Laman

Selasa, 15 Juni 2010

Harga Barang Lewat Pelabuhan Bakal Naik


SURABAYA - SURYA- Mulai 1 Juli 2010, tarif jasa kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya naik 7 hingga 9 persen. Selain untuk penyesuaian, kenaikan itu juga dalam upaya efisiensi oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III.

General Manager PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak Udaranto mengatakan, penyesuaian tarif itu terpaksa diberlakukan, mengingat dalam 10 tahun terakhir pihaknya belum melakukan penyesuaian tarif. Padahal, cukup banyak investasi untuk perbaikan layanan pelabuhan.

“Sebelum penyesuaian ini diputuskan, kita sudah mengundang seluruh asosiasi dan pengguna jasa di Pelabuhan Tanjung Perak untuk bicara,” kata Udaranto di kantornya, Selasa (15/6).

Semula, kata dia, Indonesian National Shipowners Association (INSA) sempat menolak, sehingga penyesuaian tarif ditunda 1 Juli nanti. Namun, akhirnya disepakati penyesuaian tarif sebesar 7-9 persen.

Ia mencontohkan, saat ini tarif jasa dermaga untuk barang dalam kemasan mencapai Rp 42.750 per kontainer 20` dan Rp 64.600 per kontainer 40`.

Untuk tarif pelayanan barang tidak dalam kemasan Rp 1.700 per ton dan hewan Rp 2.400 per ekor. Nantinya barang tidak dalam kemasan akan diberlakukan sama Rp 1.700 per ton. Yang dibedakan hanya hewan Rp 2.400 per ekor.

Sementara, tarif labuh menjadi Rp 95 per Gross Tonage (GT) per 10 hari. Untuk tarif tambat dermaga beton mencapai Rp 95 GT, tambat breasting dolphin Rp 48 per GT, dan dermaga pinggiran Rp 34 per GT.

“Selain penyesuaian tarif ini, kita juga menyepakati permintaan kalangan asosiasi dan pengguna jasa untuk meningkatkan layanan pelabuhan,” jelas Udaranto, didampingi Gatot Suprijono, Deputi GM PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak.

Investasi untuk peningkatan layanan itu di antaranya melakukan perbaikan dan penambahan 204 bantaran fender di Pelabuhan Berlian, Pelabuhan Jamrud, Pelabuhan Mirah, dan Pelabuhan Nilam.

“Butuh investasi tak sedikit dan ini bisa dicapai jika tarif lama disesuaikan,” timpalnya.

Ketua Gabungan Importir Seluruh Indonesia (Ginsi) Jatim Judy Purwoko menandaskan, penyesuaian tarif jasa dan kapal ini akan berdampak terhadap harga barang, baik bahan baku maupun barang konsumsi yang melalui pelabuhan ini.

“Namun, dampaknya masih akan kita lihat. Apakah ada penyesuaian harga jual barang, semua tergantung volume. Kalau volume besar mungkin tak terasa,” ulas Judi.

Ia memperkirakan, pengusaha tak akan gegabah menentukan harga jualnya. Selain memerhatikan kondisi pasar, mereka juga akan menghitung seluruh biaya produksi.

“Kalau yang diimpor bahan baku mungkin kenaikannya tak sampai 1 persen. Tapi, kalau barang impor jenis konsumsi, pasti pengaruh terhadap kenaikan harga jual bisa lebih dari 1 persen,” ungkapnya.

Direktur PT Siantar Top Tbk, Armin juga mengakui, kenaikan tarif jasa kapal akan memengaruhi biaya produksi, yang ujung-ujungnya berdampak pada harga barang.

“Masih kita jajaki dampaknya. Saya memperkirakan, harga jual naik sangat kecil,” ulasnya.ndio

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.