Laman

Rabu, 10 November 2010

Ruang Tamu Minimalis Nan Multifungsi

Detail Berita
Ruang tamu minimalis yang multifungsi. (Foto: Getty Images)

MENDESAIN ruang tamu tak boleh sekadar mengikuti tren. Anda harus mengerti dulu aturan konsep yang ingin diaplikasikan, tak terkecuali konsep minimalis. Untuk mengaplikasikan gaya minimalis pada ruang tamu, sebaiknya perhatikan dulu makna konsep tersebut.

Kebanyakan kita mengenal desain minimalis sebagai gaya yang erat kaitannya dengan unsur garis-garis atau kotak-kotak. Padahal, bila menilik lebih jauh tentang konsep ini, minimalis bukan sekadar soal garis dan bentuk, tapi berkaitan pula dengan minimalisasi budget dan keterbatasan lahan.

Menurut arsitek Briyan Talaosa, dengan mengaplikasikan konsep minimalis, budget dan lahan yang terbatas bisa dioptimalkan. Tentu tanpa mengurangi tingkat kenyamanan dan kesederhanaan konsep ini. Hal serupa dikatakan arsitek Khairul Anwar.

Dia mengatakan, pada dasarnya konsep minimalis tidak kalah mewah dengan konsep bangunan lain. Walaupun dari biaya struktur pembangunan desain minimalis terbilang minim, konsep ini bisa dipermewah dengan elemen dekoratifnya.

Lantas, bagaimana dengan ruang tamu minimalis? Briyan mengatakan, adanya ruang tamu minimalis lebih karena pergeseran kebutuhan atau fungsi ruang itu sendiri. Pemilik rumahrumah kecil dan sederhana malah jarang yang mengaplikasikan ruang tamu di kediamannya.

”Sekarang orang lebih banyak menerima tamu yang tidak dekat di luar rumah. Berbeda bila tamu yang datang orang dekat, maka diterimanya di ruang keluarga atau ruang duduk. Kalaupun ada yang menerima tamu jauh, biasanya desain-desain yang berkembang saat ini paling banyak memaksimalkan foyer,” sebutnya.

Briyan menyebutkan, pembuatan foyer tidak membutuhkan lahan yang besar seperti standar ruang tamu. Cukup dengan menonjolkan identitas ruang tersebut, maka foyer bisa digunakan sebagai ruang tamu.

Dengan catatan, foyer dibuat satu kesatuan dengan ruangan lain di dalam rumah. Alternatif lain, desain ruang tamu yang multifungsi.

Artinya, bila memang disediakan ruang tamu, sebaiknya ruang tersebut jangan sekadar didesain sebagai penerima tamu, manfaatkan pula dalam bentuk lain seperti tempat penyimpanan atau kamar tidur tamu. Itu karena tidak semua rumah menyediakan ruang tidur untuk tamu. Untuk itu, pilihan furniturnya patut untuk diperhatikan, salah satunya pengaplikasian sofa bed.

”Inilah yang saya katakan selain minimalis dari segi budget, juga multifungsi. Kalau minimalis dari segi desain,rasanya pola pikir kita terlalu dibatasi. Padahal, orang awam butuh jasa kami sebagai desainer adalah untuk mengatasi keterbatasan tersebut,” sebut Briyan.

Aspek lain seperti warna dan bentuk yang digunakan sebaiknya bersinergi serta harus satu kesatuan dengan ruang yang lain. Sejatinya desain minimalis tidak hanya berpatok pada unsur garis dan kotak, melainkan bisa pula bermain pola lengkung.

Yang penting, harmonisasi ruang dan kenyamanannya harus ada. Contoh lain, furnitur bale biasanya diterapkan dalam hunian yang cenderung bergaya etnik klasik. Namun, kalau Anda pintar menyiasati, sebenarnya bale bisa dimasukkan ke dalam konsep minimalis.

Caranya, detail bale itu diubah atau disederhanakan. Selain bentuk, yang paling mencerminkan ruang tamu minimalis adalah furnishing-nya. Misalkan Anda ingin di bagian tertentu di sudut ruangan menggunakan material stainless asli. Namun, karena ingin meminimalisasi budget, Anda dapat mengaplikasikan bentuk lain yang mirip dengan stainless.

Hal lain berkaitan dengan ruang tamu minimalis adalah fungsi ruang tamu sebagai penerima tamu. Maka itu, yang perlu diperhatikan adalah skala proporsi dan flow. Flow dalam arti, saat penghuni melakukan aktivitas di ruang tersebut tidak bersinggungan dengan barang-barang yang ada sehingga lebih nyaman saat orang sedang berlalu lalang.

Untuk menyiasati flow ruang tamu minimalis adalah dengan cara mengatur flow-nya supaya tidak ada aliran orang diagonal di ruang tamu, tapi seharusnya linear. Jadi, bagaimana Anda membentuk suatu area yang tidak dilewati oleh aktivitas lain.

Misalnya, kalau Anda meletakkan furnitur yang terlalu besar pada ruangan sempit, tentu akan sangat tidak nyaman karena dapat mengganggu skala gerak dan sirkulasi penghuni dalam melakukan aktivitas pada ruang tersebut. Jadi, penting diperhatikan optimalisasi bagian tertentu yang Anda letakkan furnitur.

(SINDO//nsa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.