Laman

Selasa, 23 November 2010

Tips Agar Maskara Tidak Menggumpal

Pemakaian maskara bisa memberikan ilusi mata yang cantik. Pulaskan dengan tepat, agar riasan mata Anda terlihat lebih menarik. Maskara sudah dikenal sekitar tahun '20-an. Sebelumnya wanita banyak menggunakan eyeliner untuk memberikan definisi dan garis tegas pada matanya. Berikut tips saat menggunakan maskara:

* Maskara mengandung wax, yang ketika digunakan akan membentuk formasi kristal yang mengeras. Namun, karena bentuknya yang sering mengeras sebelum diaplikasikan, disarankan untuk menggunakan tongkat pendek untuk memberikan kontrol penuh saat digunakan. Di samping itu, tongkat maskara yang pendek juga mampu menjangkau bagian alis mata yang tersembunyi, misalnya di bagian pojok mata.

* Untuk menghindari gumpalan dan luntur, selalu oleskan sikat maskara pada tisu sebelum diaplikasikan pada bulu mata, ini untuk mengurangi gumpalan cairan maskara berlebih.

* Aplikasikan maskara dari arah paling dekat dengan kelopak mata ke arah luar dengan cara zigzag. Dengan begini, Anda juga menggunakan cairan maskara yang tersimpan di sela-sela sikat maskaranya juga.

* Berikan beberapa lapisan di bagian ujung terluar bulu mata. Di bagian ujung-ujung bulu mata inilah sebaiknya maskara dikonsentrasikan. Caranya, mengediplah hingga bulu-bulu mata mengenai sikat bulu mata tersebut. Usahakan untuk menggunakan sesedikit mungkin maskara di bulu mata bagian bawah (bahkan jika memungkinkan, tak usah digunakan).

* Jika maskara Anda menggumpal setelah digunakan, gunakan sikat gigi lama untuk menyisir bagian tersebut perlahan-lahan. Namun, jika tak ada sikat gigi lama di sekitar Anda, bisa juga menggunakan sisir untuk alis mata (sisir kecil).

Tips: Jika Anda selalu menemukan sisa maskara di bawah mata Anda (lunturan atau terkena maskara yang sudah diaplikasikan), cobalah untuk menggunakan bedak lebih di bagian bawah mata tersebut sebelum menggunakan maskara. Setelah yakin maskara mengering, baru hapus bedaknya. Ingat untuk mengelap maskara pada tisu sebelum diaplikasikan, supaya maskara tak terlihat menggumpal.

Terapi Dini Hepatitis Bisa Cegah Kanker Hati

Terapi hepatitis C kronis sejak dini dapat mencegah perkembangan ke arah pengerasan hati (sirosis) dan kanker hati (hepatoseluler karsinoma).

"Infeksi hepatitis C bisa diobati dan sebagian besar dapat disembuhkan. Hasil penelitian selama 10 tahun menunjukkan pengobatan dini dapat mencegah sirosis serta menurunkan resiko kanker hati dan kematian. Biaya perawatan juga jadi bisa ditekan," kata Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) Dr. Unggul Budihusodo, SpPD, KGEH.

Menurut dia, terapi hepatitis C terutama ditujukan untuk melenyapkan virus, menghentikan perkembangan penyakit dan menghilangkan gejala penyakit yang antara lain ditandai dengan perut buncit, kaki bengkak dan tubuh menguning.

Standar emas terapi hepatitis C saat ini, kata dia, adalah pengobatan dengan kombinasi pegylated interferon alfa dan ribavirin dengan lama terapi tergantung pada genotipe HCV.

"Keberhasilan terapi dipengaruhi faktor genotipe virus, jumlah virus, usia penderita, kondisi penyakit, saat memulai terapi dan kepatuhan pasien selama terapi," katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, radang hati kronis akibat infeksi virus hepatitis C (HCV) tidak menunjukkan gejala awal yang bisa dikenali sehingga sekitar 90% orang yang mengidap hepatitis C tidak sadar dirinya terinfeksi.

"Sekitar 80-90% kasus menunjukkan gejala dan tanda yang minimal. Gejala baru terlihat ketika komplikasi sudah terjadi pada tahap lanjut, saat sudah parah," katanya.

Perkembangan penyakit hati dari infeksi awal HCV hingga menjadi kanker hati, menurut dia, juga cukup lama yakni antara 20 tahun hingga 30 tahun.

Oleh karena itu, lanjut dia, harus dilakukan pemindaian pada kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi hepatitis C untuk menemukan sedini mungkin kasus infeksi hepatitis C dan menanganinya segera.

Pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait harus memastikan sistem surveilans penyakit berjalan efektif untuk meningkatkan temuan kasus infeksi yang menular lewat kontak dengan darah dan cairan tubuh terinfeksi antara lain melalui transfusi darah, hubungan seks tidak aman, tato, tindik dan injeksi dengan jarum suntik itu. Diagnosis infeksi hepatitis C, menurut Unggul, dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan virus hepatitis C dalam darah dengan pemindaian anti-HCV dan HCV RNA kuantitatif.

Tips Hilangkan Keringat

Menghilangkan keringat ? Tips apa yang anda gunakan untuk Jika jawabannya adalah tissue, maka cara anda sudah tepat. Namun kebanyakan perempuan Indonesia menggunakan tissue untuk beberapa kali pakai. Ini jelas salah, karena keringat yang sudah bercampur dengan bakteri dan kotoran bakal menempel di kulit lainnya yang akan anda seka. Jadi gunakanlah tissue untuk sekali seka di satu tempat. Lalu ambillah satu tissue untu menyekanya di tempat lain.

