MENIKMATI lezatnya masakan Moms mungkin sudah lumrah. Namun, bagaimana misalnya masakan tersebut dibuat Moms bersama si kecil? Wah, itu baru luar biasa! Sesungguhnya, apa sih manfaat memperkenalkan memasak sejak dini?
Memasak = Proses
Coba perhatikan Chef Fara Quinn: Simpel. Praktis. Bahkan, si Kecil pun terpana melihat aksi memasaknya. Dengan gesit, Chef cantik ini mengolah bahan mentah menjadi sajian yang menggugah mata dan rasa. “Ya!
Itulah makna memasak. Terjadi sebuah proses. Dari bahan mentah menjadi makanan yang siap dikonsumsi (aman, sehat, dan bergizi),” tutur Chef Aulia Darmawan, S.Pd, Kokobia Food & Beverage Consultant.
Umpamanya, membuat nasi goreng sosis. Terlebih dulu, si kecil bisa dilibatkan dalam menyiapkan bahan-bahan, seperti: nasi, bumbu-bumbu, sosis, dan sebagainya. Lalu, Moms bisa memintanya untuk memasukkan bumbu-bumbu yang diperlukan.
Setidaknya, anak mengetahui proses yang terjadi mengapa nasi yang tadinya putih bisa berubah warna.
Usia 5 Tahun ke Atas
Lantas, kapan anak diajarkan memasak? “Sebaiknya, anak usia di atas 5 tahun. Sebab, mereka sudah memiliki daya tangkap yang bagus dan didukung rasa ingin tahu yang besar,” tandas Chef kelahiran 14 Agustus ini.
Meski mereka diperbolehkan memasak, tetap saja orangtua mengontrol proses memasak, utamanya yang menyangkut bahaya. “Hindari dulu anak-anak dari alat-alat yang berbahaya, seperti pisau, kompor, gas, dan sebagainya,” sambungnya.
Karena itu, awali memasak dengan proses yang tidak berbahaya. Sebagai contoh, mengoleskan roti untuk sandwich. Atau pilihan lainnya, ajaklah si kecil menghias makanan (garnish). Dan gunakan alat-alat yang ‘ramah’ bagi anak saat membantu proses memasak, sendok plastik, piring plastik, misalnya. Dan yang tak boleh Moms lupakan, ciptakanlah suasana memasak yang menyenangkan bersama si kecil.
Kreativitas Hingga Percaya Diri!
Melihat dapur berantakan memang menyebalkan. Namun jika si kecil ingin memasak, pasti Moms rela dong?
Apalagi Chef Aulia membeberkan 4 manfaat memasak bagi Anak!
* Tingkatkan Daya Kreativitas
Saat mengolah makanan, tentu Moms memerlukan aneka ragam bahan makanan. Ambil contoh, kentang. Si kecil bisa mengolahnya dalam sup atau membuatnya sebagai perkedel. Atau dia bisa menjadikan kentang sebagai kripik.
* Mempererat Hubungan Anak dan Orangtua
Ketika memasak, pasti ada komunikasi antara orangtua dan anak. Misalnya, “Nak, coba tolong ambilkan garam ya”. Atau, ketika anak belajar memetik sayuran, contohnya. Akan terjadi sentuhan fisik, bagaimana cara memetik yang benar. Sehingga, terjadi kerjasama sekaligus interaksi satu sama lain.
* Menambah Pengetahuan
Walau tidak disadari, memasak merupakan kegiatan menambah pengetahuan. Seperti halnya, dalam makanan terdapat nilai gizi yang diperlukan tubuh.
Atau hal lainnya, anak belajar konsep berhitung secara riil. Misalnya, ketika si kecil berhasil membuat sandwich sebanyak 5 buah. Lalu, dia berikan kepada seorang temannya. Berarti tinggal 4 buah.
* Tumbuhkan Percaya Diri
Ketika anak berhasil membuat makanannya sendiri, timbul rasa bangga bahwa dia terlibat dalam memasak. Tidak lupa sisipkan pujian kepada anak, “Wah, Kakak pintar ya bikin sandwich istimewa. Enak, lho!”.
Niscaya, anak semakin percaya diri.
Kamis, 11 November 2010
Saat Si Kecil Membantu di Dapur
Anak membantu ibu memasak di dapur. (Foto: Getty Images)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About
Diberdayakan oleh Blogger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar