Laman

Sabtu, 12 Januari 2013

Rumus Langsing

Selalu ingat, agar program penurunan bobot tubuh berhasil, hukumnya cuma satu: pengeluaran kalori harus lebih besar daripada pemasukannya. Hal ini dapat diperoleh dengan mengombinasikan pola makan dan olahraga rutin. Dibandingkan olahraga, diet umumnya punya efek yang lebih besar untuk menurunkan berat badan. Sedangkan manfaat terbesar olahraga adalah mencegah kenaikan danmempertahankan berat badan.



Sebagai gambaran, menurut Mayo Clinic, karena 3.500 kalori setara dengan 0,45 kg lemak, Anda harus membuang 3.500 kalori agar bisa menurunkan 0,45 kg berat badan. Bila dalam sehari Anda memangkas asupan melalui pola makan sebesar 500 kalori, maka baru dalam seminggu Anda akan membakar 3.500 kalori dan menurunkan 0,45 kg berat badan.

Secara umum, untuk orang dewasa sehat, dianjurkan untuk melakukan latihan kekuatan 2 kali seminggu. Ditambah, latihan aerobik  setidaknya 150 menit (dengan intensitas sedang) atau 75 menit (dengan intensitas tinggi) per minggu. Namun, bila jarum timbangan yang bergeser ke sebelah kirilah yang Anda cari, maka perlu ditambah hingga 300 menit per minggu dengan intensitas sedang dan tinggi.(f) (sumber femina)

Ingin Punya Anak? Tenang...........

Sudah banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa krusial bagi pasangan untuk terus menyemarakkan kehidupan seksualnya karena gairah seksual wanita akan menurun seiring dengan pertambahan usia. Namun sebuah studi baru mengungkapkan bahwa hal ini tak terjadi pada pria. Dengan kata lain gairah seksual pria akan tetap membara.

Untuk memastikan hal itu, peneliti membuat Female Sexual Function Index yang berisi tentang data hasil pengamatan tingkat gairah seksual 170 pria dan wanita yang tengah berkuliah di University of Guelph, Ontario, Kanada di mana ketua tim peneliti, Sarah Murray berasal. 

Keseluruhan partisipan dilaporkan terlibat dalam suatu hubungan yang durasinya mulai dari satu bulan hingga 9 tahun. Dari situ peneliti dapat menentukan skala 1,2 hingga 6,0 untuk menggambarkan tingkat gairah seksual partisipan secara akurat.

"Secara spesifik, untuk setiap tambahan satu bulan durasi partisipan wanita menjalin suatu hubungan maka gairah seksualnya mengalami penurunan sebesar 0,02 pada Female Sexual Function Index," ungkap Murray.

Menurut situs Live Science, temuan ini pun mendorong tim peneliti untuk mempercayai bahwa durasi suatu hubungan dapat dijadikan alat untuk memprediksi gairah seksual yang akurasinya lebih baik daripada kepuasan seksual atau kesehatan suatu hubungan secara keseluruhan, meskipun studi ini berkebalikan dengan kepercayaan yang selama ini dipegang banyak orang bahwa gairah seksual pria maupun wanita akan menurun dari waktu ke waktu.

Jadi di balik gairah seksual pria yang berkelanjutan diduga terdapat keinginan evolusioner pria untuk terus menghasilkan keturunan, sedangkan wanita cenderung membelokkan fokusnya pada upaya membesarkan anak.

Sayangnya banyak orang yang terlalu menganggap bahwa kadar hormon memainkan peran penting terhadap tinggi rendahnya gairah seksual pria maupun wanita. Padahal kunci sebuah hubungan yang 'memuaskan dan menyenangkan' adalah adanya 'waktu untuk bersantai, bermain-main dengan pasangan dan merasa seksi di hadapan pasangan'.

"Ketika seorang individu telah bercinta dengan pasangannya selama bertahun-tahun, diperlukan kreativitas dan keterbukaan untuk mempertahankan kehidupan seksual pasangan agar tetap segar dan menarik. Bahkan hal ini bisa dikatakan krusial," simpul Murray seperti dilansir dari mid-day, Rabu (9/1/2013).

Studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Sex and Marital Therapy. (sumber detik health)

About

Diberdayakan oleh Blogger.