Begitu juga dengan penggunaan saputangan. Keringat yang bercampur dengan kotoran akan mengendap di saputangan anda. Ini dia yang menyebabkan jerawat dan tumpukan kotoran di kulit dan mengakibatkan kekusaman.

Cara terakhir ini amat tidak boleh untuk dipraktekkan. Anda yang sedang keringatan biasanya akan berdiri didepan kipas angin atau dibawah AC agar keringat mengering. Percayalah bahwa cara ini malah akan menumpukkan kotoran dan menjadi daki di tubuh anda. Jika anda yang selalu menggunakan cara ini, kini saatnya berhenti.

Resep Menuju Sukses

Salah satu kunci sukses dalam bekerja adalah kemampuan bekerja sama dengan Bos atau atasan. Untuk itu anda harus menjaga hubungan tersebut agar atasan tetap menyukai anda. 7 hal yang harus dijauhkan adalah:

  1. Pembohong. Siapa yang suka bekerja dengan orang yang tak jujur? Tentu tak ada. Siapapun sukar bekerja dengan orang yang akan mengatakan A padahal kenyataannya B. Apalagi seorang atasan yang menggantungkan informasi pada bawahannya. Ini dapat mengakibatkan kebocoran rahasia perusahaan.
  2. Melempar Tanggung Jawab. Umumnya atasan masih bisa menerima terjadinya kesalahan yang tak disengaja tetapi akan jengkel bila si pembuat kesalahan ternyata tak mau bertanggung jawab.
  3. Pembelot. Sifat inipun sangat menjengkelkan setiap atasan. Atasan mana yang tak kesal jika perintahnya dianggap angin lalu. Seraya ingin mendahulukan perintah atasan dengan menyerobot segala kesempatan yang ada.
  4. Tak Disiplin. Setiap perusahaan punya aturan, dan salah satu tugas atasan adalah menjaga agar aturan berjalan lancar. Tentu dia akan jengkel apabila anda sering terlambat masuk kantor, ngobrol tak berketentuan selama jam kerja, sering absen tanpa alasan, dan sebagainya. Dan ketidakdisiplinan ini bukan saja menjengkelkan, tetapi juga seperti penyakit yang mudah menular pada karyawan lain.
  5. Selalu Mengeluh. Mental seperti ini sangat merugikan diri sendiri. Ia selalu mengeluhkan segala hal yang terasa berat dijalankan.
  6. Loyo. Tak ada atasan yang suka pada bawahan yang tampak loyo dan tak bersemangat. Keloyoan ini bisa tercermin dari muka murung, tampang mengantuk, atau pakaian acak-acakan. Bisa juga terlihat kalau sedang mengerjakan tugas dengan malas-malasan, atau setengah hati, lamban, dan akhirnya mengganggu kelancaran pekerjaan.
  7. Tak Punya Dedikasi. Dedikasi artinya pengabdian. Seorang bawahan yang berdedikasi tak hanya menyelesaikan tugasnya dengan baik. Kalau perlu ia pun mau bekerja di luar jam kerja tanpa terlalu mempersoalkan imbalan. Bahkan tak segan untuk membantu pekerjaan orang lain bila diminta.

Ketika Rambut Mulai Menipis

Perempuan mana pun tentu tidak tenang jika mengalami kerontokan rambut, meskipun ada yang mengatakan bahwa kehilangan 40-100 helai rambut dalam sehari adalah hal yang normal. Rambut adalah mahkota wanita, dan ketika wajah Anda berubah gara-gara rambut mulai menipis, hal ini tentu mempengaruhi penampilan dan perasaan Anda secara keseluruhan. Untuk mencegah penipisan bertambah parah, ikuti beberapa tips di bawah ini:

1. Pilih produk yang tepat. Menurut Dr Mehmet Oz, MD, dokter yang kerap tampil di acara Oprah Winfrey Show, kebanyakan apa yang kita lakukan terhadap rambut justru merusak rambut. Misalnya, kita menggempur rambut dengan udara panas, mem-bleaching rambut, dan kemudian mengecatnya. Panas menyebabkan air di bawah lapisan terluar helai rambut membentuk gelembung yang menyebabkan rambut stres dan rapuh. Gelembung-gelembung ini menyusup ke bawah lapisan yang melindungi rambut, mengusirnya, sehingga membuat rambut Anda bercabang.

Untuk mencegah rambut rusak, perbaiki cara Anda merawat rambut. Sebaiknya keringkan saja rambut dengan handuk, atau gunakan panas rendah jika ingin mem-blow dry. Gunakan sikat rambut dengan bulu keras yang bulat, yang akan memijat rambut dan kulit kepala tanpa merusaknya. Gunakan shampo untuk keramas setiap 2 atau 3 hari sekali. Pada hari lainnya, cuci dan pijak kulit kepala Anda dengan air, atau air dan kondisioner (bila mungkin, gunakan air bersih yang bebas kaporit, karena kaporit bisa berubah menjadi racun bernama trichloromethanes yang merusak rambut). Hal ini akan membantu rambut lebih bersinar.

