau aktifitas bersama yang membuat komunitas di Adandu menjadi kokoh, kuat dan saling mendukung.

Adandu sendiri sebenarnya dicetuskan idenya pada tahun 2008. Lalu situs ini diluncurkan tanggal 18 November 2009 yang diprakarsai bersama oleh web designer muda, Edi Chin dan Stefen W. Wijaya, berdasarkan visi seorang wanita muda, Gardenia Putri. Pengelolaan komunitas dan situs Adandu ini ditangani oleh PT. Nuansa Aspirasi Bening, sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang jasa Internet di Jakarta, Indonesia.
(ugo)

Sempat Mati Suri, Batik Tulisnya Kini Tembus Rp150 Juta/Bulan

Sugeng Wahyudi - Okezone
Santoso Hartono Foto: Koran SI

USAHA batik tulis Lasem yang sekarang digeluti Santoso Hartono sempat mati suri. Santoso lantas menghidupkannya lagi hingga dapat berkembang seperti saat ini.

Tahun 2004 bagi Santoso menjadi masa yang tak bisa dilupakan dalam perjalanan hidupnya menjadi pengusaha batik. Tahun itu adalah awal baginya memulai lembaran baru karena memutuskan menikah.

Di saat itu pula, dia yang masih menganggur lantaran baru saja kehilangan pekerjaan di Jakarta memberanikan diri untuk mengambil alih usaha kerajinan batik tulis Lasem yang dikembangkan keluarganya secara turun-temurun.

“Sewaktu saya pulang, usaha kerajinan batik keluarga seperti tengah menuju kebangkrutan. Saya yang sudah memiliki kewajiban menafkahi keluarga memberanikan diri untuk mengelolanya,” ungkap pria yang terlihat ramah ini.

Sebelum memutuskan hijrah ke kampung halaman, Santoso mengaku lama merantau di Jakarta. Di Ibu Kota, Santoso mengaku bekerja apa saja. Semasa perantauannya tersebut dia bahkan sempat digaji Rp45 ribu per bulan.

“Masa-masa sulit di Jakarta terkadang membuat saya miris sendiri saat mengingatnya. Syukur sekarang semuanya sudah berubah,” tutur pria yang berpembawaan sederhana ini.

Awalnya memang tak mudah bagi Santoso yang buta tentang batik, menyelami dunia yang sama sekali baru. Tapi,dengan modal tekad dan keyakinan serta niat meneruskan bisnis keluarga, Santoso yakin dengan jalan yang telah diambilnya. Jalan pertama yang dia ambil untuk meneruskan bisnis keluarga adalah dengan mengumpulkan perajin.

Kebetulan, banyak perajin batik yang sempat bekerja dengan keluarganya memilih keluar karena bayaran yang tak sesuai, imbas dari kembang kempisnya usaha. Setelah mengumpulkan perajin, Santoso berusaha meningkatkan bayaran mereka. Tujuannya agar perajin fokus bekerja menghasilkan produk berkualitas. Upaya yang dilakukan Santoso sebenarnya mengandung risiko karena usahanya belum berkembang. Namun, Santoso berpendapat lain.

Menurutnya, upah perajin mesti diperbaiki dulu sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas yang nantinya memiliki nilai jual tinggi. Benar saja, upaya Santoso ternyata berhasil. Perlahan namun pasti, usaha batik Lasem kembali berdenyut.

Itu bisa terlihat dari bertambahnya perajin binaan Santoso yang awalnya hanya bisa dihitung dengan jari, kini telah mencapai 300-an perajin. Produk yang dihasilkan pun semakin beragam dengan aneka motif dan corak menarik. Sekira 300 perajin yang menjadi binaan Santoso setidaknya mampu memproduksi beragam corak dan motif batik. Setiap perajin membutuhkan waktu empat hari untuk menyelesaikan satu produk.

Ada juga yang menyelesaikan satu produk selama sebulan dengan rata-rata tiap perajin menghasilkan satu produk selama sepuluh hari, bergantung motif yang dia kerjakan serta tingkat kesulitannya. Tak elok rasanya jika bicara kesuksesan Santoso menghidupkan kembali usaha batik tulis Lasem tanpa mengetahui latar belakang perkembangan batik Lasem sendiri di daerah asalnya, Karanganyar, Semarang.

