Laman

Kamis, 18 November 2010

Tahu Bulat UFO ala Fatkhul Yasin

25 Kali Ditolak, Kini 17 Outlet

Merintis usaha baru, tidaklah mudah. Setidaknya inilah yang dirasakan Fatkhul Yasin. Memulai dari nol, pengusaha muda asal Kota Batu ini kini menikmati hasil keringatnya. Dalam tiga bulan, 17 outlet-nya tersebar di Malang Raya.
Fatkhul Yasin, pengusaha tahu buled (bulat) misihu berlabel UFO ini tergolong pengusaha yang ulet. Meski berkali-kali ditolak kemitraan, ia berhasil membuktikan bahwa kerja keras selalu membuahkan hasil.

Jika dilihat dari hitungan bulan, bergerak dibidang bisnis franchise atau waralaba yang ditekuni Fatkhul Yasin, ini memang sangat cepat. Sebab baru mengembangkan usaha tahu buled misihu yang diberinya nama UFO itu sekitar tiga bulan lalu kini dirinya sudah memiliki cabang franchise di mana-mana. Bahkan kini pengusaha muda itu pun akan terus menggenjot pembukaan cabang outlet barunya hingga menjadi 30 outlet.

Tahu misihu, demikian nama jenis tahu yang berbentuk bulat ini dan mirip bakso yang dipesan dari Jakarta ini. Tahu ini lantas dipasarkan dengan label UFO oleh Yasin. Nama UFO diambil karena maknanya spektakuler, dan benda ini selalu jadi tanda tanya.

Lucunya, semula bisnis ini dijalankan tanpa perencanaan dan serba mendadak. “Saya mendapatkan bisnis ini setelah menonton sebuah acara televisi swasta yang menayangkan potret usaha baru. Iseng-iseng saya pun menelepon nomor yang terlihat di rombong produk tahu buled itu,” ujar Yasin, panggilan akrab Fatkhul Yasin.

Setelah berhubungan dengan produsen tahu misihu itu, sepekan kemudian Yasin dihubungi pihak produsen tahu yang akan segera mengirim produk tahu mentahnya. Yasin langsung mengiyakannya. Padahal, saat itu Yasin tak memiliki tempat usaha makanan apapun, apalagi tebersit membuka outlet tahu buled.

“Tapi karena terlanjur bilang iya, akhirnya tahu sebanyak 500 biji itu dikirim. Tapi saat sampai di rumah akhirnya saya bingung, mau dijual ke mana tahu ini karena saya belum punya tempat usaha berjualan,” kenangnya.

Karena tahu bulat-bulat itu sudah terlanjur dibeli, akhirnya kiriman pertama itu hanya dikonsumsi sendiri. Karena jumlahnya terlalu banyak, Yasin pun membagikan ketetangganya.

Namun, karena terlanjur memesan lagi, dua hari kemudian akhirnya kiriman yang sama datang. Yasin pun akhirnya terdesak untuk menjual kembali tahu-tahu ini.

“Saat berjalan keluar rumah di kawasan Batu Paradise di Jl Diponogoro Kota Batu saya menghampiri penjual es teler. Dia saya tawari untuk menjual tahu saya dan dia mau,” ungkapnya.

Berkat kebaikan hati si penjual es, akhirnya Yasin membuka outlet pertamanya di samping penjual es itu. Ia menggunakan meja bekas dan etalase bekas rokok. Tetapi Yasin tak puas, akhirnya dibuatlah gerobak-gerobak cantik dan mulai merambah Kota Malang.

“Target pertama kawasan mahasiswa di Landungsari. Ternyata untuk mencari rekanan maupun menyewa tempat di sana tidaklah mudah, sedikitnya 25 kali saya ditolak untuk mendirikan outlet di sana. Tetapi saya tidak menyerah setiap hari mulai pukul 14.00 WIB hingga 22.00 WIB saya berusaha mendekati warga di sana dan ternyata ada satu orang yang berminat,” jelasnya.

Bertitik tolak dari sanalah, tahu buled misihu UFO akhirnya diminati banyak pebisnis baru yang ingin bermitra dengannya. Saat ini dari 17 outlet yang ada dirinya sudah mampu menghabiskan 5.000 hingga 9.000 butir tahu buled. Angka itu bisa seketika melejit ketika hari liburan, yakni mencapai 15.000 butir tahu.

“Setiap tahu yang sudah digoreng hanya saya jual Rp 500 per bijinya. Rasanya yang berbeda dari produk tahu lainnya serta murah meriah,” tandasnya.

Dengan harga Rp 500 per biji, bisa dihitung omzet usaha Yasin bisa mencapai Rp 2,5 juta hingga Rp 7,5 juta per hari. Wow, menggiurkan bukan?rea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.