Laman

Jumat, 05 November 2010

why boss family

Bossfamily dibentuk oleh Meuthia rizki di tahun 2004. Hanya dari segelintir member yang berada di dalamnya, saat ini sudah berkembang menjadi ribuan anggota tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa negara di Asia. Sudah melahirkan banyak membernya dengan penghasilan tidak kurang dari 7 juta rupiah.

Bisnis Jaringan adalah bisnis People. Sehingga bisnis ini tidak lepas dari bisnis Pertemuan. Anda perlu belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin untuk group Anda. Dan karena bisnis ini bukan hanya untuk setahun dua tahun, tapi untuk terus menghasilkan sampai Anda tua, maka Kekeluargaan di BOSSfamily sangat diprioritaskan menjadi utama. Sebab itu, kami bukan hanya menyediakan fasilitas web Online yang canggih, terkini, dan gratis, tapi kami juga punya kelas pelatihan untuk mengembangkan potensi diri Anda dan menjadikan Anda adalah bagian dari Keluarga besar kami. Semua training ini diadakan gratis untuk Anda dan Leader2 BOSSfamily yang tersebar di seluruh Indonesia siap menjadikan Anda jutawan selanjutnya!

BOSSfamily mempunyai visi:
Menjadi club tercepat dalam mencetak Jutawan2 baru, pilihan favorite bagi yang ingin berbisnis Oriflame.

Misi:
- Membantu setiap anggotanya mempunyai percepatan finansial yang jauh lebih baik.
- Membantu setiap anggota aktifnya meraih impiannya di Oriflame.
- Menjadikan setiap individu mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat dan perkembangan pribadi yang mengagumkan.
- mengutamakan kebersamaan untuk kemudahan dalam mengembangkan jaringan yang cepat dan kuat.

Member BOSSfamily saat ini mempunyai:
Ratusan Manager dengan penghasilan 1 – 3 juta perbulannya
53 Senior Manager dan Director dengan penghasilan di atas 6 juta setiap bulannya (9 orang diantaranya adalah pelajar SMA dan mahasiswa)
8 GOld Director dengan penghasilan di atas 10juta setiap bulannya
2 Senior Gold Director dengan penghasilan di atas 14 juta setiap bulannya
1 Saphire Director dengan penghasilan di atas 20 juta setiap bulannya
1 Senior Diamond dengan penghasilan di atas 58 juta setiap bulannya.

Gabung sekarang juga dan jadilah boss untuk diri sendiri!

Oriflame mungkin ada di kanan dan kiri Anda. Tapi tahukan Anda bahwa menjalani bisnis Jaringan butuh sistem yang sudah terbukti melahirkan banyak orang2 sukses di dalamnya.

Qantas Duga Ada Kesalahan Desain Mesin

Foto: Qantas Airways A-380 (Reuters)

SYDNEY - Insiden jatuhnya penutup mesin pesawat Qantas diduga disebabkan oleh desain dari mesin pesawat jumbo tersebut, demikian pernyataan Qantas.

Chief executive Qantas Alan Joyce mengatakan, bahwa tanda awal terjadinya insiden tersebut menunjukkan adanya kegagalan atau masalah desain di mesin Rolls Royce setelah salah satunya meledak beberapa menit setelah lepas landas.

Namun, Joyce mengatakan, lima pesawat Airbus A380 lainnya akan dioperasikan kembali dalam beberapa hari, setelah pengecekan keselamatan oleh Rolls Royce dan mekanik Qantas di Los Angeles dan Sydney.

"Ini adalah permasalahan mesin dan mesin selama ini dirawat oleh Rolls Royce," ujar Joyce seperti dilansir AFP, Jumat (5/11/2010).

"Kami meyakini bahwa ini hanyalah karena kegagalan desain... kami juga tidak yakin ini terkait dengan perawatan," lanjutnya.

Maskapai penerbangan Qantas mengalami insiden sesaat lepas landas dari Bandara Internasional Changi Singapura. Para penumpang yang berada di dalam pesawat mengaku mendengar ledakan sangat keras dan melihat api menyulut di sekitar sayap kiri. Pesawat Airbus A380 superjumbo yang mengangkut 466 orang itu akhirnya kembali mendarat setelah membuang bahan bakarnya.

Pihak Airbus sendiri mengatakan telah mengirimkan tim ke Singapura dan akan bekerjasama secara penuh dengan penyelidikan yang dilakukan oleh Australia dan Prancis.
(rhs)

Pertamina Harap Jadi Role Model BUMN

Ilustrasi

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berharap dengan melakukan penandatanganan kesepakatan bersama tentang pengembangan dan pengelolaan sistem informasi sebagai sarana dalam rangka pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dapat mejadi contoh bagi BUMN lain untuk melakukan hal yang sama.

"Saya berharap pertamina dapat menjadi role model bagi BUMN lain," ujar Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan saat melakukan penandatangan tersebut di Auditorium Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Jumat (5/11/2010).

Hal senada juga disampaikan Menteri BUMN Mustafa Abu Bakar dalam kesempatan yang sama. "Pertamina dapat menjadi pioner bagi BUMN lain melakukan hal serupa untuk menjaga transparansi keuangan demi terciptanya good governance," imbuhnya.

Pertamina sebenarnya merupakan BUMN kedua yang melakukan penandatangan kerjasam serupa. Sebelumnya pada tanggal 3 juni 2010 PLN telah lebih dahulu melakukan kerjasama dengan BPK, karena itu diharapkan implementasi kerjasama antara BPK dengan pertamina dapat memberi manfaat nyata seperti halnya kerjasama dengan PLN.

Dalam acara penendatanganan tersebut juga dihadiri oleh direksi atau perwakilan dari BUMN lain, diantaranya PT Kereta Api, PT Pelayaran Nasional Indonesia, PT Kimia Farma, PT Pembangunan Perumahan, PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, PT Perkebunan Nusantara VIII, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Pupuk Sriwijaya, PT Taspen, PT PNM, PT Askes, PT Asabri, PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia.

"Untuk menciptakan pusat data BPK dan strategi link and match dalam pelaksanaan pemeriksaan berbasis elektronik atau e-audit sebagai bagian dari pelaksanaan tugas pokok BPK untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara," ujar Sekretaris Jendral BPK Hendar Ristriawan.(wdi)

Nissan Akan Bagikan Bantuan untuk Korban Merapi

Nissan March (foto: Edo Pramanadhita/okezone)

YOGYAKARTA- Acara media test drive Nissan March yang diselenggarakan di kota yang terkenal akan bakpia, Yogjakarta berlangsung dengan ditemani hujan abu letusan gunung merapi.

"Tetap akan berjalan dengan rencana awal. Kita hati-hati saja," kata Direktur Pemasaran PT Nissan Motor Indonesia, Teddy Irawan di sela-sela acara Nissan March media test drive ke Yogyakarta, Jumat (5/11/2010).

Acara test drive itu sendiri akhirnya akan diselingi dengan kegiatan bakti sosial untuk membantu korban bencana letusan gunung Merapi yang ada didaerah kaliurang.

Nissan rencananya akan memberikan sejumlah masker, makanan, keperluan wanita dan anak-anak untuk para warga yang menjadi korban..

"Sebenarnya ini diluar rencana, karena kita tidak menyangka merapi akan kembali meletus," ucap Teddy.

"Kita akan kirim masker, makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Susu dan keperluan lainnya. Ini juga menjadi program CSR Nissan untuk berbagi dengan korban bencana letusan Merapi," lanjutnya.

Di Hyatt Regency yang berlokasi dijalan tentara pelajar tempat para peserta media test drive sendiri tak luput dari serbuan debu vulkanik. Mobil, tanaman serta pepohonan tertutup abu dan sangat tebal. Beberapa rekan media sempat merasakan mata yang perih saat terkena abu tersebut. (uky)

A Catalogue of Deadly Disasters in Indonesia

Reuters
A man with injuries sustained from Mount Merapis latest eruption arrives at Sarjito hospital in Yogyakarta November 5, 2010. Indonesias Mount Merapi volcano erupted with renewed ferocity on Friday, killing another 54 people and blanketing the surrounding area with ash.

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia’s most active volcano, Mount Merapi, on Friday killed at least 58 people and forced thousands to flee after it erupted again. The latest deaths bring the total toll to more than 100 since the mountain on Java island started erupting on October 26, a day after a tsunami killed more than 400 people off Sumatra island to the west.

Indonesia sits on the Pacific “Ring of Fire”, where the meeting of continental plates causes high seismic activity, and has the world’s largest number of active volcanos. Here are some of the country’s major disasters since 2004: 2010 — October 25: A powerful 7.7-magnitude earthquake hits a remote island chain off western Sumatra, triggering a tsunami that kills 428 people and leaves 15,000 homeless. Another 74 people remain missing, feared dead.

— October 26: Mount Merapi erupts in central Java, forcing tens of thousands of people to flee and killing more than 100 people as the volcano continues to erupt over the succeeding days — October 4: Flash floods that strike a district in eastern Indonesia’s West Papua province kill at least 148 people.

— February 23: At least 85 are left dead or missing after a landslide near Bandung to the south of Jakarta.

2009 — November 8: A landslide in Palopo district, South Sulawesi province, kills at least 30 people.

— September 30: Earthquake hits near Padang city in Sumatra, killing at least 1,100 people.

— September 2: Quake rocks Java, killing at least 100.

2007 — December 26: More than 130 die in Java floods, landslides.

— July: Over 130 die in Sulawesi floods, landslides.

— March 6: Sumatra quake kills 73.

— February 1: Jakarta floods leave at least 80 dead.

2006
— December 24-29: More than 300 dead and missing after Sumatra floods, 350,000 left homeless.

— July 17: 650 die after an undersea quake strikes off Java, unleashing a tsunami.

— June 20-24: Sulawesi floods leave 350 dead and missing, 13,000 homeless.

— May 27: A quake in Indonesia’s Yogyakarta region kills 5,800 and leaves 1.5 million homeless.

— March 28: An 8.6-magnitude quake on Nias island kills at least 900.

2005 — February 21: A refuse landslide buries a shantytown southeast of Jakarta, killing more than 140.

2004
— December 26: An undersea earthquake off the coast of Sumatra island triggers a tsunami that kills 220,000 in countries around the Indian Ocean, including 168,000 in Indonesia.

Sumber : AFP

Mount Merapi volcano kills dozens more

As Indonesian Villagers Have No Chance to Flee

Death toll: Forensic experts examine the bodies of victims at a hospital in Yogyakarta. More deaths are expected after many villagers suffered severe burns

KOMPAS.com - The Mount Merapi volcano has claimed the lives of scores more victims today with the death toll now standing at 79. In tragic scenes that defied belief, 35 scorched bodies were carried down the slopes of the angry volcano today after two entire villages were engulfed by blistering gas and ash.

The fatalities have shocked Indonesia's Yogyakarta region, with angry questions asked about why villagers weren't evacuated by police and troops who had been ordered to clear everyone off the mountain.

More deaths are expected, for there were cases of critical burns among the 65 other people who were overwhelmed by the clouds that rolled down from the volcano's lip. The fierce eruption during the night gave people living in the villages of Bronggang and Argomulyo, 10 miles from the crater, no chance of fleeing from the rolling death clouds.

Others living nearby jumped onto motorcycles or clambered into trucks to flee to lower ground. Crying women and children, covered in ash, arrived at refuges on the plains to tell of their fears for relatives whose fate remained unknown. Soldiers ordered into the villages found bodies still lying in their beds, skin scorched off as their simple homes burned around them.

'The mountain refuses to give any of these poor people peace,' said hospital spokesman Heru Nugroho as the bodies from the overnight eruption were brought in.

'We have counted 35 so far but it is fair to say that the death toll will not stop there.

'Many people are critical and they are unlikely to survive.'

Mr Nugroho said people were asking why Bronggang and Argomulyo villages had not been evacuated when volcanologists had issued warnings that the volcano was at its most dangerous and more fierce eruptions could be expected. The hospital staff were hard-pressed to deal with people suffering burns and severe respiratory problems.

As many as 75,000 people, most of them farming families, have been evacuated from the slopes of the mountain, but large numbers have defied orders and returned to check on their homes and livestock at times when they believed the mountain had begun to quieten.

But authorities, who have already widened the danger zone from nine miles to 12 miles, have warned that further violent eruptions could be expected in coming weeks. Scientists said pressure apparently building inside Merapi's crater may mean the worst is yet to come.

'It's never acted like this before,' Surano, a geologist, said after watching the wide, fast sweeps of a needle on a seismograph machine. 'It looks like we may be entering an even worse stage.' The volcano, one of the world's most active, has erupted many times in the last century, often with deadly results.

The grim scenes have brought back memories for many of 1994, when 60 people were killed by the volcano, while in 1930, more than a dozen villages were torched, leaving up to 1,300 dead. Tens of thousands of people usually live on the mountain's rolling slopes, drawn to soil made fertile by generations of molten lava and volcanic debris.

Many of them fled at the first re-eruption and the evacuation in army trucks, cars and on motorcycles continued yesterday - though the dust means visibility is a serious hazard.

But more than 75,000 of them are now packed in crowded government camps well away from the base and, with no sign Merapi is going to quiet any time soon, may have to stay for weeks, or possibly months.

Some officials warned food, water and other supplies were running short. Mount Merapi's danger zone was widened on Wednesday from six miles to nine miles from the peak.

Even so, dozens of villagers displaced by the disaster took advantage of a brief lull in activity today to head back up the mountain to check on their livestock.

'We are really scared, but we have to feed our cattle,' said Sukadi, a 48-year-old farmer, as he brought grass to Boyong, his village six miles from the crater.

'We're just going quickly,' added Semin, 54, his friend. 'We'll head back to the camp as soon as we're done... our families are there.'

Indonesia, a vast archipelago of 235 million people, is prone to earthquakes and volcanoes because it sits along the Pacific 'Ring of Fire,' a horseshoe-shaped string of faults that lines the Pacific.

The volcano's initial blast occurred less than 24 hours after a towering tsunami slammed into the remote Mentawai islands on the western end of the country, sweeping entire villages to sea and killing at least 428 people. There, too, thousands of people were displaced, many living in government camps.

Sumber : The Daily Mail

This is Your Captain Speaking ...


Qantas pilot Richard de Crespigny ... calm in a crisis.

KOMPAS.com - The slowness with which the Qantas PR machine reacted to yesterday's Airbus A380 engine explosion was offset by the speed of reaction of the aircraft's crew. Led by Captain Richard Champion de Crespigny of Sydney, the crew received widespread praise for their coolness in a crisis.

The 53-year-old pilot has been flying for 35 years - all with Qantas apart from an initial stint with the Royal Australian Air Force. Married with a son and a daughter, he is known to be a passionate enthusiast for the A380 and a keen admirer of its cutting-edge technology.

When the engine blew yesterday, he calmly addressed the passengers: "I do apologise. I'm sure you are aware we have a technical issue with our No. 2 engine ... I'm sure you are aware we are not proceeding to Sydney at this stage ... The aircraft is flying safely at this stage ... Thank you for your patience."

Passenger Christopher Lee said there was an "anxious calm" on board the aircraft after the frightening event.

"The cabin crew were very good at keeping us all informed, but trying to keep us all calm as well," he told Fairfax Radio Network today.

Mr Lee, who was travelling with his wife and seven-month-old daughter, said that, soon after hearing two loud bangs, passengers by the window quickly alerted the cabin crew to smoke and flames coming out of one of the four engines.

"So the word got around very quickly as to what the problem was," he said.

"Part of the engine had come away and torn through the left wing and pierced the wing itself.

"I wasn't sitting near the window, so I have absolutely no idea what it was that caused the shake. In fact, I thought we had hit a very big flock of birds, but it seemed a little bit too hard for that, so I was certainly concerned about what it was," he said.

"It's not good when you're at any altitude and you look out and see there's a hole in your wing."

Mr Lee praised Captain de Crespigny, who he said was very quick to jump in and explain the situation.

"Because it was soon after take-off, everyone was forced to be seated because the seatbelt light was still on.

"The captain was very quick to explain the situation and also to explain the standard procedure that he would go through in identifying and isolating and dealing with the issue.

"This meant that we were in a holding pattern for one hour as the captain and co-pilot went through their standard operating procedure," he said.

He described the passengers as having "a level of astonishment".

"The voiceover welcomed us to Singapore when we landed and announced the time as per usual, so that was a very nice way to touch down," he said.

"I will say it was one of the smoothest touchdowns I have had, especially when you consider that we landed, some say, without brakes or hydraulics," he added.

Mr Lee also praised the Qantas crisis management centre and would be on a specially chartered Qantas flight out of Singapore later today.

Sumber : AAP, smh.com.au

Blast from Indonesia Volcano Raises Deaths to 122


AP
The hand of a victim of the eruption of Mount Merapi is seen through body bags at a hospital morgue in Yogyakarta, Indonesia, Friday, Nov. 5, 2010. Blistering gas from Indonesias most volatile volcano spewed farther than expected Friday, incinerating houses at the edge of the danger zone, triggering chaotic evacuations and pushing the death toll above 100.

MOUNT MERAPI, KOMPAS.com — Searing gas avalanched down an Indonesian volcano with a thunderous roar, torching houses and trees and incinerating villagers as they fled Mount Merapi’s worst eruption in a century.

Dozens of bodies found Friday raised the death toll to 122. The injured — with clothes, blankets and even mattresses fused to their skin by the 1,400 degree Fahrenheit (750 degree Celsius) heat — were carried away on stretchers following the first big explosion just before midnight.

Soldiers joined rescue operations in hardest-hit Bronggang, a village nine miles (15 kilometers) from the crater, pulling at least 78 bodies from homes and streets blanketed by ash up to one-foot (30-centimeters) deep. Crumpled roofs, charred carcasses of cattle, and broken chairs — all layered in white soot — dotted the smoldering landscape. Merapi was active throughout the day Friday.

The volcano, in the heart of densely populated Java island, has erupted scores of times, killing more than 1,500 people in the last century alone. But tens of thousands of people live on its rolling slopes, drawn to soil made fertile by molten lava and volcanic debris.

Its latest activity started Oct. 26. After Friday’s explosion — said by volcanologists to be the biggest since the 1870s — officials announced by loudspeaker that the mountain’s danger zone had been expanded to 12 miles (20 kilometers) from the crater. Previously, villages like Bronggang were still considered to be in the “safe zone.”

“The heat surrounded us and there was white smoke everywhere,” said Niti Raharjo, 47, who was thrown from his motorbike along with his 19-year-old son while trying to flee. “I saw people running, screaming in the dark, women so scared they fell unconscious,” he said from a hospital where they were both being treated for burns.

“There was an explosion that sounded like it was from a war ... and it got worse, the ash and debris raining down.” The greatest danger posed by Merapi has always been pyroclastic flows — like those that roared down the southern slopes at speeds of up to 60 miles per hour (100 kilometers per hour).

With bodies found in front of houses and in streets, it appeared that many of the villagers died from the searing gas while trying to escape, said Col. Tjiptono, a deputy police chief. More than 150 injured people — most with burns and some with respiratory problems, broken bones and cuts — waited to be treated at the tiny Sardjito hospital, where the bodies piled up in the morgue, and two other hospitals.

“We’re totally overwhelmed here!” said Heru Nogroho, a spokesman at Sardjito. Despite earlier predictions that dozens of big explosions that followed the initial blast last week would ease pressure building up behind a magma dome, eruptions have been intensifying, baffling experts who have long monitored Merapi.

In terms of the amount of volcanic material released — 1,765 million cubic feet (50 million cubic meter), “it was the biggest in at least a century,” said Gede Swantika, a state volcanologist, as plumes of smoke continued to shoot up more than 30,000 feet (10,000 meters).

More than 100,000 people living along Merapi’s fertile slopes have been evacuated to crowded emergency shelters, many by force, in the last week. Some return to their villages during lulls in activity, however, to tend to their livestock.


They were told to stay away on Friday. Even scientists from Merapi’s monitoring station were told they had to pack up and move down the mountain. They were scrambling to repair four of their five seismographs destroyed by the heavy soot showers.

Before Friday, the death toll from Merapi stood at 44, with most dying in the Oct. 26 blast. With the new deaths around the village of Bronggang it climbed to 122, the National Disaster Management Agency said on its website.

In 1994, 60 people were killed by Merapi, while in 1930, more than a dozen villages were torched, leaving up to 1,300 dead. Indonesia, a vast archipelago of 235 million people, is prone to earthquakes and volcanos because it sits along the Pacific “Ring of Fire,” a horseshoe-shaped string of faults that lines the Pacific Ocean.

The volcano’s initial blast occurred less than 24 hours after a towering tsunami slammed into the remote Mentawai islands on the western end of the country, sweeping entire villages to sea and killing at least 428 people. There, too, thousands of people were displaced, many living in government camps.

Sumber : AP

Thousands of Security Personnel on Jakarta Streets for Obama

Reuters
Muslim students hold posters of U.S President Barack Obama and shout slogans during an anti-Obama rally in front the U.S embassy in Jakarta November 5, 2010. Obama is expected to visit to the worlds most populous Muslim country next week, where he spent four years while growing up. The poster reads, "Obama is enemy of Islamic people".

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia will put 8,500 security personnel, including the military, on the streets for US President Barack Obama’s visit to Jakarta, police said Friday.

“We will deploy about 8,500 personnel, including from the military, to secure the visit of President Obama in Jakarta,” national police spokesman Iskandar Hasan said. “There will be 8,056 personnel from the Jakarta police force,” he said.

Obama, who is scheduled to be in Indonesia for two days from November 9, will visit the largest mosque in Jakarta to make a speech on interfaith harmony and will also have a press conference with President Susilo Bambang Yudhoyono.

The US president will also formally launch a US-Indonesia comprehensive partnership, which is designed to deepen cooperation on political, security and economic issues. Obama lived in Indonesia for four years as a boy and has often spoken fondly of his memories of that time.


Sumber : AFP

Panicked Indonesians Flee Deadly Volcano


AFP
Massive molten lava and searing ash clouds shoot from the crater of Mount Merapi captured in this extended time exposure photograph taken from Klaten district in Central Java province before dawn on November 4, 2010. Thousands more people were evacuated from villages around Indonesias Mount Merapi as the volcano erupts again, shooting ash and heat clouds high into the sky. The 2,914-metre Merapi, is a sacred landmark in Javanese culture whose name translates as Mountain of Fire.

ARGOMULYO, KOMPAS.com - Rescuers picked through the rubble of destroyed homes and treated panicked villagers for burns Saturday after Indonesia’s most active volcano killed 77 people in its biggest eruption in over a century. Ash, deadly heat clouds and molten debris gushed from the mouth of Mount Merapi and shot high into the sky Friday morning, triggering chaos on the roads as people fled their homes.

The latest deaths bring the overall toll to 120 since the volcano started erupting on Java island on October 26, a day after a tsunami killed more than 400 people in a remote area off Sumatra island to the west. The mountain spewed ash over a vast area including the Central Java provincial capital of Yogyakarta, about 28 kilometres (17 miles) to the south.

Many of the dead were from Argomulyo village, 18 kilometres from the crater, according to emergency response officials and witnesses, with several children under the age of 10 killed. There were at least 156 people injured in the latest eruption, the spokesman said, adding “most suffered burn injuries”.

Rescuer Utha told AFP as he delivered 10 bodies to the hospital: “I found three bodies: a child, mother and father, still in their bed. They must have been sleeping when the hot ash struck their house.

“We also found a dead man with a phone still in his hand.” Yogyakarta police force medic Teguh Dwi Santosa said: “Argomulyo village has been burned down to the ground by the heat clouds. Many children have died there. When I was in the village the ground was still hot.”

A river running through the village overflowed with a thick mixture of mud and ash, and several bodies lay unclaimed in the debris, witnesses said. The ranks of evacuees increased to 166,556 people after officials widened the danger zone from 15 to 20 kilometres early Friday.

Everyone living in the area was ordered to evacuate their homes and shelters immediately. The international airport at Yogyakarta was closed as ash clouds billowed from the 2,914-metre (9,616-foot) mountain to the altitude of cruising jetliners and the runway was covered in grey soot.

Officials said the airport would remain closed until Saturday. Merapi killed around 1,300 people in 1930 but even though the total death toll from its latest series of eruptions is only about 120, experts say they are the biggest convulsions since 1872.

President Susilo Bambang Yudhoyono announced the deployment of an army brigade to help with relief and reconstruction in central Java, as the disaster-prone country struggles to cope with dual natural disasters.

“The military is preparing to deploy one brigade to handle disaster management,” he told a press conference.

A three-metre tsunami smashed into villages on the remote Mentawai island chain following a 7.7-magnitude earthquake off the coast on October 25, killing 428 people and leaving 15,000 homeless.

The Indonesian archipelago has dozens of active volcanoes and straddles major tectonic fault lines known as the “ring of fire” from the Indian to the Pacific oceans. The 2004 Asian tsunami killed almost 170,000 people in Indonesia alone.


Sumber : AFP

Indonesia Volcano Burns Whole Villages; 122 Dead

AP
Villager flee their home on a motorcycle following another eruption Mount Merapi in Klaten , Indonesia, Friday, Nov. 5, 2010. A new eruption at Indonesias volcano has forced authorities to widen the "danger zone" to 20 kilometers from the fiery crater.

MOUNT MERAPI, KOMPAS.com — A surge of searing gas raced down the sides of Mount Merapi on Friday, smothering entire villages as it killed or seriously burned those caught in its path. The death toll after the volcano’s largest eruption in a century soared to 122.

The worst hit village of Bronggang lay nine miles (15 kilometers) from the fiery crater, just on the perimeter of the government-delineated “danger zone.” Crumpled roofs, charred carcasses of cattle and broken chairs — all layered in white ash and soot — dotted the smoldering landscape. The zone has since been expanded to a ring 12 miles (20 kilometers) from the peak, bringing it to the edge of the ancient royal capital of Yogyakarta, which has been put on its highest alert.

Sri Sucirathasri said her family had stayed in their Bronggang home Thursday night because they hadn’t been told to leave. They awoke in the dark as the mountain let out thunderous claps and tried desperately to outrun the flows, which reached speeds of 60 mph (100 kph), on a motorbike.

Her mother, father and 12-year-old sister, Prisca, left first, but with gray ash blocking out any light, they mistakenly drove into — rather than away from — the volcano’s dangerous discharge. The 18-year-old Sri went looking for them when she heard her mother’s screams, leaving at home an older sister, who died when the house became engulfed in flames.

“It was a safe place. There were no signs to evacuate,” said Sri, a vacant gaze fixed on Prisca, whose neck and face are burned a shiny ebony, her features nearly melted away. Their mother is still missing. Their father, whose feet and ankles are burned, is being treated in another ward.

“I don’t know what to say,” she whispers when asked if she blames officials for not warning the family. “Angry at who? I’m just sad. And very sick.”

Merapi’s latest round of eruptions began Oct. 26, followed by more than a dozen other powerful blasts and thousands of tremors. With each new eruption, scientists and officials have steadily pushed the villagers who live along Merapi’s fertile slopes farther from the crater.

But after initially predicting earlier eruptions would ease pressure under the magma dome, experts who have spent a lifetime studying the volcano now say the don’t know what to expect. Scientists can study the patterns of volcanoes, but their eruptions are essentially unpredictable, as Merapi’s increasingly intense blasts have proved.

On Friday, the towering plumes of ash rained dust on windshields of cars 300 miles (480 kilometers) away, although a rain near the mountain in the afternoon turned much of it to sludge. Bursts of hot clouds occasionally interrupted aid efforts, with rescuers screaming, “Watch out! Hot cloud!”

The eruption released 1,765 million cubic feet (50 million cubic meters) of volcanic material, making it “the biggest in at least a century,” said state volcanologist Gede Swantika as plumes of smoke continued to shoot up more than 30,000 feet (10,000 meters).

Soldiers pulled at least 78 bodies from homes and streets blanketed by ash up to a foot (30 centimeters) deep Friday, raising the overall toll to 122, according to the National Disaster
Management Agency.

With bodies found in front of houses and in streets, it appeared that many of the villagers died from the blistering gas while trying to escape, said Col. Tjiptono, a deputy police chief.

“The heat surrounded us and there was white smoke everywhere,” said Niti Raharjo, 47, who was thrown from his motorbike along with his 19-year-old son while trying to flee.


“There was an explosion ... and it got worse, the ash and debris raining down,” he said from a hospital.

The living — with clothes, blankets and even mattresses fused to their skin by the 1,400-degree Fahrenheit (750-degree Celsius) heat — were carried away on stretchers following the first big explosion just before midnight.

More than 150 injured people — with burns, respiratory problems, broken bones and cuts — waited to be treated at the tiny Sardjito hospital, where the bodies piled up in its morgue, and two other hospitals.

Despite being at the foot of Indonesia’s deadliest volcano, Yogyakarta has only one burn unit — at Sardjito. The facility is limited to 10 beds, though, and so turns away any patient without facial burns or whose body is burned less than 40 percent, according to Sigit Priohutomo, a senior official at Sardjito.

“We’re totally overwhelmed here!” hospital spokesman Heru Nogroho said. More than 100,000 people living on the mountain have been evacuated to crowded emergency shelters, many by force, in the last week.

Some return to their villages during lulls in activity, however, to tend to their livestock. They were told to stay away Friday.

The government also announced an $11 million program to buy the cows on the mountain to keep farmers off its slopes, and to provide compensation for animals lost in the eruptions.

Indonesia, a vast archipelago of 235 million people, is prone to earthquakes and volcanoes because it sits along the Pacific “Ring of Fire,” a horseshoe-shaped string of faults that lines the Pacific Ocean.

While Friday’s explosion was the largest in volume in a century, an eruption at Merapi in 1930 killed many more — 1,300. Even that toll pales in comparison to other volcanoes in the region: Indonesia’s Krakatoa killed at least 36,000 people in 1883, in an eruption that could be heard 2,000 miles (3,200 kilometers) away and blackened skies region-wide for months.

When the Philippines’ Mount Pinatubo exploded in 1991 after a 500-year slumber, about 800 people died as the billions of tons of volcanic debris poured from the cone, erasing entire farm communities and altering the world’s climate. The May 1980 eruption of Mount St. Helens caused the volcano’s north flank to collapse, triggering the largest landslide ever recorded.

The blast killed 57 people, flattened 230 square miles (596 square kilometers) of forests and blew 1,300 feet (400 meters) off the peak.

Sumber : AP

Letusan Gunung Mematikan Sepanjang Masa

Smithsonian Institution/Rizal Dasoeki
Gunung tambora diambil tahun 1986.

JAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Merapi baru saja meletus pada hari Selasa (26/10/10) yang lalu dan hari ini (29/10/10). Letusan itu menelan banyak korban jiwa, termasuk juru kunci gunung tersebut, Mbah Maridjan.

Sejarah mencatat bahwa letusan gunung berapi di Indonesia tergolong paling mematikan. Dari 10 daftar teratas, 4 di antaranya dari Indonesia. Korban-korban yang tewas akibat bencana tersebut tergolong yang terbesar dalam sejarah bencana gunung berapi dunia yang terekam. Anda akan menemukan fakta tersebut dengan melihat daftar berikut.

1. Gunung Tambora (1815)

Gunung berapi aktif ini terletak di Pulau Sumbawa. Ledakan terhebatnya terjadi pada tahun 1815, ledakan yang menewaskan 92.000 orang. Saking dahsyatnya letusan Tambora, abu vulkanik yang dilepaskan terlempar hingga lapisan stratosfer udara. selain itu, akibat dari letusan juga masih dirasakan sepanjang tahun 1816, seperti perubahan iklim, tsunami kecil dan hujan abu vulkanik.

2. Gunung Krakatau (1883)

Terletak di Selat sunda yang memissahkan Jawa dan Sumatra. Letusan terbesarnya terjadi pada tanggal 26 dan 27 Agustus 1883. Dikabarkan, suara letusan gunung terdengar hingga Australia dan abu vulkaniknya tersebar hingga wilayah yang sangat jauh. Letusan gunung ini juga mengakibatkan tsunami di wilayah Selat Sunda dan menghancurkan kota-kota di sekitarnya. Sejumlah 36.417 jiwa tewas.

3. Gunung Pelee (1902)

Lokasi gunung ini adalah di sebelah utara Martinique, Perancis. Letusannya terjadi mulai tanggal 25 April hingga 3 Mei 1902. aktivitas vulkanik yang terjadi dalam jangka waktu tersebut menyebabkan kerusakan parah di kota Saint Pierre, menutup jalanan kota dengan abu vulkanik serta menewaskan 30.000 jiwa. Dikabarkan, hanya 2 orang dari penduduk kota yang secara ajaib selamat dari bencana itu.

4. Gunung Ruiz (1985)

Gunung ini berlokasi di Caldas, Colombia. Telah aktif selama ribuan tahun, gunung ini belum pernah meletus sehebat pada tahun 1985. Letusan pada tahun tersebut sangat dahsyat sehingga menelan 25.000 korban jiwa. Letusan itu juga sekaligus sangat mengejutkan sebab sebelumnya gunung itu telah "rehat" selama 150 tahun.

5. Gunung Unzen (1792)

Unzen terletak di kota Shimabara, Pulau Kyushu, Jepang. Beberapa letusan gunung ini pernah tercatat, seperti letusan terakhirnya pada tahun 1991. Letusan terdahsyat terjadi pada tahun 1972 yang mengeluarkan lava dari salah satu puncaknya yang disebut puncak Fugendake. Letusannya juga mengakibatkan gempa dan tsunami. Sebanyak 14.300 orang tewas dalam bencana itu.

6. Gunung Laki (1783)

Gunung ini terletak di Islandia. Letusan terbesarnya terjadi pada tanggal 8 Juni 1783. Sejumlah 14 kilometer kubik lava dikeluarkan oleh gunung tersebut dan membanjiri wilayah sekitarnya. Desa, ternak dan warga yang tinggal di sekitar gunung tersebut menjadi korban. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 9350 orang.

7. Gunung Kelud (1919)

Kelud merupakan salah satu gunung teraktif di Jawa Timur. Gunung ini telah beberapa kali meletus di abad 20, di antaranya tahun 1951, 1966 dan 1990.

Letusan yang terhebat terjadi pada tahun 1919. Sebanyak 5110 orang terenggut nyawanya dalam bencana tersebut. Terakhir, gunung ini meletus pada tahun 2007 namun pemerintah berhasil mengevakuasi warga untuk mengungsi menghindari bencana. Letusan juga tidak terlalu besar.

8. Gunung Galunggung (1822)

Galunggung terletak di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat. Letusan terbesarnya adalah pada tahun 1822. Dalam letusan itu, setidaknya 4.011 nyawa manusia melayang.

9. Gunung Vesuvius (1631)

Gunung ini terletak kawasan dekat pesisir Naples, Italia. Salah satu gunung berapi teraktif di Italia ini memberikan dua pemandangan yang kontradiktif, kekaguman akan keindahan lansekapnya sekaligus duka akibat letusannya yang mematikan ribuan jiwa. Letusannya terbesarnya menelan 3500 korban jiwa dan merusak desa-desa di sekitarnya.

10. Gunung Vesuvius (79 AD)

Letusan terbesar Vesuvius ini terjadi pada tanggal 24 agustus 79 AD. Sebanyak 3360 jiwa tewas dalam bencana tersebut. Letusannya diperkirakan berlangsung selama 19 jam dengan volume debu vulkanik yang mencapai 1 kubik mil. Letusan ini juga mengubur dua kota di Italia, Herculaneum dan Pompeii. Sejumlah 1150 tengkorak korban letusan gunung itu ditemukan lewat proses ekskavasi baru-baru ini.

hottnez.comSumber
Laporan wartawan Kompas.com Yunanto Wiji Utomo

Sebagian Konsumen Rumah Masih Inginkan Subsidi Lama

Dok Kemenpera
Hari Habitat Dunia menargetkan pembangunan kota yang lebih baik dengan permukiman yang lebih baik pula

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebagian konsumen rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun di Jawa Barat masih menginginkan mendapatkan subsidi uang muka. Sistem tersebut diterapkan dalam pola subsidi yang lama namun kini sudah dihentikan.

Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pengembang, Perumahan, dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jabar Wawan Dermawan di Bandung, Jumat (5/11), mengatakan, konsumen sebenarnya mampu membayar cicilan namun tak sanggup melunasi uang muka.

Akhirnya pinjam uang lagi untuk bayar uang muka. Angsuran jadi dua. Padahal, uang muka rumah sejahtera susun bisa mencapai 20 persen dari harga unit, katanya.

Pola subsidi yang baru yakni fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) berbentuk kredit pemilikan rumah sejahtera tapak dengan suku bunga sebesar 8,15-8,5 persen per tahun. Adapun suku bunga untuk kredit pemilikan rumah sejahtera susun sebesar 9,25-9,95 persen.

Keringanan untuk konsumen yakni, suku bunga yang diberikan jumlahnya tetap selama jangka waktu kredit. Fasilitas tersebut diterapkan sejak Oktober 2010. Adapun pola lama yang berlaku sejak 2007 hingga akhir tahun 2009 berbentuk subsidi uang muka ringan 12,5 persen dari harga rumah, bantuan uang muka Rp 5-7 juta, subsidi suku bunga kredit 2,5 persen , dan bebas pajak pertambahan nilai.

Wawan menambahkan, pengembang masih dihantui persoalan perizinan. Pengembang menghendaki proses yang cepat tanpa harus dibebani kewajiban berbagai macam pajak. Jangan bayar terus tapi tetap lama. Itu tak baik untuk dunia usaha, katanya.

Saat ini, pengembang masih dikenakan pajak berulang-ulang (multiple tax). Para pengembang dikenakan pajak sejak membeli tanah hingga tahap penjualan hunian. Wawan mengatakan, mereka akhirnya membebankan biaya itu kepada konsumen.

"Kasihan konsumen. Kenapa pajak tidak dikenakan sekaligus. Pajak seharusnya diberlakukan sekali saja," katanya. (Dwi Bayu Radius)

Inilah Pemenang SparxUp Awards 2010

Ajang kompetisi dan komunitas digital startup terbesar di Indonesia, yang diselenggarakan oleh DailySocial.net, SemutApi colony, dan Kompas.com.

JAKARTA, KOMPAS.com Sekitar 23 pemenang SparxUp Awards 2010 kini tengah bersaing untuk memperebutkan uang tunai Rp 200 juta dan coaching dari Bizpark from Microsoft, Google Adwords, dan KaskusKasAds yang diperuntukkan bagi dua pemenang utama.

Mereka harus melalui tahap pitching atau pemaparan konsep, kelebihan, dan keunikan web di hadapan 21 juri. Berikut adalah para pemenang itu:

1) Best Social Network: adadiskon.com, mantel.com dan kartumuu.com

2) Best of Use Technology: lewatmana.com, revent.com, orori.com/lovebunch

3) Best Portal: brosurku.com, rautan.com, infokost.net

4) Best e-Commerce: nulisbuku.com, diskonkolektif.com, krazymarket.com

5) Best User Generated Content: gantibaju.com, komikoo.com, lintasberita.com

6) Best Games: parampaa.net, apps.facebook.com/ambrosia, ulartangga.com

7) Best Mobile Application: personaflag.com, funcrowds.com, support.movreak.com

8) Best WAP: mantel.com, m.goorme.com

Ke-23 pemenang itu akan memperoleh publishing dari Bizpark dari Microsoft, Google Adwords, dan KaskusKaAds.

ZTE Aktifkan Stasiun 3G di Mount Everest

FRONTRANGE.CA
Para pendaki Mount Everest sudah bisa melakukan video call, delapan stasiun didirikan oleh ZTE di ketinggian 5.180 mdpl.

HONGKONG, KOMPAS.COM - Telekomunikasi para pendaki gunung Himalaya khususnya tujuan puncak dunia, Mount Everest tampaknya tak hanya bisa melakukan fungsi voice belaka. Ketika teknologi jaringan 3G aktif, maka memungkinkan untuk berbicara secara video call kelak.

Dan, ZTE sebagai penyedia jaringan telah mengaktifkan sebanyak delapan stasiun 3G di Taman Nasional Gunung Everest tepatnya berada di ketinggian 5.180 meter mdpl, guna menyediakan layanan pita lebar untuk masyarakat lokal dan khususnya para pendaki.

Tak pelak, NCell yang merupakan operator terbesar kedua di Nepal (dengan market share mencapai 40 persen) menyambut gembira hal ini. CTO NCell, Algars Benders bilang, "Anda berada di puncak dunia. Dengan peluncuran stasiun 3G, pengunjung sisi selatan gunung Everest dapat membagi apa yang mereka lihat, mereka rasakan, dan mereka pikirkan selama perjalanan mendaki gunung Everest kepada teman dan keluarga mereka kapan saja."

Untuk itu stasiun ini dirancang agar tahan menghadapi cuaca ekstrem di pengunungan Himalaya yang kerap berubah. Sebuah menara dasar dan diet shelter penghangat dipakai yang memungkinkan penginstalan cepat tanpa harus mengubah konstruksi fondasi. Selain itu, stasiun ini juga memperhitungkan faktor lingkungan, di mana tetap berfokus pada konsep ramah lingkungan, hemat energi, dan memiliki jejak karbon yang kecil.

Panel-panel solar didesain untuk memastikan setiap stasiun memiliki kekuatan yang cukup untuk memasok energi selama satu tahun.

Pembangunan stasiun ini sendiri berlangsung lebih cepat dari pembangunan umumnya. "Solusi total kami mudah digunakan, tidak hanya bisa beradaptasi dengan sumber yang terbatas di lapangan, tetapi juga bisa mengurangi waktu konstruksi lebih cepat satu bulan dari solusi tradisional," kata Luo Pingfan, Presiden ZTE Asia Tenggara. (ANDRA/FORSEL)


Sumber : FORSEL

Cerita dari Kampung Kosong di Mentawai

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Jejak gelombang tsunami yang menyapu tepi pantai di kawasan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, hancur akibat gempa dan tsunami, Rabu (27/10/2010).

Oleh Rudrik Syaputra

Setelah menemukan sejumlah mayat, Hendri bersama relawan lainnya bersiap memasukkan mayat tersebut ke kantong yang telah dipersiapkan.

KOMPAS.com — "Mabesik... mabesik, rakekku mabesik (sakit... sakit, kakiku sakit)," jeritan seorang bocah berumur enam tahun yang masih selamat dari gulungan gelombang tsunami di Dusun Munte, Desa Betumonga Pagai Utara, Mentawai, Sumbar.

Jeritan itu begitu jelas terdengar oleh Hendri Saleleubaja (relawan) bersama teman-teman lainnya dari arah perbukitan dusun Munte yang sudah rata dengan tanah itu.

Bocah berbadan kurus itu mengeluh kesakitan. Dia datang menghampiri Hendri saat menelusuri (upaya evakuasi) di perkampungan yang sudah tak berpenghuni itu.

"Bocah kecil itu datang mendekati kami sambil merintih kesakitan sembari meringis," tutur Hendri (21).

Hendri, satu dari 17 pemuda yang bergabung dengan tim relawan kemanusiaan yang pertama, Rabu (27/10/2010), menelusuri dusun-dusun di Mentawai yang dihantam gelombang tsunami.

"Saya tak ingat lagi nama bocah kecil yang diselamatkan itu, tapi setelah ditemukan, langsung dievakuasi ke puskesmas di Sikakap," tutur pemuda berperawakan hitam kekar itu.

Pemuda yang baru pertama kali menjadi relawan kemanusian itu, beserta sejumlah temannya, mendapat tugas untuk mencari dan mengumpulkan mayat. Jasad korban tewas yang ditemukan akan dimasukkan ke dalam kantong mayat oleh tim SAR dan langsung dikubur massal di suatu tempat di Dusun Munte.

"Kami menemukan banyak korban meninggal yang tertumpuk di reruntuhan rumah dan pohon tumbang yang terseret tsunami sampai ke kaki bukit," katanya.

Kesulitan yang dialami pemuda itu beserta relawan lainnya adalah ketika mayat-mayat terhimpit pohon besar, peralatan yang dimiliki sangat terbatas, hanya mengandalkan satu gergaji mesin kecil, selebihnya menggunakan parang.

Setelah menemukan sejumlah mayat, Hendri bersama relawan lainnya bersiap memasukkan mayat tersebut ke kantong yang telah dipersiapkan. Jumlah jasad korban yang ditemukan banyak, dan kantong mayat hanya 30 unit sehingga tak mencukupi.

Mengatasi hal itu, katanya, tim terpaksa memotong plastik tenda yang seharusnya digunakan untuk perlindungan pengungsi. Bahkan, sebagian mayat lainnya ada yang ditutupi karung plastik saja.

Tenaga honorer di Kantor Camat Pagai Utara itu tak patah arang dan tetap melakukan apa saja yang dapat dilakukan dalam melakukan evakuasi bersama tim.

Bertolak dari Sikakap, Hendri dan temannya hanya berbekal nasi bungkus untuk bisa bertahan selama melakukan evakuasi. "Di tengah bau amis, mayat yang mulai membusuk, dan tumpukan puing-puing kayu, di sanalah kami menikmati makanan sekadar pemulih tenaga untuk melanjutkan evakuasi korban," katanya.

Pencarian dan evakuasi dilakukan hingga pukul 16.00, sementara tim Basarnas, PMI, dan Polsek Sikakap mendirikan tenda pengungsian bagi korban selamat di daerah itu.

Hendri menuturkan, ketika gempa berkekuatan 7,2 skala Richter mengguncang Mentawai, Senin, dia tengah berada di Kota Padang. Pada Selasa, dia mendapat telepon dari temannya, Melki Sapolenggo (anggota DPRD Mentawai) bahwa sebagian besar desa dan dusun yang berada di pesisir barat pantai Pagai Utara dan Pagai Selatan serta Pulau Sikakap diterjang tsunami.

Hendri baru tiba di Pulau Sikakap pada Rabu (27/10/2010) pagi pukul 07.00 WIB setelah pada Selasa (26/10/2010) pukul 17.00 WIB menumpangi kapal Ambu-ambu ASDP.

Setibanya di Pelabuhan Teluk Sikakap, Hendri berinisiatif mencari orang-orang untuk menjadi relawan menelusuri dusun-dusun yang terkena hantaman tsunami.

Pemuda itu berhasil mengumpulkan 17 warga sekitar, termasuk dirinya, yang bersedia menjadi relawan. Ia menyebutkan, 17 orang itu adalah Hendri Saleleubaja (21), B Purba (60), Nalfri (38), Nofrizon (25), Syamsir (30), Fardi (21), dan Hamzah (24).

Berikutnya ada Rodi Rohmat (32), Ali Akbar (23), Bob Armando (23), Indo Pilman (25), Mukhlis, Wenpi (28), Masril (24), Eri Comat (27), Bakmen (32), dan Wan Catur (40). Mereka itulah relawan pertama yang sampai ke lokasi bencana bersama tim dari Basarnas Padang dan PMI Sumbar.

Dengan menggunakan tiga perahu long boat bermesin 15 PK, 17 warga Sikakap Tengah itu berangkat bersama 17 orang dari tim Basarnas Padang dan 10 relawan PMI Sumbar. Pada pukul 09.00 WIB, mereka bergerak menuju Dusun Munte, Desa Betumonga, Pagai Utara.

Dengan perlengkapan seadanya, mereka mengarungi Samudra Hindia selama dua jam perjalanan laut menuju perkampungan yang sudah rata dengan tanah itu.

"Kami bersyukur tiba di Dusun Munte pada pukul 11.00 WIB, padahal perahu yang kami tumpangi jauh melebihi kapasitas dan, jika ombak tinggi, kami dipastikan tidak akan selamat," kata Hendri.

Tim di bawah koordinasi Basarnas Padang yang terbagi pada beberapa kelompok ditugaskan untuk menyisir Dusun Munte. Ketika Hendri memutar pandangannya ke sekeliling daerah itu, dia menduga banyak korban yang berjatuhan.

Hendri menggambarkan, kawasan itu seperti pulau yang tak pernah berpenghuni. Pasalnya, semua bangunan yang ada sebelumnya telah rata dengan tanah.

Rumah-rumah penduduk porak-poranda. Pepohonan besar bertumbangan. Rimbunan batang kelapa dan pohon sagu, bahkan karang setinggi rumah, ikut terempas hingga puluhan meter ke daratan akibat gelombang tsunami itu.

"Hanya puing-puing yang tersisa," ujarnya lirih sembari menyebutkan, di sanalah dia bertemu dengan seorang anak berumur enam tahun yang selamat dari gulungan tsunami yang menyapu dusun itu.

Perempuan berpakaian lusuh

Dalam penelusuran, relawan di perkampungan tak berpenghuni itu menemukan sesosok perempuan paruh baya berpakaian lusuh. "Perjalanan evakuasi cukup membuat hari miris," kata Hendri. Dia menemukan seorang ibu tengah menangisi jenazah yang diduga anaknya.

Perempuan itu, seraya meratapi mayat yang disangka anaknya itu, juga meletakkan baju, dompet, dan kain sarung di atas jasad yang telah dibungkusi kantong mayat itu.

Pemuda yang sempat mengikuti tes masuk kepolisian itu tak kuasa menatap kejadian haru saat itu. Dia hanya menghampiri wanita paruh baya tersebut dan membantunya untuk memasukkan perlengkapan-perlengkapan tadi ke dalam kantong mayat sebelum jenazah dikuburkan.

Pada bagian lain dalam penelusuran evakuasi di tanah pantai yang dihantam tsunami itu, sesosok mayat kaku ditemukan dalam posisi telentang. Kondisi ini sangat tragis. Mayat itu sulit dimasukkan ke dalam kantong. Selain telah membesar, membusuk, dan sangat kaku, posisi mayat itu juga telentang seperti menganga.

Akhirnya, terpaksa saat kepala dan bagian badan mayat telah masuk ke dalam kantong, bagian kaki yang mengangkang ditekan dengan paksa menggunakan kaki agar bisa masuk sepenuhnya ke dalam kantong.

Ia menyebutkan, sebanyak 86 mayat hari itu berhasil ditemukan dan langsung dikuburkan di perkampungan yang tak bertuan itu. Adapun puluhan warga yang selamat langsung dievakuasi tim medis PMI ke Puskesmas Sikakap guna mendapatkan perawatan.

Memasuki hari ketiga pascagempa dan tsunami, Kamis (28/10/2010) pada pukul 09.00 WIB, pemuda lajang itu bersama 16 temannya kembali bertolak dari Teluk Sikakap menuju Dusun Sabeugunggung, Desa Betumonga, sejauh satu jam perjalanan laut.

Dusun Munte dan Dusun Betumonga berada pada desa yang sama, yaitu Desa Betumonga. Namun, perlu waktu satu jam perjalanan laut menuju Dusun Sabeugunggung dari Teluk Sikakap.

Aksi kemanusiaan yang dilakukan "kesatria" di bumi Sikerei itu tentu memiliki tingkat kesulitan yang tak jauh berbeda dengan aksi di Dusun Munte.

Hendri mengatakan, sesampainya di Dusun Sabeugunggung, tim relawan bertemu dengan puluhan orang yang selamat dari terjangan tsunami. Mereka berkumpul di kaki bukit dengan kondisi cukup memprihatinkan karena ada yang mengalami luka berat dan ada yang luka ringan.

"Saya tidak jelas betul berapa jumlah mereka karena sebagian di antaranya masih berjalan-jalan menyisir daerah itu, mungkin ingin mencari saudara mereka yang belum sempat ditemukan," katanya seraya menambahkan, di antara kumpulan warga korban tsunami itu terdapat sejumlah warga negara asing.

Warga asing itu diduga peselancar saat berlibur di perairan Munte sebelum terjadi gempa dan tsunami. Mereka dalam keadaan lebih baik dari korban luka lainnya.

Dusun Sabeugunggung sama parahnya dengan Dusun Munte. Tak ada satu bangunan pun yang berdiri, bahkan jembatan beton yang ada di sungai daerah itu hancur. Batu karang yang diperkirakan memiliki berat ratusan kilogram ikut terseret hingga puluhan meter dari bibir pantai.

Ketika itu, Hendri mengaku sulit untuk tidak menangis. Di saat dia mengangkat, menaruh mayat ke kantong jenazah hingga menguburkan jenazah korban tsunami itu, tak hentinya ia mengucurkan air mata.

Tidak terasa olehnya penat dan bau busuk yang menusuk hidung karena rasa pilu di hatinya tak kuasa dibendung ketika melihat dampak dari bencana itu.

"Ketika itu saya dan 16 teman lainnya hanya serta 15 orang dari Tim SAR, terpaksa meminta bantuan warga yang masih kuat untuk menggali tanah perkuburan," katanya.

Belum lagi, karena kantong mayat yang tidak mencukupi, terpaksa sebagian mayat dikuburkan dengan ditutupi karung seadanya. Kondisi ini semakin membuat kepiluan ketika melihat mayat dalam kondisi hitam penuh lumpur itu tertindih pepohonan dengan kondisi bertelanjang badan.

"Air mata saya sama `deras` dengan keringat yang mengucur," katanya dengan gemetar.

