Laman

Jumat, 25 Juni 2010

My Favo : The X-Files

The X-Files

My Favo : Star Wars

Star_Wars

.XXX Disetujui, Situs Porno Bakal Punya Lokalisasi

WASHINGTON, KOMPAS.com — Situs-situs porno akhirnya mendapat lokalisasi di internet setelah Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) menyetujui pembentukan domain internet baru dengan akhiran .XXX. Domain ini dirancang untuk memarkir situs-situs porno yang selama ini bertebaran di domain umum, seperti .COM, .NET, dan domain lainnya.

Di satu sisi, domain tersebut khusus untuk melokalisasi pengguna internet yang ingin melihat pornografi. Di sisi lain, kehadiran domain tersebut juga diharapkan lebih memudahkan bagi pengguna komputer untuk menyaring situs-situs pornografi yang tidak diinginkan.

Konferensi ICANN yang digelar di Brussels, Belgia, Jumat (25/6/2010), sepakat usulan domain .XXX bisa dilanjutkan proses pembuatannya sebagai top level domain (TLD) baru. Sebelumnya, ICANN tiga kali menolak usulan yang sama sejak tahun 2005, tetapi hasil evaluasi terakhir usulan tersebut tidak bisa ditolak sesuai panduan dan ketentuan yang telah diterapkan pada usulan domain baru yang lain seperti .BIZ untuk bisnis.

Saat menolak usulan tersebut sebelumnya, ICANN banyak mendapat tekanan politis dari pihak yang tidak menginginkan adanya kategori khusus untuk situs pornografi. Namun, di sisi lain ICANN juga mempertimbangkan untuk tidak menjadi polisi konten dan tetap fokus pada fungsinya untuk melakukan pengaturan teknis pengalamatan internet .

Penolakan sebelumnya itu dinilai tidak konsisten dengan kebijakan untuk netral, obyektif, dan pencatatan yang fair yang menjadi pedoman ICANN. Beberapa anggota dewan perwakilan ICANN mengaku secara pribadi tidak nyaman dengan keputusan yang akhirnya menyetujui pembentukan .XXX, tetapi terpaksa sepakat karena usulan tersebut memenuhi semua aturan kebijakan yang telah ditetapkan ICANN.

ICM Registry, lembaga yang mengusulkan domain tersebut, telah memenuhi syarat-syarat yang diminta ICANN untuk mengusulkan domain baru termasuk daftar dukungan dan calon pengguna minimal sebelum domain baru dibentuk. ICM telah mendaftar 110.000 calon pengguna yang menyatakan minatnya terhadap domain .XXX dan berharap domain tersebut bisa digunakan mulai 2011. ICM harus memenuhi semua jenis dukungan yang disyaratkan ICANN sebelum domain tersebut siap digunakan.

Lonceng dan Jam di Menara Stadhuis


KOMPAS.com -- Bicara soal gedung eks balai kota Batavia, tak lengkap jika tak bicara detil bangunan. Dikisahkan ada gerbang kecil terbuat dari batu relief lengkap dengan pintu yang menutupi ruang sempit/balkon yang terletak di atas pintu masuk gedung. Jendela di ruang ini dan ruangan besar luar dipasang teralis yang kuat serta daun jendela yang membuka ke dalam.

Ruang kecil ini hanya dipakai jika dilakukan eksekusi di halaman depan balai kota. Kamar kecil ini fungsinya seperti tempat para hakim di Balai Kota Amsterdam. Menurut tradisi, hukuman harus dilakukan di bawah langit yang biru dan dapat dilihat oleh umum.

Di dalam gedung itu ada tangga melingkar kecil di salah satu sudut ruangan menuju ke loteng. Tangga ini berasal dari balai kota yang lama. Sewaktu gedung diperbaiki, tangga ini terpaksa dipasang di sudut di mana cocok untuk menuju loteng.

Loteng gedung digunakan sebagai gudang untuk arsip-arsip, Genteng asli dari abad ke 18 telah diganti dengan yang baru di tahun-tahun berikutnya. Dari loteng terdapat sebuah tangga yang curam yang menuju ke menara berbentuk oktagonal. Di situ dipasang lonceng yang akan dibunyikan jika eksekusi akan dilakukan.

