Laman

Jumat, 18 Juni 2010

Korea Selatan-India Sepakat Soal Nuklir



shutterstock
Ilustrasi

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan dan India, Jumat (18/6), sepakat untuk berunding mengenai perjanjian kerjasama energi nuklir. Kesepakatan itu dicapai ketika Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan, Yu Myung-Hwan, bertemu dengan Menlu India SM Krishna di Seoul untuk menghadiri perundingan tingkat menlu tahunan.

Presiden Lee Myung-Bak dan Perdana Menteri India Manmohan Singh, Januari lalu sepakat untuk meningkatkan hubungan mereka pada satu "kemitraan strategis" dan memperluas perdagangan menjadi 30 miliar dolar AS pada tahun 2014 dari 12,2 miliar dolar tahun 2009. Agustus tahun lalu kedua negara menandatangani satu perjanjian perdagangan bebas yang mulai berlaku Januari.

Yu dan Krishna memuji peningkatan volume perdagangan sejak itu. Kementerian itu mengatakan, perdagangan dengan India meningkat 70 persen dalam empat bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yag sama tahun lalu.

Yu meminta bantuan India bagi satu proyek penjual baja Korsel, POSCO, untuk membangun sebuah pengolahan baja di India timur yang terhambat oleh peraturan provinsi dan satu gugatan. Korea Selatan, yang 30 persen listriknya berasal dari tenaga nuklir, ingin mengekspor keahliannya. Menteri Perekonomian Choi Kyung-Hwan mengemukakan kepada wartawan di Tokyo, Jumat, mengatakan India, Malaysia, Filipina dan Finlandia juga menyatakan keiinginan mereka bagi listrik tenaga nuklir Korsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.