Laman

Senin, 14 Juni 2010

Pencarian Siswi BIS Korea Selata hingga Rabu

KOMPAS/MOHAMAD BURHANUDIN
Pencarian siswi British International School Kim Yeong Sei (14) asal Korea Selatan dilanjutkan hingga Rabu (16/6/10)


BOGOR, KOMPAS.com — Pencarian terhadap siswi asal Korea Selatan yang terjatuh saat mengikut outbound di kawasan wisata alam Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, terus dilanjutkan hingga Rabu (16/6/2010).

Koodinator tim pencarian dan penyelamatan, Budiawan, Senin ini di Bogor, mengatakan bahwa pihak keluarga korban Kim Young-sei (14) meminta kepada tim untuk menambah dua hari penenyisir Sungai Cisadane, tempat korban jatuh.

"Jika pada hari itu korban tidak ditemukan, pihak keluarga menyatakan ikhlas," katanya saat ditemui di pos komando pengendalian operasi (poskodal) pencarian Kim Young-sei di kantor Bank NISP Cabang Bogor, Jalan Pajajaran, Bogor Utara. Sesuai dengan prosedur tetap (protap) Badan SAR Nasional (Basarnas), pencarian orang hilang hanya berlangsung selama tujuh hari.

Sebagai informasi, Kim terjatuh saat air bah menerjang di Sungai Cikahuripan yang merupakan anak Sungai Cisadane.

Selama tujuh hari melakukan pencarian, tim SAR belum menemukan korban yang merupakan siswi British International School (BIS) itu. Korban terjatuh pada Selasa (8/6/2010).

Tim pencari sebanyak 700 orang dikerahkan. Mereka dari 37 elemen gabungan, di antaranya dinas kehutanan, Yonif 305, Polresta Bogor, Polres Bogor, Korem 061/Surakancana, Brigif 13 Linud Kostrad, Yon Intai Amfibi 2 Marinir, Yoninfantri 315/Garuda, Yon 23 Kopassus Bogor, Basarnas, Tagana Kota Bogor, TPB Kabupaten Bogor, Polmas Bogor, Satpol PP, dan pemadam kebakaran.

Budi mengatakan, pencarian kali ini kembali dilakukan di lima titik, yakni di lokasi tempat jatuhnya korban di Pancawati dengan menyisir Sungai Cisadane sampai kawasan Empang Kota Bogor.

Penyisiran dilakukan dengan berjalan kaki dan menggunakan anjing pelacak oleh tim SAR. Langkah itu dilanjutkan ke titik berikutnya, dari kawasan Empang hingga Rumah Potong Hewan (RPH). Pencarian dilakukan di air dengan menggunakan perahu karet, dan di darat dengan berjalan kaki.

"Ada 10 perahu karet yang diturunkan untuk menyusuri sungai," kata Budi. Selanjutnya, dari kawasan RPH menuju Ranca Bungur, pencarian dilakukan melalui darat oleh tim Kopasus. Pencarian dilanjutkan hingga ke Serpong Tangerang menggunakan perahu karet. Pencarian yang terakhir disebutkan ini dilakukan oleh Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kota Bogor.

"Pencarian dilanjutkan hingga ke Laut di Tangerang, dengan penyelaman dan perahu karet. Kami menduga, korban terbawa arus hingga ke laut," katanya. Hingga hari ketujuh, tim pencarian dan penyelamatan belum menemukan korban. Tubuh korban diperkirakan sudah tidak utuh lagi karena sudah seminggu berada di air.

Selama pencarian, tim pencarian dan penyelamatan hanya menemukan pakaian yang dikenakan korban saat melakukan outbound. Derasnya arus air dan sulitnya medan Sungai Cisadane yang banyak batu dan banyak pusaran karena adanya palung mempersulit pencarian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.