Laman

Kamis, 10 Juni 2010

Nasib Opel Berada di Ujung Tanduk


wsws.org/carscoop.com

JERMAN, KOMPAS.com — Nasib kelanjutan merek General Motors (GM) di Eropa, Opel, makin tak jelas. Pasalnya, rencana bantuan talangan senilai 1,1 miliar euro (Rp 12,18 triliun) dari Pemerintah Jerman pupus. Situasi ini membuat Opel harus mencari sumber pendanaan lagi jika ingin eksis di dunia otomotif.

"Saya yakin pihak GM punya sumber dana yang lebih tepat. Negara ini bukan wirausahawan yang baik bagi Opel," ujar Menteri Ekonomi Jerman Rainer Bruederle, seperti dilansir Bloomberg, hari ini.

Bruederle mengatakan, pihak GM hingga kini memiliki likuiditas bebas senilai 10 miliar euro (Rp 110,8 triliun) setelah membayar utang kepada Pemerintah Amerika Serikat dan Kanada. Dalam kuartal pertama tahun ini, GM bahkan telah menggenggam keuntungan mencapai 865 juta dollar AS (Rp 7,9 triliun) untuk pertama kali setelah tiga tahun mengalami kerugian. Sementara Benua Biru menjadi satu-satunya wilayah yang tak merugi.

Penolakan dana talangan dari Pemerintah Jerman membuat pertanyaan besar. Pasalnya, Opel sempat menolak kesepakatan yang dianjurkan Kanselir Jerman Angela Merkel untuk menjual kepemilikan saham mayoritas ke Magna International Inc, November 2009. Kini, Opel dipastikan harus kembali mem-PHK lebih banyak karyawan di Eropa.

Seperti diketahui, GM tengah mencari dana talangan senilai 1,92 miliar euro dalam bentuk pinjaman bergaransi dari negara-negara di Eropa. Dana digunakan untuk merestrukturisasi pabrik di Antwerp, Belgia, dan menghindari PHK massal 8.300 pekerja dari total 48.000 pekerja.

Pihak GM menyatakan akan terus mencari opsi-opsi lain, termasuk berbicara dengan negara di Eropa lainnya, untuk kemungkinan mendapat dukungan. Nick Reilly, chief executive officer, mengatakan, saat ini Opel punya sinyal bagus dari Pemerintah Polandia dan juga masih berhubungan dengan Spanyol.

Dari dokumen PricewaterhouseCoopers dari Pemerintah Jerman yang dimiliki Bloomberg, GM tengah mengejar pinjaman 333 juta euro dari Inggris, 437 juta euro dari Austria, serta dari Spanyol dan Polandia senilai 50 juta euro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.