Jakarta - PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) bekerjasama dengan Perum Perumnas dalam pengadaan rumah sehat sederhana dengan tujuan mengurangi back log (kekurangan pasokan) perumahan layak huni menengah bawah.
Penandatangan kerjasama dilakukan antara Presiden Direktur ELTY, Hiramsyah S Thaib dengan Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief Sugoto yang disaksikan oleh Menteri Perumahan Rakyat, Suharso Monoarfa.
Menurut Hiramsyah, saat ini terjadi back log yang luar biasa besar di Indonesia. Setidaknya lebih dari 8 juta kebutuhan rumah belum terpenuhi di Indonesia. Setiap tahun, perusahaan properti hanya mampu membangun 200-300 ribu unit. Akibatnya kebutuhan rumah terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Kami rasa perlu ada upaya serius untuk mengurangi back log tersebut. Untuk itu Bakrieland bekerjasama dengan Perum Perumnas untuk membantu mengurangi back log perumahan," jelas Hiramsyah dalam siaran pers perseroan, Kamis (27/5/2010).
Hiramsyah mengatakan, salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggenjot Kerjasama Public Private Partnership (PPP). Jika di Indonesia saat ini terdapat 60 juta kepala keluarga, dengan back log 8 juta unit berarti lebih dari 10 persen masyarakat Indonesia belum memiliki rumah yang layak huni.
"Upaya pemerintah untuk melakukan berbagai terobosan di bidang perumahan patut dihargai. Terutama untuk golongan MBR (Masyarakat Berpendapatan Rendah), pemerintah seperti yang kami dengar, tengah mengupayakan berbagai fasilitas agar mereka dapat menikmati rumah layak huni," tutur Hiramsyah.
Hingga saat ini, lanjut Hiramsyah, ELTY telah membangun ribuan unit rumah sederhana layak huni bekerjasama dengan Perum Perumnas. Salah satunya di Sentra Primer Baru Timur, dimana akan dibangun 11 menara Rusunami yang menampung 5.500 unit.
"Bakrieland akan terus bermitra untuk membangun perumahan tersebut terutama di daerah-daerah yang sudah padat penduduk dan benar-benar membutuhkan," jelasnya.
Hiramsyah mengakui secara bisnis, pengadaan rumah sederhana layak huni, keuntungannya lebih rendah dibandingkan membangun produk properti yang lain. Namun Bakrieland tetap akan menjalankan proyek tersebut.
"Kami rasa sudah menjadi tanggung jawab Bakrieland untuk ikut membantu pengadaan rumah bagi masyarakat. Kami akan mengerjakan proyek ini dengan sungguh sungguh sebagai bagian dari kewajiban sosial perusahaan," tegas Hiramsyah.
Sementara itu, Dirut Perum Perumnas, Himawan Arief Sugoto menyatakan Perumnas saat ini mengedepankan tiga program dalam pengadaan perumahan. Yaitu membangun landed house (rumah tinggal), tower (Rusunami untuk perkotaan), dan yang ketiga adalah peremajaan bagi properti Perumnas yang sudah berusia 30 tahun lebih.
"Properti yang sudah lama dibangun oleh Perumnas, perlu diremajakan. Melalui peremajaan, akan dapat dibangun unit-unit yang lebih banyak," jelas Himawan.
Dia menambahkan, dengan peremajaan, properti dapat menampung pemilik lama dan pemilik baru.
Program peremajaan ini diprioritaskan di daerah-daerah padat penduduk yang benar-benar membutuhkan rumah baru. Untuk itu, Perum Perumnas menggandeng Bakrieland Development untuk mengerjakan proyek tersebut.
Perum Perumnas mulai membangun perumahan sederhana sejak 1974. Saat ini setidaknya Perumnas telah membangun 1 juta unit rumah. Perum Perumnas juga satu dari sedikit perusahaan properti yang mampu mengembangkan kawasan perumahan skala besar dengan cakupan 500-1.000 hektar.
Indro Bagus - detikFinance
Rabu, 26 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About
Diberdayakan oleh Blogger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar