Laman

Selasa, 08 Juni 2010

Keterampilan Tangan Si Satu Tahun


Perkembangan yang terlihat jelas selama dua tahun pertama kehidupan seorang anak adalah kemampuannya untuk merangkak, berjalan dan berlari. Tapi tahukah Anda bahwa setelah ulang tahun pertamanya, kemampuan motorik halus si kecil juga berkembang pesat. Sebagai ‘pegangan’ Anda, berikut ini ada empat jenis ‘keterampilan tangan’ yang akan ia kuasai.

Yang bisa ia lakukan: Memungut benda-benda berukuran kecil dengan jari-jarinya. Ia juga senang meraup benda-benda berukuran kecil, memasukkannya ke tempat lain, dan mengeluarkannya lagi. Untuknya ini adalah permainan yang mengasyikkan sehingga ia senang melakukannya berulang-ulang.


Kapan ini terjadi: pada kisaran usia 12 hingga 15 bulan

Artinya: Si kecil mulai memahami bahwa benda yang berukuran kecil dapat dimasukkan ke benda lain yang berukuran lebih besar dan dikeluarkan lagi. Ia juga semakin pede dengan kemampuannya menggunakan jari telunjuk dan ibu jarinya untuk memungut benda-benda berukuran kecil.

Apa yang bisa Anda lakukan: Seusia ini anak-anak cenderung senang memasukkan apa saja yang dipegangnya ke dalam mulut. Karena itu Anda mau tidak mau harus waskat terhadap apa yang dipegang si kecil. Untuk melatih keterampilan yang satu ini, Anda bisa memberinya finger foods, seperti keju atau wortel yang dipotong kecil-kecil, atau sereal. Tapi pastikan bahwa makanan tersebut cukup lunak untuk dikunyah, bergizi dan diameternya tidak kurang dari 1,5 cm (agar anak tidak tersedak). Dengan begini, si kecil dapat terus unjuk kebolehannya sambil memperoleh asupan bergizi. Dan Anda pun terbebas dari rasa khawatir.

Yang bisa ia lakukan: Merangkai manik-manik besar ke dalam tali atau benang yang tebal/besar. Sebagai patokan memilih benda yang akan dirangkai, pilih yang kira-kira seukuran pipa tisu gulung.

Kapan ini terjadi: pada kisaran usia 15 sampai 18 bulan.

Artinya: Si kecil telah mampu menggunakan kedua tangannya dengan kompak untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Istilahnya bimanual skills.

Apa yang bisa Anda lakukan: Selama permainan ini, sekali lagi Anda harus melakukan waskat. Jangan berikan manik-manik kecil atau benda-benda berukuran kecil lainnya yang sekiranya dapat menimbulkan bahaya. Anda dapat memberinya contoh merangkai terlebih dahulu. Jika ia membutuhkan bantuan, pegang tangannya dan tuntun lah.

Yang bisa ia lakukan: Menyusun balok. Mulanya si kecil mungkin hanya bisa menyusun 2 atau 3 balok. Tapi semakin mendekati 2 tahun, ia akan mampu ‘membangun’ menara dari 4 atau 6 balok.

Kapan ini terjadi: 18 bulan ke atas

Artinya: Si kecil mulai menguasai kontrol atas tangannya. Untuk anak, keterampilan ini cukup sulit lho! Sebab selain memungut, ia juga harus mampu meletakkan benda tersebut secara hati-hati pada tempat yang ia inginkan.

Apa yang bisa Anda lakukan: Sediakan berbagai ukuran balok yang terbuat dari bahan-bahan yang cukup ringan. Biarkan si kecil berkreasi dengan balok-balok tersebut. Bila Anda melihat adanya tanda-tanda frustasi, bantu lah ia.

Yang bisa ia lakukan: Makan sendiri dengan menggunakan sendok atau garpu. Mungkin Anda merasa gemas melihat gaya makan si kecil yang alon-alon asal kelakon. Belum lagi sepertinya lebih banyak makanan yang berceceran daripada yang masuk ke mulut. Tapi Anda harus ingat, bahwa anak mampu memasukkan makanan (biarpun hanya secuil) ke dalam mulutnya dengan menggunakan sendok, adalah suatu pencapaian besar!. Menurut Ramey, Ph.D. co-author dari Right from Birth, pada usia 2 tahun barulah seorang anak bisa lebih ‘terampil’ menyuap.

Kapan ini terjadi: 18 bulan ke atas.

Artinya: Si kecil mulai lebih awas terhadap hubungan yang terjadi antara dirinya dengan benda-benda yang ada di sekitarnya. Ia berusaha untuk membuat tangannya mencapai mulutnya dengan menggunakan sendok, sekaligus berusaha mengarahkan sendok ke mulut pada posisi yang tepat. Ini nggak gampang lho!.

Apa yang bisa Anda lakukan: Biarkan saja ia ‘makan’ dengan berantakan. Puji lah setiap kali ia bisa menyendok makanan dengan benar dan menyuap ke mulutnya tanpa tumpah. Semakin sering ia berlatih makan sendiri, semakin besar pula kesempatannya untuk mengasah orientasi visual-spasialnya. Kelak, bila ia telah mahir makan sendiri, baru lah Anda mengajarinya table manners. (EG)
Simak pengalaman Dini dan Lucy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.