Laman

Rabu, 10 November 2010

Mengembangkan Kecerdasan si Kecil

Detail Berita
Mengembangkan kecerdasan buah hati. (Foto: Corbis)

KECERDASAN interpersonal dan intrapersonal merupakan jenis kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Kembangkan kedua kecerdasan ini untuk mengantarkan anak menuju sukses.

Cerdas berarti mampu menjelaskan sesuatu yang rumit secara sederhana kepada orang lain. Kecerdasan majemuk atau multiple intelligence merupakan kecerdasan baru yang telah mendapatkan pengakuan dunia sebagai salah satu teori belajar yang paling inovatif pada abad ke-20.

Dalam teori yang dikemukakan seorang psikolog dari Harvard University, Howard Gardner, bahwa terdapat delapan jenis kecerdasan dasar yang terbentuk dalam kecerdasan majemuk.

Kecerdasan tersebut di antaranya kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal. Bisa dikatakan kecerdasan interpersonal merupakan kecerdasan sosial.

“Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekspresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain, dan ia mampu memberikan respons secara efektif dalam berkomunikasi,” sebutnya.

Kecerdasan ini juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berlangsung antar dua pribadi, mencirikan proses-proses yang timbul sebagai suatu hasil dari interaksi individu dengan individu lainnya.

Dikatakan oleh praktisi dan konsultan Finger Print Analysis yang juga pemerhati pendidikan anak, Irene F Mongkar, bahwa anak dengan kecerdasan ini memiliki ciri yaitu peka dan mudah memahami perasaan orang lain.

Mereka juga mudah berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

Sementara cara untuk menstimulasi anak dengan kecerdasan interpersonal adalah dengan mengikutsertakannya dalam kelompokkelompok sosial seperti klub bernyanyi, pramuka, dan lain-lainnya.

Stimulasi juga dapat dilakukan dengan cara memperbanyak dialog tentang kejadian di seputar kehidupannya, tentang teman-teman di sekolah misalnya. Dengarkan anak bercerita, mengungkapkan perasaan dan pemikirannya.

“Profesi dengan kecerdasan interpersonal misalnya ialah pengacara, sosiolog, mediator, psikolog, dan lainlainnya,” ucapnya. Kecerdasan dasar juga meliputi kecerdasan intrapersonal.

Masih dijelaskan Irene, kecerdasan ini memiliki ciri yaitu mengenal dirinya dengan baik, termasuk kelebihan dan kekurangannya, mampu introspeksi diri dan memiliki niat besar untuk memperbaiki diri.

Mudah menerima input atau bahkan kritikan terhadap dirinya. Misalnya model rambut tidak cocok dengan dirinya. “Beberapa dari mereka ada yang senang akan kesendirian, di antaranya senang berdialog dengan diri sendiri,” sebutnya.

Irene menyarankan, agar potensi anak dalam intrapersonal bisa berkembang dengan baik dan maksimal, maka bisa dilakukan dengan memperjelas apa cita-citanya.

(SINDO//nsa)

Tidur Larut Ganggu Mental Anak

Detail Berita
Bermain video games hingga larut malam terbukti dapat berakibat buruk pada anak-anak. (Foto: Getty Images)

TIDUR larut malam karena asyik bermain video games atau menelepon teman terbukti tidak hanya mengganggu fisik anak, tetapi juga mental. Anak akan bermasalah dalam pelajaran sekolah, kecemasan meningkat, bahkan bisa berujung pada depresi.
Bermain video games, surfing di internet, dan mengirim SMS hingga larut malam terbukti dapat berakibat buruk pada anak-anak dan remaja. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, kebiasaan tersebut dapat mengganggu masalah belajar, berubah-ubahnya mood, meningkatnya kecemasan, serta berkembangnya depresi pada mereka.

Penelitian yang dilakukan di Sleep Disorders Center di JFK Medical Center di Edison, NJ, Amerika Serikat, menemukan fakta bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu bersama ponsel, komputer, dan perangkat elektronik lainnya pada jam-jam tidur memiliki kesempatan lebih besar mengalami gangguan tidur dan kesulitan lainnya.

”Ini bukan termasuk kegiatan yang mengundang tidur, seperti membaca novel atau mendengarkan musik. Kalau kegiatan tersebut malah merangsang otak dan menekan siklus tidur yang normal,” kata peneliti Dr Peter G Polos seperti dikutip healthday.com.

Tim Polos dijadwalkan mempresentasikan temuan ini pada Senin (8/10) di acara pertemuan tahunan American College of Chest Physicians di Vancouver, Kanada.
Penelitian ini didasarkan pada survei terhadap 40 anak laki-laki dan perempuan dengan usia ratarata 14 tahun.

Para peneliti fokus pada kegiatan mereka setelah pergi ke kamar untuk tidur malam, yang seharusnya langsung tidur. Partisipan dilaporkan rata-rata mengirim 34 SMS per malam sebelum tidur dan rata-rata 3.400 SMS per bulan.

SMS ini dikirim mulai dari 10 menit sampai empat jam setelah mereka pergi ke tempat tidur. Para peserta rata-rata satu kali terbangun gara-gara membaca SMS. Anak perempuan biasanya cenderung mengirim ”SMS kebahagiaan”, sementara anak laki-laki lebih banyak tetap terjaga bermain video games.

”Semua peserta telah mendatangi klinik untuk mengobati masalah gangguan tidur mereka,” kata Polos, seorang dokter di rumah sakit dan seorang instruktur klinis di Sleep Disorders Center tersebut. Penelitian ini menemukan korelasi antara penggunaan media elektronik pada larut malam dan gangguan masalah perhatian/hiperaktivitas, mood, kecemasan, depresi, dan penurunan fungsi kognitif (keterampilan berpikir) di siang hari.