Menjelang tengah hari, mereka berhasil menemukan sekitar 40 mayat. Hingga pukul 15.00 WIB, korban meninggal ditemukan bertambah menjadi 96 jiwa.

Belajar dari pengalaman itu, sebagai seorang pemuda asli dari Negeri Sikerei, Hendri hanya berharap, semua pihak turut memberikan kepedulian bagi negerinya itu.

Sementara itu, hingga Senin malam, jumlah korban meninggal yang telah terdata akibat gempa dan tsunami pada Senin (25/10/2010) tercatat sebanyak 426 orang dan yang masih dicari 75 orang.

Jumlah korban meninggal sampai pada Senin (1/11/2010) sore sebanyak 427 orang. Adapun korban yang dinyatakan hilang 75 orang, korban yang mengalami luka berat 173 orang, luka ringan sebanyak 325 orang atau meningkat dari sebelumnya 142 orang.

Adapun rumah penduduk yang rusak berat sekitar 517 unit, dan tercatat 204 rumah rusak ringan.

Sarana pendidikan yang rusak berat sebanyak empat sekolah, satu unit rusak sedang, demikian pula dengan empat rumah dinas. Selain itu, dua resor rusak berat, yakni Resort Marcaroni dan Katei.

Sementara itu, sebuah kapal pesiar terbakar dan sebuah kapal pesiar lain rusak ringan.

Fasilitas umum yang rusak akibat gempa disusul tsunami dengan ketinggian gulungan gelombang 12 meter itu adalah jembatan sebanyak tujuh unit, termasuk jalan sepanjang delapan kilometer.

ANT
Sumber :

Lima Makanan Untuk Kesehatan Kandung Kemih

(inmagine)

VIVAnews – Problema kandung kemih diderita jutaan orang di seluruh dunia. Sebagian orang menganggap masalah ini cukup memalukan, karena urin keluar tanpa disengaja, berupa tetesan atau dalam jumlah besar.

Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi lemahnya kandung kemih pada wanita, di antaranya kehamilan, pasca melahirkan, menopause hingga masalah fisik dan bertambahnya usia.

Untuk mengatasinya, Anda tak perlu obat-obatan. Ada beberapa makanan yang bisa mencegah masalah ini dari awal, seperti dikutip dari Shine:

1. Cranberries
Buah ini merupakan obat herbal paling umum untuk mengatasi masalah kandung kemih. Kandungan yang ada dalam cranberry dapat menghambat produksi virulen, bakteri pemicu infeksi saluran kencing.

2. Pir
Buah ini mengandung asam klorogenat yang mampu mencegah pertumbuhan bakteri, terutama di kandung kemih. Konsumsi satu pir tiap hari bisa terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan masalah kandung kemih.

3. Gandum
Roti gandum, oatmeal, dan bahan makanan berbahan gandum bagus untuk kandung kemih. Makanan berbahan gandum mengandung serat tinggi. Bila mengonsumsinya dalam jumlah tepat (25 gram per hari sesuai yang dianjurkan untuk orang dewasa), sistem pencernaan Anda akan tetap baik, yang juga akan memperlancar fungsi kandung kemih.

4. Air putih
Minum delapan sampai sepuluh gelas air sehari akan membuat sistem tubuh berfungsi dengan baik. Cara ini merupakan kunci untuk memiliki kandung kemih sehat.

5. Yogurt

Menurut riset dari Swedia, mengonsumsi dua porsi yogurt dalam sehari dapat mengurangi risiko kanker kandung kemih sampai empat puluh persen. Yogurt berkhasiat meningkatkan produksi bakteri baik, dan membunuh bakteri jahat dalam tubuh.

Bagi Anda yang sering mengalami masalah kandung kemih, sebaiknya perlu berhenti merokok, mengurangi asupan kafein, jeruk, dan makanan pedas. Sebab, kebiasaan tersebut dapat memperburuk kondisi kandung kemih. (pet)

• VIVAnews

5 Tipe Pria & Cara Menaklukkan Karakternya

Ada beberapa tipe pria. Klasifikasi pria ada banyak versi. Salah satu versinya adalah mengibaratkan pria seperti prosesor. Jika Anda sudah menemukan tipe seperti apa si dia itu, sekarang saatnya mempelajari trik menghadapi dan menaklukkan hatinya. Berikut caranya:


1. Tipe Pentium yang serius
Sifatnya yang tertutup dan cenderung keras kepala menuntut Anda memiliki kesabaran ekstra dan bisa menerima ia apa adanya. Jika ingin hubungan Anda dan si dia lancar, maka jadilah pendengar yang baik, hargai pendapatnya, utarakan masukan secara halus, dan jadilah perempuan setia. Penampilan Anda bukan masalah baginya. Tampil berlebihan malah akan membuatnya hilang selera.

2. Tipe Atom yang gaul
Kepercayaan merupakan modal dasar yang harus Anda miliki jika berhubungan dengan tipe Atom yang terbilang outgoing dan banyak teman. Sifatnya yang tak suka dikekang membuatnya risih menerima telepon atau SMS yang selalu menanyakan keberadaannya. Berusaha bergaul dan mengenal komunitasnya bisa membuat Anda lebih dekat dengannya.

3. Tipe Dual Core yang datar
Sikapnya yang cenderung tanpa ekspresi menuntut Anda untuk mengerti bahasa tubuhnya. Ia akan merasa nyaman jika Anda bisa menjadi perempuan yang aktif dan memanjakannya. Dibanding bergaul, ia lebih suka menyibukkan waktu sendiri, seperti bermain game. Walau jarang marah, ia akan sangat kesal jika Anda melarangnya melakukan kegiatan yang dia sukai.

4. Tipe Core 2 yang kreatif
Hanya perlu satu cara untuk membuat pria ini menempel terus, yaitu perhatian dan kasih sayang. Namun, daya tariknya yang kuat membuat ia punya segudang teman perempuan. Cemburu padanya boleh, asal jangan cemburu buta. Ini bisa membuatnya marah dan melakukan apa yang Anda tuduhkan (selingkuh). Lebih baik perbanyak teman pria Anda untuk menetralkan, tapi main aman, ya. Satu lagi, dia kagum pada perempuan smart dan tampil cantik (dalam hal berpenampilan, ya, bukan wajah).

5. Tipe Core 17 yang "high class"

Jangan tunjukkan kalau Anda sangat tertarik padanya, be cool. Dengan begitu, ia akan semakin penasaran. Ajak dia dalam kegiatan yang asing baginya, seperti main arung jeram. Tampil beda adalah kunci merebut hatinya.

Efek buruk kesepian setara dengan kerugian akibat kebiasaan merokok.

(doc Corbis)

VIVAnews – Bila Anda sering merasa kesepian sebaiknya jangan dianggap sepele. Sebab, efek buruk dari kesepian, menurut ahli fisiologi Amerika, setara dengan kerugian akibat kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol. Hasil penelitian ini diterbitkan oleh Jurnal PLOS ONE.

Ikatan emosional dari keluarga dan para sahabat yang kuat dapat meningkatkan kualitas kesehatan manusia. Bahkan, ikatan emosional semacam ini lebih efektif memberikan kesehatan ketimbang latihan fisik dan menghindari kebiasaan yang berbahaya.

Serangkaian penelitian itu dilakukan dalam kurun waktu tujuh tahun. Mereka meriset hampir 400 orang yang ikut berpartisipasi dalam proyek ini.

Hasilnya, orang yang sering berinteraksi sosial (dengan tetangga, teman, keluarga) ternyata lebih kecil risiko terserang berbagai penyakit dibandingkan dengan mereka yang jarang berhubungan dengan orang lain.

Hasil penelitian itu kemudian meyakinkan para ahli bahwa pengaruh kesepian sama dengan dampak rokok dan alkohol. Jadi, dalam hal dampak negatif terhadap kesehatan, kesepian itu identik dengan merokok 15 batang sehari. (pet)

• VIVAnews

Warna urin cara cepat untuk mendeteksi gangguan kesehatan.

(inmagine)

VIVAnews - Apakah pernah memperhatikan warna urin Anda saat berkemih? Urin yang sehat biasanya berwarna kuning jernih hingga kuning pucat.

Urin merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal. Cairan ini memiliki kandungan utama air dengan bahan terlarut sisa metabolisme seperti urea, sulfat, amonia, potasium, sodium, fosfat, dan magnesium.

Seperti dikutip dari laman Times of India, memperhatikan warna urin merupakan cara cepat untuk mendeteksi tingkat dehidrasi. Semakin pekat warna urin mengindikasikan tingkat dehidrasi yang semakin parah.

Warna urin kuning tua menandakan tubuh kekurangan cairan. Ini bisa terjadi akibat asupan zat cair yang kurang atau aktivitas yang terlalu banyak menguras keringat. Pencegahan terbaik adalah minum minimal delapan gelas setiap hari.

Lebih dari itu, warna urin juga bisa menunjukkan indikasi awal penyakit serius. Warna pekat urin juga bisa menjadi penanda penyakit liver. Sementara munculnya tetesan darah dalam urin bisa menjadi penanda infeksi saluran kemih atau kanker kandung kemih.

Selain warna, bau urin juga tak boleh diremenkan. Bau manis biasanya menunjukkan adanya gula darah atau tanda diabetes. Tapi, semua itu hanya penanda awal yang perlu diperkuat dengan pemeriksaan detail di laboratorium.

• VIVAnews

Lima Cara Sayangi Payudara Anda

(inmagine)

VIVAnews - Ketika membicarakan kanker payudara pada wanita muda, ada sisi positif dan negatifnya. Sisi positifnya, risiko terserang lebih kecil dibandingkan wanita berumur. Sisi negatifnya, jika menyerang, pertumbuhan sel kanker lebih agresif.

Itu menurut Debra Mangino, MD, dari Memorial Sloan-Kettering Cancer Center di New York, Amerika Serikat. Gaya hidup teratur dan sehat sejak usia muda pun menjadi penting untuk mengurangi risiko kanker payudara.

Berikut lima cara agar payudara tetap sehat terhindar kanker, seperti dikutip dari Womens Health.

1. Jaga berat badan
Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit termasuk kanker. Jadi selalu jaga berat badan Anda jangan sampai berlebihan. Selalu pertahankan dalam angka yang normal.

2. Kurangi alkohol
Penelitian menunjukkan dua gelas alkohol per hari meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 21 persen. Jika memang Anda ingin mengonsumsi minuman berlakohol pilih saja wine. Kandungan resveratrol pada kulit anggur, bisa mengurangi level estrogen dan mengurangi risiko kanker.

3. Konsumsi sayuran hijau
Perbanyak konsumsi sayuran hijau seperti brokoli atau daun selada. Kandungan sulforaphanenya bisa melawan sel kanker. Akan lebih baik jika Anda memakannya mentah atau minim proses, asal melalui pencucian yang bersih.

