Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan (paling kanan) didampingi para dealer pada peluncuran Toyota Car for Tree di Jakarta, Rabu (7/7). (ANTARA/Virna)

Jakarta (ANTARA News) - Melalui program "Toyota Car For Tree", PT Toyota Astra Motor (TAM) menyisihkan sebagian laba penjualan hingga Rp4 miliar untuk penanaman dan perawatan pohon.

"Kita akan sisihkan dari laba penjualan Rp3,5 hingga Rp4 miliar untuk penjualan periode Juli hingga Desember 2010," kata Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Johnny Darmawan, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, jumlah dana yang disisihkan tersebut berdasarkan asumsi pasar otomotif nasional 550.000 unit, dengan pangsa pasar Toyota di dalamnya sebesar 35 persen.

Ia menjelaskan pelaksanaan program tersebut menjalankan filosofi yang dipegang Toyota secara global, dimana fokus utama tidak sekedar berjualan tetapi juga mencari cara menjaga keseimbangan lingkungan. Sehingga pengembangan produk dengan teknologi ramah lingkungan terus dikembangkan, termasuk mencoba mengembangkan produk yang tidak membuang karbon tetapi justru menyerap karbon.

Tujuan lain dari pelaksanaan penanaman pohon di Indonesia, menurut dia, untuk mendukung program pemerintah penanaman satu miliar pohon. Serta menjalankan komitmen TAM kepada Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta untuk menyumbang satu pohon untuk penjualan satu mobil.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT TAM, Joko Trisanyoto mengungkapkan dana sebesar Rp3,5 miliar hingga Rp4 miliar tersebut kemungkinan akan dapat dikonversikan dengan 100.000 batang pohon beserta dengan biaya perawatannya.

Menurut dia, pada dasarnya memahami adanya siklus alam dan siklus industri yang terjadi di dunia. Dalam siklus alam harmonisasi manusia dengan alam tentu harus terpelihara, sedangkan jika siklus industri berjalan tentu akan berdampak pada perekonomian.

Toyota, ia menegaskan, memiliki misi agar kedua siklus tersebut berjalan beriringan, yakni dengan menselaraskan manufaktur, sumber daya manusia, dan alam.

Ia menambahkan bahwa kondisi saat ini adalah 24 persen karbondioksida yang ada di udara disumbangkan dari transportasi. Sedangkan 17 persen dari jumlah tersebut berasal dari transportasi darat.

Karena itu sebagai langkah nyata mengharmonisasikan antara siklus alam dan industri, ia mengatakan, Toyota bersama dengan jajaran dealer resmi di tanah air secara aktif melaksanakan berbagai program ramah lingkungan.

Pada 2007, program yang dilaksanakan yakni Toyota Forest dan Green Hero dimana lahan seluas 18 hektare di lingkungan pabrik Toyota di Krawang diubah menjadi hutan dengan berbagai jenis tanaman kayu keras seperti akasia, pinus, jati, mahoni, dan 36 spesies tanaman langka untuk tujuan penelitian konservasi.

Tahun 2008, penanaman 10.000 pohon di area 10 hektare di Semarang, Jawa Tengah, penanaman pohon di Cagar Budaya Setu Babakan, serta kerja sama dengan WWF Indonesia melakukan konservasi dan penghijauan kembali di kawasan Gungung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat melalui program "Green NTB".

Program penghijauan yang dilakukan Toyota tahun 2009 yakni pembangunan taman hijau Toyota seluas 1,1 hektare di area kupingan simpangan Yos Sudarso dan Perintis Kemerdekaan. Taman tersebut ditanami sekitar 110 pohon pelindung, 80 pohon hias, dan 1.800 pohon penting yang berfungsi mereduksi karbondioksida di sekitar Jakarta Utara.
(V002/B010)