Kata Polos, sekitar setengah dari orang tua partisipan tidak tahu apa yang anak-anak mereka lakukan. Yang lain tahu, tetapi memiliki sikap fatalistik. ”Mereka (para orangtua) berpikir, ‘Ini adalah dunia tempat kita hidup, apa yang bisa Anda lakukan?’,” tandasnya. Namun, orangtua perlu memantau penggunaan media elektronik oleh anak karena, menurut dia, pada waktu malam orang tua tetap saja orangtua, dan anak-anak tetap menjadi anak-anak.

Polos menuturkan, para dokter harus mulai bertanya kepada anak-anak dan remaja secara rutin tentang penggunaan media pada waktu malam dan berbicara dengan mereka –tentu bersama dengan orangtuanya– tentang dampak negatif dari tidur yang buruk. Menyebut Amerika sebagai peningkatan ”budaya kurang tidur”, Polos mencatat sedikit remaja saat ini yang cukup tidur dengan banyaknya kegiatan olahraga, pekerjaan rumah, dan bangun pagi untuk sekolah.

”Penggunaan media di tengah malam sama sekali tidak membantu,” katanya. Pakar anak Richard Gallagher mengatakan, alasan lain agar orangtua perlu memonitor penggunaan media oleh anakanak adalah untuk mengetahui apa yang terjadi dalam kehidupan anak-anak mereka.

”Orangtua harus melihat perspektif hidup mereka sendiri saat masa pertumbuhan,” kata Gallagher, direktur Parenting Institute, Child Study Center, NYU Langone Medical Center di New York City, Amerika Serikat.

Dia menyebutkan, orangtua harus menaruh kecurigaan saat anak-anak mereka berbicara di telepon atau bergaul dengan temannya karena semua itu lazim terjadi di dunia nyata. Hal itu biasa dilakukan ketika keluarga biasanya hanya memiliki telepon satu atau dua buah. ”Orangtua waspada saat seseorang datang ke rumah dan mencari putra atau putrinya,” kata Gallagher, seorang profesor psikiatri remaja di New York University.

Dia menambahkan, anak-anak memang memiliki privasi, tetapi orangtua juga perlu membuat batasan lebih tegas saat mereka tumbuh dewasa. Orangtua perlu menetapkan aturan, seperti tidak ada computer di kamar tidur anak, tidak ada panggilan telepon selama waktu makan, dan menetapkan jam malam menggunakan telepon.

”Kemudian mintalah anak mematikan ponsel saat tidur,” tandas Gallagher.
Gallagher juga mencatat bahwa pengaruh media bisa baik bagi beberapa anak yang memiliki ”lebih banyak kontak dengan orang lain daripada biasanya anakanak”. ”Tetapi orangtua juga perlu menyadari bahwa semua pesan SMS yang dikirim atau diterima tidak selalu baik atau tentang halhal yang mereka ingin anak-anak mereka untuk dipikirkan terus-menerus,” katanya.

Karena anak-anak banyak menerima dan mengirim pesan singkat di ponsel sepanjang hari, menurut Gallagher, tidak ada istirahat bagi anak dari segala rutinitas atau masalah terkait anak-anak yang mungkin alami. Namun, kedua ahli sepakat bahwa efek jangka panjang dari penggunaan rutin alat elektronik pada anak sampai saat ini belum diketahui dan perlu penelitian lebih lanjut.

Selain itu, mereka berdua menekankan perlunya orangtua untuk berbicara dengan anak-anak mereka sejak dini. Mengutip contoh dari orangtua yang terpaksa mematikan router di malam hari, Polos mengatakan, penting bagi orang tua untuk segera bertindak sebelum itu menjadi masalah besar. ”Sebelum terlambat, seperti kuda yang sudah keluar dari kandang,” kata Polos jika orang tua menunda diri untuk terlibat.

(SINDO//tty)

Belajar Jadi Menyenangkan

Detail Berita
Membuat belajar menyenangkan. (Foto: Getty Images)

BANYAK cara agar anak lebih mudah belajar. Selain harus kreatif, orangtua juga bisa membantunya dengan menggunakan berbagai media. Pilih media yang bisa memudahkannya belajar.

Belajar kadang menjadi kegiatan yang membosankan untuk anak. Jika tidak pintar-pintar menyiasatinya, mereka akan malas untuk menerima pelajaran. Dikatakan oleh pakar pendidikan anak, Dr Seto Mulyadi Psi atau yang akrab disapa Kak Seto, saat anak belajar, tidak perlu ada pemaksaan agar anak giat belajar karena anak akan bertahap dalam menerima pelajaran.

”Anak tidak bisa dipaksa untuk berkembang secepat yang kita inginkan,” ujar pendiri dan ketua Yayasan Mutiara Indonesia ini.

Kreativitas orangtua memang diperlukan dalam menumbuhkan motivasi belajar anak agar tak kendur, seperti memasuki dunia anak, semisal dengan mengajak bermain yang diselingi dengan permainan yang anak gemari. Bermain tebak-tebakan nama bagian tubuh misalnya.

”Berikan suasana yang menyenangkan saat belajar agar anak tidak bosan. Karena dunia anak adalah dunia bermain,” ungkapnya.

Kak Seto menuturkan, dalam memotivasi anak untuk belajar terdapat cara yang berbeda-beda menurut usianya. Seperti saat mengajarkan sesuatu kepada anak, terutama untuk balita,tidak ada salahnya menggunakan media sebagai alat bantu untuk memudahkan anak menerima pelajaran.

Semisal, memperdengarkan lagu bahasa Inggris kepada anak untuk mengenalkannya pada bahasa serta memperlihatkan aneka buku menarik dan berwarna dalam mengenalkan benda-benda.

”Jika pembelajaran diberikan dengan cara yang menarik dan tidak membosankan, anak pun lebih cepat tangkap,” tutur psikolog lulusan Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia ini.

Hal yang sama juga dikatakan oleh doktor sekaligus ahli linguistik terapan dari Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, Nany Setyono Kurnia, di mana dalam mengenalkan bahasa atau memberi informasi tentang penggunaan kosakata yang tepat dan membantu pemakai menemukan kata yang dicari dengan cepat, bisa didapat dari kamus.

Nany mengatakan, tujuan penggunaan kamus, bisa untuk memahami apa yang dibaca dan apa yang didengar. Selain itu, juga untuk menyiapkan tulisan atau menyiapkan tuturan secara lisan.

”Kamus membantu apa yang kita cari sehingga arti kata bisa kita temukan lebih cepat,” tandasnya.

Saat ini kamus tidak hanya digunakan untuk mereka yang ingin memahami bahasa lebih lanjut, banyak sekolah yang sudah mulai mengajarkan cara membaca kamus.

Bahkan dimulai dari anak-anak yang duduk di taman kanak-kanak. Namun, itu semua bergantung pada tujuan penggunaannya.

”Tidak sedikit orangtua yang mengenalkan kata-kata kepada anak lewat kamus. Jadi, kenalkanlah kamus sejak anak sudah mulai mengerti dan sesuai kemampuan mereka,” ungkap Nany yang mengambil gelar doktor di Universitas Indonesia ini.

Umumnya, untuk mengenalkan kamus kepada anak bisa dimulai dengan mengenalkan kamus bergambar.

Karena tampilannya lebih menarik sehingga anak pun cepat mengerti kosakata yang dimaksud. Dari kamus bergambar, maka nantinya anak akan terbiasa untuk membuka kamus saat anak merasa kesulitan belajar memahami bahasa asing. Media lain yang bisa digunakan adalah melalui dongeng.

Dongeng memiliki manfaat yang beragam, di antaranya untuk menumbuhkan karakter anak, cerita yang berkisahkan petualangan misalnya.

Nah, saat berdongeng, orangtua bisa menggunakan alat bantu seperti boneka jari dengan karakter yang anak suka.

”Jangan menggunakan media yang rumit saat membantu anak mengenalkan sesuatu yang baru,” saran Kak Seto.

Ingat, dunia anak adalah dunia bermain. Artinya, dunia anak pada dasarnya adalah dunia yang menyenangkan. Bermain, mempunyai arti: suatu kegiatan yang menyenangkan, tanpa paksaan, dan tanpa suatu target yang ketat ataupun kaku.

Jadi, proses pembelajaran pada anak hendaknya dilakukan melalui aktivitas yang benar-benar diwarnai suasana kegembiraan. Jadi, tepat jika orangtua menggunakan media sebagai alat bantu untuk memudahkan anak belajar.

Sebagai orangtua yang dituntut senantiasa kreatif dalam menciptakan media belajar anak, orangtua tidak harus memilih media yang mahal untuk membantu anak agar cepat tangkap dalam menerima apa yang diajarkan.

Seperti membuat alat permainan sendiri, bisa alat yang terbuat dari balok kayu untuk membentuk puzzle yang akan merangsang otak anak untuk berpikir atau dengan membuat permainan menyusun rumah-rumahan yang merangsang si anak untuk berkreasi.

(SINDO//nsa)

Seberapa Efektif Video Edukasi bagi Anak

Detail Berita
Ibu menemani anaknya tonton Baby TV. (Foto: Getty Images)

MENONTON tayangan DVD bertajuk ”Bayi Cerdas” yang banyak dijual di pasaran dianggap dapat membantu memberikan pembelajaran bagi anak terkait penyerapan kosakata dan bahasa. Padahal, tidak sepenuhnya hal tersebut benar.

Banyak orangtua yang percaya, memberikan edukasi lewat menyaksikan tayangan video cakram padat bertajuk ”Bayi Cerdas” dapat menstimulasi dan merangsang pembelajaran bayi terkait kosakata dan bahasa sejak dini. Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan, pendidikan melalui tayangan DVD tersebut sama sekali tidak bermanfaat.

”Anak-anak yang berusia 12 sampai 18 bulan yang menonton video ‘Bayi Cerdas’ hanya belajar 25 kata setiap harinya, tanpa penambahan kata baru, dibanding anak-anak tanpa paparan video,” kata peneliti Judy DeLoache,PhD dan Kepala Bidang Studi Psikologi di University of Virginia, Charlottesville, Amerika Serikat, William R Kenan Jr.

”Bayi yang masih kecil, usia 12 sampai 18 bulan,tampaknya tidak belajar banyak bahkan sebenarnya tidak perlu menyaksikan video edukasi, yang dibuat jelas untuk kelompok usia ini,” kata DeLoache seperti dikutip laman WebMD. com.

Dia menemukan, anak dalam kelompok usia ini, yang diajarkan orangtuanya tentang perbendaharaan kata, ternyata memiliki perkembangan lebih pesat. DeLoache menolak mengutarakan jenis DVD mana atau dengan judul apa yang harus dievaluasi.

Studi ini telah dipublikasikan pada jurnal Psychological Science. Sebenarnya, sejumlah penelitian terbaru telah menemukan bukti bahwa beragam jenis video edukasi tidak berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Peneliti lain mengevaluasi video ”Bayi Cerdas” dengan hasil yang umumnya skeptis.

”Saya tidak berpikir semua yang terlibat soal ini akan terkejut dengan data yang kami hasilkan,” ujar DeLoache.

Bersama rekan-rekannya, DeLoache mengumpulkan 72 bayi berusia 12 sampai 18 bulan dan membaginya menjadi empat kelompok. Kelompok pertama, bayi diberikan tayangan video edukasi dan berinteraksi bersama orang tuanya, setidaknya lima kali seminggu selama empat minggu.

Kelompok kedua, menyaksikan DVD ”Bayi Cerdas”tanpa interaksi, di mana anak-anak menonton video sendiri, dengan periode waktu paparan yang sama dengan anak-anak yang menonton bersama orang tua mereka.

Kelompok ketiga, pendidikan kosakata dan bahasa dilakukan orang tuanya, di mana mereka diberi daftar 25 kata yang ditampilkan di video (katakata umum yang menjadi objek sehari-hari). Para orangtua akan mengajarkan anak mereka kosakata sebanyak mungkin dan bebas melakukannya dengan cara apa pun sesuai kemampuannya.

Kelompok keempat merupakan sebuah kelompok pembanding di mana anak-anak itu tidak ada intervensi sedikit pun.Para peneliti juga mengunjungi rumah-rumah tiga kelompok pertama sebanyak tiga kali, memberi petunjuk, dan memeriksa apakah aturannya diikuti.

Setelah empat minggu, anakanak diuji untuk melihat berapa banyak kata-kata yang mereka serap sesuai target yang diinginkan. Para peneliti menemukan hasil bahwa kelompok bayi yang diajar oleh orang tuanya melakukan penyerapan kosakata yang terbaik, dengan anak-anak mendapatkan hampir 50% dari jumlah kata yang benar.

”Artinya, anak-anak menyaksikan video bayi populer lebih sering selama satu bulan penuh, baik menyaksikannya dengan orang tua maupun sendirian, tidak dapat mempelajari kata-kata baru lagi dibanding anak-anak tanpa paparan video sama sekali,” tulis De-Loache dalam laporannya.

”Temuan baru ini tidak mengherankan,” ujar J Frederick Zimmerman PhD W Fred dan Pamela K Wasserman, seorang profesor dan Ketua Departemen Pelayanan Kesehatan, University of California Los Angeles School of Public Health, Amerika Serikat.

”Ini merupakan studi yang kuat dan dirancang dengan baik, di mana klaim bahwa video bayi itu mendidik harus dikaji ulang,” katanya.

Pada 2007 Zimmerman pernah mempelajari efek menonton televisi dan video ”Bayi Cerdas” pada perkembangan bahasa anak di bawah usia 2 tahun.

Dia menemukan bahwa paparan video edukasi,tetapi bukan tayangan TV, tampaknya justru dapat memperlambat perkembangan bahasa anak. Hal ini tentu memberikan masukan orang tua untuk mengurangi anak menyaksikan video ”Bayi Cerdas”.

Zimmerman mengaku tidak melihat kelemahan apa pun dari penelitian terbaru ini. Para partisipan hanya diuji dari proses pembelajaran dari serangkaian kecil kata-kata yang ditargetkan.

”Meskipun peneliti tidak menemukan perbedaan dalam target penyerapan kata-kata di antara orang tua yang memfokuskan pada tayangan video, dengan orang tua yang tidak diberi instruksi apa pun tentang target penyerapan katakata,” terangnya.

”Ada kemungkinan bahwa waktu yang dihabiskan saat menyaksikan tayangan video merampas waktu belajar untuk kata-kata yang tidak ditargetkan.Dan kinerja penyerapan anak pada kata-kata lain mungkin akan menjadi rendah ketika menonton video lebih diutamakan,” kata Zimmerman.

Namun, kata dia, hal itu belum diuji. Studi ini memperjelas bukti bahwa pembelajaran kosakata tidak terjadi dengan menyaksikan video. Lalu bagaimana respons perusahaan pembuat video? Seorang juru bicara ”Baby Genius”, salah satu jenis video edukasi, memilih untuk tidak berkomentar.

Sementara itu, Susan McLain dari Baby Einstein Company mengutip penelitian lain sebelumnya yang menyebutkan bahwa bayi tidak belajar dari DVD, terutama jika disertai oleh orang dewasa, namun penggunaan yang disarankan adalah DVD Baby Einstein.

DeLoache mengatakan, dirinya tidak menyarankan orang tua yang suka memberikan tayangan video ”Bayi Cerdas” ke anaknya untuk berhenti melakukannya. Kata dia, anak-anak akan terhibur dengan tayangan tersebut.

”Tetapi jangan terlalu mengharapkan mereka untuk belajar banyak dari itu,” tutur DeLoache.

Mengenai potensi bahaya, lanjut dia, dapat terjadi ketika menonton video terlampau sering dan menghilangkan kegiatan interaksi dengan orangtua dan orang lain, yang sebenarnya menyediakan banyak kesempatan belajar.

Dia menasihati orangtua untuk mengajarkan anak-anak belajar kosakata dan bahasa dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

”Hal yang menarik perhatian saya adalah orang-orang berpikir mereka harus mendidik bayi mereka dengan mengerahkan segala cara dan upaya,” kata DeLoache.

(SINDO//nsa)

9 Prinsip agar Sukses dalam Bekerja

Detail Berita
Datang tepat waktu saat rapat jadi salah satu prinsip sukses bekerja. (Foto: Getty Images)

SEMUA orang bisa bekerja, tetapi hanya mereka yang disiplin dan punya prinsip kerja yang baik yang bisa sukses.Seperti apakah cara disiplin dan prinsip tersebut? Prinsip dalam bekerja jelas penting agar setiap orang bisa fokus dan bahagia saat bekerja.

Dengan prinsip-prinsip dasar dalam bekerja, setiap karyawan akan terbantu untuk tidak mudah mengeluh dan tidak mudah stres saat bekerja. Jika diterapkan dengan baik, karyawan bisa memiliki reputasi yang baik di mata atasan dan rekan kerja. Berikut sejumlah prinsip atau etika dalam bekerja.

1. Jangan katakan betapa stresnya Anda terhadap pekerjaan

Jangan bebankan tanggung jawab atau tugas Anda kepada orang lain. Jika Anda butuh bantuan rekan kerja, mintalah tolong kepada mereka. Namun, jika tidak ada yang mau membantu Anda, itu artinya Anda harus lebih disiplin dalam bekerja dan pandai mengatur manajemen waktu Anda.

Perlu Anda ketahui bahwa semua orang di lingkungan kerja memiliki pekerjaannya masing-masing dan tidak akan bersimpati dengan beban kerja Anda. Jadi tak ada gunanya jika Anda menunjukkan beban kerja Anda kepada mereka. Lebih baik bekerja saja. Talk less do more!

2. Ingatlah prestasi Anda

Mengapa setiap karyawan harus mengingat prestasinya? Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa karyawan akan memberikan hasil yang lebih baik jika mereka menyadari telah melakukan sebuah prestasi sebelumnya.

Saat seseorang berada dalam sebuah pekerjaan yang sama selama beberapa tahun, umumnya mereka sering tak menyadari bahwa mereka sebenarnya telah melakukan banyak prestasi dalam kerja mereka.

Karena itulah, rekam atau tulis prestasi Anda sebagai pemicu untuk melakukan yang lebih baik dalam setiap kerja Anda.

3. Datang tepat waktu saat rapat dan acara lainnya

Saat seseorang telat datang ke sebuah rapat atau acara, saat masuk ke dalam ruangan, ia umumnya berusaha untuk tidak menarik perhatian, tapi justru gerakannya itu malah akan semakin menarik perhatian.

Kerugian lainnya, Anda akan ketinggalan instruksi dari atasan Anda dan bisa jadi kehadiran Anda malah akan merusak suasana yang sudah terbentuk dengan baik.

Datang tepat waktu sama pentingnya dengan rapat atau acara itunya sendiri. Saat Anda datang terlambat, maka setiap orang akan menyadari kehadiran Anda sekaligus bertanya-tanya mengapa Anda bisa telat? Apakah Anda tidak bisa melakukan manajemen waktu dengan baik?

Selain itu, datang terlambat artinya Anda terlambat memulai. Ujung-ujungnya, reputasi Anda pun akan dipertanyakan oleh atasan dan rekan kerja.

4. Perhatikan kepentingan rekan kerja

Tempat kerja bukan rumah pribadi Anda. Karena itu, jangan menelepon dengan suara keras, apalagi sampai menggunakan speakerphone hingga semua orang mampu mendengar sekaligus terganggu dengan percakapan Anda.

Jangan pula mengirim terlalu banyak file untuk dicetak hingga tidak ada orang lain yang bisa menggunakan printer. Intinya, jagalah etika Anda saat di tempat kerja demi menjaga hubungan baik dengan rekan kerja.

5. Perluas keterampilan Anda

Jika Anda tetap mengerjakan sesuatu yang Anda kerjakan tiga tahun lalu, maka Anda butuh perubahan. Cobalah ikuti seminar, training, atau organisasi profesional yang menawarkan sesuatu yang baru untuk menambah atau mempertajam keahlian Anda.Keterampilan baru akan membuat Anda menjadi karyawan yang lebih baik dan menjauhkan Anda dari rasa bosan terhadap pekerjaan yang tidak pernah berubah.

6. Membangun hubungan baik

Jika di setiap rapat, Anda selalu mengundang provokasi terhadap rekan kerja, atau setiap Anda berhenti kerja, Anda akan menjelekjelekkan mantan atasan Anda, Anda tidak akan mendapatkan simpati dari siapa pun.

Bisa saja kejadian atau perilaku buruk Anda terjadi beberapa tahun yang lalu, tapi ingatan akan buruknya perilaku Anda akan terus diingat oleh mereka yang menyaksikannya.

7. Mengetahui kapan waktunya untuk meminta bantuan

Pekerjaan di kantor bisa saja membludak atau berkembang tidak sesuai dengan dugaan Anda. Saat itulah Anda membutuhkan rekan satu tim untuk menolong Anda. Ini adalah cara terbaik agar Anda tidak kehilangan muka di depan atasan saat pekerjaan sudah memasuki masa deadline.

8. Tahu apa yang Anda kerjakan dan ke arah mana ia berjalan

Dalam karier,Anda harus tahu akan dibawa ke mana karier Anda tersebut. Jika tidak, maka Anda akan menemukan diri Anda melakukan hal yang sama yang Anda lakukan hari ini, 20 tahun kemudian. Maka itulah,tetapkan tujuan Anda, sekecil apa pun, yang penting meningkat dari posisi Anda sekarang.

9. Perhatikan penampilan

Tak peduli di mana pun Anda, jangan sampai Anda menggunakan baju yang berbau tak sedap. Namun, yang lebih penting, Anda harus memiliki pandangan soal citra apa yang ingin Anda bentuk dengan pakaian Anda. Pakaian dan penampilan Anda harus sesuai dengan citra perusahaan tempat Anda bekerja.

Dengan kata lain, ingatlah tempatAnda bekerja, posisi Anda di kantor, dan sesuaikan penampilan Anda dengan dua hal tersebut.

(SINDO//nsa)

7 Hal Yang Dicari Wanita Pada Pria

Anda yang sedang mencari jodoh, terutama para pria, bisa membaca artikel ini. Sebelum masuk jenjang pernikahan ada hal-hal yang dicari seorang wanita dari sosok pria. Apa saja? Berikut kami kutip dari situs Shine, Rabu (10/11):

1. Memiliki wajah yang mirip atau sekilas mirip

"Wah muka kalian mirip, jodoh tuh," mungkin Anda pernah mendengar celetukan seperti itu. Menurut hasil studi di AS, wanita ternyata tertarik kepada pria yang memiliki wajah mirip dengannya. Atau minimal jika dilihat sekilas ada kemiripan. Mengapa? Wanita dipercaya bisa merasa aman dan nyaman jika berpasangan dengan pria yang wajahnya mirip dengannya.

2. Mengerti akan keinginan

Jangan menjadi pria yang egois! Yah kebanyakan wanita tak suka pria yang egois. Jadilah pria yang mampu memahami keinginan dan perasaan wanita. Caranya: menjadi pendengar yang baik.

3. Gaya berbicara dan berjalan

Wanita juga melirik bagaimana pria di seberang sana berbicara dan ketika berjalan. Pria yang jalannya gagah, tegap dan cepat, diyakini memiliki sifat yang berwibawa, mengayomi dan mapan. Demikian pendapat David Lieberman, ahli perilaku manusia. Lalu pria yang mampu menghormati dan menyimak lawan bicaranya dengan baik juga disukai wanita.

4. Luka di tubuh

Ternyata wanita menyukai pria yang memiliki luka di tubuhnya. Luka di tubuh diidentikkan dengan sifat macho dan pemberani. Namun luka yang disukai wanita bukan luka cacat permanen, terbakar atau karena bahan kimia. Luka akibat kecelakaan ketika berolahraga atau bekas jahitan kecil di alis dan kening menjadi daya tarik tersendiri bagi wanita.