4. Ketahui riwayat kesehatan keluarga
Sekitar 15 persen kasus kanker payudara berhubungan dengan riwayat keluarga. Jika Anda memiliki saudara dekat yang terkena kanker, maka risiko semakin tinggi. Untuk itu lakukan general check-up secara teratur.

5. Periksa payudara sendiri
Sebelum mandi, periksalah payudara di depan cermin. Jika ada benjolan, nyeri, atau bentuk mencurigakan segera konsultasi ke dokter. Jangan menganggap kelaianan di payudara hal sepele, karena bisa berakibat fatal. (pet)


• VIVAnews

Bola Api Merah di Puncak Merapi


Setelah suara gemuruh yang tiada henti dan guyuran hujan deras, lereng Merapi kini dihujani krikil.

Batu berukuran kecil itu menghujam seputar lereng Merapi setelah sebelumnya terdengar gemuruh kencang. Hujan krikil terjadi sekitar pukul 00.45 WIB, Jumat 5 November 2010.

Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief mengiformasikan kondisi terakhir di Merapi tersebut lewat akun twitternya.

Informasi yang didapat Andi dari dosen Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito menyebutkan, selain hujan krikil, hujan abu yang sangat deras juga terjadi sampai wilayah Ngaglik. Diinformasikan pula, saat dentuman keras terjadi sempat terlihat bola api merah di pucuk Merapi.

Sementara BPPTK meminta masyarakat tidak panik dan dan terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas Gunung Merapi dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

BPPTK juga memastikan tidak ada aktivitas penduduk di daerah rawan bencana III, khususnya yang bermukim di sekitar alur sungai (ancaman bahaya awanpanas dan lahar) yang berhulu di Gunung Merapi sektor Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Baratlaut dalam jarak 15 km dari puncak Gunung Merapi meliputi, Kali Woro, Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Bebeng, Kali Krasak, dan Kali Senowo.

7 Alasan Perlu ke Dokter Mata

(inmagine.com)

VIVAnews - Sering mengalami gangguan di bagian mata? Segera periksakan ke dokter mata. Mata merupakan salah satu bagian tubuh paling vital, karena itu sebaiknya jangan disepelekan.

Jangan tunda kunjungan Anda ke dokter mata, terutama bila mengalami 7 hal yang berkaitan dengan mata berikut ini:

Belum periksa mata lebih dari setahun
Buatlah jadwal mengunjungi spesialis mata sekali setahun. Pemeriksaan penglihatan minimal setahun sekali memungkinkan dokter dapat menganalisis apapun penyakit pada mata, atau bahkan gangguan kesehatan lainnya.

Sering sakit kepala
Kondisi ini bisa diakibatkan ada masalah pada mata. Misalnya, karena mata terlalu lelah karena terlalu sering terpapar layar komputer. Atau, mungkin karena kacamata dan lensa yang Anda pakai tidak cocok.

Penglihatan kabur
Jika penglihatan Anda kabur, itu adalah sinyal bahwa Anda perlu memeriksakan mata ke dokter. Kemungkinan besar, penglihatan Anda perlu perawatan khusus.

Mata sering berair
Pastikan untuk pergi ke dokter dan mencari tahu alasan mengapa mata Anda sering berair. Mungkin itu bukan hanya masalah dengan visi tetapi juga infeksi mata.

Sakit mata
Seringkali mata kering dapat membuat mata sakit. Ini juga merupakan tanda infeksi. Kunjungi segera dokter mata.

Mata merah
Jika mata merah tak juga hilang meski telah diberi obat tetes mata yang dijual bebas, sebaiknya jangan didiamkan saja. Mungkin ini hanya fenomena sementara disebabkan oleh sensitivitas kulit, tetapi juga bisa menjadi gejala infeksi mata. Perlu diingat bahwa infeksi mata bisa menular dan berarti bisa membahayakan orang lain di sekitar Anda.

Alergi kosmetik baru
Kunjungi spesialis mata jika kosmetik, seperti mascara, eyeliner, dan eyeshadow, memicu gangguan mata. Ada beberapa kandungan di kosmetik yang bisa menimbulkan alergi pada mata. (pet)

• VIVAnews

Posko "nasi bungkus Jogja"


Meluasnya wilayah bahaya pasca-erupsi Gunung Merapi, Jumat (5/11/2010) dini hari, menyebabkan melonjaknya jumlah pengungsi di sejumlah titik. Sejumlah kampus dan lokasi-lokasi umum lainnya dijadikan barak pengungsian dadakan. Hal ini menyebabkan belum adanya dapur umum yang disiapkan. Padahal, kebutuhan makanan bagi pengungsi mendesak untuk dipenuhi.

Beberapa simpul masyarakat Yogyakarta menggagas pembentukan sejumlah dapur umum dan menyuplai nasi-nasi bungkus ke lokasi pengungsian. Berdasarkan informasi fan page Yogyakarta di Facebook, page ini membangun dapur umum di Jalan Taman Siswa No 150 F, Yogyakarta.

Salah seorang yang mengoordinasi dapur umum, Dinar, mengatakan, mereka berinisiatif membentuk dapur umum dengan berbekal sumbangan masyarakat. Targetnya, bisa mendistribusikan sebanyak 5.000 nasi bungkus ke sejumlah barak pengungsian. "Letaknya di Resto De Nani. Ada mahasiswa, warga, dan relawan yang menyiapkan makanan di dapur ini," kata Dinar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/11/2010).

Lokasi dapur umum ini tepatnya di sebelah utara Kampus Fakultas Hukum UII atau di belakang STSRD ADVY. Beberapa hari ke depan, dapur umum ini akan terus beroperasi mengingat belum terprediksinya aktivitas Merapi. Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih jauh dan ingin berkontribusi pada kegiatan dapur umum ini bisa menghubungi 0274-9272277.

Dapur umum lainnya juga dibentuk secara swadaya oleh Ratih, seorang pemilik warung makan di kawasan Gejayan, Yogyakarta. Bersama seorang temannya, Ratih mengerahkan seluruh karyawannya untuk memasak dan membuat nasi bungkus untuk sejumlah pos pengungsian. Hingga siang ini, sudah didistribusikan 750 nasi bungkus.

"Kebetulan lokasi warung saya dekat dengan penampungan di Kampus UPN. Karena pemindahan mendadak, di sana tidak ada persiapan dapur umum. Karena punya karyawan, saya kerahkan semuanya," ujar Ratih saat dihubungi secara terpisah.

Dikatakan Ratih, ada masyarakat yang turut menyumbang bahan makanan untuk diolah bagi kepentingan pengungsi. Lokasi dapur umum ini berada di Jalan Jembatan Merah, Gejayan, Yogyakarta. Informasi lebih jauh bisa menghubungi Ratih di 0811250577.

Informasi berantai yang beredar di Facebook juga menggalang bantuan berupa nasi bungkus untuk para pengungsi. Para warga yang berdomisili di wilayah Yogyakarta bisa menyumbangkan nasi bungkus yang dikumpulkan Cafe Hijau, Jalan Kaliurang Km 5, Yogyakarta.

Wanita lebih banyak susah BAB daripada pria. Apa sebabnya?

(inmagine.com)

VIVAnews - Masalah konstipasi atau sulit buang air besar (sembelit) merupakan masalah yang sering dikeluhkan banyak orang. Masalah ini melanda tak hanya di Indonesia, tapi juga masyarakat di seluruh belahan dunia.

Di Amerika, angka kejadian konstipasi sebesar 2-27 persen dengan jumlah kunjungan ke dokter sekitar 2,5 juta dan hampir 100.000 pasien memerlukan perawatan setiap tahunnya. Sementara berdasarkan data dari RSCM-Jakarta, selama kurun waktu 1998-2005, dari pemeriksaan kolonoskopi dengan meneropong usus, 216 (9%) pasien mengeluhkan masalah ini.

Yang perlu Anda tahu, ternyata pada umumnya penderita sembelit ini lebih banyak diderita wanita daripada pria. Perbandingannya 4:1. Apa penyebabnya?

“Pada umunya wanita memiliki kegiatan yang kurang aktif dari pada pria. Meski wanita juga aktif, namun aktivitasnya tak seberat pria. Dan, salah satu penyebab konstipasi adalah kurangnya aktivitas yang bisa menyebabkan berkurangnya kontraksi usus yang memicu sulitnya BAB, ” kata Spesialis Saluran Cerna dari RSCM, Dr. Chudahman Manan, Sp.PD-KGEH saat program edukasi Dulcolax 'Solusi Penanganan Konstipasi yang Aman dan Efektif' di Hotel nikko, Jakarta, Kamis 14 Oktober 2010.

Tak hanya itu, penyebab sulit buang air besar pada wanita juga dipengaruhi oleh struktur hormonal yang berbeda antara pria dan wanita. Maka tak heran, jika wanita hamil akan sering mengalami masalah sembelit.

“Ini wajar terjadi, karena saat hamil ada penekanan terhadap saluran cerna, perubahan struktur hormonlah yang memicunya. Namun, setelah melahirkan, keadaan akan kembali normal,” katanya menjelaskan.

Masalah lain yang perlu Anda tahu dan bisa memicu terjadinya konstipasi adalah asupan makanan dan minuman yang kurang, diet rendah serat, pengaruh obat-obatan dan depresi.

Segera atasi masalah konstipasi Anda, dengan mengonsumsi obat atau makanan yang bisa membantu melancarkan buang air besar. Namun, jika masalah BAB tak kunjung mereda, segera konsultasikan pada dokter. Jangan sepelekan, karena konstipasi yang terus menerus juga bisa menjadi tanda, Anda mengalami gangguan kesehatan cukup serius.

• VIVAnews

Bahan pengawet mie instan : Nipagin zat tambahan untuk mencegah jamur dan ragi.

(www.beritajakarta.com)

VIVAnews - Kisruh adanya bahan pengawet nipagin atau methyl p-hydroxybenzoate dalam kecap yang terdapat pada salah satu produk mi instan membuat banyak pecinta mi instan khawatir. Meski bahan pengawet ini telah dinyatakan aman oleh BPOM, Anda juga perlu tahu batas aman penggunaan nipagin untuk dikonsumsi.

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih pun memastikan, jumlah bahan pengawet nipagin pada kecap dalam kemasan mi instan masih berada dalam batas aman dan tidak membahayakan.

Seperti disebutkan dalam Codex Alimentarius Commission (CAC), badan yang didirikan FAO dan WHO untuk mengatur standar pangan, penggunaan zat pengawet seperti nipagin memiliki toleransi aman jika jumlah penggunaannya masih berada di angka 1000 mg/kg produk. Sementara di Indonesia, penggunaan batas aman nipagin berada di angka lebih kecil yakni 250 mg/kg produk.

