Laman

Senin, 06 Desember 2010

Pos dana yang harus disiapkan saat kehamilan dan persalinan

Tunda Gaya Hidup demi Biaya Kelahiran Menyiapkan kelahiran bayi, ada 2 pos dana yang harus disiapkan: biaya kehamilan dan belanja barang-barang bayi, serta biaya persalinan. Berikut trik dari perencana keuangan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Cek fasilitas kesehatan dari kantor. Apakah kantor membayari pemeriksaan kehamilan dan persalinan? Jika ya, berapa plafonnya? Jenis kamar apa yang mendapat penggantian? Jika kantor membiayai kelas I sedangkan Anda ingin kamar VIP, artinya Anda harus membayar selisihnya. Jika kantor tidak mengganti, berarti siap-siap membayar sendiri biaya kehamilan dan persalinan.

Apakah dana sudah siap? Jika harus membayar sendiri, idealnya dana sudah direncanakan sejak awal pernikahan, yaitu rencana jangka pendek “punya anak” dalam waktu 1-3 tahun, yang disimpan di tabungan, deposito, atau reksadana pasar uang. Dianjurkan reksadana pasar uang, sebab risikonya paling rendah, target keuntungan bersaing dengan bunga deposito, dan dananya mudah ditarik. Tabungan tidak dianjurkan sebab mudah “disabotase” alias diambil untuk kepentingan di luar biaya kehamilan dan persalinan. Sedangkan deposito dikenai biaya penalti bila dicairkan sebelum jatuh tempo.
Saat menyiapkan dana, tetapkan standar tertinggi. Misalnya, anggarkan “bersalin secara Caesar di kamar VIP”. Tujuannya untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Jika ternyata Anda bisa bersalin normal di kamar kelas 1, masih ada dana sisa sebagai simpanan.

Jika belum menyiapkan dana sama sekali, pilihannya: adakan dana standby dengan cara menjual aset, dan dananya diinvestasikan. Cara lain, segera berhemat dan menabung. Agar uang cepat terkumpul, ubah prioritas pengeluaran bulanan. Pengeluaran bulanan terbagi 4:
  • Investasi (tabungan dan deposito).
  • Pengeluaran rutin (makan, tagihan listrik, air, transportasi).
  • Cicilan hutang (KPR, kartu kredit).
  • Lifestyle (makan di luar, ngopi, belanja fashion).
Dalam kondisi normal, lifestyle bisa ditoleransi hingga 20% dari penghasilan dengan syarat investasi dan cicilan tidak terganggu. Namun saat harus mengumpulkan biaya kehamilan dan persalinan, kurangi anggaran lifestyle yang 20% itu, sebab biaya kehamilan dan persalinan tidak boleh mengganggu tabungan dan investasi.

Pangkas biaya lifestyle! Caranya, kurangi makan di luar, ngopi, salon, nonton, belanja fashion, rokok, internet broadband, dan hiburan lainnya. Penghematan 2 hingga 3 juta rupiah per bulan dari pos itu “menutup” biaya 1 kali periksa kehamilan, dan sisanya ditabung untuk biaya bersalin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.