Laman

Rabu, 16 Juni 2010

500 Pewaralaba Ditargetkan Go International


JAKARTA--MI: Dalam lima tahun ke depan, pewaralaba Indonesia yang go international mencapai 500 unit atau tumbuh 100 pewaralaba setiap tahunnya.

Demikian disampaikan oleh Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Amir Karamoy usai peluncuran Program Ekspor Waralaba dan Penyerahan Sertifikat Profesional Waralaba di Jakarta, Rabu (16/6). "Diharapkan bisa dicapai dalam lima tahun ada 500 pewaralaba," katanya.

Amir menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 900 pewaralaba. Dari jumlah tersebut, baru ada sekitar 10 pewaralaba yang mampu go international saat ini. "Sekarang baru sepuluhan. Ada seperti Sour Sally, JCo. Itu kan punya Indonesia, tapi sudah mampu keluar," ujarnya.

Menurut Amir, waralaba Indonesia dimungkinkan paling banyak masuk ke sektor makanan dan minuman. Di sektor inilah pertumbuhan waralaba Indonesia paling tinggi tiap tahunnya. Hingga saat ini, jumlah waralaba makanan minuman mencapai 50% dari keseluruhan yang ada. "Pertumbuhannya mencapai 40% per tahun," ujarnya.

Selain makanan minuman, sektor lain yang prospektif untuk waralaba bisa tembus ke jalur internasional adalah pendidikan, dan spa. Untuk bisa go international, yang menjadi syarat utama adalah berbudaya Indonesia, mencerminkan Indonesia, dan bahan bakunya minimal 60% asli Indonesia.

"Kalau batik itu sudah pasti Indonesia. Kalau ada Tony Jack, itu sama sekali bukan Indonesia namanya. Tapi kan di belakangnya ditambah Indonesia. Sama juga dengan High Scope Indonesia. Itu bagus," katanya.

Pengutamaan identitas Indonesia dalam bisnis waralaba yang akan go international tersebut, katanya, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan value product,/i>. "Jadi kita tidak hanya ekspor produk, tapi juga merek Indonesia," ujarnya.

Negara yang menjadi tujuan utama waralaba Indonesia saat ini adalah ASEAN dan Timur Tengah. Pendiri dan konsultan international Franchise Business Management Burang Riyadi mengatakan dipilihnya Timur Tengah sebagai tujuan pemasaran waralaba Indonesia karena negara tersebut menyukai kekhasan kreativitas produk Indonesia. "Mereka suka dengan aneka kreativitas produk kita yang khas. Seleranya pas," ujarnya.

Target pencapaian pewaralaba yang go international, kata Burang, merupakan cara yang optimal untuk menggenjot banyaknya pewaralaba yang mampu mengembangkan jaringan bisnisnya di luar negeri. Untuk pasar ASEAN, Burang mengungkapkan, selama ini negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina aktif menarik investasi masuk. "Tidak ada salahnya waralaba juga kita genjot ke sana," katanya. (Ndu/OL-5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.