Laman

Jumat, 03 Desember 2010

Dominasi Spam di Peredaran E-mail

foto

E-mail sampah alias spam masih mendominasi peredaran e-mail di Internet selama bulan Oktober. Dari penelitian Symantec diketahui bahwa jumlah spam mencapai 86,61 persen atau turun dari 89,40 persen di bulan September.

Spam yang berkaitan dengan kesenangan atau biasanya diakses pada waktu luang, mendominasi pada bulan lalu. Ia naik dua kali lipat menjadi 12 persen pada Oktober, dibandingkan pada September.

Pada bulan-bulan mendatang, pengguna Internet patut mewaspadai spam yang berkaitan dengan musim liburan. Diperkirakan angka spam akan kembali meningkat.

Pengguna Internet juga patut mewaspadai laman Internet palsu alias phishing. Angka laman palsu di media sosial meningkat cukup besar, yakni 80 persen dibandingkan September. Pembuat situs palsu ini terus berupaya menciptakan umpan agar pengguna terpikat dan secara sengaja memasukkan informasi pribadinya. Salah satunya adalah munculnya layanan antivirus yang diklaim berasal dari sebuah situs jejaring sosial.

Peningkatan situs palsu ini disebabkan oleh peningkatan serangan toolkit otomatis. Website phishing yang dibuat dengan toolkit otomatis meningkat sebesar 41 persen, dan URL unik menurun 10 persen. Situs palsu dengan domain IP (mis. domains seperti http://255.255.255.255) meningkat drastis sebesar 58 persen dan layanan penyedia web menyumbang sebesar 14 persen.

Beberapa tip untuk menghindari serangan spam:
1. Berhentilah berlangganan dari mailing list bila sudah tak ingin menerima pesan dari sana.
2. Hindari menampilkan alamat e-mail di Internet. Atau, gunakan alamat tersendiri ketika mendaftar pada milis tertentu, miliki beberapa alamat email untuk berbagai tujuan berbeda, atau carilah layanan email sekali pakai.
3. Jangan lupa untuk selalu menghapus spam di kotak surat.
4. Jangan mengklik tautan yang mencurigakan di e-mail atau pesan instan. Sebaiknya mengetik langsung alamat situs di peramban daripada mempercayai sebuah tautan.
5. Jangan membalas spam karena akan mengundang spam-spam berikutnya.
6. Perbarui terus sistem operasi dan antivirus yang memiliki penangkal spam.

aplus.net TEMPO Interaktif, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.