5. Wajah ketika tersenyum dan bete

Yang ini sulit dijelaskan secara ilmiah. Namun faktanya, wanita suka dengan pria yang senyumnya sumringah. Pria yang senyumnya 'manis' dinilai memiliki sikap yang optimis. Pria optimis didambakan wanita karena diyakini bisa membuat masa depan lebih cerah. Begitupula saat seorang pria bete atau mengalami kebosanan, wanita pun bisa dibuat tertarik. Menurut sejumlah ahli, wajah manusia ketika bete atau bosan mencerminkan sifat aslinya.

6. Berpenampilan menarik dan kariernya sukses

Pria dengan busana rapih biasanya dilirik banyak wanita. Apalagi jika wajahnya tampan. Tapi ada juga kaum hawa yang kepincut dengan pria dengan berbuasana cuek, santai bahkan urakan. Karier dan penghasilan juga menjadi daya tarik yang penting. Makanya jadilah pria pekerja keras.

7. Pria dengan wajah mirip simpanse

Wah, yang ini bisa jadi perdebatan. Di Inggris, penelitian membuktikan pria yang bentuk proporsi wajahnya mirip dengan simpanse adalah yang paling aduhai. Cowok yang keningnya tidak lebar, alisnya tebal tapi tidak lebat dan bibirnya tipis disukai para wanita. Entah lah, mungkin cewek Inggris yang suka pria seperti itu.

Fajar Anugrah Putra

Ruang Tamu Minimalis Nan Multifungsi

Detail Berita
Ruang tamu minimalis yang multifungsi. (Foto: Getty Images)

MENDESAIN ruang tamu tak boleh sekadar mengikuti tren. Anda harus mengerti dulu aturan konsep yang ingin diaplikasikan, tak terkecuali konsep minimalis. Untuk mengaplikasikan gaya minimalis pada ruang tamu, sebaiknya perhatikan dulu makna konsep tersebut.

Kebanyakan kita mengenal desain minimalis sebagai gaya yang erat kaitannya dengan unsur garis-garis atau kotak-kotak. Padahal, bila menilik lebih jauh tentang konsep ini, minimalis bukan sekadar soal garis dan bentuk, tapi berkaitan pula dengan minimalisasi budget dan keterbatasan lahan.

Menurut arsitek Briyan Talaosa, dengan mengaplikasikan konsep minimalis, budget dan lahan yang terbatas bisa dioptimalkan. Tentu tanpa mengurangi tingkat kenyamanan dan kesederhanaan konsep ini. Hal serupa dikatakan arsitek Khairul Anwar.

Dia mengatakan, pada dasarnya konsep minimalis tidak kalah mewah dengan konsep bangunan lain. Walaupun dari biaya struktur pembangunan desain minimalis terbilang minim, konsep ini bisa dipermewah dengan elemen dekoratifnya.

Lantas, bagaimana dengan ruang tamu minimalis? Briyan mengatakan, adanya ruang tamu minimalis lebih karena pergeseran kebutuhan atau fungsi ruang itu sendiri. Pemilik rumahrumah kecil dan sederhana malah jarang yang mengaplikasikan ruang tamu di kediamannya.

”Sekarang orang lebih banyak menerima tamu yang tidak dekat di luar rumah. Berbeda bila tamu yang datang orang dekat, maka diterimanya di ruang keluarga atau ruang duduk. Kalaupun ada yang menerima tamu jauh, biasanya desain-desain yang berkembang saat ini paling banyak memaksimalkan foyer,” sebutnya.

Briyan menyebutkan, pembuatan foyer tidak membutuhkan lahan yang besar seperti standar ruang tamu. Cukup dengan menonjolkan identitas ruang tersebut, maka foyer bisa digunakan sebagai ruang tamu.

Dengan catatan, foyer dibuat satu kesatuan dengan ruangan lain di dalam rumah. Alternatif lain, desain ruang tamu yang multifungsi.

Artinya, bila memang disediakan ruang tamu, sebaiknya ruang tersebut jangan sekadar didesain sebagai penerima tamu, manfaatkan pula dalam bentuk lain seperti tempat penyimpanan atau kamar tidur tamu. Itu karena tidak semua rumah menyediakan ruang tidur untuk tamu. Untuk itu, pilihan furniturnya patut untuk diperhatikan, salah satunya pengaplikasian sofa bed.

”Inilah yang saya katakan selain minimalis dari segi budget, juga multifungsi. Kalau minimalis dari segi desain,rasanya pola pikir kita terlalu dibatasi. Padahal, orang awam butuh jasa kami sebagai desainer adalah untuk mengatasi keterbatasan tersebut,” sebut Briyan.

Aspek lain seperti warna dan bentuk yang digunakan sebaiknya bersinergi serta harus satu kesatuan dengan ruang yang lain. Sejatinya desain minimalis tidak hanya berpatok pada unsur garis dan kotak, melainkan bisa pula bermain pola lengkung.

Yang penting, harmonisasi ruang dan kenyamanannya harus ada. Contoh lain, furnitur bale biasanya diterapkan dalam hunian yang cenderung bergaya etnik klasik. Namun, kalau Anda pintar menyiasati, sebenarnya bale bisa dimasukkan ke dalam konsep minimalis.

Caranya, detail bale itu diubah atau disederhanakan. Selain bentuk, yang paling mencerminkan ruang tamu minimalis adalah furnishing-nya. Misalkan Anda ingin di bagian tertentu di sudut ruangan menggunakan material stainless asli. Namun, karena ingin meminimalisasi budget, Anda dapat mengaplikasikan bentuk lain yang mirip dengan stainless.

Hal lain berkaitan dengan ruang tamu minimalis adalah fungsi ruang tamu sebagai penerima tamu. Maka itu, yang perlu diperhatikan adalah skala proporsi dan flow. Flow dalam arti, saat penghuni melakukan aktivitas di ruang tersebut tidak bersinggungan dengan barang-barang yang ada sehingga lebih nyaman saat orang sedang berlalu lalang.

Untuk menyiasati flow ruang tamu minimalis adalah dengan cara mengatur flow-nya supaya tidak ada aliran orang diagonal di ruang tamu, tapi seharusnya linear. Jadi, bagaimana Anda membentuk suatu area yang tidak dilewati oleh aktivitas lain.

Misalnya, kalau Anda meletakkan furnitur yang terlalu besar pada ruangan sempit, tentu akan sangat tidak nyaman karena dapat mengganggu skala gerak dan sirkulasi penghuni dalam melakukan aktivitas pada ruang tersebut. Jadi, penting diperhatikan optimalisasi bagian tertentu yang Anda letakkan furnitur.

(SINDO//nsa)

5 Negara Terfavorit Wisatawan

Detail Berita
Paris menjadi salah satu negara terfavorit bagi wisatawan. (Foto: Google)

NEGARA-NEGARA ini mendapat predikat negara terfavorit tahun ini. Ibarat di surga, para pengunjungnya bisa menikmati berbagai kegiatan menyenangkan, menyantap makanan enak, serta mendapatkan perlakuan yang ramah dari para penduduk.

Berkunjung ke sebuah negara memang memberikan sensasi yang berbeda sekaligus menyenangkan. Apalagi saat musim dingin, banyak obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi .

Meski begitu, perjalanan jauh yang ditempuh selalu hampir sebanding dengan apa yang ditemui. Ada negara yang bersih, tenang, dan damai. Ada pula negara yang sangat tepat untuk berpesta hingga pagi.

Nah, berikut lima negara terindah hasil survei dari Agent Travel yang diurut berdasarkan paling menarik bagi wisatawan. Semoga bisa menjadi panduan untuk berwisata dan berpetualang.

Korea

Negara ini sedang mengalami musim dingin. Maka banyak objek wisata yang bagus untuk didatangi untuk melakukan aktivitas yang berhubungan dengan salju. Maka tempatnya ski resort. Anda di sana dapat bermain ski.

Untuk para wisatawan yang mempunyai hobi berbelanja bisa langsung datang ke kota Seoul. Dan untuk dapat melihat secara dekat sejarah bangsa Korea, Anda dapat langsung ke Jeongdongjin.

Jepang

Banyak obyek wisata untuk wisatawan yang membawa keluarganya ke negara yang satu ini. Salah satunya, Disneyland Theme Park. Di sana anda dapat menikmati seluruh permainan di Disneylad, seperti Indiana Jones, Haunted Masion, Space Tour, Big Tunder Mountain, dan lainnnya.

Sementara itu, untuk mereka yang ingin melihat secara langsung salah satu kuil terbesar di Jepang dapat ke Asakusa Kanon Temple. Setelah itu Anda dapat mengunjungi obyek wisata yang terkenal di Jepang, seperti Gunung Fuji.

China

Tembok besar China merupakan obyek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Banyak lagi tempat sejarah lainnya. Tidak hanya tempat sejarah, China juga memiliki pemandangan yang bagus.

Singapura

Negara ini dikenal sebagai surga belanja. Untuk menarik wisatawan yang datang, maka pusat-pusat perbelanjaan memberikan banyak program diskon.

Tak hanya itu saja, negara berjulukan surga belanja ini juga dilengkapi banyak taman bermain, seperti Universal studio, disana anda dapat menikmati berbagai permainan dan atraksi menarik seperti Accelerator, Revenge The Mummy, Treasure Hunters, WaterWorld, Jurassic Park, Sherk, Madagascar, dan lainnya.

Malaysia

Selain dekat dengan Indonesia, terdapat banyak obyek-obyek wisata yang sangat bagus untuk dikunjungi. Salah satunya, Kuala Lumpur, menjadi tempat bagi para wisatawan untuk berbelanja. Ada juga National Palace, National Mosque, King's Palace, Indepence Square, dan masih banyak yang lainnnya.

Eropa Barat

Untuk yang satu ini, benua Eropa Barat banyak menjadi tempat kunjungan wisatawan, seperti Paris. Di Paris, para wisawatan bisa berbelanja dan menikmati pemandangan dari menara Eiffel. Atau Milan, menjadi salah satu tempat yang bagus untuk dikunjungi para wisatawan yang ingin berbelanja.

Venice merupakan kota yang sangat terkenal dengan kota di atas air dan dihubungkan dengan jembatan kecil yang membentuk kanal. Dan masih banyak kota-kota lainnya di Eropa yang sangat bagus untuk menjadi obyek wisata.

(Pasha Ernowo//nsa)

"Nyi Blorong Get Married"

JAKARTA, KOMPAS.com -- Tak sedikitpun bantahan keluar dari mulut pedangdut Julia Perez alias Jupe menyangkut foto-foto seksi pre-wedding miliknya bersama pesepakbola asal Argentina Gaston Castano, kekasihnya. Jupe malah mengungkapkan bahwa ia dan Gaston ingin memakai tema foto-foto itu sebagai tema pernikahan mereka kelak.

"Jadi, foto itu memang benar foto aku, foto lucu-lucuan aja," kata Jupe di Jakarta. .

Foto-foto pre-wedding dengan pose seksi tersebut diakui oleh Jupe memiliki tema. "Itu temanya 'Nyi Blorong Get Merried'. Jadi, kami berangan-angan, kalau nikah nanti lucu nih temanya 'Nyi Blorong', jadi ada jalan ceritanya," jelasnya.

Foto-foto tersebut sengaja digarap oleh Jupe sebagai kenangan bersama Gaston di Bali. "Lokasinya di Bali, di bekas hotel (mantan presiden) Pak Soeharto, karena aku suka yang berbau pantai, mistik, itu lucu. Aku kira juga belum ada yang buat kayak gitu, buat kenang-kenangan aku juga," tuturnya.

Namun, hingga kini, Jupe tak mengerti mengapa foto-foto pribadinya tersebut bisa jatuh ke tangan yang salah yang kemudian mengedarkannya di dunia maya. "Itu tahun 2009 fotonya, itu sudah lama dan aku enggak pernah launching, istilahnya, untuk sengaja menyebarluaskan. Enggak tahu ya seperti ini, aku sudah biasa sih dengan hal-hal yang seharusnya biasa tetapi seolah-olah gimana gitu," tuturnya lagi.

Lima Macam Makanan Pantangan Anak

Sayang anak bukan berarti memberinya segala jenis makanan dan minuman yang disukainya. Seperti gorengan, burger, camilan kemasan atau kentang goreng. Sebagai orang tua yang cerdas memilih makanan dan minuman yang sehat serta aman untuk anak tercinta sangat penting.

Kami yakin Anda yang memiliki anak sudah mengetahui makanan mana saja yang tidak sehat, memiliki pengawet atau pewarna. Tapi tahukah Anda kalau makanan dan minuman ini sebenarnya tidak baik untuk kesehatan dan perkembangan anak-anak? Meski kita rutin menyantapnya.

Berikut beberapa santapan yang kurang sehat untuk anak Anda, seperti yang dilansir situs Shine:

1. Roti putih, meses dan selai botol

Makanan yang dibuat dari terpung terigu ini menjadi favorit banyak orang yang tinggal di perkotaan sebagai asupan sarapan saat pagi hari. Menyiapkannya mudah, mengenyangkan dan harganya relatif murah. Tapi roti putih berpotensi membuat anak Anda gemuk karena kandungan karbohidratnya tinggi.

Selain itu roti putih juga minim kandungan gizi. Makin berpotensi membahayakan kesehatan jika ditambah olesan selai botol dan meses. Selai botol dan meses buatan pabrik terdapat kandungan bahan pengawet, pewarna dan gula dalam konsentrasi tinggi. Jika terlalu sering dikonsumsi dalam jangka waktu panjang bisa merusak gigi, mulut dan ginjal anak Anda.

Gantilah roti putih dengan roti gandum. Roti gandum dikenal memiliki serat tinggi dan karbohidrat rendah. Jika tak suka rasanya yang tawar, bisa ditambahkan dengan kismis.

2. Kentang panggang dan Roti goreng (pretzel)

Jajanan yang satu ini bukan hanya anak-anak yang doyan, orang dewasa pun demikian. Rasanya gurih dan mengenyangkan. Tapi kentang panggang dan roti goreng punya kandungan lemak dan garam yang tinggi. Nutrisinya juga rendah sehingga kurang bermanfaat untuk daya tahan anak Anda.

Jika ingin kentang panggang yang sehat, tambahkan keju dan daging cincang agar kadar proteinnya tinggi. Jangan lupa brokoli yang direbus tidak terlalu lama sangat baik menangkal sejumlah penyakit.

3. Susu

Susu baik bagi anak. Susu memiliki kandungan vitamin D dan kalsium yang baik bagi pertumbuhan tulang anak. Tapi jangan terlalu lama memberikan susu kepada anak karena kandungan lemaknya tinggi. Lemak yang berlebih pada anak bisa mengakibatkan obesitas atau berat badan yang tidak seimbang. Jika anak mengalami obesitas, ia akan mengalami kesulitan dalam bernafas, beraktivitas, bergaul dan bisa menyebabkan gangguan jantung atau diabetes.

American Academy of Pediatric menganjurkan agar anak yang berusia di atas dua tahun lebih baik meminum susu rendah lemak (low fat milk). Susu rendah lemak tetap mengandung vitamin D dan kalsium, tapi kadar lemaknya rendah.

Tapi akan lebih baik jika anak mendapat air susu ibu (ASI), minimal untuk enam bulan pertama setelah dilahirkan.

4. Pasta apel

Pasta apel, terutama di masyarakat Amerika Serikat, sangat digemari. Harganya murah, praktis dan lezat. Tapi pasta apel tidak sehat karena banyak mengandung bahan pengawet dan gula. Bahan pengawet jika dikonsumsi berlebih bisa berakibat kanker. Gula yang terlalu banyak membuat gigi keropos dan berpotensi kegemukan serta diabetes.

Apel atau buah segar tetap yang paling baik. Biasakan anak-anak menyantap buah segar agar gigi mereka kuat, tidak sariawan, pencernaannya lancar dan jarang sakit flu. Jika anak enggan mengunyah buah, Anda bisa mengirisnya lalu mencampurnya dengan susu rendah lemak dan sereal gandum.

Tapi ingat, buah yang sehat dan segar adalah yang disantap tidak lebih dari lima jam setelah dikupas/dipotong.

5. Makanan kemasan dan minuman soda

Ini salah satu produk yang paling menggoda. Kemasannya menarik mata dan rasanya disukai anak-anak. Sebagian besar makanan kemasan mengandung bahan pengawet. Selain itu kandungan penyedap rasanya (MSG) tinggi. Penyedap rasa tidak baik untuk kecerdasan anak. Selain itu penyedap rasa bisa membuat sariawan bahkan iritasi mulut.

Soda pun demikian. Kandungan gulanya tinggi. Bisa menyebabkan keropos pada gigi anak-anak. Juga berpotensi mengakibatkan keropos tulang dini.

Biasakan anak Anda minum air putih, jus buah segar atau susu rendah lemak. Untuk makanan kemasan, ganti yang terbuat dari rumput laut atau makanan laut. Kedua snack jenis ini tinggi protein, rendah garam dan MSG.

Nah, sebagai orang tua, biasakan Anda memberi contoh makanan dan minuman apa saja yang baik untuk dilahap. Meminta atau mengomeli anak bukan contoh yang baik. Jika asupan anak bergizi dan berimbang, sang buah hati pun akan memiliki daya tahan tubuh dan kecerdasan yang baik.

Fajar AP; redaksi[at]yahoo-inc[dot]com

About

Diberdayakan oleh Blogger.