Dari cerita yang beredar, perkembangan batik Lasem berawal dari pedagang perantauan Tionghoa yang datang ke wilayah Lasem. Mereka berdagang dan memengaruhi sistem perekonomian di wilayah Lasem. Warga masyarakat Lasem umumnya adalah pembatik dan hasil batikannya dijual sebagai komoditi perdagangan yang cukup ramai.

Melihat peluang ini, pedagang Tionghoa mencoba masuk ke sistem perdagangan batik dan memengaruhi corak batik di daerah ini. Awalnya batik dengan corak gaya Tionghoa diperuntukkan untuk perempuan Tionghoa yang sudah berumur dan biasanya dikenal sebagai batik encim.

Pengaruh corak Keraton Solo dan Yogyakarta kemudian juga memengaruhi batik Lasem.Ini terbukti dengan adanya motif kawung dan parang. Sedangkan pengaruh wilayah pesisir adalah penggunaan warna yang cerah, cenderung ke warna merah darah. Ciri kental pada batik ini yakni terdapatnya corak hias burung hong dan binatang kilinatau singa. Selain itu, batik Lasem juga memiliki ciri khas motif latohan dan watu pecah.

Motif latohan didapat dari motif tumbuhan latoh, sejenis rumput laut yang menjadi makanan khas masyarakat Lasem. Motif watu pecah merupakan ekspresi kejengkelan warga masyarakat Lasem terhadap proyek Daendles yang banyak menelan korban jiwa.

Terkait dengan sejarah perkembangan batik tulis Lasem sendiri, Santoso mengaku tak begitu memahaminya. Santoso sebatas tahu cerita tersebut dari kisah mulut ke mulut. “Kalau Lasem itu asalnya dari masyarakat China Peranakan, saya tahu. Tapi, saya enggak tahu banyak sejarahnya.Yang saya tahu, dulu di Lasem tepatnya di Desa Kemendung ada wanita keturunan China namanya Putri Cempa. Katanya, batik Lasem itu dulu dibuat oleh keturunan Putri Cempa ini,” ungkapnya.

Apa pun itu, Santoso mengaku berusaha tetap menghargai sejarah. Terbukti dia mempertahankan ciri khas batik Lasem lainnya yakni coraknya benar-benar ditulis atau diukir sendiri oleh para perajinnya, bukan dicetak. Warna khas yang melekat, salah satunya warna yang menjadi khas masyarakat Tionghoa, merah, biru, dan hijau, juga tetap dipertahankan.

Dalam perkembangannya, Santoso melakukan inovasi.Salah satu inovasi yang dilakukan Santoso dan perajin batik Lasem lainnya adalah membuat motif yang lebih “gaul”. Kata dia, motif yang lebih disukai oleh anak muda.

Selain merangkul pasar yang lebih luas, diharapkan juga bisa mengajak generasi muda untuk mencintai produk khas dalam negeri. Upaya Santoso membuat batik tulis Lasem tampil lebih trendi ternyata turut mendongkrak omzet penjualan.

Omzet batik tulis Lasem setiap bulan kini mencapai rata-rata Rp150 juta. Angka itu belum termasuk dari penjualan yang dilakukan pada ajang pameran yang juga banyak diikuti Santoso. Seperti saat mengikuti gelaran pameran Inacraft 2010 atas fasilitas Bank Rakyat Indonesia.

Batik tulis Lasem yang menjadi mitra binaan Bank BRI memang kerap diikutkan dalam beragam pameran, baik di daerah maupun skala nasional.Menurut Santoso, upaya Bank BRI mengikutkan usahanya di ajang pameran, selain memberikan bantuan kredit, juga sangat membantu perkembangan bisnisnya terutama dari segi promosi.

Di tengah persaingan bisnis batik yang semakin ketat, seiring keputusan UNESCO yang menetapkan batik sebagai warisan leluhur bangsa yang patut dijaga dan dipelihara, batik tulis Lasem terus melakukan inovasi agar produknya tetap diterima masyarakat.

Dengan sekira 1.000 motif dan 600 gambar belum terproduksi, batik tulis Lasem berupaya untuk terus memanjakan konsumen, terutama pencinta batik dalam negeri. Santoso optimistis, dengan sekira 600 gambar yang belum terproduksi, ke depan batik tulis Lasem akan lebih berkembang.

Terlebih batik tulis Lasem menyasar semua kalangan konsumen. Mulai dari harga termurah Rp100 ribu hingga harga termahal yang mencapai Rp1,5 juta. Santoso berharap, makin berkibarnya batik Lasem juga semakin mendekatkan cita-citanya untuk mengenalkan produknya hingga ke mancanegara. (adn)
(rhs)

Ingin Langsing? Menikahlah!

Adhini Amaliafitri - Okezone
Jika ingin menurunkan kelebihan bobot tubuh, salah satu cara terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menikah. (Foto: gettyimages)

PERNAHKAH terpikir di benak Anda, mengapa banyak wanita mendadak berlomba menurunkan berat badan menjelang pernikahannya? Dan memang, kebanyakan mendapatkan hasil yang diinginkan alias berhasil menghilangkan beberapa kilogram berat tubuhnya.

Sebuah penelitian teranyar yang dilansir Times of India, Rabu (16/6/2010), mengungkapkan fakta tersebut. Jika ingin menurunkan kelebihan bobot tubuh, salah satu cara terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menikah.

Hasil penelitian didapat berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan terhadap 3.000 wanita yang telah menikah. Setengah dari mereka mengaku telah berhasil menurunkan berat badannya menjelang hari pernikahan. Dan, satu dari 10 pengantin tersebut berhasil memiliki tubuh langsing dengan menurunkan lebih dari 2 pon.

Lebih lanjut, penelitian ini juga menunjukkan, satu dari 10 wanita sengaja memesan gaun pengantin dalam ukuran lebih kecil. Mereka berharap, dengan diet tubuhnya dapat masuk dalam balutan busana pengantin tersebut.

"Pengantin wanita ingin memastikan (tubuh) mereka terlihat indah," ujar juru bicara dari Appesat Appetite Suppressants, yang memimpin jalannya survei.

"Mereka tahu bahwa foto-foto pernikahan tersebut akan abadi selama bertahun-tahun, untuk mengingatkan bagaimana penampilan mereka saat itu," tambahnya.

Perajin Gerobak Modern


JAKARTA, TRIBUN - Awalnya Hendro Dwi (33) adalah karyawan sebuah kontraktor swasta di Jakarta. Selama berkerja sebagai karyawan, Hendro, yang menyandang gerlar sarjana teknik sipil dari ITS Surabaya itu, merasakan benar benar beratnya hidup keseharian yang harus ditempuhnya sebagai karyawan orang.

Setiap hari pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur pada 26 Juli 1976 itu harus berangkat pagi-pagi dari rumahnya di Pondokgede menuju kantornya di Jakarta. Sementara pulangnya larut malam. bahkan tidak jarang baru esok paginya. Belum lagi ritme kerjanya tidak teratur dan pada Sabtu atau Minggu sering diwajibkan masuk kantor.

Kondisi menyiksa seperti itu harus dia alami dan dirasakan selama kurang lebih empat tahun, sejak suami Ruth Puspita Dewi ini merantau ke Jakarta pada 2003. Hingga suatu hari Hendro tak tahan lagi menghadapi kondisi kerja yang dirasakannya sangat menyiksa.

"Saat itulah muncul dorongan dalam diri saya untuk mandiri sebagai seorang wirausaha. Dorongan itu makin lama makin kuat," kata ayah Gema Satria ini.

Namun Hendro belum tahu apa yang harus dilakukannya pada saat itu. Belum ada ide yang melintas di benaknya yang dianggap sesuai dengan keadaannya untuk memulai "hidup baru" dan diharapkan menjadi lompatan untuk pindah kuadran, dari karyawan menjadi wirausahawan.

