Laman

Kamis, 11 November 2010

Mengatur Jam Tidur Malam Anak

Detail Berita
Ibu meninabobokan anaknya. (Foto: Corbis)

APAKAH Moms pernah mengalami si kecil susah untuk tidur pada malam hari? Atau justru tidur larut malam sudah menjadi "ritual" tersendiri bagi buah hati Anda? Wah, jangan dibiarkan ya Moms!

Pasalnya, "kebiasaan" ini dapat berdampak pada kesehatan fisik dan jiwanya. Bisa-bisa tubuhnya menjadi tidak fit, kondisi emosinya tidak baik, gampang rewel, dan mudah marah lantaran dia merasa tidak nyaman dengan dirinya.

Yuk, kita tilik bahasan dari DR dr Rini Sekartini, SpA (K), dari IDAI Jaya (Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Raya) berikut!

Penyebab Anak Susah Tidur

Anak susah tidur bisa disebabkan dari berbagai faktor, seperti:

* Berasal dari diri anak itu sendiri, misal anak yang sedang sakit influensa, diare akut, demam, sakit gigi, gatal-gatal dan lain-lain.
* Berasal dari lingkungan. Misal, lingkungan yang bising, padat penghuni dengan udara yang tidak nyaman serta ventilasi ruangan yang tidak baik.
* Beberapa jenis makanan yang memicu anak susah jatuh tidur, seperti minumam yang mengandung kafein, soda atau teh.
* Beberapa kegiatan fisik yang sangat melelahkan atau memberikan pengalaman buruk bagi anak.
* Adanya kebiasaan-kebiasaan atau "ritual" yang dilakukan sebelum tidur, seperti menonton VCD kesayangannya.
* Menunggu orangtuanya pulang dari kantor untuk dapat bercengkerama.
* Bisa juga karena lapar.

Mengatur Pola Tidur Anak

Waktu tidur si prescooler memang berkisar 7-10 jam per hari. Oleh karena itu biasanya dia akan beranjak tidur saat pukul 20.00 atau 21.00 wib. Dan sudah menjadi tugas orangtua untuk mengatur anak tidur tepat pada waktunya. Biasakan mengajak anak ke tempat tidur saat ia mulai mengantuk.

Cobalah secara perlahan mengubah atau menghilangkan kebiasaan untuk bermain atau menonton VCD sebelum tidur. Mulai menetapkan "peraturan" waktu tidur, misalnya saat dia sudah ada di tempat tidur, artinya dia sudah siap untuk tidur, tentu dengan pemahaman yang mudah dimengerti seusianya.

Menjelang sore, kurangi aktivitas fisik yang sangat melelahkan atau mendengarkan cerita yang menakutkan. Pasalnya, hal tersebut akan menyebabkan anak susah tidur.

Dengan pola tidur yang terbentuk sejak masa balita, hal tersebut akan sangat membantu memberikan kebiasaan yang baik bagi anak pada usia selanjutnya. Jangan lupa berikan rasa nyaman pada diri anak menjelang waktu tidur malam. Karena dengan cara seperti itu maka anak akan merasa lebih nyaman bersama orangtuanya, anak juga berpikir orangtua tulus dan sayang terhadap anak. Mulai dari situlah anak merasa pulas akan tidurnya.

Tip Agar Anak Cepat Tidur

1. Lakukan pembiasaan waktu tidur yang teratur

Tentukan pukul berapa anak seharusnya tidur. Begitu pula dengan waktu bangunnya, agar bisa beradaptasi dengan jadwal playgroup-nya kelak. Lakukan pembiasaan tersebut secara konsisten dan terus-menerus.

Lama-kelamaan jam biologis tidur anak pun akan mengikuti.

2. Jangan secara mendadak dan tiba-tiba menyuruh anak tidur malam

Sebelum waktunya tidur, lakukan persiapan, yaitu menggosok gigi, cuci kaki, ganti baju dengan piyama, dan berdoa. Anak perlu waktu transisi sekitar 5-10 menit untuk naik ke tempat tidur. Jika dilakukan secara tiba-tiba, anak umumnya akan menolak.

3. Suasana menjelang tidur malam hendaknya mendukung

Misalnya, lampu kamar diredupkan, lampu ruang keluarga dimatikan, tak ada lagi televisi menyala, dan tak ada lagi aktivitas lain yang bisa menarik perhatian anak dari ritual tidur.

4. Perhatikan kenyamanan yang dibutuhkan anak di ruang tidur

Jika anak takut gelap, sebaiknya atur pencahayaan di kamar menjadi redup tetapi tidak gelap. Bersihkan tempat tidurnya, rapikan seprainya, selimuti anak, dan berikan boneka kesayangannya agar ia merasa nyaman di tempat tidur.

5. Lakukan kegiatan bermain tenang di kamar

Jika anak menolak tidur di waktu yang dijadwalkan dengan berbagai alasan, ajaklah anak beraktivitas di dalam kamar. Pilih aktivitas yang menenangkan seperti, melakukan pijatan kepada anak sebelum tidur di mana dia akan merasa lebih nyaman bersama orangtuanya.

Bisa juga dengan melakukan pengantar tidur seperti: mendengarkan cerita, bernyanyi lagu tenang, mengusap-ngusap atau menepuk-nepuk bagian tubuhnya dan mengajaknya bercakap-cakap.

6. Perhatikan jam tidur siangnya

Jika anak tidur larut karena tidur siang yang lama, maka kurangi waktu tidur siangnya.(nsa)

(Mom& Kiddie//nsa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.