Laman

Jumat, 18 Juni 2010

Mungkinkah Gemuk tapi Sehat?


Tidak setiap orang akan mendapat manfaat yang sama dari pola latihan yang sama.

KOMPAS.com - Ketika Anda mengalami obesitas, Anda akan meningkatkan risiko sejumlah penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kanker usus, hingga stroke. Semua penyakit ini bisa mengurangi harapan hidup Anda hingga sekitar 9 tahun.

Meskipun demikian, Lewis Landsberg, MD, direktur pusat obesitas Northwestern University, mengatakan, orang obese sangat mungkin untuk menjadi sehat. Kebugaran, menurutnya jauh lebih penting daripada menurunnya berat badan. Ketika Anda gemuk, bukan hanya perut yang berlemak, tetapi juga hati (liver). Nah, latihan teratur bisa mengurangi lemak yang mendalam di sekitar organ internal seperti hati.

Bila ingin sehat, pengidap obesitas harus siap mengubah gaya hidupnya. Norbert Stefan, MD, dari University of Tubingen, Jerman, telah mengeksplorasi pengaruh dari program intensif untuk para pengidap obesitas ini.

Menurutnya, program yang dijalankan memberikan pengaruh dalam mengurangi lemak hati lebih daripada total lemak tubuh. Sayangnya, banyak orang menghentikan program ini karena mereka kurang puas dengan pengurangan berat badan yang hanya beberapa kilogram saja.

"Tetapi lemak hati sangat jauh menurun, dan metabolisme mereka sangat meningkat. Mereka harus menyadari bahwa ini pun memiliki keuntungan. Jadi, orang seharusnya tetap menjalani program ini, meskipun berat badan mereka tidak turun banyak," papar Dr Stefan.

Perlu Anda ketahui juga, tidak setiap orang akan mendapat manfaat yang sama dari pola latihan yang sama. Faktor paling penting bukan pada berapa banyak Anda latihan, tetapi apa pengaruh latihan Anda dalam meningkatkan kebugaran.

"Sepertinya pada tingkat latihan yang sama, beberapa orang bisa meningkatkan kebugarannya, sedangkan yang lain tidak. Mereka yang tidak merespons kebugaran ini tidak mendapatkan pengaruh baik dari latihan terhadap lemak hati."

Orang yang tidak merespons latihan ini kemungkinan butuh latihan lebih banyak. Selain itu, menurut Dr Stefan, pengurangan asupan karbohidrat juga akan memberikan pengaruh yang cukup besar. "Sejauh ini saran kami adalah meningkatkan aktivitas fisik, 4 jam per minggu untuk aktivitas sedang, dan mengurangi asupan lemak jenuh," tukasnya.

Sementara itu, Profesor Stephen Blair dari Cooper Institute di Dallas, Amerika, merekomendasikan untuk melakukan jalan kaki selama 10 menit, tiga kali sehari, lima hari seminggu. Memulai latihan secara perlahan, dengan menyesuaikan kondisi kesehatan Anda saat ini sangat penting. Kelak Anda bisa menambahkan intensitas latihan ini bila Anda sudah lebih fit.


DIN

Editor: din

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.