Namun pertengahan tahun 2007 agaknya menjadi momen yang penting dalam hidupnya. Secara tidak sengaja Hendro mengunjungi suatu pameran franchise yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Jakarta.

Setelah berjalan ke sana ke mari di arena pameran, penglihatan dan pikirannnya menangkap bahwa gerobak-gerobak (sering disebut dalam bahasa Inggris booth) milik para peserta pameran belum tergarap dengan baik dari sisi model maupun desainnya. Eureka! Hendro pun menemukan sebuah ide untuk mengembangkan suatu usaha, membuat gerobak modern.

Merumuskan dan merealisasikan

Sepulang dari pameran, Hendro pun langsung mengutak-atik hasil temuannya itu. Dia mencoba mendekatinya dari berbagai kemungkinan namun semuanya tetap tertuju pada satu arah, yakni membangun usaha agar bisa berpindah kuadran.

Setelah berhasil merumuskan gagasan sampailah Hendro pada suatu titik yang terfokus, yakni ada peluang besar untuk membangun usaha yang spesial, yakni membuat gerobak modern bagi mereka yang bergerak dalam usaha franchise atau waralaba di bidang makanan, dan UMKM pada umumnya. "Setelah itu saya memberanikan diri merancang strategi untuk membangun usaha membikin gerobak modern itu," katanya.

Selanjutnya strategi untuk membangun usaha pun ditemukan, yakni mewujudkannya dalam usaha pembuatan gerobak modern itu. Setelah langkah pertama dapat dimulai, pada akhir 2007 Hendro memberanikan diri keluar dari tempat kerjanya. Dia langsung memasuki langkah awal, yakni membuat desain dan model.

Lazimnya setiap pengusaha menjalani langkah awal bisnisnya, Hendro pun bergerak mencari pasar untuk produk dan layanannya. Dia belajar dengan cepat bahwa di dunia usaha, produk sebagus apapun tidak akan berarti jika tidak memiliki pasar yang jelas. Karena itu tak menunggu lama dia mulai menawarkan produk dan jasa pembuatan gerobak modern dengan mengirimkan penawaran ke perusahaan-perusahaan franchise di Indonesia melalui email.

Namun Hendro tahu bahwa upaya meraih keberhasilan bukanlah perkerjaan membalik telapak tangan. Penawarannya tidak langsung membuahkan hasil. "Saya sempat harus menunggu satu bulan dan tidak ada orderan sehingga dihinggapi kecemasan," katanya mengenang pengalamanya pada bulan-bulan pertama usahanya.

Setelah melawati masa tunggu selama sebulan, orderan pertama pun muncul. Sebuah perusahaan franchise terkenal meminta dibuatkan gerobak modern. Mereka mengaku tertarik karena harga yang ditawarkan sangat kompetitif dan bahan yang digunakan pun sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

"Karena mereka baru mengenal saya, awalnya saya hanya diminta membuat satu gerobak soto dan satu set meja counter dengan desain yang sudah mereka persiapkan. Saat itu yang saya janjikan adalah kesanggupan untuk menyelesaikan orderan itu dalam waktu seminggu. Saya melibatkan beberapa tukang agar waktu penyelesaiannya sesuai janji saya," katanya.

Setelah order pertama terpenuhi, secara perlahan order-order berikutnya berdatangan. Hendro pun melihat bahwa usahanya berpeluang untuk berkembang. "Saat itu saya melihat usaha ini ternyata makin dikenal orang. Tapi saya sempat bingung bagaimana caranya supaya bisa berkembang," kata Hendro kembali mengenang usaha yang berlokasi di Komplek Bulog, Jalan Yanatera XVI Pondokgede Bekasi, Jawa Barat itu.

Peka terhadap saran

Pada 2008 Hendro berkenalan dengan pemilik merek franchise yang pertama kali mengorder gerobak buatannya. Kebetulan pemilik franchise itu sering menjadi mentor di dunia bisnis di sektor UKM. Perkenalan itu membawa Hendro ke langkah berikut. Dia kerap mendapatkan pendampingan bisnis sebagai pembuat gerobak modern.

