Tidak sedikit calon ibu terutama calon ibu baru yang takut menghadapi persalinan, terutama terhadap rasa sakit yang akan dihadapi. Bayangan rasa sakit akan persalinan normal tidak jarang membuat calon ibu lebih memilih persalinan melalui jalan operasi cesar, padahal rasa sakit pasca operasi tidak kalah menyakitkan. Namun sekarang rasa sakit tersebut bisa disiasati dengan berbagai metode termasuk sekarang tren yang paling baru adalah melahirkan di dalam air atau dikenal dengan water birth.
Sebenarnya melahirkan di dalam air bukanlah hal yang baru. Metode ini muncul di Rusia tahun 1960-an, yang diperkenalkan olehy Igor Tjarkovsky. Selanjutnya berkembang di Perancis akhir tahun 60-an, dan Amerika tahun 1961. Namun di indonesia metode ini tergolong sangat baru. Beberapa rumah sakit sudah menyediakan fasilitas bersalin di dalam air ini. Beberapa ibu yang sudah mencoba metode ini mengakui berkurangnya rasa sakit secara signifikan dan jauh lebih nyaman, termasuk yang sudah mencobanya adalah artis penyanyi Oppie Andaresta.
Berbbagai penelitian membuktikan melahirkan di dalam air dapat mengurangi tekanan di daerah perut, membuat kontraksi lebih efisien, dan peredaran darah menjadi lebih baik. Selain itu, air membantu merilekskan otot-otot panggul sehingga membantu memperlancar proses persalinan dan dapat menurunkan tekanan darah saat calon ibu merasa cemas. Air yang hangat juga membantu melenturkan vagina, vulva, dan perineum, sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya cedera.
Pada dasarnya proses persalinan hampir sama dengan proses persalinan normal, namun tempatnya saja yang berbeda. Calon ibu melahirkan di dalam bak berisi air, dalam ruangan dengan cahaya remang-remang diiringi musik lembut. Bak harus cukup besar sehingga mampu menampung tubuh ibu agar bisa duduk dengan nyaman dan air mencapai ketiak ibu, menutupi perut hingga batas bagian bawah payudara. Volume air di dalam kolam berada di bawah pusar ibu, baik ketika proses melahirkan dengan duduk, berdiri atau sambil tiduran.
Selama proses persalinan, suhu air terus dipantau dan disesuaikan dengan suhu air ketuban, yaitu pada kisaran 32 hingga 36 derajat Celcius. Demikian juga suhu ibu terus dipantau secara teratur.
Ada beberapa syarat untuk melakukan proses melahirkan melalui media air ini. Pertama, proses kelahiran dikehendaki melalui jalan lahir normal. Kedua, tidak ada infeksi. Ketiga, posisi bayi dalam rahim pada kondisi normal, tidak terbalik (sungsang). Keempat, ibu tidak memiliki penyakit menular, Dan kelima, ketuban belum pecah sebelum masuk ke dalam kolam air.
Ibu takut akan rasa sakit pada persalinan normal? Mengikuti tren baru dengan cara melahirkan di dalam air ini dapat menjadi pilihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar