Laman

Kamis, 10 Juni 2010

Penjelajah Antariksa Baru

Roket SpaceX sukses mencapai orbit, ancang-ancang menggantikan pesawat ulang-alik NASA.

CAPE CANAVERAL -- Kepulan asap kelabu memenuhi landasan Cape Canaveral Air Force Station ketika sebuah roket tak berawak meluncur ke angkasa, Jumat pekan lalu. Tes terbang itu merupakan ujian pertama yang harus dilalui Falcon 9 sebelum roket swasta itu terbukti aman untuk mengangkut kargo milik badan antariksa Amerika (NASA) ke stasiun antariksa internasional (ISS).

Falcon 9, roket pendorong setinggi 48 meter, yang mengangkat sebuah kapsul contoh di puncaknya, meluncur pada pukul 14.45 waktu setempat atau 18.45 GMT dari landasan peluncuran yang baru direnovasi di sebelah selatan Kennedy Space Center. Nama roket itu diambil dari nama pesawat antariksa Han Solo dalam film Star Wars, yaitu Millennium Falcon.

Peluncuran itu menandai peristiwa bersejarah bagi Space Exploration Technologies, atau SpaceX, perusahaan pembuat roket, yang berencana menggunakan roket Falcon 9 dan kapsul Dragon untuk meluncurkan muatan maupun astronot ke orbit bumi.

"Semua tampaknya berjalan lancar," kata Robyn Ringuette, salah satu petinggi Space Exploration Technologies atau SpaceX, yang memberikan ulasan selama siaran langsung peluncuran roket itu di Internet. "Secara keseluruhan, ini adalah hari baik bagi SpaceX. Tampaknya kami telah melakukan kemajuan untuk memperluas keberadaan manusia di antariksa."

Roket dua bagian itu, yang menggunakan oksigen cair dan kerosin sebagai bahan bakarnya, sukses terbang mencapai orbit 250 kilometer di atas bumi. Penerbangan uji coba itu berhasil membawa kapsul Dragon ke orbit dalam waktu 9 menit 38 detik. Dragon akan tetap berada di orbit selama setahun sebelum akhirnya kembali memasuki atmosfer dan habis terbakar.

Kesuksesan Falcon 9 mencapai orbit bumi dalam 9 menit itu memperoleh sambutan positif dari NASA, Gedung Putih, dan berbagai pihak yang tak sabar ingin SpaceX segera mengirimkan suplai ke ISS. Administrator NASA Charles Bolden menyatakan peluncuran itu adalah tonggak yang penting dalam upaya transportasi komersial. "Peluncuran ini menempatkan SpaceX selangkah lebih dekat untuk menyuplai ISS," ujarnya.

SpaceX adalah salah satu dari dua institusi swasta yang dikontrak NASA untuk mengangkut kargo ke ISS. Perusahaan itu didirikan oleh Elon Musk, pengusaha bertangan dingin pemilik PayPal dan chief executive dari Tesla Motors, perusahaan pembuat mobil listrik. Perusahaan yang bermarkas di Hawthorne, California, itu didirikan sekitar delapan tahun lalu oleh Musk, 38 tahun, pengusaha kelahiran Afrika Selatan.

Musk mengatakan peluncuran itu membantu melapangkan jalan bagi rencana Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang memberi kesempatan bagi perusahaan swasta untuk mengangkut kargo dan astronot ke ISS, membebaskan NASA untuk berfokus pada eksplorasi antariksa yang sesungguhnya. Pengalihan tugas ini dilakukan setelah berakhirnya masa tugas tiga pesawat ulang-alik pada 2010. Sebelum Falcon 9 dan Dragon siap bertugas, jasa pengangkutan kargo ke ISS untuk sementara dilayani oleh Rusia yang memasang tarif tinggi, sekitar US$ 50 juta per orang.

"Data yang saya lihat menunjukkan sasaran telah tercapai, ini isyarat bagus bagi rencana Obama," kata Musk. "Ini menunjukkan bahwa perusahaan kecil yang masih baru seperti SpaceX dapat membuat perbedaan besar."

Tak semua pihak memuji keberhasilan itu. Senator Kay Bailey Hutchison dari Texas menyatakan sukses kecil itu bukan berarti perusahaan komersial siap menggantikan NASA. Musk mengakui peluncuran itu bukan bukti bahwa industri antariksa komersial dapat melakukan segalanya. "Meski demikian, peluncuran itu adalah dorongan besar untuk meningkatkan kepercayaan diri industri ini," katanya.

Peluncuran Falcon 9 memang sempat diwarnai penundaan karena adanya dua masalah kecil. Beberapa detik sebelum upaya peluncuran sebelumnya, terjadi kesalahan pembacaan pada sistem pembakaran mesin, dan sebuah perahu yang nyasar ke zona bahaya peluncuran. Namun peluncuran roket itu akhirnya berjalan sesuai dengan rencana.

Uji terbang Falcon 9 berikutnya direncanakan berlangsung pada musim panas tahun ini. Jika peluncuran roket yang disponsori NASA itu berjalan lancar, SpaceX berencana menggunakan misi ketiga Falcon 9 untuk terbang dan berlabuh di stasiun antariksa pada tahun depan.

Misi itu ada kemungkinan juga akan diikuti dengan pengangkutan astronot ke ISS dalam waktu tiga tahun, sesuai dengan kontrak SpaceX dan NASA. Musk memperkirakan roket dan kapsulnya ada kemungkinan juga akan melayani pengangkutan warna negara biasa yang ingin melanglang ke antariksa dalam lima hingga enam tahun mendatang. "Ini adalah awal dari era baru eksplorasi antariksa," kata Musk. "Ini adalah era yang amat menarik, yang akan mengarah pada demokratisasi antariksa, membuat antariksa dapat diakses oleh siapa pun. Ini adalah momen yang amat bersejarah." TJANDRA DEWI | REUTERS | AP | SPACEX

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.