Laman

Kamis, 16 September 2010

Kematian tim Waranty Sukhoi : Parade Sukhoi Tetap Warnai HUT TNI

ANTARA/Sahrul Manda/rj

JAKARTA--MI: Penyelesaian tiga pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM terancam molor karena tiga kru tim warranty (garansi) meninggal dunia. Kementerian Pertahanan menjamin parade pesawat Sukhoi pada HUT TNI 5 Oktober mendatang tetap dilaksanakan.

Parade akan dilaksanakan menggunakan empat pesawat Sukhoi yang ada sebelumnya. Ini disampaikan Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Brigjen TNI I Wayan Midhio di Jakarta, Kamis (16/9).

"Tetap dilaksanakan, karena masih ada empat Sukhoi yang dioperasikan sejak 2004. Selain itu, juga ada pesawat F16," ujarnya.

Namun demikian, Kementerian Pertahanan tetap mendesak agar tim warranty pesawat Sukhoi dari Rusia menyelesaikan perakitan pada 25 September 2010. "Berdasarkan kontrak, pada tanggal itu harus sudah selesai. Karena dijadwalkan dari pihak Rusia menyerahkan kepada Menteri Pertahanan untuk selanjutnya diserahkan kepada TNI Angkatan Udara. Jadi saat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka untuk menyelesaikan," tuturnya.

Setelah diserahterimakan, tiga pesawat itu akan menjalani proses uji terbang agar siap dipakai pada 5 HUT TNI. Ia berharap, meninggalnya tiga anggota tim dari Rusia tidak berpengaruh banyak terhadap kerja tim. (NJ/OL-5)

Ambruknya jalan RE. Martadinata Akibat Rusaknya Lingkungan Jakarta

Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara Amblas (Foto: Koran SINDO)

JAKARTA - Pemerintah diminta serius menangani kerusakan lingkungan khususnya di wilayah Ibu Kota Jakarta. Amblasnya Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara kemarin menjadi contoh kecil kerusakan lingkungan akibat gerusan abrasi pantai.

Ahli Geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Imam Sadisun menjelaskan, persoalan di Jakarta seperti penurunan permukaan tanah terjadi akibat penggunaan air tanah yang berlebih termasuk pembangunan gedung bertingkat seperti apartemen dan pusat perbelanjaan.

"Ini harus ditangani serius, karena persoalan seperti itu sudah terjadi sejak dulu dan dikhawatirkan bertambah parah," kata Imam saat berbincang dengan okezone melalui sambungan telepon, Kamis, (16/9/2010) malam.

Menurut dia, pemerintah setempat harus segera memproteksi kawasan di bibir pantai dari erosi abrasi. "Harus diberi tambahan material yang kuat dan tahan seperti beton atau batu besar yang dipasang di sisi pantai untuk menghalangi erosi pantai," sambungnya.

Seperti diketahui, Jalan RE Martadinata amblas sepanjang 100 meter. Diduga amblasnya jalan tersebut karena konstruksi bagian penyangga jalan tak mampu menahan erosi pantai.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan perbaikan jalan akan menghabiskan dana Rp7 miliar. Diharapkan dalam waktu tiga bulan, jalan utama lalu lintas truk barang ke Pelabuhan Tanjung Priok itu bisa selesai. (fer)

Jum'at, 17 September 2010 - 06:40 wib

Ferdinan - Okezone

About

Diberdayakan oleh Blogger.