Laman

Rabu, 02 Juni 2010

Jekyll dan Hyde dari Mercy


Mercedes-Benz E 63 AMG (Raju Febrian/TEMPO)

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketika peluncuran Mercedes-Benz E 63 AMG secara global di markas AMG di Affalterbach, Jerman, Maret tahun lalu, Kai Marten, Direktur Operasional Mercedes-AMG GmbH punya kiasan. "Seperti Jekyll dan Hyde," katanya. "Mobil ini merupakan gabungan antara sedan yang bisa dipakai untuk pekerjaan sehari-hari tapi juga sportcar dengan performa tinggi."

Awalnya, saya rada-rada bingung kenapa Kai Marten sampai menyebut E 63 AMG seperti Dr Jekyll anda Mr Hyde, tokoh berkepribadian ganda dalam novel karangan Robert Louis Stevenson, penulis Skotlandia, yang diterbitkan pertama kali tahun 1886.

Pertanyaan itu akhirnya terjawab saat PT Mercedes-Benz Indonesia memperkenalkan resmi mobil ini dua pekan lalu. Dari tampilan luarnya, E 63 AMG yang memang terlihat seperti sedan Mercedes-Benz lainnya; manis, gagah dan sporty.

Tapi siapa yang menyangka jika dibalik tampang manisnya E 63 AMG menyimpan performa masif yang akan membuat mulut saya ternganga. Rudi Borgenheimer, President and CEO PT Mercedes-Benz Indonesia, punya gambaran.

"Mobil ini akan memenuhi mimpi para pecinta sedan sport berperforma tinggi. Tapi juga bisa digunakan untuk jalan-jalan bersama keluarga ke mall," kata Rudi Borgenheimer saat memperkenalkannya kepada wartawan.

E 63 AMG memang agak-agak unik. Dari sisi eksterior mobil ini tampil elegan seperti model-model Mercy lainnya. Maklum basisnya adalah E-Class. Tapi embel-embel AMG kental terlihat.

Sejak di depan, bagian bumber depan, bantalan sayap yang lebih lebar 17 mm, apron AMG dengan celah udara yang lebar, serta velg dengan palang lima versi AMG yang dikombinasikan dengan cakram komposit berukuran besar. Sedangkan di buritan, terpampang saluran gas buang menggunakan gaya pipa kembar berlebur krom.

Masuk ke kabin, Mercedes-Benz melakukan up-grade bahan material untuk meningkatkan ekslusifitas. Permainan kulit dashboard dan atap membuat E 63 AMG berkesan nyaman. Lapisan kulit juga tampak pada bangku sport AMG, pedal transmisi dan kemudi empat bilahnya.

Bagaimana dengan mesin? Nah, ini dia. Urusan mesin Mercedes-benz mentranfer teknologi dari model performa tinggi SL 63 AMG Roadster.

Coba tengok data ini; E 63 AMG diperkuat mesin 6.208 cc V8 berkekuatan 525 hp pada 6.800 rpm plus Torsinya 630 Nm pada 5.200 rpm. Mesin ini mampu membuat E 63 AMG terbang 0-100 km/jam hanya dalam waktu 4,5 detik.

Mobil ini sebenarnya memiliki kecepatan lebih dari 300 km/jam namun Mercedes-Benz membatasinya hanya sampai 250 km/jam saja. Kehebatan E 63 AMG bisa disejajarkan dengan BMW M5, Cadillac CTS-V, Audi RS6, dan Jaguar XFR.

Kemampuan akselarasi dan kecepatan puncak E 63 AMG tak lepas dari peran transmisi canggih AMG Speedshift MCT 7-Speed. Transmisi ini sanggup berpindah percepatan hanya dalam 100 milidetik.

Sistem transmisi ini juga mampu dikontrol otomatis melalui empat mode pilihan, ”C” (Controlled Efficiency), ”S” (Sport), ”S+” (Sport plus) dan “M”. “Cara kerjanya gampang banget, cukup menekan tombol AMG Drive Unit pada konsol tengah,” kata Dhany M Yahya, Product Planning Manager PT MBI.

Dhany juga menjelaskan E 63 AMG juga memiliki itiga mode suspensi, yaitu Comfort (Nyaman), Sport, dan Sport plus. Sama seperti sistem transmisi, pengoperasiannya tinggal menekan tombol yang telah disediakan AMG.

Pilihan juga bisa dilakukan pada fitur ESP (Electronic Stability Control). Mercedes-Benz menyebutnya indivisual 3-stage ESP. Lewat tombol di AMG DRIVE UNIT kita bisa memilih menu “ESP ON”, “ESP SPORT” dan “ESP OFF” mode yang aktif akan terlihat di instrument cluster.

Mesinnya berkapasitas 6.3 liter, namun konsumsi bahan bakar E 63 AMG lebih irit 12% dibanding model sebelumnya. Mercedes-Benz mengklaim E 63 AMG hanya butuh 12,6 liter untuk menempuh jarak 100 km atau 7,93 km/liter. Angka yang menjadikan E 63 AMG sebagai mobil teririt di kelas sedan bertenaga di atas 500 hp.

Rencana masuknya E 63 AMG ternyata langsung menggelitik para penyuka kecepatan. Buktinya, meski belum resmi masuk ke Indonesia, mobil yang berbanderol Rp 1.939 miliar, itupun masih dalam angka off-the-road, sudah dipesan sebanyak 17 unit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.