2. Makanlah salad alpukat. Minyak alpukat bisa menghentikan dihydrotestosterone (DHT), senyawa yang mematikan folikel rambut. Selain salad alpukat, masih banyak makanan sehat lain untuk rambut:

  1. Salmon dan sarden. Makanan yang kaya omega-3 ini membantu rambut kembali bersinar. Minyak ikan atau suplemen DHA juga cukup bermanfaat.
  2. Rice bran (dedak, atau bekatul). Bekatul kaya vitamin B, yang dapat memperlambat kerontokan rambut dan mendorong pertumbuhan rambut yang baru. Campurkan bubuk bekatul ke dalam susu, kopi, atau sereal Anda. Sumber vitamin B lainnya adalah kacang-kacangan, kacang polong, wortel, kedelai, kembang kol, dan telur.
  3. Hindari lemak hewani, dan daging merah, jika rambut rontok. Keduanya bisa menyebabkan produksi DHT dan kerusakan folikel rambut.
  4. Simpan teh hijau. Seduh ke dalam teko, dinginkan, lalu siramkan ke rambut untuk membantu membunuh jamur penyebab ketombe. Bila teh hijau Anda minum, kafein yang terkandung di dalamnya juga membantu memperlambat penipisan rambut.

3. Hilangkan stres. Stres juga berpengaruh terhadap matinya folikel rambut. Coba ikuti cara cepat untuk rileks: Ketika Anda merasa gelisah, Anda cenderung bernafas pendek-pendek, menggunakan otot dada bagian atas. Pernafasan Anda bisa menjadi sangat cepat dan tidak menentu, menyebabkan terjadinya hyperventilation. Pernafasan yang terkontrol adalah suatu teknik yang dapat Anda gunakan untuk menetralkan respons stres ini, dan mendukung diri Anda untuk mulai tenang dalam 3 - 5 menit. Untuk mencoba teknik sederhana ini, ikuti langkah-langkahnya:

  1. Berbaring telentang, letakkan satu tangan di atas dada, dan tangan lainnya di atas perut.
  2. Tarik nafas perlahan-lahan dan dalam melalui hidung, sampai hitungan 4.
  3. Perhatikan tangan yang terletak di perut akan terangkat ketika Anda mengisi paru-paru dengan udara, mengembangkan dada Anda.
  4. Tahan nafas Anda sampai hitungan ke-4.
  5. Buang nafas perlahan-lahan melalui mulut atau hidung pada hitungan ke-4.
  6. Ulangi untuk 10 kali bernafas secara penuh, dalam 2 atau 3 set.

4. Konsultasikan kepada dokter. Perlu Anda ketahui bahwa Anda sebaiknya tidak mengabaikan kerontokan rambut. Rambut rontok bisa merupakan gejala efek samping obat-obatan, malnutrisi, dan stres emosional. Untuk mendapatkan akar permasalahannya, Anda perlu menemui dermatologist secepatnya. Sedangkan dokter mungkin ingin mengetahui penyebab lain dari penipisan rambut, jika hal itu sudah terjadi lebih dari satu tahun dan bukan merupakan perubahan hormon akibat melahirkan, stres fisik seperti demam tinggi, atau trauma emosional mendadak.

Motivasi Rekan Kerja yang Lain

Apabila anda bekerja sebagai staf publik relation, employee relation atau bagian personalia, tak ada salahnya membangkitkan motivasi kerja rekan-rekan lain yang sudah mulai "loyo". Tujuh cara dibawah ini mungkin bisa mulai anda terapkan di kantor untuk memperbaharui semangat rekan-rekan kantor lainnya.
  1. Selalu berikan dukungan secara konsisten kepada para rekan-rekan anda. Selain dukungan kata-kata yang dapat membangkitkan semangat, yang paling penting, jangan hanya melakukan hal ini sesekali saja. Coba ucapkan kata-kata penuh dukungan setiap kali ada salah satu rekan yang berhasil mencapai prestasi yang bisa dibanggakan.
  2. Terapkan disiplin dan pemberian hukuman yang efektif, seimbang dan bersifat fair. Kalau saat berprestasi mendapatkan hadiah. Jangan heran jika saat melakukan kesalahan anda mendapat hukuman
  3. Perlakukan karyawan dengan fair. Jangan sampai ada karyawan yang mendapat perlakuan yang bisa menyebabkan ia dipersepsikan sebagai anak emas diantara sekian banyak orang yang bekerja di tempat yang sama. Perlakuan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain justru akan menciptakan suasana tak menyenangkan di lingkungan kantor.
  4. Kenali dan penuhi kebutuhan semua karyawan. Tentunya semua karyawan memiliki kebutuhan dan kemampuan spesifik yang berbeda-beda. Kalau bisa dikenali jenis-jenisnya, tentu perlakuan adil bisa diterapkan.
  5. Tetapkan sasaran kerja yang realistis dan operasional. Sasaran yang terlalu muluk justru membuat patah semangat, bahkan sebelum memulainya.
  6. Ciptakan pekerjaan yang senantiasa terstruktur. Meskipun struktur dan birokrasi terkesan menyulitkan dan membosankan, namun dengan cara ini pembagian kerja akan lebih merata.
  7. Terapkan standar dan berikan penghargaan berdasarkan prestasi kerja.

Sentuhan Merah Yang Menghangatkan

Tahukah anda? Memberikan sentuhan warna merah pada ruangan, dapat memberikan kesan hangat. Coba lihat ruang tamu ini, cukup dengan memberi warna merah pada bagian-bagian tertentu. Kesan yang ditimbulkan tidak sekedar hangat, tetapi juga akrab.

Ruang tamu ditata simple. Tidak banyak pernak-pernik. Begitu pula dengan desain furnitur yang digunakan. Di ruang tamu diletakkan satu set sofa. Masing-masing tiga, dua, dan satu dudukan. Sofa berwarna hitam, berlapis kulit. Ditata melingkar, dilengkapi pula dengan sebuah meja kaca di bagian tengah.

Warna-warna netral, seperti putih, abu-abu, dan hitam mendominasi ruang tamu. Sehingga tampilannya cenderung "dingin". Agar ruangan terasa lebih "hidup", berikan paduan warna yang menghangatkan dan memberi kesan akrab. Pilihannya tentu saja pada warna-warna hangat. Salah satunya adalah warna merah.

Pengaplikasian warna merah, antara lain pada lantai. Lantai menggunakan granit merah. Dibuat serasi dengan warna bantal dan lukisan. Ruang tamu pun tidak lagi terkesan plain. Tertarik untuk mencoba?

Elemen Dekoratif nan Manis Sekaligus Tolak Bala

Dinding yang polos tanpa hiasan, akan tampak kosong dan tentu saja dapat mengganggu tatanan interior rumah Anda. Ada banyak pilihan aksesori ruang yang bisa Anda gunakan untuk mempercantik tampilan dinding. Sekaligus mempercantik tampilan ruangan.

Untuk keperluan menghias dinding, biasanya pilihan jatuh pada lukisan. Meski sebetulnya masih ada pilihan lain sebagai hiasan dinding. Misalnya, cermin.

Banyak cara menjadikan cermin menjadi elemen dekoratif dinding. Anda bisa memilih cermin-cermin berdesain unik, atau Anda bisa menyusun cermin dengan pola tertentu. Misalnya seperti yang terlihat pada foto.

Dinding ruangan tidak lagi polos, melainkan semakin menarik dengan adanya susunan dari potongan-potongan cermin. Tidak perlu memikirkan yang rumit. Untuk mendapatkan tampilan seperti di foto, Anda tinggal menyusun potongan-potongan cermin berukuran 20cmx20cm itu dalam pola melingkar dan berpusat.

Pola susun cermin sebetulnya bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan. Susunan tujuh buah cermin dengan pola melingkar dan berpusat, seperti yang Anda lihat pada foto ini, terinspirasi dari kaidah feng shui. Konon susunan cermin demikian dapat menolak bala alias memantulkan energi negatif yang masuk ke dalam rumah.

Menarik bukan? Selain jadi aksen pada dinding, cermin rupanya bermakna positif sesuai kaidah fengshui.

Putar Dinding, TV Dilihat dari Dua Ruang

Kreasi menata hunian tidak hanya pada furnitur. Televisi pun bisa. Hasilnya ok.

Keberadaan televisi sudah menjadi keharusan di tiap rumah. Sering kali ada banyak TV di satu rumah. Satu ruang satu TV, hingga terkesan sesak. Padahal belum tentu intensitas menonton menjadi rutin.

Untuk mengefisiensikan peran, TV diletakkan di ruang keluarga. Jadi seluruh anggota keluarga dapat menikmati. Keakrabanpun terjalin. Tapi kemudian timbul kebosanan saat letak TV masif. Menvariasikan letak televisi pun dapat memecah kebosanan.

Misal dengan peletakkannya pada dinding. Masih bosan juga? Buat instalasinya berbeda dari kebanyakan. Hingga tercipta view menonton TV di dua arah.

Seperti pada unit contoh Sahid Sudirman Residences ini. Dinding berlapis kaca dilubangi seukuran 90cmx60cm. Pada bagian tengah dibenamkan tuas memanjang dari atas hingga lantai. Tuas difungsikan sebagai titik tumpu dinding olahan agar dapat berputar 360ยบ. Pada dinding ditempelkan TV tipis, berteknologi LCD. Konsep seperti ini menjadikan TV bisa ditonton dari dua ruang yang bersebelahan. Dari ruang keluarga dan dari kamar tidur.

Kendalikan Karir Anda

Banggalah dengan diri anda dan bakat yang anda miliki. Jangan mencari orang untuk memberikan anda sesuatu yang belum bisa anda dapatkan melalui usaha anda sendiri. Dengan kata-kata bijak tersebut bisa menjadi harapan untuk bisa bangkit perlahan-lahan.

Perusahaan ada untuk menyediakan peluang bagi perkembangan anda, tapi pada akhirnya andalah yang memiliki kendali pada karir anda sendiri. Prestasi anda adalah pintu masuknya. Berikut ini adalah strategi untuk mengambil kendali dalam karir anda.

- Bangun diri anda sebagai aset.
Terkadang anda harus melangkah keluar dari peran yang anda jalani untuk mendapat penglihatan. Mungkin itu adalah dengan menjadi relawan untuk memimpin kelompok sumber daya karyawan, atau proyek khusus, atau mengidentifikasi kebutuhan dalam perusahaan dan memberikan solusinya pada tim anda.

- Tetapkan kesuksesan anda.
Sukses adalah mampu melanjutkan segala sesuatu yang menjadi prioritas. Yaitu menjadi proaktif dan mengambil tindakan sebelum seseorang mendekati anda. Juga mengetahui kemana anda ingin pergi. Tidak semua orang ingin menjadi CEO atau presiden. Ketahui apa yang anda inginkan dan percaya bahwa selama anda sudah meraihnya, anda sudah sukses.

- Buat suara anda didengar disaat yang tepat.
Pemilihan waktu adalh segalanya. Jika seseorang berada sikap bertahan dan anda bisa melihat bahwa bukan saat yang tepat untuk mengungkapkan opini anda, akan lebih baik jika anda mundur terlebih dulu. Dekatkan persoalan itu jika mereka sudah lebih mau menerima. Jelaskan situasinya, apa yang anda rasakan mengenai hal tersebut, dan bagaimana anda bisa bekerja sama untuk maju.

- Temukan seorang juara.
Jika anda bekerja keras, maka anda akan mendapatkan reward. Tapi anda juga perlu sponsorship - beberapa orang yang bisa bekerja atas nama anda yang bisa menyokong anda. Beberapa orang secara aktif mencari, tapi dengan prestasi yang anda peroleh orang-orang akan mengakui anda. Mereka akan terpaku pada kualitas kerja anda, sehingga para juara terbentuk disekeliling anda.

Efektif Atasi Wajah Berminyak

Berkeringat, meski rasanya tidak nyaman, tetapi memberi banyak manfaat. Keringat berfungsi mendinginkan dan mendetoks tubuh, sekaligus membersihkan pori-pori dari kotoran, sel-sel kulit mati, dan minyak yang berlebih. Anda hanya perlu rajin mengelap keringat dengan handuk; jika tidak, racun-racun akan menetap di wajah dan menyebabkan pori-pori tersumbat dan berjerawat.

Sayangnya, ketika kita berkeringat akibat cuaca yang panas, wajah kita bisa terlihat berminyak dan make-up jadi luntur. Agar kita tidak repot bolak-balik ke toilet untuk touch-up, coba ubah kebiasaan Anda dalam merawat wajah.

1. Jangan mencuci muka terlalu sering
Saat cuaca begitu panas, pasti Anda merasa ingin sering-sering mengguyur wajah dengan air dingin. Namun busa dan air yang berlebihan ternyata dapat mengikis kelembaban kulit dan menyebabkan kelenjar sebaceous (yang mengeluarkan substansi berminyak yang disebut sebum) bekerja keras untuk melembabkan kulit. Hal ini justru mengakibatkan efek rebound, berupa kulit yang lebih berminyak.

Tetaplah mencuci muka dua kali sehari, sedangkan untuk touch-up pada siang hari lebih baik gunakan toner yang lebih ringan atau tisu wajah dengan pelembab. Anda sangat tidak disarankan untuk produk antijerawat yang sangat intens. "Sebaiknya jangan menggunakan produk yang ditujukan untuk jerawat remaja," kata Howard Murad, MD, seorang ahli dermatologi.

Produk-produk ini menyasar jerawat yang muncul akibat hormon, yang kondisinya sangat berbeda dengan jerawat pada perempuan usia 20-40an. Gunakan produk yang mengandung antiperadangan dan antiinfeksi.

2. Pilih pelembab yang lebih ringan
Produk impor seperti krim wajah untuk udara dingin tidak cocok untuk kulit kita. Meskipun formula antipenuaan yang lebih bergizi akan bekerja efektif saat digunakan malam hari (bisa meningkatkan regenerasi sel kulit dan produksi kolagen yang terjadi secara alami ketika kita tidur), namun losion untuk pagi hari seharusnya lebih ringan. Makeup artist Angela Levin menyarankan Anda untuk menempelkan tisu di permukaan wajah setelah Anda mengaplikasikan pelembab pada pagi hari. Tujuannya agar kelebihan pelembab bisa diangkat dari kulit wajah.

3. Gunakan foundation primer
Jika Anda melabur tembok rumah sebelum mengecatnya, maka begitulah Anda mengaplikasikan primer sebelum memulas foundation. Hal ini dilakukan agar kulit lebih lembut dan tidak mengilap. Produk primer yang ideal seharusnya bebas minyak dan mampu menyerap minyak berlebih pada wajah, sekaligus menutrisi kulit dan tidak menyebabkan kering.

4. Aplikasikan make-up yang tepat
Seperti juga saat memilih primer, memilih formula yang bebas minyak namun antikering juga merupakan kunci saat memilih alas bedak yang baik. Anda yang berkulit berminyak bisa memilih produk yang mengandung penyerap minyak dan bahan conditioning. Pemilik jenis kulit kombinasi dan sensitif, bisa menggunakan produk oil-free yang mengandung SPF 20. Untuk rias mata yang bebas keringat, pilih eye shadow dan eyeliner yang tahan air.

5. Kertas minyak
Cara instan untuk melakukan touch-up di sela-sela kesibukan Anda adalah mengelap wajah dengan kertas minyak. Simpanlah selalu produk kertas minyak di dalam tas Anda. Saat ini juga sudah ada kertas minyak yang mengandung bedak ringan, sehingga wajah Anda langsung segar dalam sekejap.

Tips Sukses Bekerja

KIAT-KIAT SUKSES DALAM PEKERJAAN

  • Kenali diri sendiri dan lingkungannya. Manfaatkanlah kekuatan yang dimiliki, hilangkan kelemahan, gunakan peluang dan hindarkan ancaman yang ada.
  • Bekerjalah dengan keras dan cerdik. Gunakan kreativitas untuk memperoleh keunggulan bersaing.
  • Milikilah komitmen yang kuat untuk menjadi pemenang dan jangan mudah putus asa.
  • Bekerjalah dengan memperhatikan konsep bisnis, indra bisnis, dan suara hati.
  • Buatlah perencanaan kerja tetapi jangan terlalu kaku dengan rencana tersebut.
  • Belajarlah dari pengalaman orang lain atau perusahaan lain, dan ikuti perkembangan konsep bisnis.
  • Berani mengakui kesalahan, dan tidak mengulangi kesalahan yang sama atau yang sudah diketahui.
  • Berani mengambil resiko, tetapi berusaha mengelola resiko dengan baik.
  • Komunikasikan pendapat secara rasional dan jangan cari musuh.
  • Lakukan perbaikan secara terus menerus baik dari sendiri maupun proses kerja di perusahaan.
  • Lihatlah perubahan sebagai teman bukan sebagai musuh.
  • Tanggap atas perubahan yang terjadi maupun yang akan terjadi.
  • Perbesar jaringan bisnis yang ada. Gunakan jaringan yang ada dan perbesar terus. Jaringan ini bukan untuk membentuk kolusi atau nepotisme, tetapi memperbesar peluang dengan cara sehat.
  • Jangan terlalu sering pimdah kerja atau usaha. Tekunilah apa yang dikerjakan. Dengan menekuni, maka seseorang akan mengenali pekerjaannya dengan baik dan menjadi ahli di bidangnya.
  • Tingkatkan kemampuan berbahasa asing.
  • Tingkatkan kemampuan kepemimpinan dan kemampuan interpersonal.
  • Tingkatkan kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan implementasi perubahan yang besar.
  • Tingkatkan kemampuan mengatasi konflik.
  • Tingkatkan terus kemampuan keterampilan kecil seperti teknik penyusunan laporan, teknik presentasi, dan teknik negosiasi.
  • Tingkatkan terus motivasi kerja dan tunjukkan kemampuan untuk berprestasi.
  • Tingkatkan terus motivasi kerja dan kemampuan bawahan atau kelompok kerja anda.

Bekerja Demi Masa Depan




Pendidikan saat ini termasuk salah satu hal yang sangat penting. Saat ini hampir semua orang tua berusaha keras untuk mencari sekolah yang terbaik bagi anak-anak mereka. Tujuannya tentu untuk mempersiapkan masa depan anak-anaknya. Semua orang berharap sekolah akan membantu memberi arah agar individu bisa lebih siap memasuki dunia kerja. Tetapi, kita sadar bahwa betapa dunia kerja semakin lama semakin kompleks, dan semakin bervariasi.
Seorang kepala sekolah sebuah sekolah di Jakarta, berkata bahwa manajemen sekolah perlu menegakkan disiplin keras. Tidak hanya disiplin waktu namun harus sampai pada cara berpakaian siswa. Setiap siswa harus mampu menjaga agar baju atasan selalu rapi dan dimasukkan. Apa hubungannya disiplin sekolah dengan dengan mempersiapkan siswa untuk bekerja di masa depan?
Sang kepala sekolah mengatakan, “ Kami menjaga komunikasi intensif, memperkuat dan mengembangkan cara pandang global, nilai, karakter, keyakinan dan cara menilai dari siswa-siswi kita. Ini semua demi persiapan mereka menghadapi masa depan, karena kita para pendidik dan orang tua tidak pernah bisa tahu apa bentuknya masa depan”.
Ya, dua puluh tahun lalu, kita tidak pernah berpikir akan muncul pekerjaan-pekerjaan baru seperti computer programmer, network engineer, wedding organizer atau financial consultant. Nandan M. Nilekani, managing director Infosys Technologies, bahkan memperkirakan akan terciptanya 20.000 jabatan baru di tahun 2015. Bagaimana kita yang sudah terjun di dunia kerja mempersiapkan hal ini? Sekolah seperti apa yang perlu kita cari? Training seperti apa yang perlu kita ikuti? Bagaimana sekolah mempersiapkan lulusan “siap kerja”, sementara jenis pekerjaan di masa depan belum jelas bentuk dan variasinya?
Kalau sebelum ini, kita menghawatirkan bahwa dengan globalisasi, tenaga asing akan menguasai pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya bisa dkerjakan oleh orang pribumi. Sekarang kita perlu melihat ancaman dalam pekerjaannya sendiri. Apakah dalam model bisnis masa depa pekerjaan saya masih perlu dikerjakan secara manual? Inovasi perbankan telah menghadirkan ATM sehingga orang tidak perlu mengantri di bank untuk mmenarik, mentransfer, bahkan menyetor uang. Bagaimana kalau kita bekerja di bidang seperti “ Investment Banking” yang tiba-tiba punah dalam setahun? Apa yang akan terjadi bila mahasiswa lebih memilih bidang yang populer dan secara tiba-tiba terjadi surplus pada tenaga kerja, karena pekerjaan menyusut? Kita juga perlu mempertanyakan, apakah industri tempat kita bekerja masih diperlukan masyarakat? Apakah kehadiran kita di kantor memang memberikan konstribusi yang signifikan?

Siaga dalam Bekerja
Kita memang tidak hidup di generasi orang tua kita di mana pendidikan dan pekerjaan seperti garis linear, yang bisa diprediksikan. Bukankah kita sadar bahwa pendidikan pertanian di negara kita menghasilkan sarjana ahli pertanian dan perikanan yang handal tetapi kemudian bekerja sebagai bankir, analis finance atau pekerjaan yang sama sekali bertolak belakang dengan pendidikannya. Terlepas dari tanggungjawab berprofesinyadan tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang menjanjikan, dari sini sebetulnya kita bisa memahami bahwa kemampuan belajar dan beradaptasi adalah kunci keberhasilan di masa depan.
Seorang ahli IT direkrut sebagai manajer di sebuah perusahaan besar. Bawahan yang terampil dan akuntabel membuat manajer ini bisa sedikit bersantai dan tinggal memanage anak buahnya saja. Tanpa disadari, dalam perkembangannya, manajemen merasa bahwa manajer ini sudah tidak mampu membuat terobosan-terobosan baru dalam knowledge management dan teknologi informasi, sehingga terpaksa menggantikannya dengan seseorang yang dianggap lebih ahli dan kreatif. Kemampuan teknis yang kita rasakan cukup dalam waktu singkat bisa tidak memadai lagi. Manajer ini lupa bahwa kita tidak bisa puas dengan apa yang sudah kita miliki. Banyak hal baru yang perlu dipelajari. Bukan hanya paham, tetapi juga harus mendalam. Bukan hanya terkait keahlian teknis tetapi juga kreativitas, wawasan dan interpersonal. Ini tentu membangkitkan kewaspadaan kita agar selalu bisa cair beradaptasi, flexibel, dan siap menerima perubahan dengan cepat. “ Careers will come and go, as do businesses and industries view a job as temporary gig and learn how to springboard to the next emerging oppuortunities and needs,” demikan ungkap seorang futuris.

Ubah Paradigma terhadap Pekerjaan
Dulu kita sering terpukau dengan titel pekerjaan seperti, dokter, insinyur, bankir, manajer bahkan direktur. Namun dalam dunia kerja yang kompleks ini, kita tahu titel pekerjaan menjadi tidak terlalu penting lagi. Kita perlu melihat pekerjaan sebagai set of skills yang diaplikasikan dengan kombinasi yang berbeda-beda terhadap situasi kerja yang berbeda. Seorang dokter perlu memilih apakah ia akan menjadi ahli jamur, parasit ataupun hal yang lebih spesifik lagi. Seorang insyinyur juga perlu memilih bidang otomotif, mekatronik, atau bidang spesifik lainnya. Bila kita bekerja di perusahaan besar, kita lebih baik mulai melihat tugas kita sebagai proyek-proyek atau kontrak-kontrak yang harus tuntas dan bernilai tambah.
Tak peduli pada bagian lain, yang sebenarnya adalah sikap bunuh diri yang sudah tidak bisa diterapkan lagi. Dengan melakukan networking secara continue di dalam maupun di luar perusahaan, kita justru mendapat kesempatan untuk membuka wawasan dan melihat kesempatan untuk perbaikan. Kita juga perlu berhati-hati agar tidak terjebak semata menjalankan tugas sesuai job description karena pedoman kerja itu bisa menjebak kita memandang pekerjaan sebagai tugas dan bukan ajang value creating yang fres, unik dan bisa berkembang sesuai dengan tantangan dan tuntutan pasar. Gejala mengejar jabatan dan merasa lega ketika mencapainya justru sekarang sudah dianggap paradigma kuno, bahkan merupakan awal dari stagnasi karir. Jabatan perlu disikapi secara enterpreneur-ial untuk menciptakan kesempatan lebih lanjut.

Memenangkan Hati Mertua

Konon, tinggal dengan mertua itu tidak enak. Padahal, tak semua mertua sama. Ada pro dan kontra tinggal bersama mereka. Apa sajakah?

PRO (Positif):
1. Bisa membantu merawat anak-anak.
Mertua Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Marian Robinson tinggal serumah dengan anak, cucu, dan menantunya di gedung putih. Marian membantu merawat Sasha dan Malia melakukan hal keseharian mereka, dari mengerjakan pekerjaan rumah, hingga melakukan kegiatan lainnya. Jika mertua Anda adalah orang bisa dipercaya dan mau, mereka bisa membantu Anda menjaga anak-anak, memudahkan Anda juga, kan?

2. Saling menjaga.
Mertua Anda, kemungkinan terbesar sudah berusia cukup lanjut. Di usia yang sudah lanjut, orangtua akan sering merasa sendiri dan ditinggal. Mereka pun butuh dikelilingi orang yang mereka sayangi dan menyayangi mereka. Sehingga, dengan tinggal serumah dengan mereka, Anda juga bisa menjaga mereka, tentu jika itu juga adalah hal yang mereka mau.

Kontra:
1. Kritik. Ini adalah yang tersulit.
Ketika Anda berada satu rumah dengan mertua, mereka akan mudah melihat dan mengetahui rahasia dapur hubungan Anda. Tak heran jika mereka juga akan mengkritik apa pun yang terjadi di rumah Anda. Tak seperti kebanyakan keluarga, Obama memiliki staf untuk memasak dan menjaga rumah tetap bersih, sementara kita, rakyat kebanyakan, harus mengerjakan segalanya sendiri. Anda harus bisa menyeimbangi kebiasaan dan keinginan si mertua, jika tak seimbang, ia bisa mengkritik kita.

2. Perbedaan pendapat dalam merawat anak.
Meski zaman sudah berubah, cara orangtua dalam merawat dan mendidik anak kadang belum banyak berubah. Akan ada saja perbedaan pendapat dalam merawat dan mendidik anak. Tak jarang, karena masalah ini akan sering terjadi adu-debat yang berujung Anda mengalah. Padahal, Andalah orangtua dari anak-anak Anda. Anda yang harusnya menentukan cara mendidik dan merawat anak Anda. Jika ada perbedaan, coba ajak mertua Anda membicarakan masalah ini dan temukan solusinya.

3. Tidak boleh berisik!
Entah itu sedang saling mengelitiki atau berdebat soal keuangan, pasangan akan selalu menimbulkan keributan. Ketika tinggal serumah dengan mertua, Anda harus berusaha untuk meredam suara kegaduhan, karena si mertua bisa terganggu atau jadi tahu kegiatan atau masalah yang sedang Anda berdua hadapi.

Jika Anda dan pasangan harus tinggal serumah dengan mertua, pastikan sudah terjadi kesepahaman di antara Anda. Bahwa akan ada hal-hal yang perlu dikompromikan mengenai mertua dan kebiasaannya. Ketika keadaan tidak memungkinkan untuk tidak tinggal sendiri, dan Anda harus serumah dengan mertua, jangan biarkan keadaan membuat hubungan Anda dan pasangan jadi renggang. Komunikasikanlah, meski tidak mudah, tapi itu salah satu konsekuensinya, kan?

Bagaimana pendapat Anda?

Tips Atasi Rasa Takut Berbicara di Depan Umum

Apa yang Anda rasakan sesaat sebelum tampil melakukan presentasi di depan umum? Apakah telapak tangan Anda berkeringat, kerongkongan kering dan tercekat, wajah memerah, suara bergetar, jantung berdebar, dan perut mulas? Penderitaan semacam ini tak hanya Anda alami saat berbicara di hadapan ratusan orang yang tidak Anda kenal, tetapi juga saat rapat bersama rekan-rekan Anda sendiri.

Pada saat itu, Anda sebenarnya sedang mengalami sindrom tidak percaya diri. Penyebabnya, entah karena Anda memang tidak terbiasa berbicara di depan umum, atau tidak siap tampil. Hal ini tak hanya dialami oleh Anda yang baru pertama kali menjadi pembicara. Bahkan orang yang sudah sering tampil sebagai public speaker pun masih sering mengalaminya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Bisa karena belum mempersiapkan diri dengan materi, bisa pula karena tidak tahu siapa hadirin yang dihadapi.

Membangun kepercayaan diri

Menurut Alexander Sriewijono, psikolog yang juga pendiri TALK-inc, School for TV Presenter-MC, seorang pembicara yang sukses selalu tahu cara membangkitkan kepercayaan dalam dirinya, sebaik ia tahu cara membawakan pidato atau presentasinya. Apalah artinya kata-kata yang hebat apabila tidak disertai keyakinan pada saat menyampaikannya.

Untuk membangun kepercayaan diri, ada tiga strategi yang dapat dilakukan:

Mengembangkan sikap matang, yang terdiri atas tiga hal:

  1. Kecerdasan emosional, yaitu kemampuan untuk mengendalikan emosi dan rasa takut yang muncul dalam dirinya, dan menjadikan emosi itu sebagai pemacu untuk bertindak sesuai tujuan yang ingin dicapai.
  2. Tampilkan kematangan usia, sehingga Anda dapat menyampaikan gagasan dan perasaannya secara dewasa, asertif, dan profesional. Artinya, Anda tidak berbicara seperti remaja, menggunakan gaya bahasa remaja (kecuali saat berbicara di forum remaja), atau berpikir dangkal seperti remaja yang belum mampu berpikir kritis.
  3. Membangun gambaran yang positif terhadap diri sendiri. Penilaian orang lain terhadap diri kita (impression) sering mempengaruhi penilaian kita tentang diri sendiri (self-image). Penilaian yang buruk membuat kita jadi rendah diri. Bagi orang yang memiliki penghargaan diri (self-esteem) yang rendah, penilaian orang lain terhadap dirinya membuat ia menjadi terpuruk. Inilah mengapa kita cemas atau takut tidak tampil bagus, takut ditertawakan, takut salah, dan seterusnya.

Kendalikan penghambat kepercayaan diri Anda, yang umumnya ada tiga hal:

  1. Cara berpikir negatif terhadap diri sendiri, seperti perasaan tidak siap tampil di depan umum, tidak menguasai topik, takut dikritik, takut presentasinya akan mengecewakan, tidak tahu apa yang harus disampaikan, dan lain-lain. Jelas bukan hadirin yang membuat Anda tidak percaya diri, melainkan pikiran negatif Anda sendiri.
  2. Nyatakan perasaan atau pikiran Anda dengan lebih spesifik, apakah sedih, takut, kecewa, kesepian, dan sebagainya; bukannya "saya merasa kacau". Ketika mengekspresikan perasaan marah, jelaskan dulu perilaku spesifik yang tidak Anda sukai, lalu perasaan Anda sendiri. Atau bila ada perasaan ganda mengenai sesuatu, sampaikan dengan jelas. Misalnya, "Saya punya perasaan ganda tentang apa yang baru Anda lakukan. Saya senang dan berterima kasih Anda telah membantu saya menjelaskan masalah, tapi saya tidak suka diinterupsi ketika belum selesai berbicara." Penggunaan kata "Saya" atau "Saya merasa" akan membantu Anda mengekspresikan perasaan yang sulit tanpa menyerang harga diri lawan bicara.
  3. Cara Anda menempatkan diri yang terlalu rendah atau terlalu tinggi di hadapan orang lain. Pembicara yang memandang dirinya lebih dari orang lain tidak dapat menciptakan atmosfer yang positif dalam suatu presentasi. Ia berbicara terus-menerus, mendominasi percakapan, dan tidak memberikan kesempatan pada hadirin untuk mengungkapkan gagasan, sehingga komunikasi berlangsung satu arah. Sebaiknya, pembicara yang merasa dirinya lebih rendah daripada hadirin cenderung tidak tegas ketika menyampaikan suatu pesan yang harus diwujudkan dalam tindakan. Ia membiarkan hadirin mendebat argumentasinya tanpa hasrat kuat untuk mempertahankannya. Ketika hadirin asyik berbicara sendiri, ia tidak berani memperingatkannya.

Atasi rasa takut Anda. Anda bisa membiarkan rasa takut menguasai pikiran, atau justru menggunakannya untuk membuat latihan berbicara yang maksimal. Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan sebelum menyampaikan presentasi:

* Atur nafas sampai merasa tenang.

* Buat jeda beberapa saat sebelum memulai pidato.

* Yakini bahwa tanda-tanda kecemasan fisik itu tak terlihat.

* Jangan biarkan hadiri mengetahui kegugupan Anda, apalagi meminta maaf untuknya.

* Buatlah persiapan matang sebelum tampil.

* Terimalah ketidaksempurnaan.

* Jangan terbebani oleh penampilan, fokuslah pada komunikasi.

* Jangan membebani pikiran dengan berusaha menghafal isi pidato.

* Gunakan alat-alat bantu untuk mengalihkan kecemasan.

* Bayangkan diri Anda tengah memberikan pidato yang bagus dan kuat.

About

Diberdayakan oleh Blogger.