"Awalnya dimulai dengan merek. Beliau menyarankan agar saya membuat merek yang unik untuk usaha ini. Sehingga usaha pembuatan gerobak saya ini saya namai 'Rajane Gerobak'. Selain itu beliau juga menyarankan agar saya membuat website dan brosur untuk disebarkan dalam pameran-pameran franchise atau UKM," katanya.

Mendapatkan saran-saran itu Hendro pun melangkah ;ebuh lanjut. Dia langsung membuat brosur dan website: www.doktergerobak.co.nr. Kemudian setiap ada kegiatan pameran franchise dan UKM dia langsung menyebarkan brosur yang ditujukan kepada peserta pameran.

Hendro juga melaksanakan anjuran agar dirinya memberikan pelayanan lebih dalam menjalani usahanya. Di antaranya memberikan bantuan desain untuk gerobak yang akan dibuat. Sementara untuk bahan yang digunakan dia dianjurkan untuk menjadi spesialis pembuatan gerobak (booth) modern dengan bahan kayu, multiplek dan aluminium dan bahan cat yang tahan air dan cuaca.

Semua saran dia ikuti. Alhasil, setiap kali suatu kegiatan pameran berakhir, Hendro kebanjiran pesanan dari kalangan usaha franchise dan UKM. Awalnya mereka yang memesan adalah usaha yang bergerak di bidang makanan. Sebut saja usaha bakso, soto, bebek, cendol, dawet, kebab, gorengan, es buah, teh, dan lain-lain.

Lama-lama pesanan yang ditujukan kepada Rajane Gerobak tidak terbatas hanya pada gerobak dan pemesannya pun tidak hanya datang dari pelaku usaha di bidang makanan, melainkan juga usaha di luar makanan. Selain gerobak, Hendro juga mendapatkan pesanan etalase, meja counter, meja rumah makan, rak, almari untuk laundry, dan sebagainya.

"Pemesan juga datang dari berbagai tempat. Kalau pada awal-awal hanya datang dari wilayah Jabodetabek, saat ini banyak yang datang dari luar Jabodetabek. Malah sebagian mulai datang dari luar Jawa," katanya. (Warta Kota/Willy Pramudya)