Tahun 1741 lonceng lama yang telah retak diganti dengan yang masih ada sekarang ini. Di atas lonceng terlihat tulisan Soli Deo Gloria - Johannes Reynhard Lempke Baas Koper - Schlager - Anno Batavia 1742. Lempke adalah pandai besi dari perkampungan tukang, ia ahli tembaga. Demikian dikisahkan Hans Bonke dan Anne Handojo dalam Dari Stadhuis Sampai Museum.

Lempke berkarya sejak 1731-1751. Sewaktu pemerintahan Inggris (1811-1815) dipasang jam mekanik sehingga orang di luar dapat melihat jam. Jam ini dibuat oleh Aynswith Thurutus Clerkenwell London 1788 Clockmaker to the Honble East India Company.

Jam yang dipasang pada dinding luar menara dihilangkan sewaktu restorasi tahun 1972. Jam mekanik, masih ada di dalam menara. Perjalanan di gedung balai kota tidak lengkap tanpa mampir di lima sel tahanan yang terletak di sisi halaman belakang balai kota.

Ruangan ini gelap dan ditutup dengan pintu kuat. Cahaya dan peredaran udara hanya melalui sebuah jendela berteralis tebal. Di sisi tembok terdapat lingkaran besi untuk merantai para tahanan.

Sementara itu dekorasi Balai Kota Batavia disebut Bonke dan Handojo sebagai tampak kosong dan tidak terlihat unsur-unsur dekoratif. Kedua cekung yang berada di sebelah kanan kiri pintu masuk yang direncanakan untuk patung, dari dulu sampai sekarang kosong.

De Haan, pegawai arsip lama, menyebutkan, gedung Balai Kota Batavia hanya menarik bagian luarnya sedangkan bagian dalam hanya memperlihatlan tembok-tembok putih polos, bagaikan orang yang sekonyong-konyong kaya. Padahal warga Batavia yang melihat gedung balai kota di abad 18 memuji keserasian interior balai kota.


WARTA KOTA Pradaningrum Mijarto

Para "Penjaga" Masjid Nabawi



TPGIMAGES
Masjid Nabawi

Oleh Erafzon SASJakarta

Panas menyengat, tidak hanya pada sinar matahari tetapi juga angin yang berhembus, membuat perih di kulit, juga di mata. Dikabarkan suhu kota Madinah bisa mencapai 40 derajat celcius di siang hari.

Tapi, lihatlah, panas itu tidak menghentikan kaum muslimin mendatangi Masjid Nabawi. Masjid terbesar di kota kurma yang dalam satu dekade ini terus mengalami perluasan karena ada program pelebaran di sisi kiri arah kiblat.

Masjid yang semula hanya sebuah bangunan kecil, di sebelah rumah Rasulullah Muhammad SAW setelah hijrah ke Yastrib (Madinah) itu mengalami perluasan berulang kali.

Petak kecil, awal mula masjid kini ditandai dengan karpet hijau lumut muda bercorak bunga. Tempat ini menjadi tempat favorit bagi jemaah umroh dari berbagai negara. Tempat itu bernama Raudah.

Diyakini siapa yarg berdoa di tempat ini, insyaallah, akan dikabulkan Allah. Oleh karena itu tidak sedikit jemaah yang ingin shalat, berdoa dan menyatakan penyesalannya serta berjanji akan menjadi muslim yang baik ke depan.

Tidak hanya itu, doa juga dipanjatkan untuk sanak keluarga, kerabat, handai tolan, usaha, karier, dan mohon barokah bagi umat muslim lainnya.

Di sebelah kiri Raudah (arah kiblat) terdapat makam Nabi Muhammad beserta dua sahabat dekatnya, yakni Abu Bakar Ashiddiq dan Umar bin Khatab. Dahulu ini adalah rumah Nabi bersama Aisyah (putri Abu Bakar).

Setelah Nabi berpulang, Abu Bakar ingin dikuburkan dekat dengan orang yang sangat dicintainya, Muhammad, maka dua sahabat itu dimakamkan berdekatan, dalam rumah Siti Aisyah.

Menjelang ajalnya tiba, Umar (Amirul Mukminim) meminta ijin kepada Aisyah agar dibolehkan dimakamkan dekat dua sahabatnya, Nabi Muhammad dan Abu Bakar. Tempat yang semulanya diperuntukan Aisyah bagi dirinya, direlakan untuk jasad Umar.

