"Kita bangsa Indonesia sangat prihatin dan menyarankan kedua negara untuk saling menahan diri. Hindari ketegangan dan tembak-menembak," kata Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Rabu (24/11) siang.
Keprihatinan itu, lanjut Faizasyah, bukan sekadar bentuk kepedulian sesama negara Asia, tetapi lebih daru itu. Sekitar 100 km dari lokasi tembak-menembak adalah ibukota Seoul, Korsel. Di sana, banyak tenaga kerja Indonesia yang berdomisili di Seoul. "Melalui kedutaan besar RI di Korea Selatan, kita selalu memantau perkembangan ketegangan kedua negara," bebernya.(gus/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar