Laman

Selasa, 08 Juni 2010

Usir si Sibuk dari Agenda Anda

Untuk mengurangi kesibukan, cobalah membuat daftar janji yang menjadi prioritas. (Foto: Google)
MERASA jadwal sehari-hari terlalu padat? Apakah tak punya waktu untuk memanjakan diri sendiri? Inilah saatnya meneliti kembali aktivitas Anda dan mengenyahkan kegiatan yang tidak berguna.

Pernahkah Anda merasa bahwa Anda hidup seperti robot? Bangun dengan alarm di pagi hari, sarapan pagi, bersiap-siap menuju kantor, terjebak macet di jalan, pekerjaan yang sudah menumpuk, sampai menyiapkan berbagai dokumen penting sebelum rapat. Dan semuanya akan berlangsung terus-menerus sepanjang waktu hingga Anda menemukan diri Anda kelelahan di malam hari.

Mungkin ada sebagian orang yang berkhayal andai semua pekerjaan tersebut bisa dilakukan oleh robot. Tapi kenyataannya, semua orang harus mengerjakan pekerjaannya sendiri. Banyak yang terpaksa harus bekerja lembur hingga kesibukan akhirnya menjadi ”penyakit” modern yang timbul di masa sekarang.

Kaum perempuan yang bekerja bahkan bisa merasakan beban yang lebih berat lagi. Tuntutan untuk menjadi ”perempuan super”, membuat mereka harus bisa menjadi pekerja, istri, sekaligus ibu yang baik. Bayangkan, betapa berat rasa stres yang bisa mereka rasakan.

Pertanyaannya sekarang, bisakah kesibukan tersebut menjadi hal yang tidak meresahkan? Bisakah kesibukan dihilangkan? Rasanya tidak mungkin, tapi ternyata bisa juga dilakukan. Berikut cara yang bisa dilakukan untuk menyingkir dari kesibukan, seperti dikutip dari womensmedia.com.


Lepas beberapa komitmen

Salah satu cara untuk bisa mendapatkan waktu luang ialah dengan melepaskan beberapa komitmen atau janji terhadap sesuatu. Pasalnya, banyak orang yang melakukan komitmen yang terlalu banyak atau berlebihan. Cobalah buat daftar komitmen atau janji yang telah dibuat dan hilangkan yang tidak masuk kategori prioritas. Walau dulu telah mengucapkan komitmen, belum tentu Anda harus melaksanakannya seumur hidup.

Satu hal yang sering membuat seseorang meninggalkan komitmennya ialah karena tak ingin mengecewakan orang lain. Kenyataannya, saat Anda meninggalkan komitmen tersebut, orang-orang yang Anda tinggalkan akan tetap bertahan dan berjalan tanpa Anda. Segala kekhawatiran yang Anda risaukan sesungguhnya hanya ada di kepala Anda.

Hal lainnya, memang sulit untuk meninggalkan hal atau pekerjaan yang Anda sukai. Bagaimanapun juga, tak mungkin jika Anda melakukan semuanya. Ini ibarat Anda datang ke restoran yang Anda sukai, memesan semua menu yang ada dan ingin menghabiskan semuanya seorang diri. Intinya, untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal, Anda harus mau membuat komitmen seminimal mungkin.


Buat rencana

Saat kita sampai di tempat kerja, hal pertama yang dilakukan pasti membuka komputer atau membuat minuman. Namun, cobalah untuk melakukan hal lain selain dua hal tersebut, yaitu duduk dua menit di meja dan membuat rencana singkat tentang hal-hal yang ingin dikerjakan hari itu.

Anda bisa membuat catatan singkat yang bisa menjawab tiga pertanyaan ini. Apa prioritas Anda hari ini? Jika Anda hanya mampu menyelesaikan satu pekerjaan dalam sehari, pekerjaan mana yang akan membuat Anda merasa sangat puas? Apakah ada pekerjaan yang membuat pikiran Anda menjadi resah?

