Laman

Jumat, 05 November 2010

Penjagaan ini dilakukan agar tidak ada lagi warga yang nekat naik lagi ke pemukimannya.

Ikhsan Mahmudi, Zaky Al-Yamani
MERAPI MELETUS LAGI (AP Photo / Achmad Ibrahim)

VIVAnews - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjaga empat titik 'pintu masuk' menuju Gunung Merapi dari akses penduduk. Penjagaan ini dilakukan agar tidak ada lagi warga yang naik dan memasuki zona bahaya 20 kilometer dari puncak Merapi.

"Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti warga yang nekat kembali naik ke atas. Padahal statusnya masih berbahaya," kata Wakil Kepala Polda DIY Komisaris Besar Polisi Tjiptono kepada VIVAnews.com.

Menurut dia, penjagaan di empat titik ini dilakukan sejak Jumat 5 November 2010 siang. Empat pintu masuk itu merupakan titik-titik jalur utama masuk ke zona berbahaya.

Empat jalur masuk yang dijaga itu terletak di jalur kaliurang Universitas Islam Indonesia (UII), jalur Simpang tiga Gondang Angin-angin, jalur Turi-Sleman, dan jalur Kawitan.

Penjagaan juga dilakukan agar tidak ada orang tak bertanggungjawab yang memanfaatkaan situasi dengan memasuki rumah yang bukan miliknya.

"Kami akan menjaga selama 24 jam penuh. Hingga ada informasi lanjutan dari pusat Vulkanologi," kata mantan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya ini.

Saat ini, seluruh pengungsi sudah berada di zona aman, alias di jarak lebih dari 20 kilometer. Polisi hingga malam ini masih melakukan evakuasi di sejumlah lokasi yang diduga masih terdapat korban.

Letusan dahsyat kedua Gunung Merapi pada Jumat 5 November 2010 dini hari menewaskan 64 orang warga Argomulyo di Kecamatan Cangkringan, Sleman. Ini menambah deret korban tewas Merapi sejak 26 Oktober 2010 menjadi 109 orang. (umi)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.