Laman

Minggu, 30 Mei 2010

Olah Sampah Pasar Jadi Pupuk Organik

Pasar tradisional di Bantul telah mengolah sampah secara mandiri,menjadi pupuk organik.Sebagai salah satu contohnya Pasar Piyungan telah memiliki mesin khusus mengolah sampah berkapasitas 100 kilogram per hari.

Suhadi,sebagai Kepala Desa Pasar Piyungan,menyampaikan,pengolahan sampah akan mulai dilakukan setelah pasar lama pindah ke lokasi baru.Sampah tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sampah untuk pupuk organik setelah melalui proses pengolahan sampah.Dan ini bisa mengurangi beban masyarakat yang biasa membeli pupuk kimia.Pihak pengelola pasar telah menyiapkan alat pengolah sampah organik.

“Kami menyediakan dua tong sampah,satu untuk organik dan satunya lagi untuk sampah non-organik.Khusus untuk sampah organik kami olah untuk pupuk organik,”katanya.

Kapasitas mesin pengolah sudah cukup memadai,bahkan pengelola menampung sampah organik dari Pasar Wage,yang tempatnya tidak jauh dari Pasar Piyungan.

Produksi pupuk Pasar Piyungan hasilnya sudah mulai dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai pupuk tanaman hias,sayuran,dan juga persawahan.

Selain Pasar Piyungan,Pasar Bantul Juga telah dilengkapi dengan alat pengolahan sampah.Menurut rencana seluruh pasar tradisional yang ada di daerah Yogyakarta akan dilengkapi dengan pengolah sampah sehingga sampah organiknya tidak perlu lagi dibawa ketempat pembuangan akhir,”Kata Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Tradisional Kabupaten Bantul,Gatot Suteja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.