Laman

Kamis, 25 November 2010

Trik Pintar Negosiasi

Ada poin-poin khusus yang dibutuhkan agar Anda bisa menjadi negosiator ulung.
Wawancara Kerja (inmagine.com)

VIVAnews - Negosiasi punya peranan penting untuk mencapai suatu target kerja. Jika menguasai teknik negosiasi, perjalanan Anda menuju puncak karier akan lebih mulus dibandingkan mereka yang tidak punya kemampuan bernegosiasi yang baik.

Banyak orang menganggap, untuk bernegosiasi yang dibutuhkan hanya kemampuan berkomunikasi yang baik dan penampilan sempurna. Anggapan ini tentu saja tidak salah. Namun, untuk sukses bernegosiasi dibutuhkan poin-poin lain. Apa saja itu?

1. Informasi, informasi, informasi
Sebelum memulai segala negosiasi, Anda perlu memiliki semua informasi yang relevan dan up to date yang terkait dengan tujuan negosiasi Anda. Anda tentu akan merasa nyaman jika tahu apa dan bagaimana mitra yang diajak bernegosasi. Serta, bagaimana kondisi perusahaannya terkait dengan materi yang akan dinegosiasikan.

Maka kumpulkan informasi secukupnya, lalu gunakan untuk membangun komunikasi kondusif demi mencapai hasil yang diinginkan.

2. Persiapan
Kepercayaan diri akan meningkat drastis jika Anda juga melakukan persiapan-persiapan yang dibutuhkan dalam rangka bernegosiasi. Misalnya, ketika Anda bernegosiasi perihal pembangunan di sebuah kawasan, Anda perlu mempersiapkan data-data geografi dan demografi di sekitarnya, walaupun hal tersebut tidak diminta atasan atau klien.

Kepercayaan diri Anda akan berdampak langsung pada meningkatnya kepercayaan pihak klien. Hal ini akan memuluskan jalannya negosiasi yang sedang Anda bangun.

3. Bersikap kritis
Negosiasi dapat berlangsung karena adanya kebutuhan dari kedua belah pihak. Biasanya proses 'tawar menawar' ini menjadi alot dan berkepanjangan karena salah satu atau masing-masing pihak tidak mengetahui kebutuhan pihak lainnya. Hal ini bisa terjadi karena ketidakpekaan atau karena memang pihak tersebut sengaja menyembunyikan kebutuhan inti.

Jadi, pada tahap ini bersikaplah kritis dan teruslah mengejar jawaban dengan pertanyaan-pertanyaan Anda. Sebab, biasanya Anda akan menemukan solusi bukan pada jawaban pertama.Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.