Kini makam tersebut ramai diziarahi oleh jemaah Masjid Nabawi. Makam dan Raudah kini menjadi petak kecil diantara kolom-kolom masive masjid nabi.

Petugas keamanan berseragam hijau kecoklat-coklatan, bersama petugas berbaju gamis mengatur agar setiap jemaah mendapat kesempatan shalat dan berdoa di Raudah, juga melintas di depan makam untuk sekadar mengucapkan salam.

Sang "Penjaga"
Masjid yang terasa seluas lapangan sepak bola itu membutuhkan "penjaga" untuk merawatnya. Dari sekian ratus perawatnya, sekitar 150 di antaranya adalah tenaga kerja Indonesia ((TKI).

Mereka menjaga agar masjid berlangit-langit indah dengan kolom melengkung dan berhiasan corak bersepuh emas itu tetap bersih, Al Qur'an tertata kembali setelah dibaca dan air zam-zam di tong-tong bundar berwarna coklat tetap terisi.

Usman (40) adalah satu diantara seratusan TKI yang bekerja di masjid yang kubah aslinya berwarna hijau itu. Dia bertugas menjaga agar air zam-zam selalu tersedia.

Pria beranak dua remaja itu berasal dari Pandegalang, Banten, itu mengenakan seragam hijau tua, bertopi haji, kumis dicukur dan janggut tipis tertata rapih. Sudah tiga tahun dia bekerja di Masjid Nabawi.

Dikatakan ringan, kerjanya cukup berat karena harus mangangkat dan mengatur tong-tong air zam-zam tetap terisi. Sukanya, dia sudah berhaji dua kali.

Ini adalah kontraknya kedua. Dia ingin berhenti bekerja di Saudi tiga tahun lagi. Masa itu dinilainya cukup untuk mengajak keluarganya berhaji. Upah yang diterimanya 529 real. Satu real sekitar Rp2500.

Lain lagi dengan Mastur Husin (23). Pria berwajah "baby" itu hanya tamatan tsanawiyah salafi (sekolah pesantren non kelas). Dia juga sudah tiga tahun bekerja di masjid bertenda indah kiri, kanan dan belakang halamannya itu.

Dia seangkatan dengan Usman, tetapi lain pekerjaan. Husin bertugas membersihkan lantai jika air zam-zam yang diminum jemaah berceceran. Ditangannya selalu tergenggam tongkat pel untuk membersihkan lantai.

Masa yang sulit dalam bekerja, menurut pria berpostur kecil dan kulit kuning kemerah-merahan itu, adalah saat shalat tarawih, di bulan Ramadhan.

Cobaannya, jika ada jemaah shalat (biasanya orang tua) terkencing atau muntah karena ayat yang dibaca panjang-panjang. Biasanya imam shalat tarawih ingin di akhir Ramadhan semua surah Al Qur'an tuntas dibaca.

Husein dan teman-temannya harus segera membersihkannya. Karpet tempat shalat harus segera diganti saat itu juga. Itu pula alasannya, dia dan petugas lainnya tidak boleh ikut shalat tarawih bersamaan karena harus melayani jemaah yang bermasalah tertsebut.

Sukanya, namanya cukup tenar di kampung karena termasuk orang yang beruntung melayani Masjid Nabawi. Secara materi gaji diterimanya sama dengan yang lainnya.

Bekerja setahun dengan tiga tahun, sama upahnyan Rp529 real perbulan. Meski demikian, dia optimis bisa membiayai kedua orang tuanya berhaji.

Husein menyatakan baru berhenti bekerja jika kedua orang tua sudah menunaikan ibadah haji.

TKI lainnya adalah Aiman (31) asal Warung Konang, Cianjur, Jawa Barat. Bapak dari seorang anak (4 tahun) itu sebelumnya bekerja di Mesjid Quba selama empat bulan, kemudian dipindahkan ke Masjid Nabawi.

Bulan ini adalah bulan ketiga, Aiman bekerja di Masjid Nabawi. Tugasnya relatif sederhana, mengembalikan Al Qur'an yang dibaca jemaah ke tempatnya semula.

Seperti, Husein, Aiman juga hanya tamat SD. Dia memuji Ibu Wiwied, pemilik PT Tipar Atmanko yang tidak pilih pilih latar belakang pendidikan calon TKI-nya.

