Laman

Minggu, 13 Juni 2010

Pencak Silat Awali Piala Dunia

Johannesburg - Surya- Penantian terhadap turnamen sepak bola terbesar sejagat, Piala Dunia (PD) 2010, mencapai titik puncaknya, Jumat (11/6) ini. Janji Afrika Selatan (Afsel) untuk menyuguhkan warna-warni atraksi dan persahabatan sebagai tuan rumah PD 2010 mulai dibuktikan.

Indonesia pun boleh turut berbangga. Meski tidak pernah sama sekali menghadirkan timnya dalam ajang PD, Indonesia ikut meramaikan pesta mengawali PD 2010 ini. Dalam parade menyambut pembukaan PD 2010 di Kota Pretoria, Afsel, Kamis (10/6), delegasi Indonesia yang berpartisipasi lewat penampilan tim pencak silat mendapat sambutan meriah warga Afsel.

Kota Pretoria, tepatnya Stadion Loftus Versfeld di sana, menjadi salah satu tempat pertandingan PD 2010. Yang akan bertanding di sana, antara lain, tim-tim dari Grup C dan D yaitu Amerika Serikat (AS), Aljazair, Serbia, dan Ghana.

Demam sepak bola yang diikuti wakil dari 32 negara –termasuk Afsel– memang mengubah total wajah Afsel. `Benua Hitam` Afrika menjadi penuh warna. Penantian selama empat tahun untuk menyelenggarakan turnamen PD 2010 sudah menyita banyak energi, waktu, dan biaya. Dan seperti prakiraan FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia), pesta bola dunia pertama di Benua Afrika ini akan menjadi pertunjukan terbesar yang ada di bumi.

Untuk persiapan menjelang pembukaan turnamen di Stadion Soccer City, Soweto, Johannesburg malam (sekitar pukul 21.00 WIB), sudah ribuan warga kota itu terbius demam Piala Dunia. Situasi yang terjadi kemarin, jalan-jalan utama Johannesburg dipenuhi warga Afsel yang bangga dan gembira negaranya menjadi tuan rumah, berpadu dengan warna-warni spanduk, baliho dan poster-poster raksasa serta tiupan vuvuzela (terompet khas Afsel) yang nyaring, seakan mengabarkan kepada dunia bahwa inilah Afrika.

Sebagaimana goyangan pinggul seksi artis Shakira yang akan melantunkan lagu Waka!Waka! (This Time for Africa) dalam pembukaan hari ini, warga Afsel ikut berjingkrak seakan sudah menang sebelum bola bergulir di lapangan.

Polisi melaporkan, kemarin sekitar 185.000 orang menyemut di pusat latihan tim nasional (timnas) Afsel di Sturrock Park dan 25.000 lainnya memenuhi Sandton Street, jalan utama di Johannesburg.

Dijadwalkan, pesta pembukaan PD 2010 dipusatkan di Johannesburg, di mana mantan pemimpin antidiskriminasi dan juga pahlawan negara itu, Nelson Mandela, hadir untuk menyapa sekitar 90.000 penonton yang akan memadati Stadion Soccer City. Sekitar 2,5 miliar pemirsa dari seluruh dunia diperkirakan menonton acara pembukaan itu lewat layar TV malam ini.

Nkosi Mandela, cucu Nelson Mandela, menuturkan bahwa kakeknya yang berusia 91 tahun itu akan hadir beberapa menit untuk menyaksikan langsung laga pembuka antara Afsel lawan Meksiko. “Tapi, kalau menyaksikan pertandingan Afsel melawan Meksiko sampai selesai, itu akan mengganggu kesehatannya,” kata Nkosi.

Hadirnya Mandela –yang kemungkinan kembali mengenakan batik Indonesia– akan menjadi sejarah bagi publik Afsel. Sebab, banyak yang menilai bahwa keberhasilan Afsel menggelar Piala Dunia ini merupakan bentuk penghargaan kalangan sepak bola dunia terhadap jasa Mandela membebaskan Afsel dari rezim diskriminatif pemerintahan kulit putih sebelumnya.

Awal pesta PD 2010 yang akan berlangsung selama sebulan ini akan bertabur bintang, karena belasan artis akan tampil. Termasuk penyanyi AS, R Kelly, yang akan membawakan lagu pembukaan Sign of a Victory, dengan iringan para artis dari koor Soweto Spiritual Singers.

Kelly hanya salah satunya, karena sajian utama adalah Shakira yang akan menggoyang suasana panas pembukaan dengan liukan pinggulnya dan lengkingan vokalnya. Artis lain yang tampil adalah peniup terompet Hugh Masekela, Femi Kuti dari Nigeria dengan treknya yang populer Bang, Bang, Bang, artis Afro-Arika asal Aljazair, Khaled, band legendaris Ghana Osibisa, serta artis-artis lokal seperti Thandiswa Mazwai, HHP, TKZee, dan Timothy Moloi.

Juga ada grup Black Eyed Peas, Juanes, dan Alicia Keys. Total, pesta pembukaan selama 30 menit itu akan melibatkan 1.581 artis. Dan tidak kurang dari 18.000 aparat keamanan dari berbagai unit menjaga acara pembukaan ini.

“Dari acara pembukaan itu saja, sudah akan tercermin kebersamaan dan makna persahabatan antara para raksasa Afrika sebelum bertanding di turnamen PD 2010,” kata Danny Jordan, pelaksana acara pembukaan PD 2010 kepada News24.

Para pegawai Afsel rela meninggalkan pekerjaannya di kantor hanya untuk meniup vuvuzela di jalanan. Seperti yang dilakukan Richard Whittingdale dan rekan-rekannya yang ikut bergembira di Somerset Street di Cape Town.

“Saya rasa hal seperti inilah yang dibutuhkan Cape Town karena kota ini `tidur` selama ini. Cape Town akhirnya bangun. Ini juga berarti tidak ada pekerjaan hingga 12 Juli mendatang,” ujar Whittingdale.

Ratusan orang juga berdansa di depan patung raksasa Nelson Madela, meneriakkan kata `ayoba` yang berarti `super` dalam bahasa Afrika Selatan. Warga lainnya memilih memanjat pohon dan meniup vuvuzela dari atas, layaknya Tarzan. Seantero Afsel dan mungkin Benua Afrika seakan ikut berpesta. Memang ini pesta Afrika dan dunia, yang membuka matanya bahwa sepak bola telah menjadikan benua gelap itu kini terang benderang.

Partisipasi Indonesia

Sementara Indonesia yang tidak masuk dalam 32 peserta putaran final PD 2010, tetap bisa mengibarkan Merah Putih di Afsel. Seperti kemarin (10/6), Indonesia menjadi peserta kehormatan dari panitia penyelenggara putaran final PD wilayah Pretoria. Tim Indonesia mendapat undangan khusus sebagai wakil dari budaya kawasan Asia.

Indonesia hadir dalam Festival Musanda di Pretoria dengan menampilkan atraksi pencak silat. Festival ini menyusuri sepanjang jalan-jalan utama Pretoria seperti Wessel Street, Park Street, Leyds Street, Essellen Street, Jeppe Street, Beatrix Street, Proes Street, Andries Street, dan berakhir di Van Der Walt (Burgers Park).

Rombongan pencak silat Indonesia didatangkan khusus dari padepokan pencak silat Al Azhar, Johannesburg.

Dan respons warga setempat sangat positif. Festival Musanda di Pretoria kemarin sepertinya menjadi milik Indonesia. Sepanjang jalan menuju ke Burgers Park, setiap atraksi yang dilakukan kontingen Indonesia selalu mendapat sambutan luar biasa.

Tim Merah Putih yang sengaja menggelar atraksi pertarungan di setiap perempatan jalan selalu dikerubuti penonton, sangat berbeda dengan kondisi tim lain yang juga menyajikan budaya atau atraksi khas.

Tim pencak silat Indonesia yang dipimpin Priharjono tersebut mampu memukau ribuan penonton yang memadati jalanan di pusat kota Pretoria. Dalam sesi atraksi di setiap perempatan, tim pencak silat Indonesia menampilkan jurus tangan kosong, jurus golok, jurus celurit, sesi tarung tangan kosong, tarung pisau, pertarungan satu lawan dua, jurus trisula, dan jurus kipas.

Tim Indonesia beranggotakan 40 orang, yang terdiri dari pesilat level junior sampai dewasa. Mengenakan seragam yang berbeda dengan peserta lain, bercelana putih, baju merah, dan berkopiah ala Minangkabau, Indonesia benar-benar menyedot perhatian pada sesi parade pembukaan Piala Dunia di Pretoria.nap/tis/tribunnews/bud/dey

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.