Laman

Kamis, 03 Juni 2010

Tiba di Afsel, Inggris Incar Italia di Final

JOHANNESBURG (Suara Karya): Begitu tiba di Johannesburg, Afrika Selatan, tim nasional Inggris langsung mengungkapkan misi mereka pada Piala Dunia 2010. Menurut pelatih Fabio Capello, Inggris kini membidik juara dan berharap bisa bertemu juara bertahan Italia di final, 11 Juli nanti.
"Saya berharap bertemu Italia di final atau semi-final. Tapi sekarang jersey saya adalah Inggris, sehingga saya tidak akan bertukar tempat dengan pelatih Italia, Marcello Lippi. Saya memilih menjadi pelatih Inggris," ujar Capello dilansir surat kabar The Sun.
Capello sadar bakal menjadi sasaran tembak jika Inggris gagal melangkah ke final Piala Dunia 2010. "Bersama dengan staf saya, kami semua berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan tujuan kami. Para pemain juga merasa tertantang dan berusaha menjadi bagian tim," kata Capello.
Dia memahami tekanan yang muncul terhadap tim. "Rasa percaya diri dari seluruh negeri terhadap tim ini sangat tinggi, sehingga membuat saya lebih fokus. Fans Inggris adalah yang terbaik di dunia, dan kami akan membayarnya dengan loyalitas."
Tim Inggris tiba di Afrika Selatan pada Kamis pagi dengan harapan undian yang menguntungkan pada putaran pertama akan menjadi katalis untuk tantangan serius berikutnya dalam Piala Dunia. Cuaca dingin dan cerah menyambut para pemain tenar itu saat mendarat di bandara internasional Johannesburg bersama pelatih Fabio Capello.
"Saya berharap Piala Dunia merupakan sukses bagi Afrika Selatan maupun tim kami. Terima kasih. Saya senang berada di sini," kata pria berkebangsaan Italia tersebut.
Siaran langsung untuk semua pertandingan Liga Inggris bisa diartikan bahwa bintang-bintang Chelsea, Manchester United, Arsenal, dan Liverpool lebih dikenal oleh publik Afsel dibanding pemain lokal. Hasil sebuah survei yang dilakukan beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa Inggris akan menjadi tim terpopuler kedua setelah Brasil di kalangan suporter lokal jika timnas Afsel gagal dalam turnamen yang digelar mulai 11 Juni hingga 11 Juli tersebut.
Kedatangan tim dengan kostum abu-abu ini memperoleh pengawalan ketat, menyusul tim dari Australia, Brasil, Argentina, Denmark, AS, Korea Utara, dan Nigeria di Afrika Selatan--negara Afrika pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Setelah menyelesaikan urusan imigrasi, tim Inggris bergerak menuju Rustenburg, dua jam perjalanan darat sebelah barat Johannesburg dan wilayah kaya platinum. Di kota itu Inggris akan melakukan pertandingan perdana grup C melawan AS di Stadion Royal Bafokeng pada 12 Juni, 60 tahun setelah AS membuat kejutan di Piala Dunia saat mengalahkan tim berjulukan "The Three Lions" itu.
Aljazair akan menjadi tim kedua yang berhadapan dengan Inggris dan lawan paling lemah di babak pertama tersebut. Kedua tim akan bertemu di Stadion Cape Town enam hari setelah laga perdana, dilanjutkan dengan laga melawan Slovenia pada 23 Juni di Port Elizabeth.
Sejumlah pengamat memberikan pandangan beragam tentang sejauh mana tim Wayne Rooney ini bisa bertahan. Namun, ada kesamaan pandangan bahwa kegagalan untuk menjadi nomor satu di babak grup akan merupakan kemunduran besar.
Sebagai pemenang, Inggris bisa jadi akan bertemu dan mengalahkan Australia, Ghana atau Serbia untuk mencapai delapan besar--babak yang sanggup mereka capai pada dua turnamen sebelumnya--namun ini berarti mereka akan dihantui tim Jerman. Sejak menundukkan Jerman 4-2 di London dan memenangi Piala Dunia 44 tahun lalu, Inggris terus-menerus dibuat sakit hati oleh saingan lawas mereka itu.
Capello menegaskan, dia akan memimpin "The Three Lions" pada babak kualifikasi Euro 2012 setelah berbagai spekulasi yang mengaitkannya dengan jawara Eropa, Inter Milan, di mana dia disebut-sebut akan menggantikan Jose Mourinho yang menjadi bos baru Real Madrid. (AFP/Ant/AP/Gungde Ariwangsa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.