“Artinya, dalam satu bungkus mi instan goreng, umumnya porsi kecap hanya 4 gram. Dan nipagin yang terkandung dalam kecap seberat 4 gram tersebut hanya 1 mg yang dikonsumi konsumen,” kata Endang saat ditemui di kantornya, Selasa 12 Oktober 2010.

Endang pun menjelaskan, secara aman, seseorang tidak akan mengalami efek buruk dari nipagin jika konsumsinya hanya 10 mg/kg berat badan. “Seandainya saya memiliki berat badan 50 kg, saya mengkonsumsi nipagin masih dalam batas aman jika konsumsinya 500 mg dalam sehari."

Meski dinyatakan jumlah kadar nipagin dalam kecap mi instan berada dalam batas aman, Endang tetap menyarankan, agar masyarakat tidak terlalu banyak mengonsumsi mi instan. Mengonsumsi makanan lengkap mengandung gizi seimbang akan lebih sehat. Di samping tak mengandung zat kimia berbahaya, juga lebih menyehatkan tubuh.

Perlu anda tahu, Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) pun menyatakan bahwa nipagin merupakan zat tambahan untuk mencegah jamur dan ragi. Methyl p-hydroxybenzoate adalah salah satu dari jenis paraben atau pengawet yang banyak digunakan untuk kosmetik dan obat.

Nipagin memiliki nama lain, yakni methylparaben dengan rumus kimia CH3(C6H4(OH)COO). Jenis paraben lain yang juga banyak digunakan adalah propylparaben dan butylparaben. Tak hanya terdapat pada mi instan, berbagai produk makanan kemasan pun pasti menggunakan zat pengawet, namun tentunya tetap harus mengikuti standar batas aman seperti yang telah ditetapkan CAC.


• VIVAnews

Sulit BAB yang berkepanjangan bisa memicu timbulnya komplikasi.

Sakit Perut (doc Corbis)

VIVAnews - Masalah sembelit atau susah buang air besar sering disepelekan. Banyak orang menganggap sembelit hanyalah masalah saluran cerna biasa dan tidak membahayakan.

Padahal, jika Anda memiliki masalah sulit BAB yang berkepanjangan bisa memicu timbulnya komplikasi. “Adanya penurunan berat badan secara drastis, perubahan pola buang air besar (defekasi), perdarahan melalui anus dan sering menderita kram perut saat terasa ingin buang air besar adalah hal yang perlu Anda waspadai,” kata Spesialis saluran cerna dari RSCM, Dr.Chudahman manan, Sp.PD-KGEH di Hotel Nikko, Jakarta.

Sulit buang air besar dan ditambah dengan terjadi penurunan berat badan drastis 15 kg selama 1 bulan bisa menjadi pertanda gejala tumor atau kanker di saluran pencernaan.

Jika sulit buang air besar dan feses terasa keras, tak jarang dari para penderita BAB mengejan terlalu keras, akibatnya juga bisa menyebabkan prolap rekti (bagian bawah kolon keluar dari anus) atau bisa juga mengalami robekan pada anus (fisura ani), perdarahan hemoroid atau perdarahan wasir, penumpukan feses pada rektum dan mengalami infeksi saluran kemih.

Terjadinya sembelit juga bisa dipicu karena adanya kelainan atau masalah kesehatan pada tubuh. Bisa karena adanya penyakit radang usus, sumbatan pada usus besar karena adanya tumor, penyakit parkinson dan adanya penyakit Hirschprung yang merupakan gangguan persyarafan di usus, sehingga usus tidak bisa melakukan gerakan peristaltik dan usus menjadi besar sehingga sulit buang air besar.

Jika masalah BAB melanda dengan gejala tanda bahaya terus timbul selama 12 minggu dan tak bisa diatasi dengan obat pencahar, segara konsultasikan dengan dokter.

“Gejala awal yang mesti Anda waspadai adalah jika frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu atau kesulitan BAB akibat feses yang keras,” katanya.


• VIVAnews

Jerawat yang sulit disembuhkan bisa menimbulkan rasa frustrasi

(doc Corbis)

VIVAnews - Memiliki jerawat di wajah merupakan hal yang banyak ditakuti wanita, terutama di usia remaja. Kebanyakan dari remaja merasa kepercayaan dirinya menurun ketika wajah dipenuhi jerawat. Kondisi tersebut secara langsung juga dapat mempengaruhi keadaan emosional seseorang. Bahkan jangan heran, jika hanya karena jerawat, tidak sedikit remaja memiliki keinginan bunuh diri.

Saat memasuki masa pubertas kemunculan jerawat dipengaruhi oleh perubahan hormon yang bisa merangsang kelenjar minyak menghasilkan minyak secara berlebihan. Hal ini akan menyebabkan jerawat lebih sulit diatasi dan diperlukan waktu lama untuk mengatasinya sehingga bisa membuat penderitanya frustrasi yang berujung pada depresi.

Menyoal masalah ini, para ahli menyoroti peningkatan kasus depresi dan percobaan bunuh diri di kalangan remaja yang memiliki jerawat cukup parah. Pada awalnya diduga obat-obatan jerawat yang dipakai menyebabkan efek samping ketidakstabilan mental dan memicu bunuh diri.

Namun, sebuah survey melibatkan 3775 remaja yang dilakukan Institut Kesehatan Publik Norwegia dan dimuat dalam Journal of Investigative Dermatology, menemukan keinginan bunuh diri itu bukan karena efek samping obat jerawat, tetapi karena para remaja merasa tidak percaya diri dengan wajahnya yang berjerawat.

Kondisi tersebut terutama terjadi pada remaja yang kondisi jerawatnya cukup parah. Hasil survei menunjukkan, hampir 25 persen dari responden yang mengalami masalah jerawat parah mengaku sering merasa depresi dan punya keinginan untuk bunuh diri.

Kesimpulannya, remaja dalam kelompok yang punya masalah jerawat parah memiliki pikiran untuk bunuh diri dua atau tiga kali lebih sering dibandingkan remaja yang masalah jerawatnya tergolong ringan.

Maka itu, isu ini penting dicermati oleh orangtua dan pihak sekolah, "Sistem perawatan kesehatan dan sekolah harus menyadari masalah ini, dan perlu ditangani secara serius. Remaja yang menderita jerawat sekecil apapun harus didorong untuk segera mencari pengobatan," kata peneliti Jon Halvorsen, Profesor Dermatologi di Universitas Oslo.


• VIVAnews

Wanita, Sayangi Jantungmu!

(doc Corbis)

VIVAnews - Penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu pada wanita. Tapi sebetulnya risiko terkena penyakit ini dapat ditekan. Caranya, ubah gaya hidup menjadi lebih sederhana.

Modernmom
mengungkapkan ada beberapa cara yang perlu Anda ketahui dan jalankan untuk menyayangi jantung.

Pencegahan

Cek kesehatan Anda ke dokter. Pemeriksaan kesehatan memungkinkan dokter mengetahui masalah kesehatan yang potensial dalam tubuh sebelum mereka berkembang menjadi serius. Tekanan darah dan kadar kolesterol merupakan faktor penting dalam kesehatan jantung.

Kerusakan jantung dan pembuluh darah dapat terjadi karena tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi sehingga sangat penting untuk melacaknya dari awal melalui pemeriksaan kesehatan.

Kenali faktor risiko
Faktor risiko untuk penyakit jantung didasarkan pada kedua genetika dan pilihan gaya hidup. Menilai faktor risiko akan memberi gambaran tentang apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit jantung. Risiko yang tidak dapat diubah meliputi usia, jenis kelamin dan riwayat penyakit jantung dalam keluarga Anda. Sedangkan faktor risiko yang dapat diubah meliputi tingkat aktivitas, pola makan, merokok, kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Diet

Perubahan sederhana dalam diet seseorang dapat meningkatkan kesehatan, khususnya kesehatan jantung. Misalnya mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan menggantinya dengan lebih banyak mengonsumsi makanan olahan rumah yang rendah lemak, kolesterol, dan garam.

Kemudian menambah konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, juga sangat baik untuk kesehatan. Perubahan pola hidup ini memang sederhana, tetapi dapat melindungi jantung Anda sekaligus membantu manajemen berat badan.

Olahraga
Setiap wanita tahu pentingnya olahraga. Olahraga bisa membantu menurunkan berat badan, membantu menjaga kesehatan jantung, dan mencegah datangnya penyakit.

Apakah Anda benci datang ke gym? Kalau begitu, hidupkan musik dan menarilah dengan anak-anak. Atau jalan kaki di sekitar lingkungan rumah. Bisa juga meningkatkan intensitas membersihkan rumah. Gerak tubuh semacam itu apabila dilakukan secara rutin dapat menjaga jantung Anda tetap sehat.

Hindari merokok
Menurut Mayo Clinic, merokok merupakan salah satu faktor terkuat dalam perkembangan penyakit jantung. Selain membuka peluang datangnya penyakit jantung, merokok juga dapat berisiko menimbulkan masalah kesehatan lainnya.

Merokok dapat menyebabkan kerusakan jantung dan pembuluh darah. Merokok juga memaksa jantung bekerja lebih keras sehingga pembuluh darah menyempit. Denyut jantung dan tekanan darah juga meningkat. Wanita yang merokok berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung ketimbang mereka yang tidak merokok.

• VIVAnews

Korban Tewas Merapi 109 Orang, 78 Luka Bakar

Tim medis memberikan pertolongan pada korban letusan Gunung Merapi (AP Photo/Gembong Nusantara)

VIVAnew - Jumlah korban tewas akibat dua letusan dahsyat Gunung Merapi mencapai 109 orang. Semua korban tewas akibat luka bakar terkena hembusan awan panas wedhus gembel.

"Korban meninggal 109 orang," kata Staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Bencana dan Sosial, Andi Arief, kepada VIVAnews.com, Jumat, 5 November 2010.

Korban tewas terdiri dari 45 orang disapu wedhus gembel pada 26 Oktober lalu. Awan panas babak pertama itu juga menewaskan juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan. Jarak luncurannya mencapai sekitar 7,5 kilometer.

Luncuran awan panas kedua terjadi dini hari tadi, dengan skala yang lebih dahsyat. Sebanyak 64 orang tewas di satu daerah, yakni Argo Mulyo di Kecamatan Cangkringan yang berjarak sekitar 16 kilometer dari puncak Merapi.

Total korban luka mencapai 78 orang, belum termasuk korban luka di Klaten, Jawa Tengah, sebanyak 13 orang.

"Semuanya mengalami luka serius. Rata-rata luka bakar mencapai 40 persen," kata Kepala Humas RS Sardjito, Trisno Heru Nugroho, saat dihubungi VIVAnews.com. Menurut Heru, saat ini para korban luka masih menjalani perawatan. "Daya tampung rumah sakit maih mencukupi untuk menampung pasien lainnya." (kd)

• VIVAnews

About

Diberdayakan oleh Blogger.