Menurut Aiman, Wiwied lebih memilih tekad bekerja dan ingin maju daripada pendidikan formal yang dimiliki calon TKI-nya.

Tugas Aiman terkesan sederhana, karena hanya menata Al Qur'an yang bertserakan setelah dibaca jemaah. Namun dalam kontes ibadah, membaca kitab suci di Masjid Nabawi sangat dianjur selama di dalamid.

Karena itu, mendapatkan Al Qur'an pada tempatnya sangat membantu jemaah. Pada praktiknya, sebagian besar jemaah masjid membaca Al Qur'an saat menanti shalat fardhu atau setelahnya.

Ketua Himpunan Pengusaha Jasa TKI (Himsataki) Yunus M Yamani mengatakan sudah sejak lama PT Tipar Atmanko yang memasok TKI untuk keperluan Masjid Nabawi, dan kebutuhan lainnya, temasuk tenaga kerja hotel dan restauran.

Khusus, untuk kebutuhan Masjid Nabawi, Yunus membei apresiasida PT Tipar. Semakin banyak orang Indonesia yang melayani jemaah di masjid itu akan lebih baik karena akan mengharumkan nama Indonesia.

Masjid yang dikunjungi jemaah dari banyak negara dirawat dan dijaga selama 24 jam oleh orang Indonesia.

Hari masih gelap ketika azan subuh pertama berkumandang pada pukul 03.00 dini hari. Jemaah masjid mulai berdatangan dari segala penjuru.

Kantuk yang menggantung di kelopak mata terasa hilang ketika udara hangat musim panas menerpa wajah. Shalat subuh lebih baik dari pada tidur terlihat wujudnya di masjid luas serasa lapangan sepak bola itu.

Ketika takbir pertama tanda shalat subuh dimulai, saf-saf panjang, berbaris hingga ke belakang terisi penuh. Jemaah ingin mengejar sorga seperti yang dikabar Rasulullah Muhammad SAW sekitar 1400-an tahun lalu.

Jika masjid itu terawad, bersih dan nyaman, ada andil tenaga kerja Indonesia di dalamnya. Mereka adalah perawat dan penjaga Rumah Allah yang sesungguhnya.

BlackBerry Cetak Rekor Penjualan


BERRYTIMES.CN
BlackBerry 9800

WATERLOO, KOMPAS.com - Research In Motion (RIM) Kanada, pembuat BlackBerry, mengklaim telah mencetak rekor penjualan pada kuartal pertama tahun fiskal ini. Perusahaan yang bermarkas di Waterloo, Ontario, ini mengungkapkan telah mengapalkan 11,2 juta perangkat pada kuartal yang berakhir pada 29 Mei, atau naik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya 10,5 juta unit.

Dengan hasil penjualan itu, RIM membukukan laba bersih kuartal pertama sebesar 769 juta dollar AS, naik 19,5 persen dibandingkan dengan kuartal sama tahun lalu, sementara pendapatan tumbuh 24 persen menjadi 4,24 miliar dolar AS. Hasil ini masih di bawah prediksi pendapatan RIM.

Jumlah pengguna layanan BlackBerry diperkirakan bertambah 4,9 juta pelanggan selama kuartal pertama tersebut atau kira-kira sebesar jumlah penambahan pelanggan pada kuartal sebelumnya. Total pengguna layanan BlackBerry saat ini diperkirakan telah mencapai 46 juta pelanggan.

"Kami percaya bahwa berbagai produk menarik Blackberry terbaru yang diluncurkan dalam beberapa bulan ke depan akan menciptakan peluang yang signifikan dalam mempercepat pertumbuhan RIM," kata Co-CEO RIM, Jim Balsillie dalam satu pernyataan tertulisnya, kamis (24/6/2010).

Awal bulan ini, Wall Street Journal melaporkan bahwa RIM sedang mengembangkan ponsel pintar layar sentuh dengan keyboard slide-out dan komputer tablet untuk pelayanan pendukung layar lebar bagi BlackBerry. Langkah tersebut kemungkinan dirancang untuk mencegah pasar BlackBerry diambil oleh iPhone dan iPad kreasi Apple serta perangkat-perangkat mobile yang menggunakan sistem operasi Android milik Google.

About

Diberdayakan oleh Blogger.