Laman

Rabu, 17 November 2010

Pasar Kredit Properti Tumbuh 16 Persen hingga Akhir 2010

Robert Adhi Ksp/KOMPAS
ILUSTRASI Pembangunan properti di Indonesia makin berkembang pesat. Keberadaan MAPPI sangat membantu perusahaan properti

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertumbuhan kredit properti diperkirakan akan tumbuh 16 persen hingga akhir tahun 2010. Demikian hasil survei perbankan yang dilakukan Bank Indonesia terhadap 43 bank umum yang mewakili pangsa pasar sekitar 80 persen penyaluran kredit secara nasional.

Per akhir kuartal III-2010, berdasarkan data laporan bulanan bank umum, kredit properti sudah mencapai Rp 234,9 triliun. Nilai ini meningkat sekitar 7,3 persen dibandingkan dengan kredit properti akhir tahun 2009 yang hanya Rp 218,9 triliun.

Artinya, para responden masih memiliki prospek positif terhadap pangsa kredit properti pada tahun ini. Sebab, meskipun tersisa beberapa bulan lagi, tahun ini kredit properti diperkirakan masih bisa tumbuh 8,6 persen lagi, hingga mencapai Rp 253,9 triliun.

Yang jelas, survei BI tentang Properti Komersial menyebutkan, pangsa pasar kredit per akhir kuartal III tersebut sebesar 14,35 persen dari total outstanding kredit bank umum yang berjumlah Rp 1.636,8 triliun. Pangsa ini menurun 0,98 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 15,33 persen dari total kredit Rp 1.428,1 triliun.

Jumlah kredit properti pada triwulan III-2010 naik 1,76 persen dibandingkan dengan kuartal lalu. Kenaikan kredit properti tersebut terutama didorong oleh ekspansi kredit konstruksi sebesar 3,89 persen, diikuti dengan pertumbuhan kredit real estate sebesar 1,08 persen dan pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) naik 0,97 persen.

Berdasarkan pangsanya, KPR dan KPA turun 59,25 persen menjadi 58,79 persen. Demikian pula dengan pangsa kredit real estate dari 14,05 persen menjadi 13,96 persen. Sementara pangsa kredit untuk kegiatan konstruksi naik dari 26,7 persen menjadi 27,26 persen.

Sekadar catatan, kredit properti mencakup kredit yang diberikan kepada kontraktor untuk pembangunan perkantoran, perhotelan, rumah, dan pertokoan. Kredit properti juga merupakan kredit kepada perorangan untuk kepemilikan serta pemugaran rumah. (Andri Indradie/KONTAN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.