Jakarta, RMexpose.Satya Witoelar dianggap sukses membuat SkyEight disegani oleh perusahaan situs di luar negeri. Dia dikenal sangat piawai membuat aplikasi situs. Sebagian kliennya merupakan perusahaan kakap.
SATYA memang berhasil mengembangkan piranti perangkat lunak bersama beberapa temannya. Kini bersama timnya, jebolan Universitas Parahyangan Bandung ini mampu membuat Yahoo Inc, perusahaan yang berpusat di California, Amerika, kesengsem untuk mengakuisisi situs jejaring sosial milik SkyEgiht yang bernama Koprol.com.
“Koprol memperluas wilayah cakupan pangsa Yahoo dalam layanan jejaring sosial. Situs ini fokus kepada interseksi lokasi, kekhasan lokal dan pengalaman pengguna yang menjadi tren penting di seluruh dunia,” katanya di Jakarta, baru-baru ini.
Baginya koprol.com juga memungkinkan pengguna berinteraksi dan berbagi pengetahuan tentang komunitas mereka melalui ponsel mobile. Berbagai fitur tersedia di situs. Fitur ini terhubung satu sama lain yang juga bisa berbagi foto dan informasi. “Inilah kekuatan utama koprol.com,” tambahnya.
SkyEight merupakan perusahaan pengembang perangkat lunak yang didirikan oleh anak Indonesia. Selain ahli dalam pengembangan aplikasi web, Satya juga jago dalam legacy system, media sosial hingga aplikasi facebook. Klien SkyEight mayoritas perusahaan besar di Indonesia seperti Astra Daihatsu Motor dan Komatsu Indonesia.
Sebagai Chief Creative Officer SkyEight, Satya bertanggung jawab membuat arsitektur informasi dan desain antar muka website dan aplikasi untuk kliennya. Hal inilah yang membuatnya menjadi salah satu kunci resep dalam membuat deal dengan kliennya.
“Saya juga bertanggung jawab melaksanakan tugas komunikasi dengan pers dan komunitas sehubungan dengan koprol,” kataSatya sambil tersenyum.
Selain di SkyEight, kini dia menjabat sebagai Senior Associate di InterMatrix Communication yang menyediakan jasa humas untuk perusahaan-perusahaan besar.
“Sebelum di SkyEight, saya seorang web desainer freelance selama sembilan tahun dengan nama Tulakom Web Design, dengan spesialisasi pembuatan website dengan tema komunitas,” jelasnya.
Dia menceritakan, kala itu klien Tualkom sangat beragam. Mulai dari jasa profesional, figur publik, organisasi nirlaba seperti Jhon Hopkins University, Indonesia Corruption watch sampai merek international seperti Unilever, Toyota dan Danone. DWI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar