Laman

Kamis, 11 November 2010

Kendalikan Tekanan Pekerjaan Selama Hamil



SHUTTERSTOCK
Stres bisa saja mendorong Anda untuk lebih kreatif. Namun untuk bumil, pastikan energi tetap terkendali untuk diri sendiri dan bayi dalam kandungan.

KOMPAS.com — Aktivitas ibu hamil di kantor tak lantas terhenti dengan kondisi kehamilannya, terutama pada masa rentan di trimester pertama. Tekanan pekerjaan bisa mendorong seseorang untuk lebih produktif lagi. Namun, saat hamil, Anda perlu mengontrol aktivitas pekerjaan agar energi bisa terbagi untuk diri sendiri dan bayi dalam kandungan.

Stres menghadapi pekerjaan tak bisa dihindari, tetapi bisa dikontrol, caranya:

Ambil kendali pekerjaan Anda
Buatlah agenda tugas Anda setiap harinya dan berikan prioritas. Jika memungkinkan, komunikasikan sejumlah tugas yang bisa didelegasikan kepada rekan kerja. Jika terdapat tugas tak mendesak, tak perlu memaksakan diri melakukan semua pekerjaan hari itu juga.

Komunikasikan kepenatan Anda
Saat merasa lelah atau penat bekerja, bicaralah untuk meredakan kekhawatiran Anda. Rekan kerja yang memahami kondisi Anda, teman dekat, atau pasangan adalah sejumlah orang yang bisa Anda ajak bicara melepas kepenatan bekerja.

Sugesti diri untuk tetap rileks
Praktikkan teknik relaksasi sederhana, seperti menarik napas perlahan, atau membayangkan diri Anda sedang berada di tempat tenang yang menyenangkan. Jika kondisi fisik ibu hamil dikatakan aman untuk berolahraga, ikuti kelas yoga atau senam hamil untuk relaksasi.

Kurangi aktivitas kerja berisiko komplikasi kehamilan
Selama kehamilan, sebaiknya lakukan pekerjaan yang lebih ramah kehamilan agar terhindar dari risiko komplikasi pada kehamilan. Hindari pekerjaan berisiko seperti:

* Pekerjaan dengan jam kerja terlalu padat dan panjang.
* Pekerjaan yang menuntut Anda berdiri terlalu lama.
* Pekerjaan yang berkaitan dengan mengangkat benda berat.
* Pekerjaan yang berhubungan dengan suara bising.
* Pekerjaan yang berkenaan dengan vibrasi bertekanan tinggi, seperti pabrik yang menggunakan mesin berukuran besar.
* Pekerjaan yang menimbulkan tekanan atau stres level tinggi.

Jika pun pekerjaan semacam ini mau tak mau harus Anda jalani, sebaiknya lakukan komunikasi untuk mencari solusi terbaik. Lakukan konsultasi dengan dokter terkait kondisi kehamilan dan bagaimana menyesuaikannya dengan pekerjaan. Cara lainnya, bicarakan dengan atasan Anda, kemungkinan untuk melakukan sejumlah penyesuaian tugas di kantor selama masa kehamilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.