Dari tiga jawaban tersebut, pilih yang manakah yang akan Anda kerjakan. Kemudian kerjakan pekerjaan tersebut dalam waktu satu setengah jam, sebelum Anda mengizinkan diri Anda sendiri untuk membuka e-mail.


Jauhi e-mail dan situs yang tak berhubungan dengan pekerjaan

Terlalu lama mengurusi email dan membuka situs yang tak ada hubungannya dengan pekerjaan bisa menjadi penyebab kesibukan sekaligus pertanda manajemen waktu yang buruk. Biasanya seseorang akan memeriksa email saat tidak tahu pekerjaan yang selanjutnya harus dikerjakan atau saat pekerjaan berikutnya terasa sulit untuk dikerjakan. Cobalah Anda hitung berapa kali Anda membuka email saat Anda tak tahu harus melakukan apa, maka Anda akan takjub akan hasilnya.

Para ahli manajemen kerap mengibaratkan kebiasaan mengintip emaildan situs sebagai saat komputer menghabiskan banyak energi untuk mengerjakan dua hal yang berbeda. Saat Anda membuka dan menutup program software yang berbeda, maka komputer akan membutuhkan beberapa waktu untuk mengerjakannya.

Begitu juga dengan otak Anda saat harus mengerjakan dua hal yang berbeda di saat yang bersamaan. Energi Anda akan habis karenanya, dan waktu Anda akan banyak terbuang.

Cara terbaik agar tak terdistraksi gangguan e-mail dan situs, cobalah untuk tidak membuka sama sekali kedua program tersebut. Lakukan pengecekan hanya di waktuwaktu tertentu, misalnya dua atau tiga jam sekali. Tandai e-mail-e-mail yang tidak harus membutuhkan jawaban segera, dan jawab keesokan harinya. Buat juga pesan template dari informasi yang sifatnya umum, misalnya soal profil perusahaan.


Minta bantuan

Terkadang, setiap orang membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan kantor. Begitu juga dengan urusan di rumah maupun dalam urusan pertemanan. Jadi, jika Anda membutuhkan bantuan rekan kerja untuk menyelesaikan pekerjaan, membutuhkan bantuan pasangan untuk menyelesaikan pekerjaan di rumah, seperti memasak dan menjaga anak-anak, atau membutuhkan bantuan sahabat untuk mengantarkan Anda ke suatu tempat, katakan saja kepada mereka.

Sering kali meminta bantuan dianggap sebagai tanda kelemahan seseorang. Padahal dengan meminta bantuan, artinya dia sudah berani mengutarakan keinginannya. Percayalah bahwa orang-orang yang ada di sekeliling Anda akan dengan senang hati membantu Anda. Karena suatu saat nanti mereka juga akan membutuhkan bantuan Anda.


Belajar berkata ”tidak”

Pada sebagian orang, berkata ”tidak” sulit untuk dilakukan. Entah dengan alasan menyenangkan orang lain atau takut membuat mereka kecewa, berkata ”ya” menjadi semacam jawaban yang otomatis keluar saat dimintai pertolongan. Jika penyesalan keluar saat berkata ”ya”, maka sudah saatnya bagi siapa pun untuk belajar berkata tidak.

Saat ada permintaan pertolongan dari seseorang dan Anda yakin betul bahwa Anda tak
punya waktu untuk memenuhi permintaannya, maka lakukan penolakan langsung. Cukup katakan bahwa Anda sibuk dan sedang tak punya waktu untuk sebuah janji baru. Katakan dengan tegas tanpa perlu mengeluarkan kata-kata yang sentimental atau penuh emosi.

Cobalah beri penghargaan untuk diri Anda sendiri seperti Anda menghargai orang lain. Hargai kebutuhan Anda untuk memiliki waktu beristirahat, santai, bersenang- senang, dan memiliki waktu yang berkualitas untuk diri Anda sendiri.
(Koran SI/Koran SI/tty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.