Desain Uud/Fajar
Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli ternyata mengandung makna dan banyak harapan yang di dalamnya.
Tahun ini peringatan HAN 2010 mengangkat tema "Anak Indonesia Belajar untuk Masa Depan" dengan sub tema: "Kami Anak Indonesia, Jujur, Berakhlak Mulia, Sehat, Cerdas, dan Berprestasi."
Banyak yang harapa dengan peringatan HAN, kehidupan anak-anak akan menjadi lebih baik ke depannya. Tidak ada lagi eksploitasi apalagi kekerasan. Anak-anak selayaknya diperlakukan sebagaimana mestinya. Tak ada satupun alasan yang bisa mendukung aksi pemukulan ataupun kekerasan terhadap seorang anak.
Pelajar Kota Makassar pun turut berpendapat. Winda siswi SMA Wahyu Makassar, mengatakan banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingatkan seorang anak jika mereka nakal. "Banyak ji alternatif yang bisa diperbuat orang tua misalnya saja dengan menasihati," ujar Winda 22 Juli.
Winda yang bernama lengkap Windayanti Mochtar juga mengatakan kalo orang tua terlalu keras kepada anak, bisa saja si anak malah berbalik membangkang atau kenakalannya semakin menjadi-jadi.
Jadi, seorang anak seharusnya diperlakukan dengan selayaknya. Mungkin seorang anak kadangkala membuat orang tuanya jengkel karena ulah mereka. Tapi, bukan berarti karena alasan tersebut orang tua merasa berhak untuk menghakimi anaknya dengan cara kontak fisik. Anak adalah titipan Tuhan. So, memanusiakan manusia itulah yang harus dilakukan oleh tiap manusia.
"Anak-anak seringkali menjadi korban utama dalam kekerasan. Padahal biasanya hanya karena hal sepele ji. Orang tua seharusnya sadar kalo anak tuh bisa didik tanpa menggunakan kekerasan.
Karena kalo kekerasan yang dipakai yakin saja, pasti anak akan tumbuh menjadi pribadi yang arogan," jelas Irawati, siswi SMP Cokroaminoto Tamalanrea. Well, mari kita kampanyekan Indonesia Sayang Anak. Dimulai dari diri kita, keluarga kita. (rk2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar