Laman

Selasa, 08 Juni 2010

Hujan Asam Meningkat di Kuba



HAVANA, KOMPAS.com - Beberapa ilmuwan Kuba yang memantau polusi lingkungan hidup, Senin (7/6), mengatakan ada kecenderungan peningkatan hujan asam di negeri itu.

Para ahli dari Pusat Kimia Polusi dan Atmosfir (CECONT), sebagaimana dikutip harian Granma, mendapati bahwa 25 persen tingkat hujan tahunan di negeri tersebut berisi keasaman rendah, menengah dan tinggi.

Osvaldo Cuesta Santos, presiden CECONT, menekankan penting dan perlunya pemantauan peningkatan hujan asam. Cuesta menyatakan kadar tinggi keasaman air hujan di Kuba disebabkan oleh massa udara yang mampu mengangkut polutan ke tempat yang jauh dari daerah geografis tempat bahan penyebab polusi itu berasal, dan peningkatan buangan sulfat dan nitrat setempat.

Berdasarkan kategori provinsi, hujan asam lebih umum terjadi di daerah metalurgi-pertambangan di utara, Holguin, Pinares di Mayari dan Nuevitas. Hujan asam, yang meliputi embun, hujan es, kabut dan salju, adalah yang memiliki kandungan PH di bawah 5,5.

Fenomena itu terjadi ketika embun dari udara bereaksi dengan nitrogen oksida dan sulfur oksida, yang dikeluarkan oleh pembakaran bahan bakar fosir dan kegiatan lain industri. Melalui interaksi dengan uap air, semua gas itu membentuk sulfuric dan nitric acid, yang mengendap di atmosfir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.