Orchard Road Singapura Banjir

Singapura (SIB)
Banjir di Jakarta biasa, tapi tidak biasa di Orchard Road. Pusat bisnis di Singapura langganan orang Indonesia belanja itu, Rabu pagi dilanda banjir. Genangan air di jalan raya mencapai setengah meter setelah hujan lebat mengguyur.
Akibat genangan air itu, dua jalur yakni Stevens dan Evans tidak dapat dilalui. Bahkan sejumlah mobil mogok di jalur tersebut karena terendam air.
Demikian dilansir Straitstimes, Rabu (16/6).
Selain jalan raya, air juga menggenangi kawasan Serene Center di area Bukit Timah. Di kawasan yang sedang marak pembangunan kontruksi ini, air keruh karena bercampur dengan lumpur.
Area umum di depan Ion Orchard dan Ngee Ann City juga digenangi air hingga mata kaki.
Orchard Road Banjir, Singapore Expo Lebih Sepi
Singapura dilanda hujan deras yang menyebabakan banjir dan kemacetan di beberapa ruas jalan. Singapore Expo pun lebih sepi.
Berdasar informasi yang didapat detikcom dari lokasi kejadian, jalan-jalan utama seperti Scott, Newton Circus, dan Orchad, mengalami banjir hampir setinggi lutut, Selasa (16/6).
Ruas jalan di sekitar Changi Road nampak dipenuhi pekerja yang mengeluhkan keterlambatan mereka karena hujan. “Hujan seperti ini menghambat pekerjaan. Sebaiknya anda menggunakan MRT,” papar seorang pekerja yang kebetulan menunggu taksi menuju Orchad.
Informasi terakhir yang didapat detikcom dari petugas keamanan setempat, Dunearn Road tak dapat dilalui kendaraan karena kemacetan akibat banjir.
Sementara itu, Singapore Expo nampak lebih sepi dibanding saat pembukaan lalu. Beberapa pusat makanan di depan gedung pameran tampak tak melakukan aktivitas karena hujan lebat ini.
Banjir di Prancis Tewaskan 6 Orang, 3 Orang Hilang
Selain Singapura, banjir juga melanda wilayah Cote d’Azur, Prancis selatan. Akibatnya, enam orang tewas. Tiga orang lainnya hingga kini belum ditemukan.
Banjir tersebut dipicu oleh hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut. Permukaan air meningkat dengan cepat hingga menimbulkan banjir. Saking cepatnya, permukaan air meningkat beberapa meter hanya dalam waktu singkat.
Warga setempat mencoba menyelamatkan diri dengan berlindung di atap-atap rumah mereka. Dari enam korban tewas, tiga korban meninggal di Kota Draguignan dan seorang wanita meninggal di Kota Luc. Dua korban tewas lainnya terjadi di Kota Muy dan Arcs.
Demikian disampaikan pejabat wilayah setempat, Olivier de Mazieres kepada kantor berita AFP, Rabu (16/6).
Dikatakan Mazieres, para petugas penyelamat saat ini fokus untuk menolong hampir 900 orang yang terperangkap di kendaraan-kendaraan, rumah ataupun atap-atap rumah mereka.
Sejumlah helikopter telah menerbangkan beberapa orang ke tempat yang aman.
“Kami belum pernah melihat hal seperti ini dalam satu dekade,” kata pejabat tinggi di Var, Hugues Parant.Lebih dari seribu orang terlibat dalam operasi penyelamatan, termasuk ratusan orang yang didatangkan dari wilayah lain. Akibat banjir ini, sekitar 175.000 rumah di wilayah tersebut mengalami pemadaman listrik.
Lalu lintas Jalan Protokol di Singapura Macet Parah
Kembali ke Singapura, hujan deras selama kurang lebih satu jam membuat kawasan Orchard, Singapura, digenangi air hingga setengah meter lebih. Akibatnya, lalu lintas di Singapura terutama yang berhubungan dengan Orchard, macet parah.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan Orchard Road dan Scotts Road tidak dapat dilalui.
Sejumlah jalur utama si Singapura termasuk Coronation Road West, Fourth Avenue, Kings Road, Kheam Hock Road dan Veerasamy Road pun terkena imbasnya. Lalu lintas di jalan-jalan itu sungguh macet parah.
Kendaraan-kendaraan melaju sangat lambat. Bahkan sejumlah kendaraan terpaksa berhenti. Petugas tampak mengatur lalu lintas dan memberikan tempat untuk pengemudi sepeda motor.
Hujan deras mengguyur Singapura sejak pagi. Sejumlah mobil dan penumpangnya terjebak di Orchard Road sehingga harus dievakuasi.
Warga Singapura Tak Percaya Orchard Kebanjiran
Tanpa pernah diduga, Orchard Road di Singapura bisa kebanjiran akibat hujan deras. Warga Negeri Singa itu tidak mempercayai kenyataan ini. Warga Singapura mengungkapkan keheranannya, nyaris tidak percaya.
“Serious Orchard Road flood?” tanya Sharonmeiyan, Rabu (16/6).
Bagi mereka, ini adalah pertama kalinya Orchard Road kebanjiran. “Why the flood at Orchard Road so bad? First time I see like that. Scary,” kata WilsonLaiLai.
Beberapa warga Singapura mencoba mengaitkannya dengan dampak pemanasan global atau ketidakbecusan pemerintah setempat. “Global warming, flash flood or municipal incompetence?” tanya Clemtan.
Mereka pun saling berbagi foto banjir di kawasan Orchard Road. Akibat banjir setengah meter, sejumlah mobil mogok di jalur tersebut karena terendam air.
Selain jalan raya, air juga menggenangi kawasan Serene Center di area Bukit Timah. Di kawasan yang sedang marak pembangunan kontruksi ini, air keruh karena bercampur dengan lumpur. Area umum di depan Ion Orchard dan Ngee Ann City juga digenangi air hingga mata kaki.
Sejumlah Mobil dan Penumpang Terjebak
Sejumlah mobil dan penumpangnya terjebak banjir di kawasan bisnis di Singapura, Orchard Road. Petugas berusaha mengeluarkan penumpang dari dalam mobil.
“Di antara Lido, mobil-mobil itu tidak bisa melaju, sepertinya ada petugas yang menyelamatkan mereka keluar dari mobil,” kata Devika Misra, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (16/6).
Mobil mogok juga dijumpai di sekitar Goldbell Towers. Seorang penelepon menyatakan, pengendara motor terpaksa berbalik arah untuk mencari jalan alternatif.
“Airnya dalam sekali. Semua orang berhenti di sekitar Jalan Bukit Timah,” kata penelepon itu.
Selain Orchard Road, jalan-jalan utama di kota maju yang memiliki sistem drainase moderen itu juga kebanjiran. Banjir melanda setelah hujan lebat mengguyur sejak pagi. Ketinggian banjir mencapai setengah meter lebih. Akibat peristiwa ini, aktivitas bisnis di Orchard Road dan jalan-jalan lainnya terganggu. (detikcom/n)

500 Pewaralaba Ditargetkan Go International


JAKARTA--MI: Dalam lima tahun ke depan, pewaralaba Indonesia yang go international mencapai 500 unit atau tumbuh 100 pewaralaba setiap tahunnya.

Demikian disampaikan oleh Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Amir Karamoy usai peluncuran Program Ekspor Waralaba dan Penyerahan Sertifikat Profesional Waralaba di Jakarta, Rabu (16/6). "Diharapkan bisa dicapai dalam lima tahun ada 500 pewaralaba," katanya.

Amir menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 900 pewaralaba. Dari jumlah tersebut, baru ada sekitar 10 pewaralaba yang mampu go international saat ini. "Sekarang baru sepuluhan. Ada seperti Sour Sally, JCo. Itu kan punya Indonesia, tapi sudah mampu keluar," ujarnya.

Menurut Amir, waralaba Indonesia dimungkinkan paling banyak masuk ke sektor makanan dan minuman. Di sektor inilah pertumbuhan waralaba Indonesia paling tinggi tiap tahunnya. Hingga saat ini, jumlah waralaba makanan minuman mencapai 50% dari keseluruhan yang ada. "Pertumbuhannya mencapai 40% per tahun," ujarnya.

Selain makanan minuman, sektor lain yang prospektif untuk waralaba bisa tembus ke jalur internasional adalah pendidikan, dan spa. Untuk bisa go international, yang menjadi syarat utama adalah berbudaya Indonesia, mencerminkan Indonesia, dan bahan bakunya minimal 60% asli Indonesia.

"Kalau batik itu sudah pasti Indonesia. Kalau ada Tony Jack, itu sama sekali bukan Indonesia namanya. Tapi kan di belakangnya ditambah Indonesia. Sama juga dengan High Scope Indonesia. Itu bagus," katanya.

Pengutamaan identitas Indonesia dalam bisnis waralaba yang akan go international tersebut, katanya, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan value product,/i>. "Jadi kita tidak hanya ekspor produk, tapi juga merek Indonesia," ujarnya.

Negara yang menjadi tujuan utama waralaba Indonesia saat ini adalah ASEAN dan Timur Tengah. Pendiri dan konsultan international Franchise Business Management Burang Riyadi mengatakan dipilihnya Timur Tengah sebagai tujuan pemasaran waralaba Indonesia karena negara tersebut menyukai kekhasan kreativitas produk Indonesia. "Mereka suka dengan aneka kreativitas produk kita yang khas. Seleranya pas," ujarnya.

Target pencapaian pewaralaba yang go international, kata Burang, merupakan cara yang optimal untuk menggenjot banyaknya pewaralaba yang mampu mengembangkan jaringan bisnisnya di luar negeri. Untuk pasar ASEAN, Burang mengungkapkan, selama ini negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina aktif menarik investasi masuk. "Tidak ada salahnya waralaba juga kita genjot ke sana," katanya. (Ndu/OL-5)

About

Diberdayakan oleh Blogger.