Laman

Kamis, 03 Juni 2010

"Sex and The City 2", Ujian Cinta & Persahabatan di Abu Dhabi

FUN, fashion, and friendship, itulah tiga kata ajaib yang mengikat empat wanita modern berbeda latar belakang dan karakter dalam “Sex and The City”. Dalam sekuel kedua, persahabatan keempatnya semakin kuat dan masing-masing mengintrospeksi kehidupan cintanya.

Cerita khas tentang persahabatan, cinta, dan hubungan sosial menjadi daya tarik film “Sex and The City 2”, seperti yang juga ditampilkan di film seri pertama. Sebagai ikon film, kisah rumah tangga Carrie Bradshaw (Sarah Jessica Parker) dengan seorang ahli keuangan bernama Big (Chris Noth) kerap ditonjolkan.

Tapi tidak hanya cinta, perjalanan karier dan persahabatan Carrie pun dikemas apik. Ketiga sahabat yang senantiasa menghidupkan hari-hari Carrie, adalah Samantha Jones (Kim Cattrall) yang bekerja sebagai penulis, Miranda Hobbes (Cynthia Nixon) seorang pengacara, dan Charlotte York (Kristin Davis) seorang kurator.

Scene-scene awal film bergenre komedi romantis ini menyoroti satu per satu kehidupan Carrie, Miranda, Charlotte, dan Samantha. Charlotte yang sedikit keletihan mengurus dua anak, Miranda yang gamang dengan pekerjaannya, Carrie yang semakin memaknai perjalanan rumah tangganya, dan Samantha yang masih asyik dengan karier dan lika-liku kehidupan seksnya. Hari demi hari berlalu, keempatnya menjalani rutinitas yang rasanya kian membosankan.

Bagai oase yang menyembuhkan dahaga, Charlotte, Carrie, dan Miranda segera mengiyakan ajakan Samantha ke Abu Dhabi. Awalnya, Samantha mendapat tawaran ke Abu Dhabi saat menghadiri premiere film mantan pacarnya yang kini telah menjadi aktor, Smith Jerrod (Jason Lewis). Di acara tersebut, Samantha bertemu sang produser yang ternyata pengusaha kaya raya asal Timur Tengah, Sheikh Khalid (Art Malik). Ia diminta Khalid untuk mempromosikan kerajaan bisnisnya di Amerika Serikat.

Tak ingin menikmati perjalanan sendirian, maka berangkatlah empat serangkai sahabat ini ke Abu Dhabi. Di hotel mewah milik Khalid, Samantha dkk mendapatkan pelayanan superpremium (suite), seperti kamar dengan interior dan fasilitas kelas atas, pelayan pribadi, hingga mobil Maybach dengan sopir pribadi untuk masing-masing.

Traveling berjarak sekira 10.000Km dari the Big Apple ini menyajikan banyak kisah menyenangkan bagi keempatnya. Seperti satu adegan saat mereka menikmati makan siang di tengah gurun pasir dengan pelayananan lux yang selalu siap sedia.

Film terasa berwarna dengan culture shock keempatnya yang selama ini dikelilingi kebiasaan dan budaya New York. Meski Miranda membekali diri cukup dengan bahasa dan tradisi komunitas Muslim Timur Tengah, toh masalah geger budaya tetap saja ditemui. Misal, saat Samantha dilaporkan sepasang suami-istri karena dianggap telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan di muka umum. Padahal, ia mengaku hanya berciuman dengan Aidan, pria seksi yang menemuinya di bar, dan tidak bercinta di pantai seperti yang dituduhkan.

Di tengah kesenangan di Abu Dhabi pula, mereka menghadapi permasalahannya masing-masing. Tapi dengan terus memegang nilai friendship, masalah dan ketakutan itu menjadi hikmah bagi langkah kehidupan yang bakal mereka tapaki berikutnya.

Charlotte tak lagi paranoid suaminya bakal selingkuh dengan baby sitter-nya, Erin, yang seksi. Selain ternyata Erin penyuka wanita, Charlotte pun makin teguh menikmati perannya sebagai ibu. Rasa letih, katanya, sebanding dengan kebahagiaan yang didapatnya dari dua bidadari kecilnya. Carrie dan suami semakin kuat ikatan cintanya di usia kedua pernikahan.

Sementara Samantha yang meski dikenal agresif, selalu mengutamakan nilai persahabatan. Ia bahkan berani menolak ajakan Aidan saat hang out bersama sahabatnya di bar. Menurutnya, pria banyak dan bukan masalah, karena kita (ia dan sahabatnya) adalah belahan jiwa. Dan Miranda, mencari tempat kerja yang mau mendengar “suara” alias ide-idenya, tanpa mempermasalahkan gender, bahwa suara itu datang dari wanita.

Sejak dibuat dalam serial, segala yang ditampilkan dalam film “Sex and The City” menjadi trendsetter wanita masa kini, termasuk fesyen. Keempat wanita representasi wanita modern ini tak henti-hentinya menyuguhkan gaun-gaun cantik karya desainer ternama.


Sutradara : Michael Patrick King
Penulis :
Candace Bushnell
Darren Star
Michael Patrick King

Produser :
Michael Patrick King
Sarah Jessica Parker
Darren Star
John Melfi

Pemain :
Sarah Jessica Parker
Kristin Davis
Kim Cattrall
Cynthia Nixon
Chris Noth
(uky)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.