Laman

Senin, 07 Juni 2010

Impor Elpigi Pertamina naik hapir 100%


Jakarta-SURYA- PT Pertamina memprediksi impor elpiji tahun ini meningkat 91% dibandingkan tahun lalu.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, Ferederick ST Siahaan, menuturkan, pada 2010 impor diperkirakan mencapai 2,009 juta metrik ton (MT) sedangkan tahun lalu 1,052 juta MT.

“Tahun lalu kontribusi impor hanya 34%, sedangkan tahun ini 47%,” ujar dia dalam rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan BPH Migas di Komisi VII DPR, Jakarta, Senin (7/6).

Menurut Ferederick, selain impor yang memberikan kontribusi 47%, pasokan elpiji tahun ini akan berasal dari kilang Pertamina 957 ribu ton (22%), Pertamina bagian hulu 47 ribu ton (1%), kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) 1,182 juta ton (28%), dan kilang swasta 73,9 ribu ton (2%).

Sedangkan pada 2009, kontribusi impor 1,052 juta ton (34%), kilang Pertamina 770,7 ribu ton (25%), Pertamina hulu 51 ribu ton (2%), KKKS 1,151 juta ton (37%), dan kilang swasta 61,9 ribu ton (2%).

Ferederick juga mengakui, Pertamina membeli elpiji dari kilang sendiri dengan patokan sesuai harga kontrak (contract price/CP) Saudi Aramco, dari Pertamina hulu sebesar CP Aramco minus US$40 per ton, KKKS CP minus US$1,12 per ton, kilang swasta CP minus US$17,43 per ton, dan impor yakni CP plus US$18,9 per ton.

Sementara itu, formula harga elpiji 2009 adalah pembelian elpiji dari kilang sendiri sesuai CP Aramco, dari Pertamina hulu adalah CP Aramco minus US$40 per ton, KKKS CP minus US$0,84 per ton, kilang swasta CP minus US$22 per ton, dan impor adalah CP plus US$18,9 per ton.

Untuk konsumsi elpiji tahun ini, dia menuturkan, diperkirakan mencapai 4,262 juta ton yang terdiri atas subsidi 3,002 juta ton dan non elpiji 1,261 juta ton. Perkiraan konsumsi elpiji 2010 itu naik dibandingkan 2009 yang hanya 2,884 juta ton terdiri atas subsidi 1,775 juta ton dan non subsidi 1,11 juta ton. Latihono Suyantyo/nonblok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.