Laman

Jumat, 11 Juni 2010

Ray Sahetapy: Gisca, I Love You

Indira Dania Sibarani


Ray Sahetapy


Liputan6.com, Jakarta: Ray Sahetapy tak kuasa menangis, ketika menyaksikan putrinya, Giska Putri Agustina, memasuki liang lahat. Ia memang berusaha tegar. Namun rasa kehilangan bercampur penyesalan tak hilang dari pria yang sudah bercerai dari Dewi Yull itu. Gizca yang meninggal karena kanker kelenjar otak adalah putri semata wayang Ray dan Dewi.

"Saya tidak sempat berbicara pada Gisca sebelum dia pergi. Pada saat dia sadar, Gisca sempat menanyakan saya. Lalu, Dewi Yull telepon. Saya bilang sama Dewi, tatap mata Gisca dan sampaikan cintaku padanya. Gisca, I love you," ujar Ray yang didampingi isterinya.

Jika bisa meminta waktu kepada Sang Pencipta, Ray ingin sekali berbicara kepada puterinya. Walau hanya satu menit. Rasa kehilangan mendalam membuatnya tak kuasa mengekspresikan kesedihannya.

Ray yakin bahwa semua itu sudah ditakdirkan. Meski ia tak sempat berbicara kepada Gisca, ia senang berada disamping Gizca di saat terakhirnya.

Duka yang dialami Ray dan Dewi Yull, juga dirasakan oleh mantan mertua Gisca. "Kami sekeluarga merasa kehilangan. Ketika Gisca masih sehat, saya sering chatting dengannya untuk menanyakan kabar," tutur Didi I Kuntadi.

Sementara itu, Dewi Yull kepada tim Hot Shot, Jumat (11/6) sempat mengungkapkan perasaannya sebelum melepaskan kepergian puterinya untuk selamanya. "Hari ini saya kembalikan titipan Allah yang sudah saya rawat selama 28 tahun," ujarnya.

Siang hari jenazah dishalatkan di masjid dekat rumah duka, sebelum akhirnya dihantar ke Taman Pemakaman Umum Blender, Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 15.00 WIB. Jenazah Gisca dimakamkan dekat pemakaman keluarga di pusaran neneknya. Setelah didoakan bersama, Ray Sahetapy turun ke liang lahat memasukkan jenazah anaknya [baca:Putri Dewi Yull Dimakamkan di TPU Blender]

Sebelum menaburkan bunga di makan puterinya, Ray Sahetapy sempat menyampaikan salam perpisahan sambil berusaha menahan tangis.

"Gisca adalah puteri kami yang lahir 28 tahun lalu. Dengan sakit yang dideritanya, ternyata itu merupan jalan untuk kembali kepada Sang Pecipta. Gisca, I love you so much." ucap Ray sambil menangis di tertunduk di makan puterinya.(IDS/SHA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.